Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN AGREGAT DALAM KOMUNITAS:


KESEHATAN WANITA DAN PRIA
Dosen Pengajar : Siti Santy Romauly.,S. Kep. M. Kes

DISUSUN OLEH :

Friska amelia (2017.C.09a.0888)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur khadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya
sehingg kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Di makalah ini
memaparkan beberapa hal terkait “Asuhan Keperawatan Agregat Dalam
Komunitas: Kesehatan Wanita Dan Pria”. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak telah memberikan motivasi baik
materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini ke depannya.

Palangka Raya, 23 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Keperawatan Komunitas 4
2.1.1 Definisi 4
2.1.2 Sasaran Keperawatan Komunitas 4
2.1.3 Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas 5
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan 6
2.2.1 Pengkajian 6
2.2.2 Diagnosa Keperawatan 11
2.2.3 Intervensi Keperawatan 11
2.2.4 Implementasi Keperawatan 15
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan 16
3.2 Saran 16

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,
saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat
dan ketertarikan yang sama. Komunitas adalah kelompok dari masyarakat
yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang
sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial
yang mempunyai ketertarikan yang sama (Riyadi, 2007). Komunitas adalah
sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling
berinteraksi (Mubarak, 2009).
Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang
merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan
ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang
sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif
dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim kesahatan
diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta
2
memecahkan masalah tersebut (Elisabeth, 2007).
Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian
secara global baik pada pria maupun wanita yang berusia muda. Data WHO
menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada tahun
2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh Penyakit
Tidak Menular. PTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih
muda. Di negara-negara dengan tingkat ekonomi rendah dan menengah, dari
seluruh kematian yang terjadi pada orang-orang berusia kurang dari 60 tahun,
29% disebabkan oleh PTM, sedangkan di negara-negara maju, menyebabkan
13% kematian. Proporsi penyebab kematian PTM pada orang-orang berusia
kurang dari 70 tahun, penyakit cardiovascular merupakan penyebab terbesar
(39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis, penyakit

1
pencernaan dan PTM yang lain bersama-sama menyebabkan sekitar 30%
kematian, serta 4% kematian disebabkan diabetes.
Indonesia dalam beberapa dasawarsa terakhir menghadapi masalah
Triple Burden Diseases. Di satu sisi, penyakit menular masih menjadi
masalah ditandai dengan masih sering terjadi KLB beberapa penyakit
menular tertentu , munculnya kembali beberapa penyakit menular lama (Re-
Emerging Diseases). Di sisi lain, PTM menunjukkan adanya kecenderungan
yang semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 dan 2001, tampak
bahwa selama 12 tahun (1995-2007) telah terjadi transisi epidemiologi
dimana kematian karena penyakit tidak menular semakin meningkat,
sedangkan kematian karena penyakit menular semakin menurun.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi
prevalensi PTM di Indonesia, namun belum sepenuhnya mencapai derajat
kesehatan yang optimal. Sebagai seorang perawat, peran kita tidak hanya
sebagai pemberi pengobatan ataupun perawatan di rumah sakit, namun juga
dapat berperan sebagai perawat komunitas yang berperan meliputi pendidik,
pengamat kesehatan, koordinator pelayanan kesehatan, peran pembaharu, role
model dan fasilitator kesehatan. Peran perawat komunitas dalam mengurangi
PTM yaitu dengan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seoptimal
mungkin melalui praktik keperawatan komunitas, dilakukan melalui
peningkatan kesehatan (Promotif), dan pencegahan penyakit (preventif) di
semua tingkat pencegahan (levels of prevention) tanpa mengabaikan aspek
kuratif dan rehabilitative.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa konsep dari keperawatan komunitas ?
2. Apa saja yang menjadi sasaran keperawatan komunitas ?
3. Apa saja ruang lingkup dari keperawatan komunitas ?
4. Bagaimana konsep asuhan keperawatan pada pria dan wanita dalam
keperawatan komunitas ?
3

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dari keperawatan komunitas
2. Untuk mengetahui sasaran keperawatan komunitas
3. Untuk mengetahui ruang lingkup dari keperawatan komunitas
4. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan pada pria dan wanita
dalam keperawatan komunitas
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Keperawatan Komunitas


2.1.1 Definisi
Menurut WHO, keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus
yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat
secara keseluruhan guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial,
perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan bahaya yang
lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah
dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagi mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (menurut CHN).
Di Indonesia dikenal dengan sebutan perawatan kesehatan masyarakat
(PERKESMAS) yang dimulai sejak permulaan konsep Puskesmas diperkenalkan
sebagai institusi pelayanan kesehatan profesional terdepan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara komprehensif.
2.1.2 Sasaran Keperawatan Komunitas
Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk
individu, keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk
di daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk
kelompok bayi, balita dan ibu hamil. Menurut Anderson (1988) sasaran
keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkat yaitu:
2.1.2.1 Tingkat Individu 5

Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang


mempunyai masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil d1l) yang

4
dijumpai di poliklinik, Puskesmas dengan sasaran dan pusat perhatian pada
masalah kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan individu
2.1.2.2 Tingkat Keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan
mengukur sejauh mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal
masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan,
memberikan perawatan kepada anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang
sehat dan memanfaatkan sumber daya dalam masyarakat untuk meningkatkan
kesehatan keluarga.
2.1.3 Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya pelayanan
kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun
resosialitatif.
a. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dengan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan,
peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan
kesehatan lingkungan, olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan seks.
b. Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan
terhadap individu, keluarga kelompok dan masyarakat melalui kegiatan
imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan
kunjungan rumah, pemberian vitamin A, iodium, ataupun pemeriksaan dan
peme¬liharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
c. Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau
masalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah,
perawatan orang sakit sebagai tindaklanjut dari Pukesmas atau rumah sakit,
perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis, perawatan buah dada, ataupun 6
perawatan tali pusat bayi baru lahir.
d. Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah
atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC,
kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada penderita
kusta, patch tulang dan lain sebagai¬nya, kegiatan fisioterapi pada penderita
stroke, batuk efektif pada penderita TBC, dll.
e. Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan pen¬derita ke
masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti,
penderita AIDS, kusta dan wanita tuna susila.
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan
2.1.4 Pengkajian
2.1.4.1 Geografi
a. Apakah anda tingal di daerah pegunungan atau pantai ?
b. Bagaimana keadaan tanah di daerah ini ?
c. Berapa luas daerah ini ?
d. Ada berapa batas wilayah di daerah ini dan apa saja nama wilayah di
masing-masing batasnya?
2.1.4.2 Demografi
a. Berapakah jumlah KK di daerah ini ?
b. Berapakah jumlah penduduk di daerah ini ?
c. Bagaimana mobilitas penduduk, apakah penduduk jarang di rumah
ketika pagi dan siang hari karena bekerja, sedangkan anak-anak pada
sekolah ?
d. Apakah daerah ini termasuk daerah yang padat dengan penduduk ?
2.1.4.3 Vital Statistik
a. Bagaimana status kelahiran di daerah ini ?
b. Penyakit apa saja yang banyak terjadi di masyarakat khususnya pada
wanita usia dewasa ?
c. Penyakit apa saja yang banyak terjadi di daerah ini khususnya pada
pria usia dewasa ?
d. Apakah dalam satu bulan ini sudah terdapat banyak warga yang
meninggal ?
2.1.4.4 Kelompok Etnis
a. Suku apa yang dianut di masyarakat?
2.1.4.5 Nilai dan Keyakinan
a. Apakah ada masjid/mushola atau tempat ibadah lainnya ?
7

b. Apakah masyarakat menganut agama yang sama ?


c. Keyakinan apa yang di anut dalam masyarakat ?
2.2.1.1 Pengakajian Sub Sistem
1) Lingkungan fisik
a. Apakah rumah penduduk tergolong perumahan yang menetap?
b. Apakah pencahayaan di rumah penduduk sudah cukup?
c. Apakah di daerah ini sirkulasi udara sudah baik ? misalnya terdapat
pepohonan dan terdapat ventilasi yang cukup pada setiap rumah
warga?
2) Pelayanan Kesehatan
a. Apakah terdapat praktik klinik swasta di daerah ini ?
b. Berapa jumlah tenaga kesehatan di daerah ini (perawat, bidan,
dokter)?
c. Apakah terdapat mushola atau tempat ibadah lainnya di daerah ini ?
d. Ada berapa sekolah yang terdapat pada daerah ini ?
e. Apakah terdapat panti sosial di daerah ini?
f. Apakah terdapat pasar/swalayan/ toko yang menyediakan kebutuhan
masyarakat?
g. Apakah ada tempat perkumpulan untuk melakukan musyawarah di
daerah ini ?
h. Apakah program posyandu terlaksana di daerah ini? Posyandu apa
saja yang diselenggarakan di daerah ini? Apakah posyandu sudah
berjalan aktif? Berapa kali diselenggarakan?
i. Apakah sanitasi warga sudah tergolong baik atau tidak ?
j. Dari mana sumber air yang digunakan dalam masyarakat?
k. Dimanakah pembuangan air limbah pada masyarakat?
l. Apakah mayoritas warga telah memiliki jamban pada setiap rumah ?
m. Dimanakah mayoritas warga melakukan MCK?
n. Dimankah tempat penumpukan/pembuangan sampah ?
o. Dari mana terdapatnya sumber polusi yang mungkin mengancam
kesehatan atau kegiatan sehari-hari?
p. Apakah ada vektor penyebab penyakit di masyarakat?
8

3) Keamanan & Transportasi :


a. Apakah ada pemadam kebakaran?
b. Apakah ada terdapat siskamling atau hansip?
c. Apakah ada transportasi umum atau pribadi yang bisa digunakan di
masyarakat?
d. Apakah keadaan jalanan di daerah ini sudah dalam keadaan baik?
e. Bagaimana cara pemilihan RT/RW di daerah ini ?
4) Pemerintah dan politik
a. Ada berapa RT dan RW di desa ini ?
b. Ada berapa kader di desa ini ?
c. Apakah ada karang taruna di desa ini? Apakah sudah berjalan
dengan baik dan aktif?
d. Apakah terdapat tokoh agama di desa ini ?
5) Pendidikan
a. Tingkat pendidikan komunitas ?
b. Apa fasilitas pendidikan yang tersedia?
c. Jenis bahasa apa yang digunakan dalam pendidikan?
6) Rekreasi
a. Apakah masyarakat sering melakukan rekreasi antar warga atau
kelompok tertentu?
b. Fasilitas apa yang digunakan jika pergi berekreasi?
7) Ekonomi
a. Apakah warga memiliki pekerjaan yang tetap?
b. Berapa jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan?
c. Berapa jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan?
d. Berapa jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga, dan lanjut
usia?
2.2.1.2 Pengkajian Komunitas Pada Klien Hipertensi
1) Riwayat Kesehatan
a. Apakah anda pernah merasa berat di tengkuk?
b. Apakah anda sering merasa pusing?
c. Apakah anda pernah merasa pandangan kabur?
9

d. Apakah anda merasa telinga berdengung?


e. Apakah anda merasa kesulitan untuk tidur?
f. Apakah anda sering merasa jantung berdebar-debar?
2) Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Apakah di dalam keluarga ada anggota keluarga yang mengalami
hipertensi?
3) Makanan yang Dikonsumsi
a. Biasanya anda lebih sering makan makanan yang (Asin, manis,
pedas)?
b. Berapa banyak anda makan dalam sehari?
c. Apakah anda sering mengemil makanan seperti kue, roti, biscuit,
makanan berlemak, santan, jeroan dan tetelan? Jika iya, berapa kali
dalam seminggu?
d. Apakah anda pernah mengkonsumsi alcohol?
e. Apakah anda pernah mengkonsumsi kopi? Jika iya, berapa kali
dalam sehari?
f. Apakah anda merokok? Jika iya, berapa batang yang anda habiskan
dalam sehari?
4) Aktivitas Fisik
a. Berapa kali anda berolahraga dalam seminggu? Berapa durasi
waktunya?
5) Riwayat Pengobatan
a. Apakah yang anda lakukan dalam mengatasi rasa nyeri/berat di
tengkuk tersebut?
6) Komunikasi
a. Darimanakah anda mendapatkan informasi mengenai hipertensi?
b. Apakah yang telah anda lakukan dalam perawatan hipertensi dalam
kehidupan sehari-hari?
c. Apakah ada papan pengumuman tentang hipertensi di lingkungan
anda? Jika iya, Apakah anda mengerti isi dari informasi tersebut?
d. Apakah anda juga mendapatkan informasi mengenai hipertensi dari
teman terdekat atau tetangga?
10

2.2.1.3 Deteksi Kanker


Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
1) Mempersiapkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Memetakan Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama yang dapat melakukan pemeriksaan Kanker
Leher Rahim dan Kanker Payudara
2) Melakukan pemetaan peserta wanita sudah menikah dan wanita berisiko
dengan ketentuan:
a. Berisiko tinggi Kanker Leher Rahim, antara lain: menikah/hubungan
seksual pada usia muda, sering melahirkan, merokok, berganti-ganti
pasangan seksual, dan infeksi menular seksual.
a) Apakah anda sudah menikah?
b) Apakah anda pernah melakukan hubungan seksual pada usia
muda?
c) Berapakali anda melahirkan?
d) Apkah anda merokok ?
e) Apakah anda pernah berganti-ganti pasangan seksual?
f) Apakah anda pernah mengalami infeksi menular seksual ?
b. Berisiko tinggi Kanker Payudara, antara lain: riwayat keluarga ada
yang menderita Kanker Payudara, menstruasi dini, wanita yang
mempunyai anak pertama diatas usia 30 tahun, tidak pernah
menyusui, menopause usia lanjut, riwayat tumor jinak payudara,
terapi hormon, pajanan radiasi, kontrasepsi oral terlalu lama, alkohol
dan trauma terus-menerus, yaitu :
a) Apakah ada keluarga anda yang menderita kanker payudara?
b) Pada umur berapakah anda mulai menstruasi?
c) Pada usia berapa anda melahirkan anak pertama?
d) Apakah anda memberikan ASI kepada anak anda?
e) Apakah anda masih menstruasi setiap bulannya? Kapan terkahir
menstruasi?
f) Apakah sebelumnya anda mempunyai riwayat tumor jinak
payudara?
g) Apakah anda pernah melakukan terapi hormon?
11

h) Apakah anda berada di lingkungan yang terpapar radiasi?


i) Apakah anda mengkonsumsi pil KB? Berapa lama anda
mengkonsumsinya?
j) Apakah anda pernah mengkonsumsi alkohol?
k) Apakah anda pernah mengalami trauma yang terus-menerus?
c. Peserta mendapatkan rekomendasi dari Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama.
d. Peserta mendaftar dengan lembar kesediaan Formulir Permohonan
Pelayanan Deteksi Kanker Leher Rahim atau Kanker Payudara.
2.1.5 Diagnosa Keperawatan
1) Gaya hidup monoton b.d kurang pengetahuan tentang keuntungan
olahraga bagi kesehatan : suatu kebiasaan hidup yang dicirikan dengan
aktivitas fisik yang rendah.
2) Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurang dukungan sosial :
Hambatan kemampuan untuk mengubah gaya hidup/perilaku dalam cara
yang memperbaiki status kesehatan.
3) Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d keterampilan komunikasi
yang tidak efektif : ketidakmampuan mengidentifikasi, mengelola,
dan/atau mencari bantuan untuk mempertahankan kesehatan.
4) Defisiensi kesehatan komunitas b.d ketidakcukupan akses pada pemberi
layanan kesehatan.
5) Ketidakefektifan manajemen kesehatan b.d kurang dukungan sosial.
2.1.6 Intervensi Keperawatan
1) Dx.1 Gaya hidup monoton b.d kurang pengetahuan tentang keuntungan
olahraga bagi kesehatan : 00168
Kriteria Hasil :
a. (185520) Faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku kesehatan :
dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 5.
b. (185522) Strategi pencegahan penyakit : dipertahankan pada 2
ditingkatkan ke 5.
c. (185525) Manfaat dukungan sosial: dipertahankan pada 2 di
tingkatkan ke 5.
12

d. (180502) Manfaat olahraga teratur : dipertahankan pada 2


ditingkatkan ke 5.
e. (182308) Perilaku meningkatkan kesehatan : dipertahankan pada 2
ditingkatkan ke 5.
NIC :
a. Peningkatan Latihan : Latihan kekuatan.
b. Terapi latihan : Latihan pergerakan sendi.
c. Bantuan modifikasi diri.
d. Fasilitasi tanggung jawab diri.
2) Dx. 2 Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurang dukungan sosial
: 00188
Kriteria hasil :
a. Penerimaan status kesehatan
a) 130016 : Mempertahankan hubungan : dipertahankan pada
3 di tingkatkan 5.
b) 130007 : Menyesuaikan perubahan dalam status kesehatan
: dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 4.
c) 130011 : Membuat keputusan tentang kesehatan :
dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 4.
b. Kepercayaan mengenai kesehatan : Sumber-sumber yang diterima
a) 170303 : Merasakan dukungan dari tetangga
:dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 5.
b) 170304 : Merasakan dukungan dari penyedia layanan kesehatan :
dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 5.
c) 170305 : Merasakan dukungan dari dukungan kelompok sendiri :
dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 5.
NIC :
a. Modifikasi perilaku.
b. Membangun hubungan yang kompleks.
c. Peningkatan koping.
d. Dukungan pengambilan keputusan.
13

