I. INTI (CORE)
1. Data Demografi
Hasil pengkajian menunjukkan data umum sebagai berikut; jumlah rukun
warga (RW): 19, jumlah rukun tetangga (RT): 156. Jumlah penduduk: 81.960
jiwa (laki-laki= 31.380 dan perempuan 50.583). Kepadatan penduduk 6.757
jiwa/km. Jumlah pra lansia dan lansia: 6607 jiwa (April 2015). Demografi
fokus agregat lansia dengan gangguan keseimbangan tubuh sebesar (n=46).
Berikut akan disajikan distribusi lansia sesuai demografi fokus.
Universitas Indonesia
2
Beberapa lansia mengeluh mengalami kelemahan otot dan nyeri sendi. Ada
lansia yang mengalami cacat pada bagian tangan akibat jatuh. Beberapa lansia
mengatakan takut terjadi jatuh berulang dan mudah lupa. Sedangkan
berdasarkan hasil winshield survey diperoleh bahwa beberapa lansia
menggunakan alat bantu jalan dan nampak bungkuk. Hasil observasi
menunjukkan risiko jatuh: tinggi: 76,1%, gangguan keseimbangan tubuh:
76,1%, Rerata time up and go : 13,66 detik (normalnya <12 detik).
Universitas Indonesia
3
Berdasarkan tabel 2.16, lebih banyak lansia yang memiliki lingkungan yang
berisiko rendah.
2. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Kelurahan Sukatani terdapat fasilitas kesehatan dan pelayanan sosial. Sarana
kesehatan dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM):
a. Puskesmas : 1 buah
b. Poliklinik : 3 buah
c. Kader kesehatan : 169 orang
d. Posbindu : 19 buah (3 yang aktif)
e. Posyandu : 33 buah
Universitas Indonesia
4
Universitas Indonesia
5
Berdasarkan tabel 2.20 lebih banyak kepala keluarga yang bekerja (53%).
Universitas Indonesia
6
4. Transportasi
Jarak terjauh ke puskesmas adalah 3 KM. Rata-rata waktu tempuh adalah 10-
15 menit. Transportasi dari kelurahan Srengseng Sawah, baik menggunakan
alat transportasi (berupa mobil, motor). Jalan-jalan terbuat dari semen, aspal,
dan paving block.Namun ada juga jalan-jalan berupa gang yang cukup sempit
yang hanya dapat dilalui kendaraan beroda dua.
Universitas Indonesia
7
Universitas Indonesia
8
8. Rekreasi
Kegiatan rekreasi merupakan kegiatan yang dapat mengurangi stres. Kegiatan
ini dapat dilakukan di kelurahan Srengseng Sawah karena dekat dengan
tempat wisata seperti Setu Babakan. Hal ini dapat meningkatkan aktivitas
lansia di luar rumah. Namun beberapa lansia mengatakan tidak pernah
berekreasi. Karena aktivitas fisik kurang dilakukan maka bebrapa lansia
mengatakan dibantu oleh keluarga.
Berdasarkan tabel 2.27, lebih lansia yang hanya di rumah saja pada waktu
luang.
Universitas Indonesia
9
senam
1Sering 6 13
2Jarang 5 11
3Tidak pernah/lainnya 35 76
Jumlah 46 100%
Sumber : Survey Mahasiswa FIK UI Tahun 2015
Berdasarkan tabel 2.28, sebagian besar (76%) lansia yang tidak pernah
berolahraga.
III.Persepsi
Berikut ini akan ditampilkan pandangan lansia tentang penyakit, pengetahuan,
sikap dan ketrampilan lansia tentang gangguan keseimbangan tubuh.
Berdasarkan tabel 2.29, lebih banyak lansia yang memandang bahwa penyakit
adalah akibat penuaan (91%).
Tabel 2.30 Distribusi Frekwensi Lansia Berdasarkan pengetahuan di
Kelurahan Srengseng Sawah Tahun 2015(n=46)
No Pengetahuan Frekuensi Persentase
1 Kurang 25 55
2 Baik 21 45
Jumlah 46 100%
Sumber : Survey Mahasiswa FIK UI Tahun 2015
Universitas Indonesia
10
1 Kurang 30 65,2
2 Baik 16 34,8
Jumlah 46 100%
Sumber : Survey Mahasiswa FIK UI Tahun 2015
ANALISIS DATA
MASALAH PADA AGREGAT LANSIA DENGAN RISIKO JATUH
DI KELURAHAN SRENGSENG SAWAH
Universitas Indonesia
11
Data Masalah
Data Subjektif: Risiko jatuh pada
1. Beberapa orang lansia yang mengalami jatuh mengatakan lansia di
terjadi patah tulang pada bulan oktober 2015 kelurahan
2. Beberapa lansia melakukan aktifitas sehari-hari dibantu oleh Srengseng
anggota keluarga Sawah
Data Objektif:
1. Pengetahuan kurang tentang gangguan keseimbangan dan
risiko jatuh (55%)
2. Sikap kurang tentang gangguan keseimbangan dan risiko
jatuh (65,2%)
3. Keterampilan kurang dalam perawatan gangguan
keseimbangan dan risiko jatuh (68,5%)
4. Lingkungan berisiko tinggi:28,3%
5. Jenis kelamin Perempuan :82,6% (perempuan berisiko tinggi
jatuh dibanding laki-laki)
6. Pernah jatuh: 39,1% (faktor risiko)
7. Darah rendah: 6,5% (faktor risiko)
8. Tulang keropos: 37% (faktor risiko)
9. Penglihatan kabur: 50% (faktor risiko)
10. Sering sempoyongan 58,7% (faktor risiko)
11. Sulit berjalan 47, 8 % (faktor risiko)
12. Nyeris sendi, otot dan tulang: 84,8% (faktor risiko)
13. Tidak pernah senam/olahraga: 60,9%, jarang olahraga :
30,4% (faktor risiko)
14. Usia rerata 70,26 tahun (usia 65 tahun ke atas berisiko
tinggi)
15. Beberapa lansia nampak bungkuk (faktor risiko)
16. Beberapa rumah lansia yang memiliki tangga (faktor risiko)
17. Risiko jatuh: tinggi: 76,1%
18. Gangguan keseimbangan tubuh: 76,1 %
19. Rerata time up and go : 13,66 detik (normalnya <12 detik).
Universitas Indonesia
12
Universitas Indonesia
13
NURSING CARE PLAN (NCP) : DATA, DIAGNOSIS, NOC, NIC, IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEGIATAN “GeLaS BeRJaSa” (Gerakan Lansia Sehat dan Bebas dari Jatuh di Masa Tua)
di Wilayah RW 2 Kelurahan Srengseng Sawah
Universitas Indonesia
14
Universitas Indonesia
15
Universitas Indonesia
16
Universitas Indonesia
17
bermanfaat bagi
peserta (lansia) dan
bisa dipraktikkan
secara langsung dalam
melakukan gaya hidup
sehat
Universitas Indonesia
18
Universitas Indonesia
19
Universitas Indonesia
20
Universitas Indonesia
21
pemeriksaan sehari-hari
pada 11.Dampingi lansia
pelayanan melakukan latihan
kesehatan dengan diawali
sebagai pemanasan, posisi
kebutuhan tidur, duduk atau
berdiri
Level 1: 12.Dampingi lansia untuk
Domain 1 latihan berdiri dari
Functional Health tempat duduk dan
Level2: sebaliknya tanpa
Class C menggunakan tangan
Mobility 13.Dampingi lansia saat
Level 3: latihan memiringkan
Outcome tubuh baik posisi
0202 Keseimbangan berdiri ataupun duduk
020202 1. Mampu 14.Dampingi lansia
mengatur melakukan praktik
keseimbangan berdiri dengan mata
saat duduk tertutup diawali
tanpa dengan waktu pendek
sandaran dan bertahap
020212 2. Mampu 15.Pantau respon lansia
mengatur saat melakukan latihan
keseimbangan keseimbangan
saat berdiri 16.Kaitkan dengan
dari posisi pengkajian rumah
duduk untuk
020201 3. Mampu mengidektifikasi
menjaga lingkungan dan
keseimbangan perilaku berbahaya
saat berdiri yang menyebabkan
020203 4. Mampu jatuh
menjaga
Universitas Indonesia
22
Universitas Indonesia
23
Universitas Indonesia
24
19.Menata rumah
sehingga laansia
mudah melakukan
mobilisasi
20.Menyarankan untuk
meningkatkan
keamanan rumah
Universitas Indonesia
25
Universitas Indonesia
26
Universitas Indonesia
27
Universitas Indonesia
28
Universitas Indonesia
29
Universitas Indonesia
30
Universitas Indonesia
31
komunitas komunitas/
190809 7. Digunakanny masyarakat
a sumber (khususnya lansia)
sebagai 3. Pantasu status yang
sarana berisiko terhadap
informasi kesehatan
terkait risiko 4. Partisipasi di program
190813 8. Terpantaunya komunitas sesuai
perubahan risiko yang ditemukan
pada status 5. Berkolaborasi dalam
kesehatan menyusun aksi
umum program komunitas
190810 9. Digunakanny 6. Promosi kebijakan
a sarana pemerintah terkait
pelayanan faktor risiko
kesehatan 7. Berkoordinasi dengan
sebagai pelayanan untuk
kebutuhan memberikan jaminan
190812 10.Adanya kepada komunitas dan
informasi kelompok berisiko
tentang (lansia)
perubahan 8. Masukkan program
pada pendidikan pada target
rekomendasi kelompok risiko
kesehatan (lansia)
Level 1: Level 1:
Domain 7 Domain 4 Safety
Community Level 2:
Health Class V Risk
Level 2: Management
Class BB Level 3:
Community Intervension
Well-Being 6610 Identifikasi Risiko d (hal
Universitas Indonesia
32
Level 3: 329)
Outcome 1. Review riwayat masa
2701 Status lalu dan dokumen
Kesehatan sebagai dasar atau
Komunitas (hal catatan medis,
170) diagnosis keperawatan
270115 1. Status dan treatment
kesehatan 2. Cocokkan data
lansia terdahulu dengan hasil
270101 2. Partisipasi pengkajian dan
dalam pengukuran
pelayanan 3. Tentukan ketersediaan
preventive dan kualitas sumber
care (psikologis, keuangan,
270102 3. Prevalensi tingkat pengetahuan,
program keluarga, sosial dan
promosi komunitas)
kesehatan 4. Identifikasi agen yang
270103 4. Prevalensi menyebabkan
program peningkatan faktor
preventif risiko
kesehatan 5. Kelola keakuratan
270107 5. Rerata catatan dan statistik
berpartisipasi 6. Identifikasi faktor
dalam biologis, lingkungan
program dan perilaku dan
kesehatan hubungannya
komunitas 7. Tentukan tingkat
270110 6. Menjadi fungsional pada lansia
anggota 8. Tentukan kebutuhan
asuransi dasar manusia pada
270117 7. Adanya lansia
standar 9. Tentukan sumber
kesehatan komunitas sebagai
Universitas Indonesia
33
Universitas Indonesia
34
Health Protection
Level 3:
Outcome
2807 Efektifitas
Skrining
Kesehatan
Komunitas (hal
169)
280701 1. Teridentifikas
inya
prevalensi
kondisi risiko
tinggi di
populasi
(lansia)
280702 2. Teridentifikas
i dari kondisi
yang bisa
memberikan
manfaat,
deteksi dini
dan treatment
280703 3. Terseleksi
fokus skrining
fokus pada
deteksi dini
280708 4. Pendidikan
anggota
penting saat
skrining
280711 5. Identifikasi
sumber yang
dibutuhkan
saat skrining
Universitas Indonesia
35
280714 6. Identifikasi
dampak
budaya dari
skrining
280716 7. Adanya
ketentuan
skrining
untuk kondisi
prevalensi di
komunitas
280721 8. Adanya
ketentuan
skrining
untuk lansia
280722 9. Adanya
mekanisme
follow up
280723 10.Adanya
mekanisme
rujukan
280724 11.Adanya
dukungan dari
annggota
masyarakat
yang
berpengaruh/
tokoh
masyarakat
280725 12.Rata-rata
populasi
target
berpartisipasi
dalam
skrining
Universitas Indonesia
36
Universitas Indonesia
37
Universitas Indonesia
38
Community 2. Prioritaskan
Health Protection kebutuhan kesehatan
Level 3: berdasarkan masalah
Outcome: yang teridentifikasi
2808 Efektifitas 3. Ajarkan anggota
Program dalam melakukan
Komunitas (hal proses perencanaan
173) 4. Identifikasi
280801 1. Konsistensi pendekatan alternatif
tujuan terkait biaya,
program kebutuhan sumber,
dengan kemudahan, dan
pengkajiaan aktivitas yang didapat
komunitas 5. Pilih pendekatan yang
280802 2. Terccapainya paling sesuai
tujuan 6. Kembangkan tujuan
program dan kriteria hasil
280803 3. Konsistensi berdasarkan
dari konten kebutuhan dan
dari tujuan masalah
program 7. Gambarkan metode,
280804 4. Konsistensi aktivitas, dan waktu
dari metode untuk implementasi
dengan tujuan 8. Rencanakan untuk
program evaluasi program
280805 5. Kualitas 9. Dapatkan penerimaan
metode program dari
program kelompok lansia
280806 6. Adanya 10.Libatkan personil
jadwal untuk untuk implementasi
aktivitas dan memanajemen
program program
280807 7. Informasi 11.Siapkan sarana dan
terencana prasarana
Universitas Indonesia
39
Universitas Indonesia
40
Universitas Indonesia
41
2 Skrining Keseimbangan 1. Teridentifikasi lansia yang 1. Lansia 1. Lansia antusias dalam melakukan skrining Yoga Kertapati
Tubuh dan Risiko Jatuh memiliki risiki rendah dan 2. Lansia memahami maksud skrining dan
risiko tinggi terhadap tindak lanjut dari hasil skrining
kejadian jatuh
3 Latihan Chair Yoga 1. Meningkatkan keterampilan 1. Lansia 1. Dihadiri oleh lansia yang memiliki risiko Yoga Kertapati
lansia dalam melakukan 2. Kader lansia rendah dan tinggi terhadap kejadian jatuh
latihan rutin 2. Dihadiri oleh kader lansia
2. Memberikan kekuatan pada
3. 75 % lansia mampu mendemonstrasikan
otot
gerakan latihan chair yoga secara
Universitas Indonesia
42
Universitas Indonesia
43
(Gerakan Lansia Sehat dan Bebas dari Jatuh di Masa Tua) di Wilayah RW 2 Kelurahan Srengseng Sawah
Pelaksanaan
No. Kegiatan Kriteria Evaluasi
Waktu Tempat Metode Instrumen
1. Pendidikan kesehatan mengenai Selasa Tempat Ceramah, Pre Tes dan Pos
gangguan keseimbangan dan risiko 01 Des 2015 Posyandu diskusi, Tes
jatuh pada lansia Pukul 10.00 RW 2 demonstrasi
2. Skrining Keseimbangan Tubuh dan Selasa Tempat Pengukuran Format Timed
Risiko Jatuh 01 Des 2015 Posyandu Timed Up and Up and Go Test
Pukul 10.00 RW 2 Go Test dan
TTV
3. Latihan Chair Yoga Selasa Tempat Demonstrasi Modul panduan
08 Des 2015 Posyandu dan diskusi latihan dan
Pukul 10.00 RW 2 lembar
observasi
4. Latihan Keseimbangan Selasa Tempat Demonstrasi Modul panduan
15 Des 2015 Posyandu dan diskusi latihan dan
Pukul 10.00 RW 2 lembar
observasi
5. Latihan tambahan Spiritual Minggu Tempat Demonstrasi Modul panduan
Emotional Freedom Technique 13 Des 2015 Posyandu dan diskusi latihan dan
(SEFT) Pukul 15.30 RW 2 lembar
observasi
6 Penyebaran Leaflet dan modul Insidentil Tempat Door to door
tentang risiko jatuh dan latihan wilayah
keseimbangan Kelurahan
RENCANA ANGGGARAN DANA KEGIATAN
Universitas Indonesia
44
KOMPONEN JUMLAH
NO KEGIATAN ITEM HARGA SATUAN TOTAL BIAYA
1 ATK Paket Rp 300.000.00 Rp 300.000.00
2 Konsumsi
Snack 100 Rp 5.500.00 Rp 550.000.00
Air mineral 10 Rp 25.000.00 Rp 250.000.00
3 Media Kegiatan
a. Modul Risiko
jatuh 50 Rp 20.000.00 Rp 1.000.000.00
b. Lembar Balik Paket Rp 150.000.00 Rp 150.000.00
c. Video Paket Rp 200.000.00 Rp 200.000.00
d. Leafleat Paket Rp 200.000.00 Rp 200.000.00
e. Sewa Kamera Paket Rp 200.000.00 Rp 200.000.00
f. Alat peraga Paket Rp 100.000.00 Rp 100.000.00
4 Biaya tak terduga Paket Rp 300.000.00 Rp 300.000.00
5 Transport Paket Rp 250.000.00 Rp 250.000.00
TOTAL BIAYA Rp 3.500.000.00
Universitas Indonesia