Disusun Oleh
Kelompok 2 :
Alfian Wariyanto (C2014201102)
Chensya Souisa (C2014201109)
Diana Main (C2014201116)
Gusniwanti Belo Pandung (C2014201124)
Lestari Saragih (C2014201133)
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus menerus
mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang dengan mudah berobat
dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya
pengobatan sementara masyarakat, masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Oleh
karena itu masyarakat Indonesia harus sudah mengenal kesehatan keluarga dari sekarang agar
masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan. Agar masyarakat Indonesia hidup sehat
keperawatan keluarga merupakan salah satu area spesalis dalam keperawatan yang berfokus
kepada keluarga sebagai target pelayanan. Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk
meningkatkan kesehatan keluarga secara menyeluruh bagi anggota keluarga.
Karakteristik keluarga terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah, perkawinan, atau adopsi, anggota keluarga biasanya hidup bersama, atau jika terpisah
mereka tetap memperhatikan satu sama lain. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan
masing-masing mempunyai peran sosial yaitu suami, istri, anak, kakak, dan adik yang
mempunyai tujuan. Perawat perlu mengetahui dan memiliki pikiran yang terbuka mengenai
konsep keluarga. Sekilas keluarga memiliki hal-hal yang umum, tetapi setiap bentuk keluarga
memiliki kekuatan dan permasalahan yang unik. Keluarga banyak menghadapi tantangan seperti
salah satunya pada tahap perkembangan keluarga childbearing. Periode childbearing adalah
waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan seluruh keluarga. Orang tua harus beradaptasi
terhadap perubahan struktur karena adanya anggota baru dalam keluarga, yaitu bayi. Dengan
kehadiran bayi maka sistem dalam keluarga akan berubah dan pola interaksi dalam keluarga
harus dikembangkan.
Pada periode transisi, keluarga membutuhkan adaptasi yang cepat, sehingga kondisi ini
menempatkan keluarga menjadi sangat rentan dan mereka memerlukan bantuan untuk
beradaptasi dengan peran yang baru. Stress dari berbagai sumber dapat berefek negatif pada
fungsi dan interaksi ibu dengan bayi dan keluarga, yang berdampak pada kesehatan fisik ibu dan
bayi. Maka dari itu kelompok tertarik untuk membahas mengenai konsep keluarga dan tumbuh
kembang keluarga child bearing.
B. TUJUAN PENULISAN
Setelah membaca makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu :
a. Memahami konsep dasar keluarga.
b. Memahami konsep keluarga dalam periode child-bearing (kelahiran anak pertama).
c. Memahami asuhan keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan childbearing
(kelahiran anak pertama).
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Defenisi
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional dan indiviidu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian
dari keluarga.(Friedman 1998) dalam (Ali, H. Z., & SKM, M. 2010).
Pakar konseling keluarga adalah suatu ikatan hidup atas dasar perkawinan antara orang
dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan
yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal
dalam sebuah tangga (Sayekti 1994).
Menurut UU No.10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan keluarga dan
perkembangan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
suami-istri, suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Dari tiga defenisi diatas bisa simpulkan keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih
individu yang tinggal dalam satu atap atau rumah yang terikat dalam suatu perkawinan, ada
hubungan darah, atau adopsi dan tinggal dalam satu rumah dan dapat mempertahankan
kebudayaanya.
B. Tipe Keluarga
Menurut Friedmen (1986) membagi tipe keluarga sebagai berikut ini :
1) Nuclear family (keluarga inti) adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan
anak yang masih menjadi tanggung jawabnya dan tinggal satu rumah, terpisah dari
sanak keluarga lainnya.
2) Extended Family (Keluarga besar) adalah satu keluarga yang terdiri dari satu atau
dua keluarga inti yang tinggal dalm satu rumah dan saling bergantung satu sama lain.
3) Singgle parent family adalah satu keluarga yang dikepalai satu kepala keluarga dan
hidup bersama anak-anak yang masih bergantung kepadanya.
4) Nuclear dyed adalah keluarga yang terdiri dari pasangan suami-istri tanpa anak,
tinggal dalam satu rumah yang sama.