3) Dx. 3 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d kurang pengetahuan


tentang keuntungan olahraga bagi kesehatan : 00099
Kriteria hasil :
a. Keseimbangan Gaya Hidup : 2013
a) 201301 : Mengenali kebutuhan untuk menyeimbangkan
aktivitas-aktivitas hidup : dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 5.
b) 201302 : Mencari informasi tentang startegi untuk aktivitas
hidup yang seimbang : dipertahankan pada 2 ditingkatkan pada 4.
b. Pengetahuan : Manajemen Kanker : 1833
a) 183301 : hasil skrining abnormal : Dipertahankan pada 2
ditingkatkan ke 4.
b) 183302 : Tanda dan gejala kanker : dipertahankan pada 2
ditingkatkan ke 4.
c) 183303 : diagnosis kanker tertentu : dipertahankan pada 2
ditingkatkan ke 4.
c. Pengetahuan : Manajemen Hipertensi : 1837
a) 183703 : Target tekanan darah dipertahankan pada 3
ditingkatkan ke 5.
b) 183705 : komplikasi potensial hipertensi dipertahankan pada
2 ditingkatkan pada 4.
c) 183706 : Pilihan pengobatan yang tersedia dipertahankan
pada 2 ditingkatkan ke 4.
d) 183707 : manfaat pengobatan jangka panjang dipertahankan
pada 2 ditingkatkan ke 4.
d. Pengetahuan : Gaya Hidup Sehat : 1855
a) 185522 : strategi pencegahan penyakit dipertahankan pada 2
ditingkatkan di 4.
b) 185527 : Pentingnya skrining pencegahan dipertahankan
pada 2 ditingkatkan ke 4.
c) 185535 : strategi meningkatkan keseimbangan hidup
dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 4.
14

NIC :
a. Berikan pendidikan kesehatan.
b. Lakukan Skrining kesehatan.
c. Berikan panduan sistem pelayanan kesehatan.
d. Fasilitasi pembelajaran.
4) Dx. 4 Defisiensi kesehatan komunitas b.d ketidakcukupan akses pada
pemberi layanan kesehatan : 00215
Kriteria Hasil :
a. Status Imun Komunitas : 2800
a) 280001 : Tingkat imunisasi sama dengan atau lebih besar dari
standar dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 4.
b) 280007 : Skrining pada populasi beresiko infeksi dipertahankan
pada 1 ditingkatkan ke 4.
c) 280008 : Kepatuhan dengan rekomendasi imunisasi dipertahankan
pada 2 ditingkatkan ke 4.
b. Kontrol Resiko Komunitas Penyakit Kronik : 2801
a) 280101 : Penyediaan program pendidikan publik tentang penyakit
kronis dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 4.
b) 280102 : Tingkat partisipasi populasi target dalam program
pengurangan resiko dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 4.
c) 280103 : Ketersediaan program preventif dipertahankan pada 2
ditingkatkan ke 4.
d) 280105 : ketersediaan program pendidikan manajemen penyakit
kronis sendiri dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 4.
e) 280119 : pemantauan insiden penyakit kronis dipertahankan pada 2
ditingkatkan ke 4.
f) 280123 : pemantauan komplikasi penyakit kronis dipertahakan
pada 2 ditingkatkan ke 5.
c. Kefektifan Skrining Kesehatan Komunitas : 2807
a) 280701 : identifikasi kondisi berisiko tinggi yang umum di
komunitas dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 4.
15

