Anda di halaman 1dari 30

HUBUNGAN KECEMASAN

TERHADAP TINGKAT KONTROL


ASMA DI POLI ASMA RUMAH SAKIT
UMUM PUSAT PERSAHABATAN

Kamila Hanifa Khairunnisa


NRP 121 0211 013
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Asma merupakan penyakit inflamasi kronik
saluran pernapasan. Asma masih menjadi
masalah kesehatan di negara maju maupun
negara berkembang. Asma sering kurang
terdiagnosis dan terobati secara dini. Asma
dapat menimbulkan beban besar untuk individu
dan keluarga dan mungkin membatasi aktivitas
individu untuk seumur hidup. Asma merupakan
salah satu dari lima penyebab kematian di
dunia.
Berdasarkan data WHO (World Health Organization)
2011 didapatkan bahwa 235 juta orang menderita asma.
Prevalensi asma di Indonesia belum diketahui dengan
pasti. Diperkirakan 2-5% penduduk Indonesia menderita
asma. Di Indonesia, asma masuk ke dalam sepuluh besar
penyebab kesakitan dan kematian. Data dari Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2005
didapatkan 225.000 orang meninggal karena asma. Untuk
daerah pedesaan didapatkan prevalensi asma sebesar
4,3% sedangkan di perkotaan 6,5%. Prevalensi asma
diperkotaan lebih tinggi dari di pedesaan disebabkan
karena pola hidup di kota besar dapat meningkatkan faktor
risiko terjadinya asma. Hasil sementara pilot PAL (Practical
Approach on Lung Health) Tahun 2012 di Propinsi DKI
Jakarta jumlah kasus baru asma 1194 dan kasus serangan
ulang 301.
Asma merupakan penyakit yang tidak dapat
disembuhkan tetapi dengan diagnosis, pengobatan dan
edukasi pasien yang tepat dapat menghasilkan manajemen
dan kontrol asma yang baik. Dengan terkontrolnya asma
maka dapat meningkatkan kualitas hidup penderita asma.
Tingkat kontrol asma dapat dipengaruhi oleh banyak
faktor, salah satunya adalah ekspresi emosi yang
berlebihan misalnya kecemasan. Pasien asma cenderung
memiliki kecemasan sehingga dapat mempengaruhi
kontrol asma dan kualitas hidup. Kecemasan cenderung
memperburuk penyakit asma. Kecemasan dapat
menyebabkan perubahan fisiologis yang dapat
menimbulkan serangan. Selama periode kecemasan, orang
mungkin lupa untuk mengambil obat asma mereka,
membuat serangan lebih memungkinkan.
Pasien dengan kontrol asma yang buruk lebih
sering terjadi pada wanita, orang tua, dengan
fungsi paru yang buruk, obesitas, cemas dan/
atau depresi. Kecemasan dan asma mempunyai
korelasi yang signifikan. Kecemasan
berhubungan dengan tingginya pemanfaatan
pelayanan kesehatan. Prevalensi kecemasan
lebih tinggi pada pasien asma tidak terkontrol
yaitu sebesar 78%. Kecemasan umumnya
ditemukan pada pasien asma. Semakin buruk
kontrol asma maka semakin berat kecemasan
yang terjadi, dan sebaliknya.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi
masalah yang ada, maka timbul pertanyaan
penelitian : Adakah hubungan antara
kecemasan dengan tingkat kontrol asma di Poli
Asma Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan ?
TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui hubungan antara kecemasan dengan
tingkat kontrol asma
TUJUAN KHUSUS
a. Menggambarkan tingkat kecemasan yang dialami pasien
asma di Poli Asma Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan
b. Menggambarkan tingkat kontrol asma yang pada pasien
asma di Poli Asma Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan
c. Menggambarkan hubungan kecemasan dengan tingkat
kontrol asma pada pasien asma di Poli Asma Rumah Sakit
Umum Pusat Persahabatan
MANFAAT PENELITIAN
1. Pasien Asma dan Keluarga
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman
pasien asma maupun keluarganya tentang kecemasan
terutama dalam hubungannya dengan serangan asma
serta mendorong pasien dan keluarga agar dapat
menerapkan strategi antisipasi untuk mencegah
timbulnya serangan asma
2. Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan masyarakat tentang penyakit paru
khususnya asma, sehingga timbul kesadaran dan
