DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
1. NURHIDAYAH 04174528
2. NURYA APRICA 04174529
3. SITI AISYAH HUMAIRAH 04174531
4. SITI MAIMUNAH 04174532
5. SITI NUR FAIDAH 04174533
6. SITI RAHAYU YOLANDA 04174534
B/KP/VI
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan “Makalah Asuhan Keperawatan Kelompok dan Risiko pada
Anak – Anak” dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini mungkin
ada hambatan, namun berkat bantuan serta dukungan dari teman-teman dan bimbingan dari
dosen pembimbing. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak, atas bantuan serta dukungan dan doa nya.
Semoga makalah ini dapat member pengetahuan dan manfaat bagi semua pihak yang
membaca makalah ini. Kami mohon maaf apabila makalah ini mempunyai banyak kekurangan,
karena keterbatasan penulis yang masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca yang sifatnya membangun, sangat diharapkan oleh kami dalam pembuatan
makalah selanjutnya. Semoga makalah sederhana ini bermanfaat bagi pembaca maupun kami.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Definisi
b. Anak Usia Sekolah Sebagai Kelompok Risiko
c. Peran Perawat Komunitas Terkait Anak Usia Sekolah
a. Pengkajian
b. Diagnosa Keperawatan
c. Intervensi
d. Implementasi
e. Evaluasi
BAB III
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Populasi rentan merupakan kelompok – kelompok sosial yang memiliki
peningkatan resiko yang relatif atau rawan untuk menerima pelayanan kesehatan
(Flaskeurd & Winslow, 1994). Jika seseorang atau kelompok dikatakan rentan apabila
mereka berhadapan dengan penyakit, bahaya, atau outcome negative. Faktor pencetus
dapat berupa genetic, biologis, atau psikososial.
Health Policy Center (2010) mendefinisikan populasi rentan sebagai berikut :
populasi rentan adalah kelompok yang tidak terintegrasi dengan baik ke dalam sistem
pelayanan kesehatan karena etnis, budaya, ekonomi, geografi, atau kesehatan
karakteristik. Isolasi tersebut menempatkan anggota kelompok beresiko untuk tidak
mendapatkan perawatan medis yang diperlukan, dan dengan demikian merupakan
ancaman potensial terhadap kesehatan mereka.
Menurut WHO 2002 kelompok populasi rawann adalah bagian dari kelompok
populasi yang memiliki kecenderungan lebih untuk mengalami masalah kesehatan
sebagai akibat dari terpajannya terhadap resiko atau memperoleh hasil dari masalah
kesehatan yang lebih buruk dari kelompok populasi lain secara keseluruhan. Kerentanan
adalah sejauh mana populasi, individu, atau organisasi, tidak mampu mengantisipasi,
mengatasi, menolak, dan pulih dari dampak bencana.
Berikut ini beberapa contoh kelompok individu yang rentan (WHO 2015) :
1. Anak – anak
2. Wanita hamil
3. Orang tua
4. Orang – orang yang kekurangan gizi
5. Orang – orang yang sakit kerusakan imun (immunocompramised)
Sedangkan keadaan yang berdampak memperparah keadaan rentan seseorang
adalah :
1. Terjadi bencana
2. Beban penyakit yang berhubungan dengan keadaan darurat
3. Kemiskinan
4. Tunawisma
5. Keadaan tempat tinggal yang buruk
Beresiko (at risk) adalah kondisi yang mempengaruhi kondisi seseorag atau
populasi untuk menjadi sakit atau sehat. Secara umum at risk dikaitkan dengan kondisi
biologis dan usia, sosial (social at risk), ekonomi (economic at risk), gaya hidup (life-
style risk), dan peristiwa kehidupan (live-event risk). Population at risk adalah populasi
yang melakukan aktifitas atau mempunyai karakteristik tertentu yang meningkatkan
potensi untuk menjadi sakit, cidera atau mendapatkan masalah kesehatan.
