Anda di halaman 1dari 42

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. K DENGAN MASALAH


KESEHATAN PADA Ny. S DENGAN HIPERTENSI
PADA KELUARGA MULAI MELEPAS
ANAK SEBAGAI DEWASA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
Dosen Pengampu:
Yosep Purnairawan, S.Kep, Ners., M.Kep

Disusun Oleh:
kelompok 6
Ani komalasari : 32722001D20009
Delianti : 32722001D20019
Gita Andiani : 32722001D20035
Intan Wardani Cahya : 32722001D20043
M. Rendra Maulana : 32722001D20049
Rafif Aslam Maajid Nurrohim : 32722001D20075
Restu Amanda Deliana : 32722001D20079

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Asuhan
Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Kesehatan Keluarga Mulai Melepas
Anak Sebagai Dewasa” dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak H. Iwan Permana,
S.KM,.,S.Kep M.Kep selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Keperawatan
Keluarga dan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah
ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Sukabumi, 15 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................3
D. Manfaat.................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Keluarga Melepas Anak Dewasa Usia Muda..........................4
B. Konsep Asuhan Keperawatan...............................................................6
C. Asuhan Keperawatan pada Keluarga Mulai Melepas Anak
sebagai Dewasa.....................................................................................11
BAB III PENUTUP
A. Simpulan...............................................................................................39
B. Saran.....................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA................................................................................40

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi anak yang memberi


dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah
satunya adalah belajar menghormati orang yang lebih tua serta membantu
menyelesaikan berbagai masalah yang timbul. Orang tua diharapkan dapat
membantu anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk
mengatasi masalah secara realistik dan simpati. Oleh karena itu, keluarga
sebagai tempat untuk mengkondisikan pemberian nilai positif pada anak.
Salah satu aspek penting dari perawatan adalah penekanannya pada unit
keluarga. Keluarga merupakan unit dasar dari masyarakat dan lembaga sosial
yang paling banyak memiliki efek-efek menonjol terhadap anggota keluarga.
Tujuan utama dari keluarga adalah sebagai perantara yaitu menanggung
semua harapan-harapan dan kewajiban masyarakat serta membentuk dan
mengubah sampai taraf tertentu hingga dapat memenuhi kebutuhan dan
kepentingan setiap anggota individu dalam keluarga. Setiap anggota keluarga
memiliki kebutuhan dasar fisik, pribadi, dan social. Keluarga harus berfungsi
menjadi perantara bagi tuntunan-tuntunan dan harapan dari semua individu
yang ada dalam unit keluarga.
Permulaan dari keluarga dengan tahap anak usia dewasa awal ditandai
dengan anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan
rumah kosong, ketika anak terakhir meningggalkan rumah. Tahap ini dapat
singkat dan agak panjang, tergantung pada beberapa banyak anak yang ada
dalam rumah atau berapa banyak anak yang belum menikah yang masih
tinggal dirumah setelah tamat dari SMA dan Perguruan Tinggi. Fase ini
ditandai oleh tahun-tahun puncak persiapan dari dan oleh anak-anak untuk
kehidupan dewasa sendiri. Tugas-tugas perkembangan menjadi penting ketika
sebuah keluarga tersebut berubah dari sebuah rumah tangga dengan anak-
anak ke sebuah rumah tangga yang hanya terdiri dari sepasang suami dan
istri. Tujuan utama keluarga adalah reorganisasi keluarga menjadi sebuah
unit yang tetap
1
berjalan sementara melepaskan anak-anak yang dewasa kedalam kehidupan
yang sendiri (Duvall, 1977). Selama tahap ini pasangan tersebut mengambil
peran kakek-nenek perubahan lainnya dalam peran maupun dalam citra diri
mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi keluarga melepas anak dewasa muda?
2. Apakah tugas perkembangan pada keluarga yang melepas anak dewasa
muda?
3. Apakah masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga yang
melepas anak dewasa muda?
4. Bagaimanakah peran perawat pada keluarga yang melepas anak dewasa
muda?
5. Bagaimanakah konsep asuhan keperawatan pada keluarga yang melepas
anak dewasa muda?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Untuk memahami aplikasi konsep dasar asuhan keperawatan
keluarga yang melepas anak dewasa muda.
2. Tujuan Khusus:
a) Mampu menyebutkan definisi keluarga melepas anak dewasa muda
b) Mampu menjelaskan tugas perkembangan pada keluarga yang
melepas anak dewasa muda
c) Mampu menjelaskan masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada
keluarga yang melepas anak dewasa muda
d) Mampu menjelaskan peran perawat pada keluarga yang melepas
anak dewasa muda
e) Menerapkan konsep asuhan keperawatan keluarga yang melepas
anak dewasa muda

