DISUSUN OLEH :
NIM 1020183128
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Transisi Biologis
perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat nampak pada saat masa
pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial.
Diantara perubahan fisik itu yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan
jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi semakin panjang dan
tinggi). Selanjutnya, mulai berfungsinya alat-alat refroduksi(ditandai dengan
haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki) dan tanda-tanda seksual
sekunder yang tumbuh
3. Transisi Sosial
Perkembangan sosial anak telah dimulai sejak bayi, kemudian pada masa
kanak-kanak san selanjutnya pada masa remaja. Hubungan sosial anak
pertama-tama masing sangat terbatas dengan orang tuanya dalam kehidupan
keluarga, khususnya dengan ibu dan berkembang semakin meluas dengan
anggota keluarga lain, teman bermain dan teman sejenis maupin lain jenis
4. Transisi Psikis
Transis psikis adalah perubahan mengenai rohani seseorang seperti tingkah
laku, sikap, mental, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa prubahan
psikis pada masa remaja.
2) Masa remaja akhir (16-18 tahun), masa ini bagi kedua jenis kelamin
merupakan masa utuk menjalin hubungan heterososial seperti orang
dewasa pada umumnya, yaitu ketika remaja laki-laki dan perempuan
melakukan suatu hubungan guna mengantisipasi kehidupan keluarga kelak
pada masa yang akan dating. Sebagian besar laki-laki pada masa ini sudah
melakukan petting berat yang menyertakan kontak genetik tanpa coitus,
sedangkan pada sebagian besar perempuan keterlibatakan dalam kegiatan
petting masih terbatas jumlahnya.
3) Masa muda (18-23 tahun), perkawinan biasanya terjadi pada akhir periode
ini sehingga periode ini merupakan periode dari kesadaran seksual secara
interpersonal dan intrapsikis. Pada periode ini, seseorang telah memiliki
kesadaran jenis kelamin yang utuh dan diyakininya. Kemampuan
membina hubungan intim antar jenis kelamin sudah dilandasi oleh aspek
komitmen romantic dan kasih saying.
E. PATHWAY
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko cidera berhubungan dengan factor ekstrinsik
2. Deficit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
G. NURSING CARE PLAN
NO DIAGNOSA Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
1. Resiko cidera Setelah dilakukan tindakan 1) Anjurkan remaja untuk
berhubungan
keperawatan 2x 24 jam mengikuti program
dengan factor
ekstrinsik diharapkan factor-faktor pendidikan mengemudi dan
penyebab resiko cedera menggunakan sabuk
dapat berkurang, dan klien keselamatan
dapat mempunyai 2) Informasikan remaja tentang
kehidupan yang lebih risiko yang berkaitan dengan
sehat minimum dan berkendaraan,
penggunaan obat
3) Tingkatkan penggunaan helm
oleh remaja yang
menggunakan kendaraan
bermotor
4) Yakinkan remaja
mendapatkan oorientasi yang
tepat untuk penggunaan
semua alat olahraga