b) 280703 : pemilihan skrining difokuskan pada deteksi dini


dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 4.
c) 280707 : identifikasi kebutuhan skrining untuk orang dewasa
dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 4.
NIC :
a. Pengembangan kesehatan komunitas.
b. Manajemen sumber daya keuangan.
c. Skrining kesehatan.
5) Dx. 5 Ketidakefektifan manajemen kesehatan b.d kurang dukungan sosial
: 00078
Kriteria hasil :
a. Perilaku patuh : 1600
a) 160001 : Menanyakan pertanyaan terkait kesehatan dipertahankan
pada 2 ditingkatkan ke 4.
b) 160002: mencari informasi kesehatan dari berbagai macam sumber
dipertahakan pada 2 ditingkatkan ke 4.
c) 160003 : Menggunakan informasi kesehatan yang dapat dipercaya
untuk mengembangkan strategi dipertahakan pada 2 ditingkatkan
ke 4.
NIC :
a. Membangun hubungan yang kompleks.
b. Peningkatan koping.
c. Konseling.
d. Dukungan emosional.
e. Panduan sistem pelayanan kesehatan.
2.1.7 Implementasi
Pelaksanaan adalah tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana asuhan
keperawatan yang telah disusun sebelumnya berdasarkan tindakan yang telah
dibuat dimana tindakan yang dilakukan mencakup tindakan mandiri dan
kolaborasi (Tarwoto Wartonah. 2007)
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komunitas adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan
istilah lain saling berinteraksi. Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari
keperawatan yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan ilmu sosial. Dalam pelaksanaan kesehatan masyarakat
terfokus pada peningkatan kesehatan dalam kelompok masyarakat. Diagnosa
yang dapat dijadikan prioritas sesuai kasus yang dikaji adalah hambatan mobilitas
fisik berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang aktivitas fisik pada
kelompok laki-laki dewasa dan wanita dewasa.
3.2 Saran
Agar meningkatkan keahlian dari tenaga kesehatan, khususnya bagi
perawat dalam melakukan asuhan keperawatan sehingga dapat dilakukan dengan
lebih bersungguh-sungguh dan lebih profesional lagi dalam mengaplikasikan
asuhan keperawatan komunitas pada kelompok laki-laki dewasa dan wanita
dewasa.

16
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, gloria m., dkk. 2015. Nursing interventions cassifiction, NIC Edisi VI

Ahli Bahasa: Intrasi Nurjannah, dk. Elesiver; Jakarta

Bustan, M.N. 2007 . Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Cetakan 2 Rineka

Cipta, . Jakarta.

Depkes RI. 2007 . InaSH Menyokong Penuh Penanggulangan Hipertensi.

Intimedia. Jakarta.

Elizabeth J. Corwin. 2009. Buku Saku Patofisiologi Corwin. Jakarta : Aditya

Media.

Harianto, Rina, M, dan Hery, S. 2005. Risiko penggunaan pil kontrasepsi

kombinasi terhadap kejadian kanker payudara pada reseptor KB di

Perjan RS Dr. CiptoMangun kusumo, Jakarta: Majalah Ilmu Kefarmasian,

Vol. 2, No.1, hh. 84-99.

Herdman t. Heather, S.Kamitsuru. 2015. NANDA Internasional Inc. Diagnosis

keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10 Ahli Bahasa

Budi Ana Keliat,dkk. Jakarta: EGC .

Mooheread,sue dkk. 2015. Nursing Interventions Cassification, NOC Edisi VI

Ahli Bahasa: Intrasi Nurjannah, dk. Elesiver; Jakarta.

Nur Arif dan Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarakan Nanda

NIC-NOC.Edisi Revisi. Jilid 1 dan 2. Penerbit Buku Kedokteran

EGC:Jakarta.

RISKESDAS. Riset Kesehatan Dasar. 2013 . Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.


Sagala, LMB.2010.Perawatan Penderita Hipertensi di Rumah oleh Keluarga

Suku Batak dan Suku Jawa di Kelurahan Lau Cimba Kabanjahe. Skripsi.

Fakultas Keperawatan. Medan: Universitas Sumatra Utara.

WHO, 2011. Noncommunicable Diseases Country Profiles 2011. http://-

whqlibdoc.who.int/publications/2011/9789241502283_eng.pdf. Di akses

pada tanggal 5 Maret 2020 pukul 14.35 WIB.

Wijaya, A.S dan Putri, Y.M. 2013. Keperawatan Medikal Bedah 2, Keperawatan

Dewasa Teori dan Contoh Askep. Yogyakarta : Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai