Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AGREGAT USIA ANAK SEKOLAH


DI SDN 08 METRO TIMUR KOTA METRO

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK II

AHMAD SYAFANDY
DIAN MAYASARI
NASIYAH
NIKMATUL KHOERIYAH
SAIFUDIN
TRI SUJARWATI

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN 2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AGREGAT USIA ANAK SEKOLAH
DI SDN 08 METRO TIMUR KOTA METRO

Asuhan keperawatan pada agregat anak usia sekolah yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 08
Metro Timur Kota Metro menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian status
kesehatan anak sekolah, perumusan diagnose keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Pemberian asuhan keperawatan melibatkan kader UKS, guru pada institusi pendidikan, anak sekolah dan
orang tua, serta kepala sekolah.

1. PENGKAJIAN
Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan community as partner, meliputi
data inti dan subsystem.
A. Data Inti Komunitas
1. Demografi:
 Jumlah anak sekolah keseluruhan menurut data monografi SDN 08 Metro Timur Kota
Metro, untuk anak usia 6-12 tahun adalah 249 siswa
 Jumlah anak sekolah di SDN 08 Metro Timur Kota Metro menurut jenis kelamin yaitu
sebanyak 117 anak laki-laki dan 132 anak perempuan.
2. Nilai, Kepercayaan, dan Agama.
Agama yang dianut oleh siswa SDN 08 Metro Timur Kota Metro adalah mayoritas
beragama Islam.
Berdasarkan windshield survey dan data dari monografi, didapatkan tidak tersedia
mushola untuk tempat beribadah karena letak SDN 08 Metro Timur Kota Metro berdekatan
dengan masjid. Kegiatan keagamaan dilakukan di masjid tersebut.
Di sekolah terdapat mata pelajaran agama. Sedangkan dari hasil wawancara dengan guru
agama mengatakan, bahwa nilai/norma/budaya yang di anut anak-anak sekolah sudah baik,
kehidupan beragama berjalan dengan harmonis. Dan anak-anak rajin dan antusias dalam
mengikuti kegiatan keagamaan yang dilaksanakan, misalnya mengikuti TPA, Pesantren Kilat,
peringatan hari besar agama Islam.
B. Data Subsystem
Delapan subsystem yang dikaji sebagai berikut:
1. Lingkungan Fisik
a. Inspeksi
Tipe sekolah di SDN 08 Metro Timur Kota Metro adalah permanen. Tempatnya
strategis dan dekat dengan jalan raya. Kebersihan sekolah terjaga dengan baik. Terdapat satu
kantin didalam sekolah yang menjual makanan yang terjamin kebersihan dan kesehatannya.
Terdapat penjual makanan di kaki lima di depan gerbang sekolah. Jenis makanan yang dijual
tidak terjamin kebersihannya, dan tampak tempat/wadah yang terbuka. Terdapat tiga buah
kamar mandi yang terpisah antara kamar mandi anak laki-laki dan anak perempuan, dan satu
kamar mandi khusus untuk guru maupun pegawai lainnya. Kondisi kamar mandi terawat
dengan baik.

b. Auskultasi
Hasil wawancara dengan kepala sekolah bahwa di SDN 08 Metro Timur Kota Metro
terdapat kegiatan ekstrakurikuler yang sudah lama berjalan, seperti pramuka, drumband,
taekwondo, dan kegiatan keagamaan seperti TPA.

2. Pelayanan Kesehatan Dan Pelayanan Social


Pelayanan kesehatan di SDN 08 Metro Timur Kota Metro terdapat UKS untuk tempat
istirahat dan pemeriksaan bagi anak yang sakit. Selain itu juga terdapat ruang BK (Bimbingan
Konseling) untuk konsultasi para siswa.

3. Ekonomi
Kebanyakan orang tua para siswa mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta dan
berdagang untuk mencari nafkah.

4. Keamanan dan transportasi


a. Keamanan
Terdapat penjaga sekolah yang membantu anak sekolah untuk menyeberang jalan
raya. Akan tetapi ditemukan kebiasaan yang mengancam kesehatan anak sekolah, yang
meliputi:
 Kebiasaan jajan sembarangan.
Kebiasaan jajan sembarangan merupakan hal yang negative atau kurang baik
bagi kesehatan anak usia sekolah. Karena kebersihan makanan dan kandungan gizi
yang ada didalam makanan tidak terjamin, sehingga dapat menimbulkan berbagai
macam kesehatan untuk anak usia sekolah.
 Jenis jajanan yang dikonsumsi.
Jenis jajanan yang sering dikonsumsi anak sekolah adalah permen, coklat, snack
atau makanan ringan. Ini merupakan hal yang negative atau kurang baik bagi
kesehatan gigi anak sekolah. Kandungan gula yang tinggi pada jajanan permen dan
coklat dapat menyebabkan resiko terjadinya kerusakan pada gigi, seperti karies gigi
pada anak sekolah. Selain itu jajanan lain yang sering dikonsumsi yaitu cilok,
sempol ayam, telur gulung, dll. yang saosnya tampak berwarna merah terang.
 Kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur.
Berdasarkan wawancara dari petugas UKS menyatakan bahwa anak-anak SDN
08 Metro Timur Kota Metro sudah mendapatkan pengetahuan tentang cara dan
manfaat menggosok gigi, namun masih banyak anak-anak yang malas menggosok
gigi sebelum tidur.

b. Transportasi
Jenis transportasi yang digunakan anak-anak V SDN 08 Metro Timur Kota Metro
adalah sepeda, jalan kaki, dan diantar oleh orang tua.