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem
sosial tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok/agregat dan
masyarakat. Salah satu agregat di komunitas adalah anak usia sekolah yang tergolong
kelompok beresiko (at risk) terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku
tidak sehat. Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat berbagai
definisi tentang anak usia sekolah yaitu :
d. Case manager
Mengidentifikasi kebutuhan anak usia sekolah, merncang rencana
perawatan untuk memenuhi kebutuhan anak usia sekolah, mengawasi
pelaksanaan dan pelayanan dan mengevaluasi dampak pelayanan.
e. Pendidik
Mengembangkan rencana pendidikan pada keluarga dengan anak usia
sekolah di masyarakat dan anak usia sekolah di institusi formal, memberikan
pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan, mengevaluasi dampak pendidikan
kesehatan.
f. Konselor
Membantu anak usia sekolah mengidentifikasi masalah dan alternatif
solusi, membantu anak usia sekolah mengevaluasi efek solusi dan pemecahan
masalah.
g. Peneliti
Merancang riset terkait anak usia sekolah, mengaplikasikan hasil riset
pada anak usia sekolah, mendesiminisikan hasil riset.
h. Care giver
Mengkaji status kesehatan anak usia sekolah, menetapkan diagnosa
keperawatan, merencanakan intervensi keperawatan, melaksanakan rencana
tindakan dan mengevaluasi hasil intervensi.
i. Pembela
Memperoleh fakta terkait situais yang dihadapi anak usia sekolah,
menentukan kebutuhan advokasi, menyampaikan kasus anak usia sekolah
terhadap pengambil keputusan, mempersiapkan anak usia sekolah untuk
mandiri.
BAB II
1. Wienshiel Survey
TPA Al-Ikhsan Tenggarong Seberang didirikan pada tanggal 24 April 1991. TPA
Al Ikhsan berada di bawah naungan Yayasan Al-Ikhsan. Pendirian madrasah ini dilatar
belakangi atas keperihatinan sebagai tokoh masyarakat tentang tidak adanya sarana
pendidikan yang berbasis pendidikan agama islam di lingkungan sekitar, oleh Bapak KH.
Zainal Abidin. Sebagai tokoh Ulama Kebumen, Jawa Tengah.
2. Peta wilayah
Alamat Madrasah berada di pedesaan yang jaraknya lumayan jauh dari daerah
kecamatan dan pusat pemerintahan kabupaten kutai Kartanegara di Jalan poros KM 47
Desa suka maju Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara. Pada
pengkajian ini hanya dilakukan pada siswa tingkat pertama di TPA Al-Ikhsan.
a. Jumlah siswa
Jumlah keseluruhan siswa di TPA Al-Ikhsan ialah 93 siswa, dan yang menjadi
responden berjumlah 32 siswa.
b. Distribusi siswa berdasarkan usia
Dari data yang didapat siswa tingkat pertama paling banyak berusia 6-10 tahun
dengan presentase 85% dan yang berusia 11-12 tahun dengan presentase 15%.
c. Distribusi siswa berdasarkan suku
Dari data yang di dapat sebagian besar yang berasal dari Suku Jawa 70%, Suku Kutai
20%, dan suku Banjar 10%
3. Format pengkajian
A. Pengkajian Wienshiel Survey
2.Bahaya lingkungan:
a. Tidak terdapat polusi udara karena area
sekitar tidak berdekatan dengan pertambangan
2. Bahaya lingkungan : atau pabrik dan masuk kedalam gang,
a) Polusi udara sehingga terhindar dari pousi ransportasi
umum.
b. Masih terdapat beberapa penumpukan
sampah dan tampaklah sampah berserakan di
area kantin TPA.
b) Sampah c. Terdapat taman bermain berupa ayunan dan
c) Area bermain berbahaya perosotan, namun tanah di area bermain
d) Alat pemadam kebakaran mudah menjadi licin saat selesai hujan.
e) Lalu lintas d. Tidak terdapat alat pemadam kebakaran
f) Polisi sederhana.
g) Jalan untuk penyebrangan e. Lalu lantas disekitar tidaklah ramai
anak sekolah f. Di sekitar jarak 1 KM terdapat pos polisi.
g. Terdapat tanda dan zebra cross untuk
penyebrangan.
Pengkajian Hasil
1. Inti komunitas
a) Sejarah a. TPA Al-Ikhsan Tenggarong
b) Demografi : Seberang didirikan pada
c) Etnik tanggal 24 April 1991. TPA Al
a. Perbedaan budaya Ikhsan berada di bawah naungan
b. Tanda-tanda yang mengindikasikan Yayasan Al-Ikhsan.
adanya perbedaan budaya b. Alamat Madrasah berada di
pedesaan yang jaraknya lumayan
d) Nilai dan kepercayaan jauh dari daerah kecamatan dan
a. Agama yang di anut pusat pemerintahan kabupaten
b. Sarana ibadah kutai Kartanegara di Jalan poros
KM 47 Desa suka maju
c. Dari data yang di dapat sebagian
besar yang berasal dari Suku
Jawa 70%, Suku Kutai 20%, dan
suku Banjar 10%.
d. Agama yang di anut mayoritas
100% ialah Islam dansarana
ibadah menggunakan masjid di
sebelah TPA.