2
D. Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini perawat dapat mengerti dan
memahami serta dapat berperan aktif dalam perawatan keluarga khususnya
pada tahap keluarga melepas anak dewasa muda.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Keluarga Melepas Anak Dewasa Usia Muda


1. Definisi keluarga melepas anak dewasa usia muda
Tahap perkembangan keluarga dengan ana dewasa muda dimulai
pada saat anak pertama mulai meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal Bersama orang tua. Tujuan utama pada
tahap ini adalah mengorganisasi Kembali keluarga untuk tetap
berperan dalam melepas anak hidup sendiri. keluarga mempersiapkan
anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan tetap
membantuk anak terakhir untuk lebih mandiri (Wahit Iqbal Mubarak,
dkk 2006)
2. Tugas perkembangan pada keluarga yang melepas anak dewasa
muda
Tugas perkembangan keluarga menurut Setiadi, 2008 hal. 16 pada
tahap ini adalah:
a. Memperluan keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orang tua suami / istri yang sedang sakit dan memasuki
masa tua
d. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima
kepergian anak
e. Menata Kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga
f. Berperan suami / istri, kakek / nenek
g. Menciptakan lingkungan rumha yang dapat menjadi contoh bagi
anak – anak.

Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrick, 1998, Duvall dan


Miller 1985, tugas perkembangan keluarga meliputi
a. Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga
baru yang didapatkan melalui perkawinan anak – anak
4
b. Melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan Kembali
hubungan perkawinan
c. Membantu orang tua lanjut usia dan sakit – sakitan dari suami / istri
3. Masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga yang melepas anak
dewasa muda
Permasalahan kesehatan pada tahap ini adalah
a. Komunikasi kaum dewasa muda dengan orang tua mereka perlu
ditingkatkan
b. Masalah dalam hal transisi peran bagi suami istri
c. Masalah keperawatan orang tua lanjut usia
d. Munculnya masalah kesehatan yang bersifat kronis dan perubahan
situasi fisik ( Kolestrol tinggi, Obesitas / kegemukan, Tekanan
darah tinggi, dan lain – lain )
e. Masalah gaya hidup perlu mendapatkan perhatian antara lain
kebiasaan minum alcohol, merokok, makan dan lain – lain
4. Peran perawat padala keluarga yang melepas anak dewasa muda
Masalah utama kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum
dewasa muda dengan orang tua mereka, masalah – masalah transisi
peran bagi suami istri, masalah orang yang memberikan perawatan
(Bagi Orang tua lansia) dan munculnya kondisi kesehatan kronis dan
faktor – faktor yang berpengaruh seperti kolestrol tinggi, obesitas dan
tekanan darah tinggi. Keluarga berencana bagi remaja dan dewasa
muda tetap penting. Masalah – masalah menaupause dikalangan
Wanita umum terjadi efek efek dikaitkan dengan kebiasaan minum,
merokok yang lama dan praktek diet semakin jelas. Terkahir, perlunya
strategi promosi kesehatand an gaya hidup sehat menjadi lebih penting
bagi anggota keluarga yang dewasa (Friedmen, 1998 hal. 129).
Menurut Ali 1999 hal 48:
a. Memberikan pendidikan konseling pada keluarga
b. Merawat orang tua kanjut usia dengan keluarga bermasalah lainnya

5
c. Mengkaji kebutuhan / permasalahan keluarga dan berupaya
menanggulanginya

B. Konsep Asuhan Keperawatan


1. Identitas umum keluarga
a. Identitas kepala keluarga, Meliputi: Nama, umur, agama, suku,
pendidikan, pekerjaan, alamat, no telepon
b. Komposisi keluarga, meliputi: identitas seluruh anggota keluarga
c. Genogram
d. Tipe keluarga, meliputi: jenis tipe keluarga dan masalah yang
terjadi dengan type tersebut
e. Suku bangsa, meliputi: asal suku bangsa, dan budaya yang
berhubungan dengan kesehatan
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
g. Status social ekonomi keluarga, meliputi: anggota keluarga yang
mencari nafkah, upaya, harta benda yang dimiliki, kebutuhan yan
dikeluarkan tiap bulan
h. Aktifitas rekreasi keluarga
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
b. Riwayat perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan
kendalanya
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
d. Riwayat penyakit turunan
e. Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga
f. Riwayat pelayanan yang dimanfaatkan
g. Riwayat kesehatan keluarga
h. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah, meliputi: bangunan rumah, sumber air,
kebersihan, keadaan didala, dan diluar rumah