kepedulian masyarakat terhadap kesehatan paru
3. Poli Asma Rumah Sakit Umum Pusat
Persahabatan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada Poli Asma Rumah Sakit Umum
Pusat Persahabatan tentang hubungan kecemasan
dengan tingkat kontrol asma pada pasien asma
sehingga dapat diaplikasikan dalam rangka
penatalaksanaan dan pencegahan serangan asma.
4. Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengalaman sekaligus latihan bagi peneliti dalam
pelaksanaan suatu penelitian, dan dapat
digunakan sebagai bahan masukan bagi peneliti
lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut.
Keaslian Penelitian
Penelitian tentang Hubungan Kecemasan Terhadap Tingkat
Kontrol Asma Di Poli Asma Rumah Sakit Umum Pusat
Persahabatan belum pernah dilakukukan, akan tetapi ada
beberapa penelitian yang hampir sama yang sudah dilakukan :
1. Penelitian Rosma Karinna Haq (2008), tentang Hubungan
Tingkat Kecemasan dengan Serangan Asma Pada Penderita
Asma Bronkial di BP4 Semarang. Penelitian ini menggunakan
studi korelasional dengan pendekatan cross sectional. Uji
statistik pada penelitian ini menggunakan chi square. Hasil
analisis statistik menunjukan ada hubungan yang signifikan
antara tingkat kecemasan dengan serangan asma di BP4
Semarang.
2. Penelitian Ruliyantika Nanda Puspita (2014),
tentang Hubungan Kecemasan Terhadap Tingkat
Kontrol Asma Di Balai Besar Kesehatan Paru
Masyarakat (BBKPM) Surakarta. Penelitian ini
menggunakan metode observasional analitik
dengan pendekatan cross sectional. Uji yang
digunakan yaitu uji Chi-Square atau uji Fisher.
Analisis uji statistik menunjukkan adanya
hubungan kecemasan terhadap tingkat kontrol
asma di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat
(BBKPM) Surakarta.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
LANDASAN TEORI
Kontrol asma adalah pengendalian terhadap
manifestasi klinis penyakit asma. Menurut Global
Initiative for Asthma (GINA) Global Strategy for Asthma
Management and Prevention, kontrol asma berarti
seorang penderita asma dengan kriteria: (1) Tidak ada
(atau minimal) gejala asma, (2) Tidak terbangun pada
malam hari karena asma, (3) Tidak ada (atau minimal)
menggunakan obat asma, (4) Mampu melakukan
aktivitas fisik normal dan olahraga, (5) Hasil tes fungsi
paru (PEF dan FEV1) normal (mendekati normal),
(6) Tidak ada (sangat jarang) terjadi serangan asma.
Kecemasan umumnya terjadi pada orang dengan asma
berat dan asma yang sulit dikontrol. Kecemasan adalah respon
normal untuk gejala asma seperti dispnea dan dada sesak
serta mungkin dalam respon sedang menghasilkan manfaat
yaitu meliputi menghindari pemicu yang tepat, penggunaan
rutin obat profilaksis, dan kontak yang sesuai dengan tenaga
kesehatan yang profesional selama eksaserbasi. Jika
kecemasan berlebihan, maka dapat menyebabkan perilaku
yang tidak tepat seperti keterampilan manajemen diri yang
buruk, terlalu sering menggunakan obat bronkodilator,
ketidakpatuhan terhadap kontrol terapi, hubungan yang buruk
dengan tenaga profesional kesehatan dan gemar melakukan
perilaku berisiko seperti tidak patuh, perilaku manajemen diri
yang buruk dan merokok. Kecemasan umumnya terkait
dengan hiperventilasi, disfungsi pita suara, dan pernapasan
disfungsional.
Kecemasan mungkin memperburuk penyakit
pada orang yang sudah memilikinya. Selama
periode kecemasan, serangan asma lebih sering
terjadi dan kontrol asma lebih sulit. Kecemasan
sebenarnya dapat membuat gejala asma lebih
parah. Kecemasan dapat secara langsung
mempengaruhi tubuh atau menyebabkan
penderita kurang efektif dalam mengelola asma.
Kecemasan dapat menyebabkan perubahan
fisiologis yang dapat menimbulkan serangan.
Emosi-emosi yang kuat memicu pelepasan bahan
kimia, seperti histamin dan leukotrien, yang dapat
memicu penyempitan saluran napas.
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP

KECEMASAN TINGKAT KONTROL ASMA

Variabel Independen Variabel Dependen


HIPOTESIS
H0 : Tidak ada hubungan kecemasan
terhadap tingkat kontrol asma di Poli
Asma Rumah Sakit Umum Pusat
Persahabatan
H1 : Ada hubungan kecemasan terhadap
tingkat kontrol asma di Poli Asma Rumah
Sakit Umum Pusat Persahabatan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
JENIS PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional
WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian dilakukan dari __________ hingga
__________.
Penetapan lokasi di Poli Asma Rumah Sakit
Umum Pusat Persahabatan yang berada di Jl.
Persahabatan Raya No.1 Jakarta Timur. Alasan
peneliti memilih tempat ini karena Rumah
Sakit Umum Pusat Persahabatan merupakan
rumah sakit rujukan nasional kesehatan paru
dan masih banyak terdapat kasus asma.
POPULASI
Populasi pada penelitian ini adalah semua
pasien asma yang berkunjung ke Poli Asma
Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan untuk
melakukan pengobatan pada bulan ______
SAMPEL
Subjek penelitian adalah dengan kriteria :
Kriteria Inklusi :
1. Pasien asma derajat intermiten atau persisten
ringan di Poli Asma Rumah Sakit Umum Pusat
Persahabatan
2. Pasien berumur 18-59 tahun
3. Hasil rontgen toraks pasien dalam batas normal
4. Pasien bersedia untuk mengisi kuesioner
5. Pasien mampu berkomunikasi
Kriteria Ekslusi :
1. Pasien TB paru
2. Pasien PPOK
3. Pasien bronkitis kronis
4. Pasien menderita kelainan jantung
5. Penderita tidak bersedia mengisi kuesioner

Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik


purposive sampling
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen yang diberikan berupa kuesioner
yang diberikan kepada pasien
Data kuesioner terdiri dari dua kelompok
pertanyaan :
1. Indentitas diri
2. Pertanyaan seputar kecemasan dan tingkat
kontrol asma
*kuesioner yang digunakan : Zung Self-
Rating Anxiety Scale (ZSRAS) dan Asthma
Control Test (ACT)
DEFINISI OPERASIONAL
Kecemasan adalah respon terhadap ancaman
yang tidak diketahui sumbernya, internal, samar-
samar, atau konfliktual normal, cemas ringan-
sedang, cemas berat, cemas ekstrem variabel
bersifat kategorik (ordinal)
Tingkat kontrol asma adalah tingkat
pengendalian terhadap manifestasi klinis
penyakit asma tidak terkontrol, terkontrol
sebagian, terkontrol total variabel bersifat
kategorik (ordinal)
ANALISIS DATA PENELITIAN
Analisis digunakan dengan uji Chi-Square
atau uji Fisher dengan menggunakan
program SPSS versi 17
KERANGKA KERJA
Pengisian formulir kesediaan
ikut penelitian

Mengisi indentitas diri

Mengisi kuesioner ZSRAS dan


ACT

Analisis data
DAFTAR PUSTAKA
WHO, 2011. 10 Facts on Asthma. Diakses dari
http://www.who.int/features/factfiles/asthma/as
thma_facts/en/ pada 1 April 2013.
Oemiati, R. et al., 2010. Faktor-faktor Yang
Berhubungan Dengan Penyakit Asma di
Indonesia. Media Litbang Kesehatan. 20(1).
Kam, Katherine. Asthma, Stress, and Anxiety: A
Risky Cycle. Diakses dari
http://www.webmd.com/asthma/features/asthm
a-stress-and-anxiety-a-risky-cycle pada 5 April
2013.

Anda mungkin juga menyukai