Sub System a).Lingkungan Fisik
a) Lingkungan fisik a. TPA Al-Ikhsan Tenggarong
a. Lokasi batas desa Seberang sudah memiliki sarana
b. Cuaca /musim prasarana pembelajaran yang
c. Kondisi tanah, air, udara representative dengan bangunan
d. Perumahan masjid, perpustakaan, lapangan
e. Binatang dan tumbuh-tumbuhan bermain, kantin, UKS, dan 4
f. Sampah dan pengelolaan ruang kelas belajar yang mampu
g. Pelayanan umum: listrik, kondisi menampung siswa ± 100 siswa.
jalan b. Di TPA Al-Ikhsan terdapat dua
musim yaitu musin hujan dan
kemarau.
c. Kondisi tanah di area TPA yaitu
sebagian telah di aspal dan
bangunannya sudah dalam
bentuk tembok batu bata, yang
terdapat 3 ruangan dan di
lindungi dengan pagar kayu.
d. Di sekitar bangunan masih
terdapat pepohonan yang lebat
dan tinggi, dan tidak terdapat
hewan peliharaan di sekitar
bangunan.
e. Untuk pengelolaan sampah di
masih belum efektif karena tidak
adanya petugas kebersihan.
Pelayanan umum: kondisi listrik
di TPA telah menggunakan
tenaga lisrik sehingga
memudahkan proses
pembelajaran, dan kondisi jalan
telah menggunakan aspal.
-Bagikan poster
setelah
penyuluhan
tentang
PHBS/Kesling
yang baik dan
benar
-Anjurkan adanya
pengadaan/
perekrutan
petugas
kebersihan
Masalah Sumber
Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Media PJ
Keperawatan Dana
Ketidakefektifan TUM a.Melakukan Anak-anak Senin, 13 Ruang Swadaya Leaflet, Nurhiday
pemeliharaan Terbentuknya penkes usia sekolah Juli 2020 kelas TPA Poster, PPT, ah
kesehatan kelompok anak kesehatan pada dan Para jam Al-Ikhsan video
berhubungan usia sekolah anak usia guru TPA 09.00 pembelajara
dengan yang peduli sekolah dan Al-Ikhsan WIB n, Laptop,
kurangnya terhadap para guru LCD,
kesadaran dan lingkungan. tentang PHBS Screen.
Sumber Daya (Perilaku Hidup
Manusia dalam TUK Bersih dan
pemeliharaan - Anak usia Sehat) dan
kesehatan sekolah Kesling
mendapatkan b. Bekerja
pengetahuan sama dengan
yang cukup kepala yayasan
tentang dalam
pencegahan memberikan
masalah materi PHBS
pembuangan dan Kesling
sampah
sembarangan
- Meningkatkan
pengetahuan,
kesadaran dan
kemauan anak
usia sekolah
untuk hidup
bersih dan
sehat.
- meningkatkan
status
kesehatannya.
- Meningkatkan
kualitas hidup
Resiko jatuh TUM a. Memberikan Anak usia Senin, 13 Ruang kelas Swadaya Leaflet, Nurhiday
berhubungan Terbentuknya pendidikan sekolah, Juli TPA Al- Poster, ah
dengan keamanan kesehatan para guru 2020 jam Ikhsan PPT,video
kurangnya yang kepada anak dan kepala 09.00 pembelajara
keamanan memadai di usia sekolah yayasan WIB n,Laptop,Sc
lingkungan lingkungan dan guru TPA Al- reen,LCD
sekolah tentang Ikhsan
pengertian dan
TUK cara mencegah
Mencegah injury
terjadinya b. mengajarkan
cedera pada kepada anak
anak usia usia sekolah
sekolah bermain yang
Meningkatka aman
n keamanan c. Bekerja sama
dan dengan guru
kenyamanan dan kepala
anak-anak yayasan dalam
melakukan
pencegahan
injury.