5. Politik dan Pemerintahan


Pada subsistem politik dan pemerintahan bagi anak usia sekolah adalah keikutsertaan
anak dalam organisasi social di sekolah, serta kebijakan pemerintah terhadap masalah yang
terkait dengan anak usia sekolah. Keikutsertaan anak pada organisasi di sekolah yaitu
mengikuti kegiatan kepramukaan.

6. Komunikasi
Media komunikasi yang digunakan oleh anak sekolah untuk memperoleh informasi
berasal dari para guru, orang tua dan media cetak seperti majalah, Koran, maupun elektronik
seperti televise, gadget, dan lain-lain. Media informasi ini mempunyai dampak positif dan
negative. Maka perlu adanya peran dan bimbingan dari orang tua untuk keadaan seperti ini,
karena sangat beresiko terhadap perilaku anak untuk mencari informasi melalui orang lain
yang belum tentu kebenarannya. Sehingga diharapkan orangtua berperan sebagai pendengar
aktif dan pemberi solusi bagi permasalahan yang dihadapi anaknya.

7. Pendidikan
Semua anak adalah siswa yang bersekolah di SDN 08 Metro Timur Kota Metro.

8. Rekreasi.
Tempat rekreasi yang sering dikunjungi dan dimanfaatkan oleh anak-anak bersama orang
tuanya biasanya ke kolam renang (waterboom), taman kota, pasar kreasi, taman bunga.

2. ANALISA DATA

DATA MASALAH
Hasil Observasi:
 Tampak saat jam istirahat para siswa membeli jajan Perilaku kesehatan cenderung
dipedagang kaki lima di luar gerbang sekolah dibanding beresiko pada siswa sekolah dasar
jajan dikantin sekolah.
 Para siswa cenderung membeli jajanan seperti coklat,
permen. Ataupun jajan cilok, sempol ayam, telur gulung,
dll. yang saosnya tampak berwarna merah terang.
 Tempat cuci tangan hanya ada tiga, tanpa adanya sabun
dan lap tangan.
 Makanan atau jajan yang dijual dipedagang kaki lima
tampak kurang higienis, karena tempat/wadahnya
terbuka.

Hasil Wawancara:
 Siswa mengatakan malas dan sering lupa untuk mencuci
tangan.
 Kurangnya penyuluhan kesehatan tentang PHBS di
sekolah.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN

DATA DX. KEP SLKI SIKI


Kode Diagnosis Kode Diagnosis Kode Diagnosis
Hasil Observasi: D.0099 Perilaku L.1207 Luaran utama I.12470 Intervensi
 Tampak saat jam kesehatan  Perilaku utama
istirahat para siswa cenderung kesehatan promosi
membeli jajan beresiko perilaku
dipedagang kaki pada Luaran kesehatan
lima di luar gerbang siswa tambahan: 1. observasi
sekolah dibanding sekolah  Manajemen identifikasi
jajan dikantin dasar. kesehatan perilaku
sekolah.  Pemeliharaan kesehatan
 Para siswa kesehatan yang dapat
cenderung membeli ditingkatkan
jajanan seperti Setelah
coklat, permen. dilakukan 2. terapeutik
Ataupun jajan intervensi berikan
cilok, sempol ayam, keperawatan lingkungan
telur gulung, dll. selama 30 hari, yang
yang saosnya maka perilaku mendukung
tampak berwarna kesehatan kesehatan
merah terang. membaik.
 Tempat cuci tangan Dengan 3. edukasi
hanya ada tiga, kriteria hasil: anjurkan
tanpa adanya sabun 1. kemampuan mencuci
dan lap tangan. siswa tangan

 Makanan atau jajan melakukan dengan air

yang dijual tindakan bersih dan

dipedagang kaki cuci tangan sabun

lima tampak kurang untuk


higienis, karena mencegah Intervensi

tempat/wadahnya terjadinya pendukung:

terbuka. penyakit  dukungan


2.kemampuan kelompok
Hasil Wawancara: peningkatan  dukungan
 Siswa mengatakan kesehatan pengambilan
malas dan sering meningkat keputusan.
lupa untuk mencuci  Dukungan
tangan. tanggung
 Kurangnya jawab pada
penyuluhan diri sendiri
kesehatan tentang  Konseling
PHBS di sekolah.  Edukasi
kesehatan
 Edukasi pola
perilaku
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai