Anda di halaman 1dari 9

JURNAL

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN


KUALITAS HIDUP PASIEN JANTUNG DI RSUD
KABUPATEN BEKASI 2019

ANANDIKA MUSTIKA DZIHNI (NPM. 15.156.01.11.002)


KIKI DENIATI, S.Kep, Ners, M.Kep (NIDN. 0316028302)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MEDISTRA
INDONESIA
BEKASI 2019

1
ABSTRAK
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN
JANTUNG DI RSUD KABUPATEN BEKASI 2019
Anandika Mustika Dzihni1, Kiki Deniati2
1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia
2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia
dikhamustika.dm@gmail.com , bundacadir@gmail.com

Dukungan sosial adalah keyakinan individu akan ketersediaan dukungan yang berasal dari
keluarga, teman dan orang-orang terdekat sewaktu ia membutuhkan. Kualitas hidup adalah
persepsi individu mengenai kedudukannya di dalam kehidupan yang berkaitan dengan budaya
serta norma yang berlaku dimana individu tersebut tinggal dan berhubungan dengan tujuan,
harapan, standarisasi, dan kepentingan individu tersebut. Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Deskripstif Analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah teknik Purposive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30
responden. Uji statistik menggunakan chi square. Instrumen yang digunakan peneliti
menggunakan kuesioner. Hasil penelitian bivariat dengan Uji Chi Square diperoleh p value sebesar
0,000. Dapat disimpulkan p value (0,000) < nilai 𝑎 (0,05), hal ini menunjukan bahwa H0 : Ditolak.
Penelitian ini dapat disimpulkan dimana artinya ada hubungan dukungan sosial keluarga dengan
kualitas hidup pasien jantung di RSUD Kabupaten Bekasi Tahun 2019. Kesimpulan yang
didapatkan peneliti adalah terdapat hubungan dukungan sosial keluarga dengan kualitas hidup
pasien jantung di RSUD Kabupaten Bekasi Tahun 2019.
Kata Kunci : Dukungan Sosial Keluarga, Kualitas Hidup, Gagal Jantung.

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP FAMILY SOCIAL SUPPORT WITH QUALITY OF LIFE


CARDIAC PATIENTS AT RSUD KABUPATEN BEKASI 2019

Social support is a belief that it is an individual will the availability of stronger financial support
than any who come from poor families , friends and orang-orang leader of a friendly country epa
would give much benefit he needs .The quality of life of is the perception of individuals to make a
statement on her sit in in a life of with regard to a culture as well as a norm which is valid for five
where these individuals of rest for you and relating to a purpose , the hope of , standardization
made by , and interests of the countries these individuals. The research used is analytic descriptive
with the cross sectional approach. Technique the sample used is a technique purposive sampling
with the sample of the as many as 30 respondents . Statistical tests use Chi Square. Instruments
that researcher used is questionnaire. The result of research with bivariat chi square test obtained p
value as much as 0,000. It can be concluded p value ( 0,000 ) < value 𝑎 ( 0.05 ) , this showed that
Ho: Rejected. This research it can be concluded where relations mean there are social support
families with the quality of life of cardiac patients at RSUD Kabupaten Bekasi 2019. Conclusion
are getting is there is a relationship social family support with quality of life cardiac pastients at
RSUD Kabupeten Bekasi 2019.
Keywords : Social Family Support, Quality Of Life, Heart Failure, Hypertension

2
PENDAHULUAN Dukungan sosial dapat membuat
seseorang menjadi lebih tenang dan secara
Penyakit kardiovaskular adalah emosional pasien dapat menjadi tenang
penyakit yang disebabkan gangguan fungsi (Cella, 1992 dalam Panthree & Kripracha,
jantung dan pembuluh darah. Penyakit 2011). Dampak dari kemampuan fungsi fisik
kardiovaskular atau cardiovascular disease yang menurun akan mempengaruhi derajat
(CVD) menempati peringkat pertama penyakit jantung seseorang. The World
penyebab kematian di dunia melebihi Health Organization Quality Of Life
penyakit lain.1 Penyakit kardiovaskular (WHOQOL) mendefinisikan kualitas hidup
merupakan penyakit yang tidak menular sebagai persepsi individu terhadap hidupnya
yang paling sering menyebabkan kematian. di masyarakat dalam konteks budaya dan
Data The Institute for Health Metrics and sistem nilai yang ada yang terkait dengan
Evaluation (IHME) menunjukan kematian di tujuan, harapan, standar, dan juga pehatian.5
dunia disebabkan oleh penyakit terkait Dukungan sosial membantu seseorang
dengan jantung dan pembuluh darah pada menjalani hidup dan diperlukan untuk
2016 mencapai 17,7 juta jiwa atau sekitar menjaga fisik serta kesejahteraan emosional.
32,26% total kematian di dunia.1 Sebagian Hasil penelitian lainnya juga menunjukkan
besar atau 63% kematian akibat penyakit bahwa terdapatnya hubungan yang erat
kardiovaskular merupakan dengan usia antara kualitas hidup dengan pasien penyakit
diatas 70 tahun, 29,13% berusia 50-69 jantung yang mendapatkan perawatan diri
tahun, dan 7,61% berusia 16-49 tahun. dan dukungan sosial.5
Penyakit jantung yang sering terjadi yaitu
jantung koroner, tekanan darah tinggi, henti
jantung, hingga gagal jantung kongesif. METODE
Prevalensi penyakit jantung tentu meningkat
dari tahun ketahun. 2 Desain yang digunakan dalam
Prevalensi jantung berdasarkan penelitian ini adalah menggunakan metode
wawancara oleh dokter diIndonesia deskriptif analitik. Dalam penelitian ini
diperkirakan sebesar 229.696 orang, desain analitik diaplikasikan untuk
sedangkan yang terdiagnosis oleh dokter mengetahui hubungan yang terjadi antara
sebesar 530.068 orang (Riskesdas, 2013).3 dukungan sosial keluarga dan kualitas hidup
Pravalensi penyakit jantung di Kabupaten pasien jantung. Pendekatan yang digunakan
Bekasi Tahun 2015 sebesar 7,2% secara cross sectional yaitu pengukuran
berdasarkan wawancara, sementara pada variabel dukungan sosial keluarga dan
berdasarkan riwayat diagnosis tenaga kualitas hidup pasien jantung yang hanya
kesehatan ditemukan sebesar 0,9%. Cakupan dilakukan sekali saja dalam waktu yang
kasus jantung yang sudah didiagnosis oleh bersamaan. Populasi yang digunakan
tenaga kesehatan sebesar 12,5% dari semua peneliti yaitu sebanyak 60 pasien jantung
responden yang mempunyai gejala subjektif yang dirawat di RSUD Kabupaten Bekasi.6
menyerupai gejala penyakit jantung (Dinkes Sampel yang saya ambil yaitu sejumlah 30
Kab Bekasi, 2016).3 Faktor resiko penyakit responden dengan kriteria inklusi dan
jantung yaitu meliputi faktor yang tidak eksklusi yang sudah ditetapkan oleh peneliti
dapat dimodifikasi seperti riwayat penyakit yaitu kriteria inklusi pada responden yang
keluarga, umur, jenis kelamin. Faktor resiko menderita gangguan gagal jantung akut,
yang dapat dimodifikasi adalah hipertensi, responden yang menderita hipertensi,
merokok, diabetes melitus, obesitas umum responden yang memiliki kesadara
dan kurang aktivitas fisik serta minum komposmetis, responden yang tidak
minuman beralkohol.3 memiliki gangguan pengelihatan dan
Kualitas hidup adalah sesuatu yang pendengaran, responden yang bersedia
bersifat subyektifitas dan multidimensi. menjadi target penelitian, adapun kriteria
Subyektifitas yang berarti kualitas hidup eksklusi sebagai berikut yaitu dengan
hanya dapat ditentukan dari sudut pandang responden yang bukan penderita gangguan
pasien itu sendiri. Multidimensi yang berarti gagal jantung aku dan hipertensi, responden
bahwa kualitas hidup hidup dipandang dari yang memiliki gangguan pendengaran dan
seluruh aspek kehidupan seseorang secara pengelihatan, dan responden yang memiliki
holistik yang meliputi aspek fisik atau penurunan kesadaran.6
biologis, psikologis, spiritual dan
sosiokultural.4

