DISUSUN OLEH:
1. Elsa Marviana
2. Sarah
3. Minawarni
4. Lini Hastuti
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “kegiatan
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Keperawatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Pengorganisasian bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen pengampu mata kuliah
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................... 3
A. Kesimpulan .................................................................................... 35
B. Saran .............................................................................................. 35
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bekerja sendiri, tetapi harus bekerja sama dengan tim kesehatan lain untuk
sangat penting dilakukan oleh setiap unit kerja / unit organisasi (Subur,1997).
4
Suatu rumah sakit memerlukan pengorganisasian untuk melancarkan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
pengorganisasian?
pengorganisasian ?
pengorganisasian
5
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan organisasi sebgai sisatem
sosial?
6
BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsep Dasar
perilaku, dan etika kerja, yang semuanya akan mencirikan kondisi suatu
7
merancang pekerjaan staf yang digunakan untuk mencapai sasaran
sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan
statis). Organisasi juga dapat ditinjau dari kerjaan dan pembagian tugas
8
kerja. Dalam usaha-usaha ini para anggota kelompok melaksanakan
fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah
paling efektif sumber daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga
kerja organisasi.
9
organisasi. Oleh karena itu, dalam pengorganisasian diperlukan tahapan
sebagai berikut:
dioperasikan.
keahliannya.
ditunjuk.
Konsep pengorganisasian
berikut :
10
a. Peran
bebrapa peran jabatan pada waktu yang sama. Kepala perawat tertentu
tubuh, nada suara dan bahasa untuk memenuhi harapan pihak yang
b. Kekuasaan
11
tampaknya memudahkan perolehan kekuasaan yang lebih besar dalam
berjalannya waktu.
yang lain
atau pemecatan.
12
c. Status
diharapkan dalam pelaksanaan kerja dan gaji yang didapat dari jabatan
d. Wewenang
dengan lapisan atas dari tanggung jawab dan wewenang. Jadi sttus
13
pekerjaan tinggi bagai manapun dapat diserahkan pada jabatan
e. Kepusatan (centrality)
jabatan yang diberikan dari setiap posisi lain dalam jaringan kerja
tersebut. Jumlah langkah bagi orang atau jabatan tertentu disebut total
dengan jarak relatif organisasi yang terkecil adalah yang paling pokok
14
yang berhubungan dengan kerja di banding pekerja pokok. Terhadap
f. Komunikasi ( Communication )
lebih kritis dari proses dan usaha memperbaiki kualitas serta akurasi
dapat diajari memperkuat isi verbal setiap pesan dengan ekspresi yang
sesuai dan gerak isyarat untuk menekankan konsep kunci serta untuk
keefektifan komunikasi.
15
2. Tujuan Pengorganisasian
ditentukan.
yang ada.
3. Prinsip-Prinsip Pengorganisasian
adalah datar, dengan garis menejer dan staf teknis serta administrasi
16
b. Prinsip kesatuan komando
mempunyai satu penyelia dan terdapat satu pimpinan dan satu rencana
untuk kelompok aktifitas dengan obyektif yang sama. Prinsip ini masih
dalam hal jumlah, fungsi, dan geografi. Prinsip asal ini telah menjadi
d. Prinsip spesialisasi
17
menggabungkan kelompok -kelompok dengan spesialitas yang
atau erat hubungannya satu sama lain yang dilakukan oleh suatu
bagian atau unit kerja tertentu. Prinsip dasarnya adalah untuk mencapai
3) Beban tugas yang diberikan kepada staf atau unit organisasi harus
kerja.
18
1) Pembagian kerja atas dasar wilayah atau teritorial, misalnya
terdiri dari ruang penyakit dalam kelas dua, ruang bedah umum
yang khusus merawat klien dengan penyakit kulit, THT, dan lain –
lain.
5) Prinsip pendelegasian
tugasnya.
19
3) Meningkatkan kemampuan staf.
a. Fungsional / penugasan
b. Alokasi pasien
20
Yaitu pengorganisasian dalam pelayanan keperawatan sehingga satu
sebagai berikut :
c. Organisasi RS Swasta
d. RS Pemerintah
berikut :
Rincian tugas :
21
Unsur bantuan pelaksanaan fungsional : para kepala bidang
fungsional.
c. Instalasi
Farmasi
Patologi
Laboratorium
Pemeliharaan RS
Kamar jenasah
Promotif
Preventif
Kuratif
22
Rehabilitatif
Rujukan
e. Bidang - bidang
unit - unit :
unit radiologi
Instalasi
sistem rujukan.
23
B. JENIS STRUKTUR ORGANISASI DALAM KEPERAWATAN
organisasi staf. Mereka yang memiliki kewenangan staff dapat disebut sebagai
organisasi staf. Kedua jenis struktur organisasi ini sering ditemukan dalam
fasilitas layanan kesehatan yang besar dan biasanya serupa dengan rancangan
asli Weber akan organisasi yang efektif. Karena sebagian besar orang
24
ketika posisi garis didefinisikasn dengan jelas, keluar dari rantai komando
yang tersedia. Struktur ad hoc menggunakan pendekatan tim atau tugas proyek
dan biasanya dibubarkan setelah proyek selesai. Kerugian struktur ini adalah
menghasilkan produk, dan produk adalah hasil akhir fungsi. Sebagai contoh,
hasil ahir yang memuaskan dari masalah klien adalah produk, dan semua
melapor ke wakil direktur layanan ibu dan wanita (manajer produk) dan wakil
peraturan formal yang lebih sedikit dan beberapa tingkat hierarki, struktur
25
pengambilan keputusan lambat dilakukan karena perlunya berbagai informasi,
dan hal itu dapat menimbulkan kebingungan dan rasa frustasi bagi para
rancangan.
hal yang umum terjadi pada organisais birokratik besar tradisional. Garis
layanan, kadang kala disebut organisasi berpusat pada asuhan, berskala lebih
ini, keseluruhan tujuan ditentukan oleh organisasi yang lebih besar, tetapi
1. Tipe-tipe organisasi
26
a. Struktur organisasi secara umum
berikut :
1) Organisasi lini
27
lini mempunyai keuntungan pengambilan keputusan dapat diambil
2) Organisasi staf
28
Dalam organisasi staf, fungsi staf hanyalah sebagai pembantu.
organisasi staf. Pada bentuk organisasi ini, staf tidak hanya diplot
membantu pelaksanaannya.
29
pelaksana jika staf tidak mengetahui batas-batas wewenangnya.
1) Metode kasus
perawatan intensif.
Kepala Ruang
30
tanggung jawab total untuk memenuhi semua kebutuhan pasien
masa itu terutama digunakan untuk kaum miskin dan sakit keras.
31
Perawat Penanggung Jawab
Staff Keperawatan
Staff Keperawatan
Pasien/Klien
Pasien/Klien
32
Pendukung metode ini membantah hal ini karena sebagian tugas
2) Metode fungsional
2012).
33
Metode fungsional pemberian asuhan keperawatan terutama
Pekerja yang relatif tidak terlatih ini dilatih untuk melakukan tugas
Kepala Ruang
Pasien
34
Bentuk pengelolaan asuhan keperawatan semacam ini dianggap
35
Baru-baru ini, semakin banyak petugas bantuan tidak berlisensi
36
diperlukan. Petugas sering hanya berfokus pada pekerjaan mereka
pelaksana tindakan.
37
Kelebihan Dan Kelemahan Metode Fungsional
Kelebihan Kelemahan
3) Metode Tim
38
seorang perawat profesional yang sering disebut “ketua tim”.
Kepala Ruang
TIM I TIM II
Ketua Tim Ketua Tim
Anggota Tim Anggota Tim
Pasien Pasien
1) Kepala ruangan
a) Pendekatan manajemen
Fungsi Perencanaan
39
Menyusun visi, misi, dan filosofi
tahunan)
Fungsi Pengorganisasian
Fungsi Pengarahan
Memimpin operan
Mengatur pendelegasian
Melakukan supervisi
Fungsi Pengendalian
dan perawat.
b) Compensatory Rewand
pelaksana
40
Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staf
keperawatan
c) Hubungan Profesional
d) Asuhan keperawatan
2) Ketua tim
a) Pendekatan Manajemen
Fungsi Perencanaan
Fungsi Pengorganisasian
pelaksana
Fungsi Pengarahan
41
Fungsi Pengendalian
perawat pelaksana
b) Compensatory Rewand
c) Hubungan Profesional
d) Asuhan keperawatan
3) Perawat Pelaksana
a) Pendekatan manajemen
Fungsi Perencanaan
b) Asuhan keperawatan
42
tergambar bahwa kepala ruang dan ketua tim menjalankan
Kelebihan Kelemahan
43
1. Pelayanan keperawatan 1. Kegiatan-kegiatan
yang komprehensif konferen memerlukan
2. Proses keperawatan dapat waktu yang cukup lama
diterapkan. sehingga kegiatan
3. Metode tim memungkinkan konferen tidak akan dapat
dapat bekerja lebih efektif dilaksanakan jika dalam
dan efisien. kondisi sibuk.
4. Metode tim memungkinkan 2. Jika jumlah perawat
untuk dapat bekerja sama sedikit, menyebabkan
antar-tim. pre-conference dan post-
5. Metode tim memungkinkan conference mungkin tidak
tingginya kepuasan pasien dapat dilaksanankan.
terhadap pelayanan Untuk kegiatan pre-
keperawatan. conference dan post-
6. Metode tim meningkatkan conference, setiap tim
motivasi dan kepuasan minimal terdiri dari dua
perawat sebagai pemberi orang.
pelayanan keperawatan.
44
biasanya bertanggung jawab antara 4-6 pasien. Berikut akan
dengan perawat
telah dicapai.
45
2) Tugas pokok dan fungsi kepala ruang
a) Pendekatan Manajemen
Fungsi Perencanaan
dan tahunan).
Fungsi Pengorganisasian
Fungsi Pengarahan
Memimpin operan.
Mengatur pendelegasian.
Melakukan supervisi.
Fungsi Pengendalian
46
Melakukan survei kepuasan pasien, keluarga pasien,
b) Compensatory Rewand
pelaksana.
staf.
c) Hubungan profesional
menjalankan tugasnya.
Kelebihan kelemahan
47
4. Kontinuitas yang mumpuni.
5. Komprehensif
6. Komunikasi
7. Koordinasi
8. Kolaborasi
9. Komitmen
10. Kepuasan pasien
11. Kepuasan perawta
12. Kepuasan dokter
13. Kepuasan rumah sakit
14. Penghargaan
15. Kesempatan untuk
mengembangkan diri
Primer
48
2) Pembuatan Daftar Alokasi Pasien
49
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kepribadian yang mantap artinya percaya diri, kreatif dan tidak tergantung
pada orang lain. Disamping itu juga mempunyai kemampuan bekerja sama
B. Saran
1. Institusi Pendidikan
2. Mahasiswa
Manajemen Keperawatan.
50
DAFTAR PUSTAKA
Kozier, B., Erb, G., Berwan, A.J., & Burke, K. (2008). Fundamental of Nursing
Media
51