Anda di halaman 1dari 23

KEPERAWATAN KELUARGA

ASKEP PADA KELUARGA DENGAN KELAHIRAN ANAK PERTAMA


Nama Dosen : Merry Solon, Ns., M.Kes

Disusun Oleh
Kelompok 2 :
Alfian Wariyanto (C2014201102)
Chensya Souisa (C2014201109)
Diana Main (C2014201116)
Gusniwanti Belo Pandung (C2014201124)
Lestari Saragih (C2014201133)

PROGRAM STUDI S1 KHUSUS KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS
MAKASSAR
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus menerus
mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang dengan mudah berobat
dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya
pengobatan sementara masyarakat, masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Oleh
karena itu masyarakat Indonesia harus sudah mengenal kesehatan keluarga dari sekarang agar
masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan. Agar masyarakat Indonesia hidup sehat
keperawatan keluarga merupakan salah satu area spesalis dalam keperawatan yang berfokus
kepada keluarga sebagai target pelayanan. Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk
meningkatkan kesehatan keluarga secara menyeluruh bagi anggota keluarga.
Karakteristik keluarga terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah, perkawinan, atau adopsi, anggota keluarga biasanya hidup bersama, atau jika terpisah
mereka tetap memperhatikan satu sama lain. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan
masing-masing mempunyai peran sosial yaitu suami, istri, anak, kakak, dan adik yang
mempunyai tujuan. Perawat perlu mengetahui dan memiliki pikiran yang terbuka mengenai
konsep keluarga. Sekilas keluarga memiliki hal-hal yang umum, tetapi setiap bentuk keluarga
memiliki kekuatan dan permasalahan yang unik. Keluarga banyak menghadapi tantangan seperti
salah satunya pada tahap perkembangan keluarga childbearing. Periode childbearing adalah
waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan seluruh keluarga. Orang tua harus beradaptasi
terhadap perubahan struktur karena adanya anggota baru dalam keluarga, yaitu bayi. Dengan
kehadiran bayi maka sistem dalam keluarga akan berubah dan pola interaksi dalam keluarga
harus dikembangkan.
Pada periode transisi, keluarga membutuhkan adaptasi yang cepat, sehingga kondisi ini
menempatkan keluarga menjadi sangat rentan dan mereka memerlukan bantuan untuk
beradaptasi dengan peran yang baru. Stress dari berbagai sumber dapat berefek negatif pada
fungsi dan interaksi ibu dengan bayi dan keluarga, yang berdampak pada kesehatan fisik ibu dan
bayi. Maka dari itu kelompok tertarik untuk membahas mengenai konsep keluarga dan tumbuh
kembang keluarga child bearing.
B. TUJUAN PENULISAN
Setelah membaca makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu :
a. Memahami konsep dasar keluarga.
b. Memahami konsep keluarga dalam periode child-bearing (kelahiran anak pertama).
c. Memahami asuhan keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan childbearing
(kelahiran anak pertama).
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Defenisi
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional dan indiviidu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian
dari keluarga.(Friedman 1998) dalam (Ali, H. Z., & SKM, M. 2010).
Pakar konseling keluarga adalah suatu ikatan hidup atas dasar perkawinan antara orang
dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan
yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal
dalam sebuah tangga (Sayekti 1994).
Menurut UU No.10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan keluarga dan
perkembangan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
suami-istri, suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Dari tiga defenisi diatas bisa simpulkan keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih
individu yang tinggal dalam satu atap atau rumah yang terikat dalam suatu perkawinan, ada
hubungan darah, atau adopsi dan tinggal dalam satu rumah dan dapat mempertahankan
kebudayaanya.

B. Tipe Keluarga
Menurut Friedmen (1986) membagi tipe keluarga sebagai berikut ini :
1) Nuclear family (keluarga inti) adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan
anak yang masih menjadi tanggung jawabnya dan tinggal satu rumah, terpisah dari
sanak keluarga lainnya.
2) Extended Family (Keluarga besar) adalah satu keluarga yang terdiri dari satu atau
dua keluarga inti yang tinggal dalm satu rumah dan saling bergantung satu sama lain.
3) Singgle parent family adalah satu keluarga yang dikepalai satu kepala keluarga dan
hidup bersama anak-anak yang masih bergantung kepadanya.
4) Nuclear dyed adalah keluarga yang terdiri dari pasangan suami-istri tanpa anak,
tinggal dalam satu rumah yang sama.
5) Blended family adalah keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan, yang
masing-masing pernah menikah dan membawa anak hasil perkawinan yang
terdahulu.
6) Three generation family adalah yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek,
bapak, ibu, dan anak dalam satu rumah.
7) Single adult living alone adalah bentuk keluarga yang hanya terdiri dari satu orang
dewasa yang hidup dalam rumahnya.
8) Middle age atau elderly cauple adalah keluarga yang terdiri dari sepasang suami
istri paru baya. (Ali, H. Z., & SKM, M. 2010).
C. Struktur Keluarga
Ada empat elemen struktur keluarga menurut Friedman 1998, yaitu :
1) Struktur peran keluarga, menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga
dalam keluarga sendiri dan perannya dilingkungan masyarakat atau peran formal dan
informal.
2) Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan
diyakini oleh keluarganya, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan.
3) Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan pola komunikasi
ayah-ibu(orang tua), orang tua dengan anak, anak dengan anak, dan anggota
keluarga lain (pada keluarga besar) dengan keluarga inti.
4) Struktur kekuatan keluarga, menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk
mempengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk mengubah perilaku keluarga
yang mendukung kesehatan. (Ali, H. Z., & SKM, M. 2010).

D. Ciri-ciri Struktur Keluarga


a) Terorganisasi
Keluarga adalah cerminan organisasi, dimana masing-masing anggota keluarga memiliki
peran dan fungsi masing-masing sehingga tujuan keluarga dapat tercapai. Organisasi yang
baik di tandai dengan adanya hubungan yang kuat antara anggota sebagai saling
ketergantungan dalam mencapai tujuan.
b) Keterbatasan
Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawabnya
masing-masing sehingga dalam berinteraksi setiap anggota tidak semena-mena, tetapi
mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung jawab masing-masing anggota
keluarganya.
c) Perbedaan dan Kekhususan
Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukkan masing-masing anggota
keluarga yang mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dah khas seperti halnya peran
ayah sebagai pebcari nafkah utama,peran ibu yang merawat anak-anak.

E. Dominasi Struktur Keluarga


Ada beberapa struktur keluarga dalam (Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G.
2010). yaitu :
a) Dominasi jalur hubungan darah
1) Patrilineal
Keluarga yang di hubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah. Suku-suku di
Indonesia rata-rata menggunakan struktur keluarga patrilineal.
2) Matrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ibu.Suku padang
salah satu yang menggunakan struktur keluarga matrilineal.
b) Dominasi keberadaan tempat tinggal
1) Patrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah
dari pihak suami.
2) Matrilokal
Keadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari
pihak istri.
c) Dominasi pengambilan keputusan
1) Patriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pihak pada suami.
2) Matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri.

F. Peran Keluarga
Peran keluarga adalah seperangkat perilaku interpersonal, sifat, dan kegiatan yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan satuan tertentu. Setiap anggota keluarga
mempunyai peran masing-masing. (Ali, H. Z., & SKM, M. 2010).
1) Peran Ayah : Pemimpin keluarga, pencari nafkah, sebagai pendidik,
pelindung/pengayom, pemberi rasa aman kepada anggota keluarga, selain itu, sebagai
anggota masyarakat/kelompok sosial tertentu.
2) Peran Ibu : Pengurus rumah tangga, sebagai pengasuh, sebagai pendidik anak-anak,
sebagai pelindung, sebagai pencari nafkah tambahan keluarga, dan sebagai anggota
masyarakat.
3) Peran Anak : Sebagai pelaku psikososial dengan perkembangan fisik, mental, sosial,
dan spiritual.

G. Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi keluarga menurut (Friedmen 1998) adalah sebagai berikut :
1) Fungsi Afektif (The affetive function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
denga orang lain
2) Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi (Sosialisation ada social placement) adalah
fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan social sebelum
meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
3) Fungsi Reproduksi adalah keluarga meneruskan kelangsungan keturunan dan
meningkatkan sumber daya manusia. Dengan adanya program keluarga berencana,
maka fungsi ini sedikit dapat terkontrol. Namun disisi lain banyak kelahiran yang tidak
di harapkan atau diluar ikatan perkawinan sehingga lahirnya keluarga baru dengan satu
oran tua (Single parent).(padila,2012).
4) Fungsi Ekonomi adalah untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti
makanan, pakaian dan rumah maka keluarga memerlukan sumber keuangan. Fungsi
ini sulit di penuhi oleh keluarga di bawah garis kemiskinan (Gakin atau pra keluarga
sejahtera).(Padila, 2012).
5) Fungsi Perawatan kesehatan adalah fungsi perawatan kesehatan, dimana keluarga
selain menyediakan makanan, pakaian, dan rumah keluarga juga berfungsi melakukan
asuhan kesehatan terhadap anggotanya baik untuk mencegah terjadinya gangguan
maupun merawat anggota yang sakit. Keluarga juga menentukan kapan anggota
keluarga yang mengalami gangguan kesehatan dan memerlukan bantuan atau
pertolongan tenanga profesional. Kemampuan ini sangat mempengaruhi status
kesehatan individu dan keluarga (Padila, 2012).

H. Tahapan Keluarga Dengan Kelahiran Anak Pertama


Keluarga adalah suatu ikatan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang
berlainan jenis yang hidup bersama bersama atau seorang laki-laki atau perempuan yang sudah
sendirian atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah
tangga. (Suprajitno, 2014).
Menurut Harnilawati (2013) dalam (Mamelia Nur Vidiastutik, L. 2021),tahap
perkembangan keluarga ada 8 tahapan yaitu :
1) Keluarga pemula (menunjukka pasangan baru menikah atau tahap pernikahan)
2) Keluarga dengan anak pertama usia 30 bulan
3) Keluarga dengan anak pra sekolah usia ( umur anak 2-6 tahun)
4) Keluarga dengan anak usia sekolah (umur 6-13 tahun)
5) Keluarga dengan anak usia remaja ( umur 13-20 tahun)
6) Keluarga dengan anak dewasa ( dimana anak pertama meninggalkan rumah).
7) Keluarga dengan usia pertengahan
8) Keluarga Lanjut usia
Tahap perkembangan keluarga dengan kelahiran anak pertama dimulai pada saat ibu
hamil sampai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak usia 30 bulan dan tugas
keluarga pada tahap kelahiran anak pertama apabila anak sudah lahir adalah memberikan ASI
sebagai kebutuhan bayi minimal 6 bulan, memberikan kasih sayang, mulai mensosialisasikan
dengan keluarga besar dengan kehadiran anak pertama. (Mubarak & Santosa,2014) dalam
(Mamelia Nur Vidiastutik, L. 2021). 
Tahap perkembangan keluarga dengan childbearing adalah keluarga yang dimulai dari
kelahiran anak pertama sampai usia 30 bulan. Pada tahap ini terjadi transisi peran dari individu
menjadi orang tua dan mulai membentuk sistem permanen (Friedman et al 2010) dalam (Utami,
S. 2017) menjelasakan bahawa untuk tahap ini terdapat tugas perkembangan pada keluarga
dengan tahap perkembangan childbearing adalah adaptasi perubahan anggota keluarga (peran,
interaksi, seksual dan kegiatan), mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
membagi peran dan tanggung jawab, bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak, konseling KB post partum 6 minggu, menata ruangan untuk anak, biaya
atau dana untuk anak, dang mengadakan kebiasaan keagamaan rutin. Supaya dapat mencapai
harapan tugas pada fungsi dasar keluarga salah satunya kontrasepsi yang merupakan jenis
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan orang tua dalam tahap tersebut.
Pada keluarga dengan tahap perkembangan kelahiran anak pertama sering muncul
masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang sering muncul yaitu hubungan seksual dan sosial
terganggu, suami merasakan terabaikan, dan terjadi peningkatan perselisihan. Hubungan seksual
antara pasangan merupakan masalah yang paling sering muncul. Kesulitan seksual periode pasca
post partum bisa terjadi akibat faktor peran baru yang dijalankan oleh ibu akibat kelelahan dan
merasa kehilangan ketertarikan seksual. (Mubarak,2011) dalam (Utami, S. 2017). 
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN KELAHIRAN ANAK PERTAMA

KAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa Yang Mengkaji : Kelompok 2


NIM :

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


A. Identitas Kepala Keluarga
Nama (Initial) : Ny.T
Umur : 21 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Suku : Toraja
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat Rumah : Jln.Poros Makassar Mengkendek KM 8
No. Telepon :

B. Komposisi Keluarga
Umur HU KET Imunisasi
Nama
H BC Polio Campak
No. L P Agama Pend. Pekerjaa B
(Initial)
ep G DPT
n
1 2 3 1 2 3 1 2 3 4
1 Tn.M  kristen SMA Kuli S   
bangunan

2 An.R  kristen - A   


3 Tn.E  Katolik SMA Sopir M      

KET:
S :Suami M: Mertua
A : Anak

C. Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki : Anak
: Perempuan

: Tinggal Serumah
D. Tipe Keluarga
1. Tipe Keluarga :
Extended Family (Keluarga besar) adalah satu keluarga yang terdiri dari satu atau dua
keluarga inti yang tinggal dalm satu rumah dan saling bergantung satu sama lain.
2. Masalah yang terjadi dalam keluarga terkait tipe tersebut :
Ny.T mengatakan tidak ada masalah keluarga terkait tipe tersebut.
E. Suku Bangsa
1. Asal Suku Bangsa :
Suku Toraja
2. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan :
Ny.T mengatakan tidak ada budaya yang berhubungan dengan kesehatan yang bisa
mengganggu.
F. Agama dan Kepercayaan
1. Agama keluarga :
Agama yang di anut oleh keluarga Ny.T adalah agama kristen
2. Kepercayaan yang memengaruhi kesehatan keluarga
Ny.T mengatakan tidak ada larangan dalam kepercayaan atau agama yang melarang
sesuatu yang berpengaruh ke kesehatan.
G. Status Sosial Ekonomi Keluarga
1. Anggota keluarga yang mencari nafkah :
Ny.T mengatakan bahwa yang mencari nafkah untuk keluarganya adalah Tn.W suaminya.
2. Penghasilan :
Ny.T mengatakan penghasilan keluarganya terkadang tidak menentu karena suaminya
hanya seorang kuli bangunan yang mendapat upah per minggu sebesar 200.000,- atau
terkadang hanya 100.000,-
3. Upaya lain :
Ny.T mengatakan suaminya terkadang menjadi sopir untuk menambah penghasilan, dan
mobil yang di bawah adalah mobil dari temannya yang menyuruh suaminya untuk
membawa penumpang dan terkadang upahnya 50.000,- per hari.
4. Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll) :
Harta benda yang dimiliki keluarga dalam rumah berupa penank nasi (rice cooker), tv dan
dispenser.
5. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan :
Ny.T mengatakan kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulannya tidak menentu karena
hanya untuk kebutuhan makan, bayar listrik dan pemenuhan kebutuhan untuk si kecil.
H. Aktivitas Rekreasi Keluarga (kebiasaan menghabiskan waktu bersama keluarga)
Ny.T mengatakan jika ada waktu luang, keluarga hanya menggunakannya untuk berkumpul
bersama, atau mengunjungi orang tua Ny.T yang berada di Toraja Utara (Rantepao),
dikarenakan semenjak menikah Ny.T tinggal bersama suamninya dan ayah mertuanya di
Tana Toraja (Mengkendek).

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


A. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini (lihat dari usia anak I)
Tahap perkembangan keluarga saat ini dalam tahap perkembangan II keluarga dengan
kelahiran anak pertama. Dimana anak dalam keluarga adalah anak pertama yang berusia di
bawah 2,5 tahun yaitu usia anak Ny.T 1 tahun 2 bulan.
B. Tugas Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan apa kendalanya
Ny.T mengatakan perkembangan dalam keluarganya yang belum terpenuhi adalah belum
bisa membangun rumah sendiri dan masih tinggal dengan ayah mertuanya. Ny.T
mengatakan belum membangun rumah dikarenakan masalah ekonomi dan karena adanya si
kecil yang membuat Ny.T tidak dapat bekerja selain menjaga si kecil di rumah.
C. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
1. Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Ny.T mengatakan untuk saat ini keluarganya dalam keadaan sehat. Tetapi 2 bulan yang
lalu An.R pernah sakit demam selama satu minggu demamnya naik turun dan akhirnya ia
membanya ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan. Ny.T mengatakan untuk saat
ini suaminya dalam keadaan sehat.
2. Riwayat penyakit keturunan
Ny.T mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan tetapi di dalam
keluarga suaminya memiliki penyakit keturunan yaitu penyakit asam urat.
3. Riwayat kesehatan masing-masing keluarga
Gejala atau penyakit Tindakan yang telah
No. Nama yang diderita Lama sakit dilakukan ket

1 Tn.W Batuk dan demam 2-4 hari Minum obat batuk dan
penuruan demam
2 Ny.T Batuk-batuk 4 hari Minum obat batuk
3 An.R Demam 1 minggu Berobat ke puskesmas

4. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Ny.T mengatakan pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan adalah puskesmas berhubung
jarak dari rumahnya hanya 1 KM.
5. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny.T mengatakan sebelumnya Tn.W pernah mengalami batuk dan demam selama 4 hari,
begitpun dengan An.R pernah mengalami demam selama 7 hari.

III. DATA LINGKUNGAN


A. Karakteristik Rumah
1. Luas Rumah
Luas rumah yang ditempati Ny.T dan keluarganya adalah luas 7x12 M2.
2. Tipe Rumah
Tipe rumah yang di tinggalin Ny.T adalah tipe permanen
3. Kepemilikan
Rumah yang di tinggalin Ny.T dan suaminya beserta anaknya adalah rumah ayah
mertuanya yaitu ayah kandung dari Tn.W dan tinggal bersamanya.
4. Jumlah dan Ratio Kamar/Ruangan
Tampak jumlah ruangan dalam rumah keluarga yaitu 1 dapur, 2 kamar tidur, 1 ruang
tamu, dan 1 kamar mandi.
5. Ventilasi/jendela
Dalam rumah keluarga Ny.T ada 3 buah jendela, dan Ny.T mengatakan setiap kamar
memiliki jendela satu jendela dan di ruang tamu ada satu jendela.
6. Pemanfaatan Ruangan
Dalam rumah keluarga Ny.T memanfaatkan ruangannya yaitu menggunakan ruang tamu
untuk menonton tv, dan juga untuk meletakkan barang-barang yang lain.
7. Septic-tank (Letak/jarak)
Jarak Septic-tank dari rumah > 8 meter
8. Sumber Air Minum
Ny.T mengatakan sumber air minum untuk kebutuhan sehari-hari yaitu dari sumur dan
jarak sumur dari rumahnya lumayan jauh sekitar 1 km.
9. Kamar Mandi / WC
Kamar mandi/WC Ny.T berada di luar rumah, dan keluarga menggunakan WC jongkok.
10. Sampah dan Limbah Rumah Tangga
Ny.T mengatakan memiliki galian untuk membuang sampah dan tempat untuk
membakarnya juga. Tetapi dari pengamatan lingkungan sekitar tampak kotor.
11. Kebersihan Lingkungan
Ny.T mengatakan setelah hadirnya si kecil jarang membersihkan lingkungan rumahnya
dan hanya akan membersihkan jika si kecil tidur atau jika ada waktu. Dari hasil
pengamatan sampah berserakan dan tidak di buang pada tempatnya ataupun di kumpul
dengan baik. Tampak dalam rumah terlihat kotor dan agak berantakan dan begitupun
keadaan lingkungan sekitar kurang bersih.
12. Denah Rumah

Kamar 1

Dapur
Kamar 2 Ruang Tamu
WC
B. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
1. Kebiasaan
Ny.T mengatakan hubungan antara tetangga baik-baik saja, dan bila ada tetangga yang
melakukan kegiatan akan dikerja secara gotong royong, begitupun huga dengan suaminya
Tn.W akan turut membantu.
2. Aturan/Kesepakatan
Keluarga mengatakan aturan dalam keluarganya yaitu tidak boleh tidur pada saat jam
06.00 sore atau magrib, termasuk untuk anaknya Ny.T dilarang menidurkan anaknya saat
magrib.
3. Budaya
Ny.T mengatakan dalam lingkungan tempat tingalnya memiliki budaya saling membantu
antar tetangga yang lain.
C. Mobilitas Geografis Keluarga
Ny.T mengatakan setelah menikah mereka langsung tinggal bersama ayah mertuanya.
D. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga mengatakan dalam keluarganya biasa berkumpul pada malam hari dan makan
malam bersama, tetapi Ny.T mengatakan terkadang ayah mertuanya lambat pulang ke rumah
karena ayah mertuanya di rumah saudarnya. Interaksi dengan tetangga dilakukan setiap hari
dan terkadang juga turun untuk membantu bergotong-royong.
E. Sistem Pendukung Keluarga
Ny.T mengatakan dalam keluarganya berinteraksi dengan baik, jika adala masalah yang
terjadi dalam keluarganya ayah mertuanya yang jadi penegah untuk menyelesaikan masalah
yang terjadi antara mereka. Berhubung mereka belum lama menikah dan masih muda,
kemudia sudah memiliki anak.

IV. STRUKTUR KELUARGA


A. Pola / Cara Komunikasi Keluarga
Dalam Keluarga kehidupan sehari-hari komunikasi antara keluarga menggunakan bahasa
daerah (Toraja).
B. Struktur Kekuatan Keluarga
Ny.T mengatakan yang menjadi struktur kekuatan keluarga mereka adalah Tn.W sebagai
kepala keluarga dan yang mencari nafkah. Ny.T berperan sebagai istri dan An.R sebagai
anak.
C. Struktur Peran (Peran masing-masing anggota keluarga)
Ny.T mengatakan bahwa suaminya berperan sebagai kepala keluarga yang baik. Ia selalu
bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ny.T mengatakan terkadang suaminya
merasa risih jika anaknya rewel dan akan menegur Ny.T. Tetapi jika suaminya tidak bekerja
terkadang ia akan menghabiskan waktunya di dengan hal yang tidak penting dan berdiam
diri di rumah.
D. Nilai dan Norma Keluarga
Ny.T mengatakan bahwa keluarganya menganut nilai-nilai dan norma yang diajarkan oleh
agama dan masyarakat.

V. FUNGSI KELUARGA
A. Fungsi Afektif
Ny.T mengatakan bahwa ia sangat menyayangi keluarganya, walaupun terkadang ada
pertengkaran diantara mereka berdua yang terjadi. Ny.T mengatakan bahwa ia sangat percaya
kepada suaminya, dan saling menjaga satu sama lain.
B. Fungsi Sosialisasi
1. Kerukunan hidup dalam keluarga
Ny.T mengatakan keluarganya hidup rukan dan saling ketergantungan.
2. Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Ny.T mengatakan interaksi dan hubungan dalam keluarganya baik-baik saja termasuk dengan
ayah mertuanya.
3. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
Ny.T mengatakan anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan yaitu kepala
keluarga Tn.W.
4. Kegiatan keluarga waktu senggang
Ny.T mengatakan kegiatan keluarga diwaktu senggang adalah menonton tv dan duduk
bersama anak dan suaminya.
5. Partisipasi dalam kegiatan sosial
Ny.T mengatakan ia dan suaminya selalu ikut berpartisipasi dalam kegiatan di masyarakat,
tetapi Ny.T jarang dikarenakan adanya si Kecil.
C. Fungsi Perawatan Kesehatan dan 5 Tugas Kesehatan Keluarga
1. Mengenal masalah kesehatan
Ny.T mengatakan suaminya adalah perokok aktif. Ia megetahui bahaya merokok begitupun
dengan suaminya sudah tahu bahayanya, tetapi suaminya tidak mau untuk berhenti karena
alasan sulit. Ny.T mengatakan terkadang suaminya mampu menghabiskan 1 bungkus rokok
dalam sehari, dan sudah berapa kali menegur suaminya untuk berhenti tapi tdak bisa.
2. Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan
Ny.T mengatakan ketika ada anggota keluarganya sakit Ny.T memberikan obat terlebih
dahulu dan merawat di rumah saja, tetapi jika anggota keluarganya sudah di berikan obat dan
tida sembuh makan ia akan membawanya ke puskesmas.
3. Merawat anggota keluarga yang sakit atau mengalami masalah
Ny.T mengatakan jika anaknya sakit atau suaminya ia yang merawat suami dan anaknya,
memenuhi kebutuhan seperti makan dan minum, memberikan obat-obatan untuk mempercepat
pemulihan.
4. Memodifikasi lingkungan
Ny.T mengatakan ia tidak tahu bagaimana memodifikasi lingkungan dengan baik, karena
menurutnya tatanan perabotan dalam rumahnya sudah tepat penempatannya. Ny. T
mengatakan jika ada waktu senggang ia akan membersihkan halaman rumahnya dan ruangan.
5. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Ny.T mengatakan ketika anggota keluarganya sakit, ia akan membawahnya ke puskesmas
yang tidak jauh dari rumahnya.
D. Fungsi Reproduksi
1. Perencanaan jumlah anak
Ny.T mengatakan bahwa ia dan suaminya belum ada rencana untuk menambah anak lagi, di
karenakan anak pertama masih kecil.
2. Akseptor (jika Ya, sebutkan jenis dan lamanya), (Jika belum, alasannya)
Ny.T mengatakan bahwa ia menggunakan KB suntik setiap 3 bulan sekali.
E. Fungsi Ekonomi
1. Upaya pemenuhan sandang pangan
Ny.T mengatakan penghasilan suaminya cukup untuk kebutuhan sehari-hari seperti makanan
dan pakaian. Ny.T mengatakan belum memiliki tabungan untuk mambangun rumah, karena
penghasilan dari suaminya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


A. Stressor Jangka Pendek
Ny.T mengatakan terkadang ia merasa cemas dan kesal terhadap suaminya yang biasa tidak
mau menjaga anaknya di saat ia sibuk mencuci atau memasak.
B. Stressor Jangka Panjang
Ny.T mengatakan bahwa khwatir jika suaminya terus menurus merokok dan tidak mau berhenti
karena nanti penyakit paru dapat menyerang suaminya.Ny.T juga mengatakan terkadang jika
anak terus menerus rewel dan tidak tahu apa yang akan dilakukan.
C. Respon Keluarga Terhadap Stressor
Ny.T mengatakan tingkat kecemasan yang dialami susah diatasi karena kehadiran anak pertana,
dan belum mengerti cara penanganan masalah yang dihadapinya. Dikarenakan menjadi orang
tua tidaklah muda. Jika ada masalah dalam keluarga Ny.T keluarga yang lain akan menjadi
penengah untuk memberikan solusi.
D. Strategi Koping Keluarga
.Ny.T mengatkan jika ada masalah dalam keluarganya keluarga akan memilih menyelesaikan
secara kekeluargaan.
E. Strategi Adaptasi Dan Disfungsional
Ny.T mengatakan jika ada masalah dalam keluarganya maka akan dibicarakan dengan baik-
baik

VII. KEADAAN GIZI KELUARGA


A. Pemenuhan Gizi
Ny.T mengatakan pemenuhan gizi dalam keluarganya sudah terpebuhi dengan baik, dan
pemenuhan Gizi untuk anaknya juga terpenuhi.
B. Upaya Lain
Tidak Ada

VIII.HARAPAN KELUARGA
A. Terhadap Masalah Kesehatannya
Ny.T mengatakan bahwa ia dan keluarganya berharap agar tetap sehat dalam menjalankan
aktivitas sehari-hari
B. Terhadap Petugas Kesehatan Yang Ada
Ny.T mengatakan selama ia membawah anaknya ke puskesmas ia bertemu dengan petugas
kesehatan yang baik yang tidak membeda-bedakan para pasien. Ny.T berharap semoga
kebiasaan petugas kesehatan tetap berjalan dengan dan mampu membantu setiap orang yang
membutuhkan.

IX. Pemeriksaan Fisik (semua anggota keluarga)


Keluar
Usia Pemeriksaan Hasil
ga
Tn. W 22 1.Keadaan umum 1. Keadaan Umum : Tampak Tn.W sedang merokok
Thn 2. TTV dan terlihat sehat tanpa keluhan apapun.

a. Tekanan Darah 2. TTV

b. Nadi a. TD : 120/80 MmHg

c. Respiarasi b. Nadi : 80 x/menit


c. Respirasi : 24x/menit
Ny. T 21 1.Keadaan umum 1. Keadaan Umum : Tampak Ny. T tidak ada keluhan
Thn 2. TTV 2. TTV
a. Tekanan Darah a. TD : 110/70 MmHg
b. Nadi b. Nadi : 84 x/menit
c. Respiarasi c. Respirasi : 20x/menit

An. R 1,2 1.Keadaan umum 1. Keadaan Umum : Tampak An. R tidak meiliki
Thn 2. TTV eluhan apapun, dan nyaman bermain.

a. Nadi 2. TTV

b. Respiarasi a. Nadi : 100 x/menit


b. Respirasi : 22 x/menit
ANALISA DATA

Data
Masalah / Diagnosis
DS: Dukungan pemeliharaan
- Ny.T mengatakan setelah hadirnya si kecil rumah
jarang membersihkan lingkungan rumahnya dan
hanya akan membersihkan jika si kecil tidur atau
jika ada waktu.
- Ny.T mengatakan ia tidak tahu bagaimana
memodifikasi lingkungan dengan baik

DO:
- Tampak dalam rumah terlihat kotor dan agak
berantakan dan begitupun keadaan lingkungan
sekitar kurang bersih.

DS: Ketidakmampuan koping


- Ny. T mengatakan Jika ada masalah dalam keluarga
keluarga, biasanya keluarga yang lain akan
menjadi penengah untuk memberikan solusi.
- Ny.T mengatakan terkadang suaminya merasa
risih jika anaknya rewel dan akan menegur Ny.T
- Ny.T mengatakan bahwa khwatir jika
suaminya terus menurus merokok dan tidak mau
berhenti karena nanti penyakit paru dapat
menyerang suaminya.

DO:
-
SKORING
1. Dukungan pemeliharaan rumah
N KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
O
1 Sifat masalah Skala: 1. Ny.T mengatakan setelah
Aktual 3 1 3/3x1=1 hadirnya si kecil jarang
membersihkan lingkungan
rumahnya dan hanya akan
membersihkan jika si kecil
tidur atau jika ada waktu.
Dari hasil pengamatan
sampah berserakan dan
tidak di buang pada
tempatnya ataupun di
kumpul dengan baik.
2. Tampak dalam rumah
terlihat kotor dan agak
berantakan dan begitupun
keadaan lingkungan sekitar
kurang bersih.
2 Kemungkinan 1. Ny.T mengatakan memiliki
masalah dapat 1 2 1/2x1=1/2 galian untuk membuang
diubah sampah dan tempat untuk
Skala: membakarnya juga. Tetapi
Sebagian dari pengamatan lingkungan
sekitar tampak kotor.
2. Ny.T mengatakan ia tidak
tahu bagaimana
memodifikasi lingkungan
dengan baik
3 Potensi masalah 1. Ny. T mengatakan jika ada
untuk dicegah 3 1 3/3x1=1 waktu senggang ia akan
Skala: membersihkan halaman
Tinggi rumahnya dan ruangan

4 Menonjolnya 1. Ny.T mengatakan memiliki


masalah 2 1 2/2x1=1 galian untuk membuang
Skala: sampah dan tempat untuk
Masalah harus membakarnya juga. Tetapi
segera ditangani dari pengamatan
lingkungan sekitar tampak
kotor.
JUMLAH SKORING=3 1/2

2. Ketidakmampuan koping keluarga


No KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMEBENARAN
1 Sifat masalah Skala: 1. Ny.T mengatakan
Aktual 3 1 3/3X1=1 terkadang suaminya
merasa risih jika
anaknya rewel dan
akan menegur Ny.T
2. Tetapi jika suaminya
tidak bekerja terkadang
ia akan menghabiskan
waktunya dengan hal
yang tidak penting dan
berdiam diri di rumah.
3. Ny.T mengatakan
bahwa ia sangat
menyayangi
keluarganya, walaupun
terkadang ada
pertengkaran diantara
mereka berdua yang
terjadi
4. Ny.T mengatakan
bahwa ia sangat
percaya kepada
suaminya, dan saling
menjaga satu sama lain.
2 Kemungkinan 1. Ny.T mengatakan
masalah dapat diubah 1 2 1/2X2=1 terkadang ia merasa
Skala : cemas dan kesal
Sebagian terhadap suaminya
yang biasa tidak mau
menjaga anaknya di
saat ia sibuk mencuci
atau memasak.
2. Ny.T mengatakan
bahwa khwatir jika
suaminya terus
menurus merokok
dan tidak mau
berhenti karena nanti
penyakit paru dapat
menyerang
suaminya.
3. Ny.T juga
mengatakan
terkadang jika anak
terus menerus rewel
dan tidak tahu apa
yang akan dilakukan.

3 Potensi masalah 1. Jika ada masalah


untuk dicegah 3 1 3/3X1=1 dalam keluarga Ny.T
Skala: keluarga yang lain
Tinggi akan menjadi
penengah untuk
memberikan solusi.
2. Ny.T mengatkan jika
ada masalah dalam
keluarganya keluarga
akan memilih
menyelesaikan secara
kekeluargaan
3. Ny.T mengatakan
jika ada masalah
dalam keluarganya
maka akan
dibicarakan dengan
baik-baik.
4 Menonjolnya 1. Ny.T mengatakan
masalah 2 1 2/2X1=1 tingkat kecemasan
Skala: yang dialami susah
Masalah segera diatasi karena
ditangani kehadiran anak pertana,
dan belum mengerti
cara penanganan
masalah yang
dihadapinya.
Dikarenakan menjadi
orang tua tidaklah
mudah
JUMLAH SKOING=4
INTERVENSI
N Diagnosa Kriteria hasil Intervensi
O Keperawatan
1 Dukungan Setelah dilakukan 2 kali Observasi :
pemeliharaan Rumah pertemuan pada anggota  Indentifikasi faktor yang
keluarga diharapkan berkontribusi terhadap gangguan
keluarga dapat : pemeliharaan rumah, seperti faktor
1. Memahami akan terjadinya penambahan keluarga
kesehatan rumah baru, anggota keluarga sakit,
didalam keluarga kematian, masalah finansial, dan
2. Dapat menajemen yang buruk
mempertahankan  Lakukan dukungan keluarga
lingkungan rumah dengan cara berdiskusi dengan
bersih dan aman keluarga dan mencari jalan keluar
3. Dan dapat dan solusi yang baik
mendukung  Libatkan keluarga
pertumbuhan  Bimbingan tentang kesehatan
anggota keluarga pemeliharaan rumah untuk kelurga,
contohnya memberikan
penyuluhan, bagaimana
memelihara rumah
 Tanyakan kembali bila ada yang
kurang mengerti

Terapeutik :
 Dukung anggota keluarga dalam
menetapkan tujuan yang dapat
dicapai terkait pemeliharaan rumah
 Fasilitasi dalam mencuci pakaian
kotor
 Fasilitasi perbaikian rumah, jika
perlu
 Bantu keluarga menggunakan
dukungan sosial
 Kordinasi pengunaan sumber-
sumber komunitas

Edukasi :
 Anjurkan strategi menciptakan
lingkungan rumah yang aman dan
bersih
 Anjurkan modifikasi penataan
perabotan rumah agar lebih mudah
dicapai
 Anjurkan menggunakan jasa
pengendalian hama, jika perlu

2 Ketidakmampuan Setelah dilakukan 2 kali Observasi :


Koping Keluarga pertemuan pada anggota  Identifikasi respon emosional
keluarga diharapkan terhadap kondisi keluarga saat ini
keluarga dapat :  Identifikasi pemahaman tentang
1. Mendukung, perawatan kesehatan dirumah
memberi rasa
nyaman, Terapeutik :
membantu dan  Dengarkan masalah, perasaan, dan
memotivasi pertanyaan keluarga
anggota keluarga  Diskusikan rencana medis dan
yang sakit
2. Memenuhi perawatan
kebutuhan anggota  Fasilitasi pengungkapan perasaan
keluarga antara pasien dan keluarga atau
3. Berkomunikasi antar anggota keluarga
dengan baik antara  Fasilitasi pemenuhan kebutuhan
anggota keluarga. dasar keluarga (miss: tempat
tinggal, makanan, pakaian)
 Hargai dan dukung mekanisme
koping adaptif yang digunakan

Edukasi :
 Informasikan kemajuan pasien
secara berkala
 Informasikan fasilitas perawatan
kesehatan yang tersedia
DAFTAR PUSTAKA

Ali, H. Z., & SKM, M. (2010). Pengantar keperawatan keluarga. EGC.


Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. (2010). Buku
ajar keperawatan keluarga: Riset, Teori dan Praktek. Jakarta: Egc, 5-6.
Padila, 2012. Buku ajar : Keperawatan keluarga. Nuha Medika : Yogyakarta.
Mamelia Nur Vidiastutik, L. (2021). ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA ANAK
PERTAMA (Doctoral dissertation, Universitas Kusuma Husada
Surakarta).
Utami, S. (2017). ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA TAHAP PERKEMBANGAN CHILDBEARING DENGAN
KURANG PENGETAHUAN TENTANG PEMILIHAN ALAT
KONTRASEPSI DI DESA SIDAYU KECAMATAN
GOMBONG (Doctoral dissertation, STIKES MUHAMMADIYAH
GOMBONG).

Anda mungkin juga menyukai