3
Teknik sampling yang digunakan dukungan sosial keluarga dengan kualitas
adalah purposive sampling. Alat hidup pasien jantung.6
pengumpulan data yang digunakan yaitu
dengan kuesioner dengan dua kategori
kuesioner yaitu kuesioner dukungan sosial
keluarga dan kuesioner world health
associations quality of life (WHOQOL)
yang terdiri dari 20 pertanyaan dari
kuesioner dukungan sosial keluarga dan 26
pertanyaan dari WHOQOL.11
Uji statistic yang digunakan adalah
menggunakan chi quare yang mencari
apakah ada hubungan yang berarti dari

HASIL

1. Analisa Univariat

Tabel 1
Data Demografi Karakteristik Jenis Kelamin, Pendidikan dan Penyakit yang
diderita Pasien Jantung di RSUD Kabupaten Bekasi 2019
No. Variabel Kategori Jumlah Prenstase (%)
1 Jenis Kelamin Laki-laki 20 66,7
Perempuan 10 33,3
Total 30 100
2 Pendidikan SD 1 3,3
SMP 4 13,3
SMA 13 43,3
D3/S1 12 40,0
Total 30 100
3 Penyakit yang Hipertensi 15 50,0
Diderita Gagal Jantung 15 50,0
Total 30 100
Sumber : Kuesioner 2019

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat responden (43,3%), dan berdasarkan


disimpulkan bahwa pada 30 respoden data karakteristik penyakit yang diderita
tertinggi pada karakteristik jenis kelamin responden dari 30 responden terdapat 14
lebih banyak pada laki-laki dengan frekuensi responden (50,0%) yang menderita
20 responden (66,7%), dan pada hipertensi dan 15 responden (50,0%) yang
karakteristik pendidikan hasil tertinggi ada menderita gagal jantung.
pada tingkat pendidikan SMA dengan 13
.

4
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Dukungan Sosial Keluarga pada Pasien Jantung di RSUD Kabupaten
Bekasi 2019
Dukungan Sosial Keluarga Frekuensi (F)
Buruk 1
Cukup 10
Baik 19
Total 30
(sumber: hasil olah data komputerisasi Anandika Mustika Dzihni, Juli 2019)

Berdasarkan hasil tabel 2 distribusi mendapatkan dukungan sosial keluarga yang


frekuensi diatas dapat diketahui bahwa dari baik.
30 pasien jantung, sebanyak 19 responden
(63,3%)

Tabel 3
Distribusi Frekuensi Kualitas Hidup Pasien Jantung di RSUD Kabupaten Bekasi 2019

Kualitas Hidup Pasien Jantung Frekuensi (F)

Buruk 8
Baik 22
Total 30

(sumber : hasil olah data komputerisasi Anandika Mustika Dzihni, Juli 2019 )

Berdasarakan hasiltabel 3 distribusi frekuensi diatas dapat diketahui bahwa 30 responden

sebanyak 22 responden memiliki kualitas hidup baik.

2. Analisa Bivariat

Tabel 4
Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien Jantung
di RSUD Kabupaten Bekasi 2019

Kualitas Hidup Pasien Jantung


Dukungan Buruk Baik Total P value
Sosial N N N
Keluarga
Buruk 0 1 1
0,000
Cukup 8 2 10
Baik 0 19 19
Total 8 22 30
(Sumber: hasil olah data komputerisasi Anandika Mustika Dzihni, Juli 2019)

Berdasarkan hasil analisa pada dengan yang memiliki kualitas hidup pasien
tabel diatas dapat diketahui dari 30 jantung buruk sejumlah 8 responden
responden didapatkan data bahwa responden (26,7%), dengan yang memiliki kualitas
yang mendapatkan dukungan sosial keluarga hidup pasien jantung baik sejumlah 2
buruk sejumlah 1 responden (3,3%) dengan responden (6,7%) dan yang mendapatkan
1 responden (3,3%) yang memiliki kualitas dukungan sosial keluarga baik sejumlah 19
hidup pasien jantung baik, yang responden (63,3%) dengan yang memilki
mendapatkan dukungan sosial keluarga kualitas hidup pasien jantung baik sejumlah
cukup sejumlah 10 responden (33,3%) 19 responden (63,3%).

5
Dari uji statistik chi square diperoleh p hubungan dukungan sosial keluarga dengan
value sebesar 0,000 dapat disimpulkan p kualitas hidup pasien jantung di RSUD
value (0,000) < nilai ∝ (0.05), hal ini Kabupaten Bekasi 2019.
menunjukan bahwa Ho ditolak artinya ada
Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang
menunjukan hasil bahwa besar responden dilakukan pada 30 responden diketahui 19
yang peneliti ambil adalah 30 responden, responden (63,3%) yang mendapatkan
sebanyak 19 responden (63,3%) dukungan sosial keluarga baik, dan
mendapatkan dukungan sosial keluarga yang didapatkan 22 responden (73,3%) kualitas
baik. Hal ini menunjukan bahwa pasien yang hidup baik. Pada penelitan ini dilakukan di
mengalami hipertensi dan gagal jantung di RSUD Kabupaten Bekasi hasil uji statistik
RSUD Kabupaten Bekasi mendapatkan menunjukan dukungan sosial keluarga
dukungan sosial keluarga yang baik, memiliki dampak terhadap kualitas hidup.
keluarga memberikan perhatian dan Dilihat dari hasil dukungan sosial
dukungan kepada anggota keluarganya yang yang menunjukan ada nya 1 responden
sedang sakit. (3,3%) yang mendapatkan dukungan sosial
Dukungan sosial merupakan buruk ini dikarenakan pada saat penelitian
bantuan atau dukungan yang diterima pasien mengatakan bahwa keluarga tidak
individu dan orang-orang tertentu dalam datang membantu dan menjenguk pasien
kehidupannya dan berada dalam lingkungan tersebut dan merasa bahwa perhatian dari
sosial tertentu yang membuat si penerima keluarga kurang, dan pada 10 responden
merasa diperhatikan, dicintai dan dihargai (33,3%) yang mendapatkan dukungan sosial
dalam bentuk materi maupun non materi keluarga cukup menunjukan dari 8
(Gunarsa dalam Siregar, 2010). Menurut responden (26,7%) kualitas hidup buruk dan
Sarafino (2006) bentuk bentuk dukungan 2 responden (6,7%) kualitas hidup baik,
sosial dibagi menjadi empat dimensi yaitu hasil ini menunjukan bahwa pada responden
dukungan emosional, dukungan yang mendapatkan dukungan sosial keluarga
instrumental, dukungan informative, dan cukup menghasilkan kualitas hidup yang
dukungan persahabatan.7 buruk dengan data 8 responden (26,7%), dan
Hasil analisa penelitian pada dari data yang disebutkan diatas responden
dukungan sosial keluarga, didapati mendapatkan dukungan sosial keluarga yang
kesimpulan bahwa pentingnya dukungan cukup dengan kualitas hidup yang masih
sosial keluarga bagi pasien jantung buruk tidak terlepas dengan kualitas hidup
khususnya pada pasien hipertensi dan gagal baik dengan 2 responden (6,7%). Didukung
jantung,. Dukungan keluarga akan sangat dari faktor faktor yang mempengaruhi
mempengaruhi kualitas hidup seseorang, dukungan sosial yaitu dukungan emosional,
seorang pasien tentunya sangat dukungan instrumental, dukungan informatif
membutuhkan dukungan dari keluarganya. dan dukungan persahabatan.
Berdasarkan hasil penelitian Dukungan emosional merupakan
kualitas hidup yang diteliti pada pasien penghargaan, cinta, kepercayaan, perhatian,
hipertensi dan gagal jantung akut dan kesediaan untuk mendengarkan (Apollo
menunjukan bahwa pada 30 responden & Cahyadi, 2012). Dukungan sosial
didapatkan hasil sebanyak 22 responden instrumental adalah dukungan berupa
(73,3%) memiliki kualitas hidup baik. Hal bantuan dalam bentuk nyata atau dukungan
ini menunjukan bahwa lebih dari 50% material. Dukungan sosial informatif
responden mendapatkan kualitas hidup yang merupakan dukungan berupa pemberian
sudah baik didukung dengan dukungan informasi yang dibutuhkan oleh individu.
sosial yang diberikan keluarganya. Dukungan persahabatan merupakan
Cohen dan Lazarus (Sarafino, dukungan yang mencakup kesediaan waktu
1994) mendefinisikan kualitas hidup sebagai orang lain untuk menghabiskan waktu atau
tingkatan yang menggambarkan keunggulan bersama dengan individu, dengan demikian
seorang individu yang dapat dinilai dari akan memberikan rasa keanggotaan dari
kehidupan mereka. Keunggulan individu suatu kelompok yang saling berbagi minat
tersebut biasanya dapat dinilai dari tujuan dan melakukan aktivitas sosial bersama.7
hidup, control pribadi, hubungan Hal ini menunjukan bahwa masih
interpersonal, perkembangan pribadi, ada yang belum mendapatkan dukungan
intelektual dan kondisi materi.8 sosial yang baik dari keluarganya, namun

6
dilihat dari data dukungan sosial yang kesempatan untuk rekreasi, lingkungan fisik
mendapatkan dukungan sosial keluarga baik serta transportasi.7
sebesar 19 responden (63,3%) hal ini Kualitas hidup sendiri menurut
menunjukan bahwa pasien yang mengalami WHO (1997) kualitas hidup adalah persepsi
penyakit jantung mendapatkan dukungan individu mengenai kedudukannya di dalam
sosial baik yang diberikan keluarganya. kehidupan yang berkaitan dengan budaya
Dukungan sosial keluarga sendiri serta norma yang berlaku dimana individu
adalah dukungan yang diberikan keluarga tersebut tinggal dan berhubungan dengan
sebagai suatu kesenangan yang dirasakan tujuan, harapan, standarisasi, dan
sebagai perhatian, penghargaan atau kepentingan individu tersebut. Cohen dan
pertolongan yang diterima seseorang Lazarus (Sarafino, 1994) mendefinisikan
(Sarafino, 2006). Keluarga memiliki kualitas hidup sebagai tingkatan yang
peranan penting dalam menentukan menggambarkan keunggulan seorang
kesehatan seseorang yang nantinya akan individu yang dapat dinilai dari kehidupan
berhubungan dengan kualitas hidup mereka. Keunggulan individu tersebut
seseorang. Apabila keluarga bahagia akan biasanya dapat dinilai dari tujuan hidup,
berpengaruh pada perkembangan emosi kontrol pribadi, hubungan interpersonal,
pada anggotanya. Hal ini sejalan dengan perkembangan pribadi, intelektual dan
penelitian Sutikno (2011) bahwa terdapat kondisi materi.8 Kualitas hidup merupakan
hubungan antara fungsi keluarga dalam konsep multidimensi menggabungkan
memberikan dukungan emosional terhadap kesejahteraan, partisipasi sosial dan gaya
kualitas hidup lansia.7 hidup, faktor fisik dan psikologis, dan
Data yang peneliti peroleh dari harapan individu untuk hidupnya (Brett,
kualitas hidup pasien jantung didapatkan Gow, Corley, Pattie, Starr & Deary, 2012).
hasil, 8 responden (26,7%) memiliki kualitas Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat
hidup buruk, hal ini dikarenakan responden disimpulkan bahwa kualitas hidup adalah
yang peneliti teliti ada yang merasa bahwa persepsi individu mengenai dirinya yang
tidak puas dengan keadaan kesehatannya mencakup beberapa komponen seperti
dan ada berberapa yang tidak menerima tujuan, harapan, hubungan interpersonal,
keadaan fisiknya. Disamping itu terdapat 22 perkembangan pribadi, intelektual,
responden (73,3%) yang memiliki kualitas kesejahteraan fisik dan psikologis,
hidup baik, artinya banyak pula responden psikososial, ekonomi, dan budaya yang
yang merasa hidupnya berarti dan bersyukur dapat menggambarkan keunggulan seorang
dengan keadaan kesehatan dan fisiknya. individu.8
Didukung pula dari dukungan sosial Berdasarkan hasil penelitian yang
keluarga yang membuat responden tidak dilakukan oleh (Endar Sulistyo, 2018)
feeling blue atau merasa kesepian dan putus bahwa responden yang mendapatkan
asa. dukungan keluarga tinggi maka memiliki
Hal ini menunjukan adanya kualitas hidup yang tinggi, sedangkan
berberapa faktor yang dapat memperngaruhi responden yang mendapatkan dukungan
tingkat kualitas hidup seseorang yaitu keluarga rendah memiliki kualitas hidup
terdapat empat domain yang dimiliki dari yang rendah. Hasil analisa uji statistik
WHOQOL dengan domain pertama yaitu didapatkan hasil yaitu terdapat hubungan
domain kesehatan fisik, domain psikologis, antara dukungan keluarga dengan kualitas
domain hubungan sosial dan domain hidup pasien gagal jantung kongestif di
lingkungan. Domain kesehatan fisik Poliklinik Jantung RSUD Kabupaten
mencangkup ergi, rasa sakit dan ketidak Sukoharjo.5
nyamanan, kualitas tidur dan istirahat, Hasil penelitian yang dilakukan
mobilitas, aktivitas sehari-hari serta peneliti di RSUD Kabupaten Bekasi 2019
kapasitas kerja. Domain psikologis terdiri bahwa Hasil penelitan olah data p value
dari citra tubuh dan penampilan, perasaan sebesar (0,000) < nilai ∝ (0,05), maka
positif, perasaan negative, berpikir, belajar penelitian ini menyimpulkan bahwa ada
serta spiritualitas. Domain hubungan sosial hubungan dukungan sosial keluarga dengan
mencangkup hubungan pribadi, dukungan kualitas hidup pasien jantung. Hal ini
sosial serta aktivitas seksual. Domain disebabkan karena adanya dukungan yang
lingkungan sendiri mencangkup sumber diberikan secara aktif oleh keluarga berupa
keuangan, lingkungan tempat tinggal, dukungan informasional, penilaian,
instrumental dan emosional. Dukungan

7
keluarga akan membantu pasien dalam dengan hasil nilai p=0,000 (p<0,05), selain
meningkatkan dan mempertahankan kondisi itu juga didapatkan kekuatan hubungan
pasien, kondisi inilah yang akan mengurangi kategori kuat sebesar cramer's v = 0,580.
kecemasan dan mencegah munculnya stress Cramer's v digunakan untuk mengetahui
pada pasien. kekuatan hubungan antara dua variable.
Hasil penelitian sejalan dengan Dukungan keluarga baik maka kualitas
penelitian yang dilakukan Retnowati dan hidupnya akan baik karena dukungan
Setyabakti (2015) di Puskesmas Tanah keluarga dapat meningkatkan kualitas hidup
Kalikedinding pada tahun 2014 menyatakan dengan meregulasi proses psikologi
bahwa dukungan keluarga berhubungan seseorang dan memfasilitasi perilaku
signifikan dengan kualitas hidup penderita seseorang.8
DM di Puskesmas Tanah Kalikedinding
http://www.depkes.go.id/hasilriskesd
PENUTUP as2018/
Berdasarkan penelitian yang 3. Depkes. (2018). Infodatin situasi
dilakukan pada tanggal 17 Juni 2019 kesehatan jantung. Retrieved from
mengenai hubungan dukungan sosial http://www.depkes.go.id/infodatinjan
keluarga dengan kualitas hidup pasien tung/
jantung di RSUD Kabupaten Bekasi Tahun 4. Wahyuni & Kurnia, Sari. (2014).
2019, dapat disimpulkan bahwa: Hubungan self care dan motivasi
1. Distribusi frekuensi karakteristik dengan kualitas hidup pasien gagal
berdasarkan jenis kelamin dan pendidikan jantung, 2, 7.
pada pasien jantung di RSUD Kabupaten
Bekasi menunjukan bahwa pada 30 respoden
5. Hidayati, & Subriah. (2017).
Hubungan dukungan keluarga dengan
data tertinggi pada karakteristik jenis
kualitas hidup pasien kanker serviks
kelamin lebih banyak pada laki-laki dengan
di rumah sakit ibnu sina makassar
frekuensi 20 responden (66,7%). Distribusi
periode januari-juni 2017
frekuensi karakteristik berdasarkan
pendidikan hasil tertinggi ada pada tingkat 6. Pamungkas, Adi, R., & Usman,
pendidikan SMA dengan 13 responden Mayasari, A. (2017). Metodologi
(43,3%). riset keperawatan. (t. Ismail, ed.)
2. Distribusi frekuensi dukungan sosial (pertama). Jakarta timur: cv. Trans
keluarga pada pasien jantung di RSUD ifo media. Retrieved from
Kabupaten Bekasi Tahun 2019 http://www.transinfotim.blogspot.co
menunjukkan bahwa bahwa dari 30 pasien m
jantung, sebanyak 19 responden (63,3%) 7. Yulianti, Septia. (2017). Gambaran
mendapatkan dukungan sosial keluarga yang dukungan sosial keluarga dan
baik. kualitas hidup lansia dengan
3. Distribusi frekuensi kualitas hidup pasien hipertensi di puskesmas citangkil
jantung di RSUD Kabupaten Bekasi Tahun kota cilegon. Jakarta.
2019 menunjukan bahwa 30 responden. 8. Ekasari, Fatma, Riasmin, & Hartini.
Sebanyak 22 responden ( 73,3% ) memiliki (2018). Meningkatkan kualitas hidup
kualitas hidup baik. lansia konsep dan berbagai
4. Dari uji statistik chi square diperoleh p intervensi. Malang: wineka media.
value sebesar 0,000 dapat disimpulkan p 9. Pudiarifanti, Pramanta & Ikawati.
value (0,000) < nilai ∝ (0.05), hal ini (2015). Faktor faktor yang
menunjukan bahwa Ho ditolak artinya ada mempengaruhi kualitas hidup pasien
hubungan dukungan sosial keluarga dengan gagal jantung kronik. Jurnal
kualitas hidup pasien jantung di RSUD manajemen dan pelayanan farmasi,
Kabupaten Bekasi 2019. 5, 1.
10. Suyrono. (2017). Hubungan
DAFTAR PUSTAKA dukungan keluarga dengan kualitas
1. Rilantono, Ismudianti, Baraas, Karo, hidup anak yang menderita penyakit
& Roebiono, Surwianti. (1996). Buku kronik di pku muhammadiyah
ajar kardiologi (pertama). Jakarta: yogyakarta. Naskah publikasi.
gaya baru percetakan. 11. Fikriana. (2018). Sistem
2. Riskesdas. (2018). Hasil utama kardiovaskuler. (d. Novidiantoko,
riskesdas 2018. Retrieved from

8
ed.) (pertama). Sleman: grup
penerbitan cv budi utama.
12. Tnto, C, Liwang, F., Hanifati, S., &
Pradipta, Adip, E. (2014). Kapita
selekta kedokteran (empat). Jakarta:
media aesculapius.
13. Heger, W. J., Roth, Fernando, R.,
Niemann, T, J., & Criley, Michael, J.
(1997). Buku saku kardiologi. (d.
Hartanto, huriawati, ed.) (ketiga).
Jakarta: penerbit buku kedokteran
egc.
14. Kendall, K & Tao. L. (2014).
Sinopsis organ system
kardiovaskular. (Lefrandt, l., ed.).
Tanggerang selatan: karisma
publishing group. Retrieved from
Trans ifo media. Retrieved from
http://www.transinfotim.blogspot.co
m

Anda mungkin juga menyukai