PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pembahasan makalah ini difokuskan pada
pemahaman tentang:
1. Apakah pengertian hipoglikemia?
2. Apa saja etiologi hipoglikemia?
3. Bagaimana patofisiologi hipoglikemia?
4. Apa saja manifestasi klinis hipoglikemia?
5. Apasaja pemeriksaan diagnostik hipoglikemia?
6. Apa komplikasi hipoglikemia?
7. Bagaimana penatalaksanaan hipoglikemia?
8. Bagaimana pengkajian hipoglikemia?
9. Apasaja diagnosa keperawatan yang muncul pada hipoglikemia?
10. Apa intervensi keperawatan pada hipoglikemia?
1.3. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar:
1. Mampu melakukan pengkajian dengan diagnosa medis Hipoglikemia.
2. Mampu menentukan diagnosa dengan diagnosa medis Hipoglikemia
3. Mampu menentukan Intervensi dengan diagnosa medis Hipoglikemia
4. Mampu menentukan Implementasi dengan diagnosa medis Hipoglikemia
5. Mampu melakukan evaluasi dengan diagnosa medis Hipoglikemia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Penyakit
2.1.1 Definisi Hipoglikemia
Hipoglikemia merupakan penyakit yang disebabakan oleh kadar gula darah (glukosa)
yang rendah. Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-
110- mg/dl ( Aina Abata, 2014).
Hipoglikemia merupakan keadaan dimana kadar gula darah rendah secara abnormal,
terjadi jika gula darah turun dibawah 50-60mg/dl (2,7 sampai 3,3 mmol/L) (Smelltzer &
Bare, 2009).
Hipoglikemia merupakan salah satu komplikasi akut yang dialami oleh penderita
diabetes mellitus. Hipoglikemia disebut juga sebagai penurunan kadar gula darah yang
merupakan keadaan dimana kadar glukosa darah berada di bawah normal, yang dapat terjadi
karena ketidak seimbangan antara makanan yang dimakan, aktivitas fisik dan obat-obatan
yang digunakan.
Sindrom hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis antara lain penderita merasa
pusing, lemas, gemetar, pandangan menjadi kabur dan gelap, berkeringat dingin, detak
jantung meningkat dan terkadang sampai hilang kesadaran (syok hipoglikemia) (Nabyl,
2009).
2.1.2 Anatomi Fisiologi Hipoglikemia
Pengaturan Kadar Glukosa Darah Peristiwa glukoneogenesis berperan penting dalam
penyediaan energi bagi kebutuhan tubuh, khususnya sistem saraf dan peredaran darah
(eritrosit). Kegagalan glukoneogenesis berakibat Fatal, yaitu terjadinya Disfungsi otak yang
berakibat Koma dan kematian. Hal ini terjadi bilamana kadar glukosa darah berada di bawah
nilai kritis. Pengaturan kadar glukosa darah dilakukan melalui mekanisme metabolik dan
hormonal. pengaturan tersebut termasuk bagian dari homeostatik. Aktivitas metabolik yang
mengatur kadar glukosa darah dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain :
2.1.7 Komplikasi
Hipoglikemia dapat menyebabkan gangguan pernafasan, selain itu hipoglikemia juga
dapat mengakibatkan kerusakan otak akut, hipoglikemia berkepanjangan parah bahkan dapat
menyebabkan gangguan neuropsikologis sedang sampai dengan gangguan neuropsikologis
berat karena efek hipoglikemia berkaitan dengan system saraf pusat yang biasanya ditandai
oleh perilaku dan pola bicara abnormal (jevon, 2010) dan menurut Kedia (2011)
hipoglikemia yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen,
hipoglikemia juga dapat menyebabkan koma sampai kematian.
1. Kejang
2. Hilang kesadaran
3. Kematian
4. Terjatuh
5. Cedera
6. dan kecelakaan saat berkendara
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2015). Diagnosis Keperawatan dan Klasifikasi 2015-
2017. Jakarta: EGC.
Lefebvre PJ, & Scheen AJ. (2003). Hypoglycemia (6th ed.). New York: Mc Graw Hill.
Morton, P. ., Fontaine, D., Hudak, C. ., & Gallo, B. . (2013). Keperawatan Kritis (8th
ed.). Jakarta: EGC.
Rubenstein, D., Wayne, D., & Bradley, J. (2007). Kedokteran Klinis. Jakarta: Erlangga.