6
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW meliputi: kebiasaan
aturan dan budaya
c. Mobilitas gegirafis keluarga
d. Perkumpuln keluarga dan interaksi dengan masyarakat
e. Sistem pendukung keluarga
f. Denah rumah
4. Struktur keluarga
a. Pola / cara komunikasi keluarga (Bahasa sehari – hari yang
digunakan)
b. Struktur kekuatan keluarga (pengambilan keputusan)
c. Struktur peran (peran masing – masing anggota keluarga)
d. Nilai dan norma keluarga (sopan santun pada yang lebih tua )
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu
untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan
orang lain.
b. Fungsi sosialisasi
Fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk
berkehidupan social sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain diluar rumah
c. Fungsi perawatan kesehatan
Fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan angora keluarga
agar tetap memiliki produktifitas tinggi
d. Fungsi reproduksi
Fungsi untuk mepertahankan generasi dan menjaga kelangsungan
keluarga
e. Fungsi ekonomi
Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan
tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

7
6. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek
b. Stressor jangka Panjang
c. Respon keluarga terhadap stressor
d. Strategi koping
7. Keadaan gizi keluarga, meliputi pemenuhan gizi (konsumsi makanan)
8. Pemeriksaan fisik, meliputi: keadaan umum, kepala, leher, dada,
paru, jantung, abdomen, genetalia, ektremitas atas dan bawah
9. Diagnose keperawatan yang mungkin muncul
a. Perilaku kesehatan beresiko b.d stressor yang banyak
b. Ansietas b.d ancaman / perubahan status kesehatan (anggota
keluarga sakit)
c. Resiko tinggi ketakutan orang tua b.d perpisahan dengan anaknya
Intervensi
No Diagnose Tujuan dan kriteria Tindakan
keperawatan hasil keperawatan
1. Perilaku Perilaku kesehatan 1. Berikan
kesehatan beresiko berkurang pendidikan
beresiko b.d dengan kriteria hasil kesehatan
stressor yang 1. Mengetahui terkait dengan
banyak bahaya rokok merokok
ditandai bagi diri dan 2. Berikan
dengan lingkungannya motivasi untuk
anggota 2. Mengurangi berhenti
keluarga intensitas merokok
perokok aktif merokok 3. Berikan terapi
anti rokok
dengan
mengganti
permen

8
Ansietas b.d Ansietas berkurang 1. Kaji
ancaman / dengan kriteria hasil: kecemasan
perubahan 1. Menunjukan anggota
stastus control ansietas keluarga yang
kesehatan 2. Tidak sakit dan
(anggota mengkhawatirkan keluarga
keluarga yang lagi kondisi 2. Berikan
sakit) yang anggota keluarga pendidikan
ditandai yang sakit kesehatan
dengan cemas terkait dengan
akan kondisi penyakit yang
anggota diderita
keluarga yang 3. Bantuk klien
sakit serta untuk
khawatir memfokuskan
penyakit akan pada situasi
kambuh saat ini
Resiko tinggi Kecemasan berkurang 1. Berikan
ketakutan dengan kriteria hasil penyuluhan
orang tua b.d pada keluarga
perpisahan tentang
dengan pentingnya
anaknya yang kemandirian
ditandai anak
dengan tidak 2. Berikan
bisa berpisah penyuluhan
jauh dari anak tentang
– anaknya kecemasan dan
dan tidak ketakutan yang
pernah dapat diatasi
melepaskan
anaknya

9
untuk 3. Ajarkan pada
berpergian keluarga untuk
jauh dapat
melepaskan
anaknya
keluarga
4. Ajarkan pada
keluarga untuk
dapat
melepaskan
anaknya
keluarga
namun masih
dapat untuk
dipantau,
seperti
mengizinkan
anak dewasa
muda untuk
pergi Bersama
teman -
temannya

Implementasi
Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktifitas –
aktifitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan pasien. Agar
implementasi dapat tepat waktu dan efektif, maka perlu
mengidentifikasi prioritas perawatan, memantau dan mencatat respon
perawatan.

1
Evaluasi
Yang peru dievaluasi pada keluarga yang melepas anak dewasa
muda mengacu pada tujuan yang hendak dicapai yakni :
a) Menunjukan perilaku hidup sehat
b) Ansietas terhadap ancama tau perubahan status berkurang
c) Kecemasan dan ketakutan adanya perpisahan antara orang tua dan
anak berkurang

1
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. K DENGAN MASALAH
KESEHATAN PADA Ny. S DENGAN HIPERTENSI PADA KELUARGA
MULAI MELEPAS ANAK SEBAGAI DEWASA

Pasien merupakan seorang perempuan berusia 51 tahun dengan inisial Ny.


S bertempat tinggal di Jl. Karamat dengan diagnose medis Hipertensi, pasien
datang ke Puskesmas tanggal 20 Desember 2022, selama di puskesmas yang
bertanggung jawab atas Ny. S adalah Tn. K berusia 56 tahun pekerjaan petani
dan hubungan dengan pasien adalah suami.
a. Pengkajian
1. Data Umum
Nama KK: Tn.
K Usia: 56 tahun
Pendidikan: SLTA sederajat
Pekerjaan: Petani
2. Komposisi Keluarga
No Nama Sex Hub. Umur Pend Pekerjaan Status
Dgn Kesehatan
Klien
1 Ny. S P Istri 51 - IRT Sakit
2 An. H L Anak 21 - Wiraswasta Sehat
3 An. A P Anak 14 SMP Siswa Sehat

1
Genogram

Ht

: Laki-laki

:Perempuan

: Meninggal
Ht
: Riwayat Hipertensi tinggal dalam satu rumah
Generasi pertama dari garis keurunan ayah (Kakek-nenek) meninggal dunia
akibat stroke, sedang dari ibu meninggal akibat tekanan darah tinggi.
 Tipe Keluarga
Keluarga Tn. K merupakan tipe keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak-anak yang tinggal serumah.
a. Kewarganegaraan/ suku: Keluarga Tn. K adalah Indonesia/ suku sunda
b. Agama: Keluarga Tn. K menganut agama Islam dan menjalankan
kewajiban sholat lima waktu.
c. Status sosial ekonomi keluarga: Penghasilan keluarga < 1.000.000
d. Aktivitas rekreasi keluarga: Keluarga Tn. K mempunyai kebiasaan
rutin untuk berkumpul nonton TV.

3. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada
perkembangan keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa.

1
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ny. S merupakan istri Tn. K dan menderita Hipertensi dan
sedang menjalani pengobatan rutin di Puskesmas.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Keluarga Ny. S semua memiliki Riwayat penyakit yang sama
dan sudah pernah dirawat di RS.
4. Keadaan Lingkungan
a. Karakteristik Rumah dan Denah Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Tn. K adalah milik sendiri
dengan ukuran 8x15 m2, terdiri dari 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1
ruang keluarga, 1 dapur dan 1 WC. Berdinding embok dan
berlantai semen kasar yang dilapisi plastic dan tampak bersih.
Ventilasi dan pencahayaan rumah baik.
Denah Rumah

Kamar Tidur Kamar Tamu


Kamar Tidur

Kamar Tidur Kamar Keluarga


Dapur

Kamar Mandi/WC

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas


Lingkungan tempat tinggal Tn. K penduduknya mayoritas suku
Sunda dan bekerja sebagai petani dan pedagang.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Rumah yang ditinggali Tn. K adalah rumah sendiri dan
berdampingan dengan tetangga yang masih ada hubungan keluarga.

1
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn. K sekeluarga aktif dalam kegiatan sosial masyarakat dan
saling berinteraksi diantara sesama keluarga.
e. System Pendukung Keluarga
Keluarga Tn. K terdiri dari suami, istri dengan 2 orang anak, 1
anak sudah tidak sekolah dan yang 1 masih sekolah. Fasilitas
penunjang kesehatan dari puskesmas setempat.
f. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, apabila
ada masalah didiskusikan bersama seluruh anggota keluarga.
g. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga Tn. K merupakan keluarga inti
h. Struktur Peran Keluarga
Tn. K kepala keluarga dan bertanggung jawab dalam mengatur
rumah tangganya yang sekaligus bertugas mencari nafkah. Ny. S
sebagai ibu tumah tangga. An. H dan A sebagai anak.
i. Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma keluarga yang berlaku pada Tn. K sesuai
dengan ajaran agama Islam dan mengharapkan Ny. S istrinya yang
sakit cepat sembuh.
5. Fungsi Keluarag
a. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan perilaku yang baik pada anak-
anak dan berpartisipasi jika adan kegiatan kemasyarakatan.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga
Keluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan
terutama tentang Hipertensi. Keluarga juga tidak mengatahui
bahwa Hipertensi merupakan penyakit tidak menular tetapi
tergolong

1
penyakit yang serius. Cara perawatannya keluarga tidak tahu
carap pola hidup sehat dengan penyakit hipertensi.
d. Fungsi Reproduksi
Tn. K berusia 56 tahun dan Ny. S usia 51 tahun sudah dalam
kategori non produktif.
e. Fungsi Ekonomi
Tn. K bekerja sebagai petani dengan penghasilan < 1.000.000
6. Stres dan Koping Keluarga
a. Stressor yang Dimiliki Keluarga
Stressor yang dirasakan oleh keluarga Tn. K adalah istrinya
yang menderita penyakit hipertensi.
b. Kempuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Keluarga Tn. K mampu beradaptasi dengan masalah yang
dihadapi, hal ini dapat dilihat dengan pengobatan rutin Ny. S dalam
menjalani pengobatan di Puskesmas setempat.
c. Strategi Koping yang Digunakan
Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan
dalam keluarga.
d. Strategi Adaptasi Disfungsional
Ny. S setelah di diagnose oleh dokter bahwa dirinya menderita
hipertensi keluarga mengikutsertakan Ny. S dalam menjalani
pengobatan rutin di Puskesmas setempat.

1
7. Pemeriksaan Fisik
Tn. K Ny. S An. H An. A
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik Pemeriksaan Pemeriksaan fisik
umum; umum; fisik umum; umum;
Keadaan umum Keadaan umum keadan umum Keadaan umum
tampak kuat tampak lemah, tampak kuat, tampak kuat,
TD: 130/80 mmhg, TD: 170/90 mmhg TD: 120/80 TD: 110/70mmhg,
N: 76 x/menit N: 92x/menit mmhg, N: 80x/menit,
RR: 20 x/menit RR: 22x/menit dan N: 76x/menit P: 22 x/menit
S: 36,5 C. S: 37C P: 20x/menit dan S: 36,5 C.
BB: 58 kg. S: 36 C.

Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik Pemeriksaan Pemeriksaan fisik


khusus; khusus; fisik khusus; khusus;
a. Kepala dan leher a. Kepala dan a. Kepala dan a. Kepala dan
tidak ada leher tidak ada leher tidak leher tidak ada
kelainan, mata kelainan, mata ada kelainan, kelainan, mata
konjungtiva tidak konjungtiva mata konjungtiva
tampak anemis, tidak tampak konjungtiva tidak tampak
tidak ada katarak anemis, tidak tidak tampak anemis, tidak
dan tidak ada ada katarak dan anemis, tidak ada katarak dan
gangguan tidak ada ada katarak tidak ada
penglihatan, gangguan dan tidak ada gangguan
telinga, hidung penglihatan, gangguan penglihatan,
dan tenggorokan hanya sediikit penglihatan, telinga, hidung
tidak ada kabur kalau telinga, dan
kelainan. untuk membaca hidung dan tenggorokan
b. Pergerakan dada buku, telinga, tenggorokan tidak ada
simetris hidung dan tidak ada kelianan.
tenggorokan kelainan. b. Pergerakan
dada simetris

1
c. Abdomen tidak tidak ada b. Pergerakan c. Abdomen tidak
ada pembesaran kelainan. dada simetris ada
hati b. Pergerakan ada c. Abdomen pembesaran
d. Ektremitas atas simetris tidak ada hati.
dan bawah c. Abdomen tidak pembesaran d. Ektremitas atas
tidak ada ada pembesaran hati. dan bawah
kelainan. hati d. Ektremitas tidak ada
d. Ektremitas atas dan kelianan.
dalam keadaan bawah tidak
normal. ada kelainan.

8. Harapan Keluarga
Keluarga menyatakan sangat senang dengan kehidupan perawat
dan berharap dapat membantu keluarga mengatasi masalah yang
dihadapi.
9. Karakteristik Tentangga dan Komunitas RW
a. Kebiasaan
Sosialisasi antar tentangga cukup baik, pasien jarang
berkumpul dengan tentangganya karena keadaannya yang sedang
sakit dan kesibukan di dalam rumah.
b. Aturan/ kesepakatan
Aturan/ kesepakatan yang dianut adalah aturan. Kesepakatan
yang berlaku di masyarkat dan lingkungan sekitar.
10. Perkumpulan Kelurga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. S mengatakan jarang mengikuti kegiatan seperti arisan,
pengajian, dan senam lansia karena keadaannya yang kurang sehat
serta benyaknya kesibukkan.

1
b. Analisa Data
No Data Masalah
1 Data Subjektif: Domain 1 promosi
 Keluarga mengatakan kesehatan
kurang mampu mengenal
masalah kesehatan terutama Kelas 2 manajemen
tentang Hipertensi. kesehatan
 Keluarga mengatakan tidak
mengatahui bahwa (00099) Ketidakefektifan
Hipertensi merupakan pemeliharaan kesehatan
penyakit tidak menular
tetapi tergolong penyakit
yang serius.
 Keluarga mengatakan tidak
tahu cara perawatannya dan
menerapkan pola hidup
sehat dengan penyakit
hipertensi.

Data objektif:
1. TD :170/90mmHg
2. Nadi: 92x/menit
3. Respirasi: 22x/menit
4. Suhu: 37 °C

2 Data Subjektif: Domain 12 kenyamanan


 Tn. K mengatakan bahwa Kelas 1 kenyamanan fisik
istrinya Ny. S sering (00214) Hambatan rasa
mengeluh sakit kepala nyaman
seperti ditusuk-tusuk dan

1
sulit tidur sebelum berobat
di Puskesmas.

Data Objektif:
1. TD:170/90mmHg
2. Nadi: 92x/menit
3. Respirasi: 22x/menit
4. Suhu: 37 °C

c. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
2. Hambatan rasa nyaman

1. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan


No Kriteria Skor Bobot Pembenaran
1 Sifat masalah: 3/3x1= 1 Ny. S kurang paham
Aktual 1 tentang penyakitnya
2 Kemungkinan 2/2x2= 2 Ny. S selalu berobat jika
masalah dapat 2 sakit kepala dan tekanan
diubah: Mudah darahnya naik
3 Potensi masalah 3/3x1= 1 Keluarga tidak tahu cara
untuk dicegah: 1 perawatan untuk penderita
Tinggi
4 Masalah yang 2/2x1= 1 Menurut pasien, masalah
menonjol: Segera 1 ketidakefektifan
ditangani pemeliharaan kesehatan
sangat dirasakan dan perlu
segera ditangani
Total 5

2
2. Hambatan Rasa Nyaman
No Kriteria Skor Bobot Pembenaran
1 Sifat masalah: 3/3x1= 1 Ny. S kurang paham
Aktual 1 tentang penyakitnya
2 Kemungkinan 2/2x2= 2 Ny. S selalu berobat jika
masalah dapat 2 sakit kepala dan tekanan
diubah: Mudah darahnya naik
3 Potensi masalah 2/3x1= 1 Keluarga tidak tahu cara
untuk dicegah: 2/3 perawatan untuk penderita
Tinggi
4 Masalah yang 2/2x1= 1 Menurut pasien, masalah
menonjol: Segera 1 ketidakefektifan
ditangani pemeliharaan kesehatan
sangat dirasakan dan perlu
segera ditangani
Total 4 2/3

Prioritas Diagnosa Keperawatan


No Diagnosa Skor
1 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan 5
2 Hambatan rasa nyaman 4 2/3

2
Menentukan penyebab atau etiologi dalam perumusan diagnosa keperawatan
dengan model single diagnosis diangkat dari 5 (lima) tugas keluarga antara lain:
1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
Keluarga mengatakan kurang pengetahuan tentang penyakit yang diderita Ny.
S
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan.
Karena keluarga belum memahami penyakit yang diderita Ny. S sehingga
dalam mengambil keputusan keluarga belum tepat.
3. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga.
Keluarga mengatakan masih bingung bagaimana cara merawat Ny. S
4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.
Keluarga jiga belum mengetahu lingkungan seperti apa yang diberikan pada
Ny. S yang mengalami hipertensi.
5. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
Keluarga sudah memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan membawa Ny. S ke
pelayanan kesehatan ketika penyakitnya kambuh.

2
d. Intervensi Keperawatan
No Data Diagnosa Diagnosa NOC Kriteria Hasil NIC Intervensi
Keperawatan
Kode Kode Kode
1 Data 00099 Ketidakefektifan TUK 1: Keluarga mampu
Subjektif: pemeliharaan Setelah dilakukan mengenal
kesehatan intervensi keluarga masalah:
Keluarga mampu mengenal
kurang masalah dengan Level 1 Domain
mampu kriteria hasil: III:
mengenal Perilaku
masalah Level 1 Domain IV:
kesehatan Pengetahuan tentang Level 2 Kelas S:
terutama kesehatan dan Pendidikan Pasien
tentang perilaku
Hipertensi. 5515 Level 3:
Keluarga Level 2 Kelas GG: Intervensi:
tidak Pengetahuan
mengatahui Kondisi Kesehatan

2
bahwa Peningkatan
Hipertensi 1837 Level 3 Outcome: kesadaran
merupakan Pengetahuan: kesehatan
penyakit tidak Manajemen 1. Ciptakan
menular tetapi Hipertensi lingkungan
tergolong Skala outcome perawatan
penyakit yang meningkat dari skala kesehatan
serius. 2 (pengetahuan dimana pasien
terbatas) menjadi 4 dengan
keluarga tidak (pengetahuan baik) permasalahan
tahu cara dengan indikator: memahami
perawatannya aksara dapat
dan 183701 1. Kisaran normal mencari
menerapkan untuk tekanan bantuan tanpa
pola hidup darah sistolik merasa malu
sehat dengan 183703 2. Target tekanan atau merasa
penyakit darah dicela.
hipertensi. 2. Gunakan
komunikasi

2
183706 3. .Pilihan yang sesuai
pengobatan yang dan jelas.
Data objektif: tersedia 3. Gunakan
183712 4. Pentingnya Bahasa yang
1. TD mematuhi sederhana.
:170/90mmHg pengobatan 4. Sederhakan
183720 5. Strategi Bahasa bila
2. Nadi : pengelolaan memungkinkan
92x/menit stress 5. Hindari
183727 6. Manfaat penggunaan
3. Respirasi: olahraga teratur akronim atau
22x/menit 183730 7. Tahu kapan singkatan dan
untuk jargon medis
4. Suhu: 37°C mendapatkan 6. Berikan
bantuan dari Pendidikan
seorang kesehatan satu
profesional persatu atau
kesehatan konseling jika
memungkinkan

2
183771 8. Manfaat
manajemen
penyakit
TUK 2: Keluarga mampu
Setelah dilakukan memutuskan
intervensi keluarga tindakan
mampu memutuskan keperawatan
tindakan Level 1 Domain
keperawatan dengan III: Pengetahuan
kriteria hasil: tentang kesehatan
Level 1 Domain IV: dan perilaku
Pengetahuan tentang
kesehatan dan Level 2 Kelas O:
perilaku Perilaku Sehat

Level 2 Kelas Q: 4350 Level 3 Outcome:


Perilaku Sehat Intervensi
1602 Level 3 Outcome: Berikan pasien
tanggung jawab

2
Perilaku Promosi terhadap
Kesehatan perilakunya
Skala outcome (sendiri).
meningkat dari skala 1. Gunakan
2 (jarang pengulangan
menunjukkan) kesehatan rutin
menjadi 4 (sering yang konsisten
menunjukkan) sebagai alat
dengan indicator: untuk
160221 1. Keseimbangan menetapkan
aktifitas dan rutinitas
istirahat tersebut
160222 2. Mempertahankan 2. Tingkatkan
tidur yang aktifitas fisik
adekuat dengan cara
160224 3. Memperoleh yang tepat
pemeriksaan 3. Berikan
rutin penghargaan
apabila pasien

2
dapat
mengontrol
diri.
TUK 3: Keluarga mampu
Setelah dilakukan melakukan
intervensi keluarga perawatan
mampu melakukan
perawatan dengan Level 1 Domain
kriteria hasil: IV: Pengetahuan
Level 1 Domain IV: Tentang
Pengetahuan Kesehatan dan
Tentang Kesehatan Perilaku
dan Perilaku
Level 2 kelas V:
Level 2 kelas T: Kontrol Resiko
Kontrol Resiko dan dan Keamanan
Keamanan

6040 Level 3 luaran:

2
1902 Level 3 luaran: intervensi
Kontrol Resiko 1. Identifikasi
Skala outcome kekurangan
meningkat dari skala baik kognitif
2 (jarang atau fisik dari
menunjukan) pasien yang
menjadi 4 (sering mungkin
menunjukan) meningkatkan
190219 1. Mencari potensi jantung
informasi pada
tentang resiko lingkungan
kesehatan. tertentu
190220 2. Mengidentifikasi 2. Identifikasi
factor resiko. karakteristik
190221 3. Mengenali dari
kemampuan lingkungan
untuk mengubah yang mungkin
perilaku. meningkatkan
potensi jatuh

2
190208 4. Memodifikasi 3. Tempatkan
gaya hidup untuk busa ditempat
mengurangi duduk pasien
resiko untuk
190210 5. Berpatisipasi mencegah
dalam skrining pasien jatuh
masalah dengan tepat
kesehatan 4. Sediakan
pegangan pada
tangga dan
pegangan
tangga yang
dapat dilihat
pasien
5. Ajarkan
anggota
keluarga
mengenai
factor resiko

3
yang
berkontribusi
terhadap
adanya
kejadian jatuh
dan bagaiman
keluarga bisa
menurunkan
resiko ini
TUK 4 : Keluarga mampu
Setelah dilakukan memodifikasi
intervensi keluarga lingkungan
mampu
memodifikasi Level 1 Domain 1:
lingkungan dengan Kondisi Kesehatan
kriteria hasil Yang Diterima
Level 1 Domain 5:
Kondisi Kesehatan
Yang Diterima

3
Level 2 Kelas E:
Level 2 Kelas U: 6482 Kesehatan dan
Kesehatan dan Kualitas Hidup
Kualitas Hidup Level 3 Luaran:
intervensi
2009 Level 3 Luaran: 1. Tentukan
Status Kenyamanan: tujuan pasien
Lingkungan dan keluarga
Skala outcome dalam
meningkat dari skala mengelola
2 lingkungan dan
(banyak terganggu) kenyamanan
menjadi 4 (sedikit yang optimal
terganggu) 2. Hindari
200903 1. Lingkungan gangguan yang
yang kondusif tidak perlu dan
untuk tidur berikan untuk
200906 2. Kebersihan waktu istirahat
lingkungan

3
200909 3. Pencahayaan 3. Sediakan
ruangan. lingkungan
200912 4. Tempat tidur yang aman dan
yang nyaman. bersih.
200915 5. Lingkungan 4. Posisikan
yang damai pasien untuk
memfasilitasi
kenyamanan

3
e. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Hari/tanggal Implementasi Paraf
1. Ketidakefektifan (TUK 1)
pemeliharaan Keluarga Mampu Mengenal
kesehatan Masalah
1. Menciptakan lingkungan
perawatan kesehatan
dimana pasien dengan
permasalahan memahami
aksara dapat mencari
bantuan tanpa merasa
malu atau merasa dicela.
2. Menggunakan komunikasi
yang sesuai dan jelas.
3. Menggunakan Bahasa
yang sederhana
4. Menyederhakan Bahasa
bila memungkinkan.
5. Menghindari penggunaan
akronim atau singkatan
dan jargon medis.
6. Memberikan Pendidikan
kesehatan satu persatu
atau konseling jika
memungkinkan
(TUK 2)
Memutuskan tindakan
1. Menggunakan
pengulangan kesehatan
rutin yang konsisten

3
sebagai alat untuk
menetapkan rutinitas
tersebut.
2. Meningkatkan aktifitas
fisik dengan cara yang
tepat.
3. Memberikan penghargaan
apabila pasien dapat
mengontrol diri
(TUK 3)
Melakukan perawatan
1. Mengidentifikasi
kekurangan baik kognitif
atau fisik dari pasien yang
mungkin meningkatkan
potensi jantung pada
lingkungan tertentu.
2. Mengidentifikasi
karakteristik dari
lingkungan yang mungkin
meningkatkan potensi
jatuh.
3. Menemmpatkan busa
ditempat duduk pasien
untuk mencegah pasien
jatuh dengan tepat.
4. Menyediakan pegangan
pada tangga dan pegangan
tangga yang dapat dilihat
pasien.

3
5. Mengajarkan anggota
keluarga mengenai factor
resiko yang berkontribusi
terhadap adanya kejadian
jatuh dan bagaiman
keluarga bisa menurunkan
resiko ini

(TUK 4)
Memodifikasi lingkungan
1. Menentukan tujuan pasien
dan keluarga dalam
mengelola lingkungan dan
kenyamanan yang
optimal.
2. Menghindari gangguan
yang tidak perlu dan
berikan untuk waktu
istirahat.
3. Menyediakan lingkungan
yang aman dan bersih.
4. Memposisikan pasien
untuk memfasilitasi
kenyamanan

3
f. Evaluasi Keperawatan
No Tanggal Diagnosa Evaluasi
1 20 Oktober Ketidakefektifan Pemeliharaan S: Ny. S dan keluarga
2022 Kesehatan mengatakan paham
dengan edukasi
tentang hipertensi
yang duberikan dan
dapat memutuskan
perawatan yang
akan digunakan.
O: Klien dapat
menyebutkan poin-
poin edukasi.
TTV:
TD: 140/90mmHg
N: 85x/menit
P: 20x/menit
A: Masalah teratasi
P: Hentikan Intervensi

3
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Definisi keluarga melepas anak dewasa muda adalah tahap
perkembangan keluarga dengan anak dewasa muda dimulai pada saat anak
pertama mulai meninggalkan rumah. Tujuan adalah mengorganisasi
Kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepaskan anak untuk
hidup sendiri.
Peran perawat adalah memberikan pendidikan konseling
padakeluarga, merawat orang tua usia lanjut usia dengan keluarga
bermasalah lainnya, serta mengkaji kebutuhan/permasalahan keluarga dan
berupaya meninggalkannya.
B. Saran
Harapan kami pembaca memahami dan memahami tahap
keluargayang mematikan anak dewasa muda serta dapat berperan aktif
dalamTermasuk keluarga yang melepas anak dewasa muda.

3
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zaidin, 1999. Pengaturan perawatan kesehatan keluarga Depok: Akademik
Keperawatan Raflesi. Diakses 15 Oktober 2022 dari
https://www.scribd.com/document/366395325/Makalah-Keluarga-Melepas-Anak-
Dewasa-Muda.
Setiadi, 2008.Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta:
Graha ilmu.Diakses 15 Oktober 2022 dari
https://www.scribd.com/document/366395325/Makalah-Keluarga-Melepas-Anak-
Dewasa-Muda.

GrahaIlmu, Mubarak, Wahit Iqbal, dkk, 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas


Konsep dan
aplikasi. Jakarta: Selemba Medika. Diakses 15 Oktober 2022 dari
https://www.scribd.com/document/366395325/Makalah-Keluarga-Melepas-Anak-
Dewasa-Muda.

Anda mungkin juga menyukai