5) Blended family adalah keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan, yang
masing-masing pernah menikah dan membawa anak hasil perkawinan yang
terdahulu.
6) Three generation family adalah yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek,
bapak, ibu, dan anak dalam satu rumah.
7) Single adult living alone adalah bentuk keluarga yang hanya terdiri dari satu orang
dewasa yang hidup dalam rumahnya.
8) Middle age atau elderly cauple adalah keluarga yang terdiri dari sepasang suami
istri paru baya. (Ali, H. Z., & SKM, M. 2010).
C. Struktur Keluarga
Ada empat elemen struktur keluarga menurut Friedman 1998, yaitu :
1) Struktur peran keluarga, menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga
dalam keluarga sendiri dan perannya dilingkungan masyarakat atau peran formal dan
informal.
2) Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan
diyakini oleh keluarganya, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan.
3) Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan pola komunikasi
ayah-ibu(orang tua), orang tua dengan anak, anak dengan anak, dan anggota
keluarga lain (pada keluarga besar) dengan keluarga inti.
4) Struktur kekuatan keluarga, menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk
mempengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk mengubah perilaku keluarga
yang mendukung kesehatan. (Ali, H. Z., & SKM, M. 2010).
F. Peran Keluarga
Peran keluarga adalah seperangkat perilaku interpersonal, sifat, dan kegiatan yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan satuan tertentu. Setiap anggota keluarga
mempunyai peran masing-masing. (Ali, H. Z., & SKM, M. 2010).
1) Peran Ayah : Pemimpin keluarga, pencari nafkah, sebagai pendidik,
pelindung/pengayom, pemberi rasa aman kepada anggota keluarga, selain itu, sebagai
anggota masyarakat/kelompok sosial tertentu.
2) Peran Ibu : Pengurus rumah tangga, sebagai pengasuh, sebagai pendidik anak-anak,
sebagai pelindung, sebagai pencari nafkah tambahan keluarga, dan sebagai anggota
masyarakat.
3) Peran Anak : Sebagai pelaku psikososial dengan perkembangan fisik, mental, sosial,
dan spiritual.
G. Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi keluarga menurut (Friedmen 1998) adalah sebagai berikut :
1) Fungsi Afektif (The affetive function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
denga orang lain
2) Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi (Sosialisation ada social placement) adalah
fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan social sebelum
meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
3) Fungsi Reproduksi adalah keluarga meneruskan kelangsungan keturunan dan
meningkatkan sumber daya manusia. Dengan adanya program keluarga berencana,
maka fungsi ini sedikit dapat terkontrol. Namun disisi lain banyak kelahiran yang tidak
di harapkan atau diluar ikatan perkawinan sehingga lahirnya keluarga baru dengan satu
oran tua (Single parent).(padila,2012).
4) Fungsi Ekonomi adalah untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti
makanan, pakaian dan rumah maka keluarga memerlukan sumber keuangan. Fungsi
ini sulit di penuhi oleh keluarga di bawah garis kemiskinan (Gakin atau pra keluarga
sejahtera).(Padila, 2012).
5) Fungsi Perawatan kesehatan adalah fungsi perawatan kesehatan, dimana keluarga
selain menyediakan makanan, pakaian, dan rumah keluarga juga berfungsi melakukan
asuhan kesehatan terhadap anggotanya baik untuk mencegah terjadinya gangguan
maupun merawat anggota yang sakit. Keluarga juga menentukan kapan anggota
keluarga yang mengalami gangguan kesehatan dan memerlukan bantuan atau
pertolongan tenanga profesional. Kemampuan ini sangat mempengaruhi status
kesehatan individu dan keluarga (Padila, 2012).
B. Komposisi Keluarga
Umur HU KET Imunisasi
Nama
H BC Polio Campak
No. L P Agama Pend. Pekerjaa B
(Initial)
ep G DPT
n
1 2 3 1 2 3 1 2 3 4
1 Tn.M kristen SMA Kuli S
bangunan
KET:
S :Suami M: Mertua
A : Anak
C. Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki : Anak
: Perempuan
: Tinggal Serumah
D. Tipe Keluarga
1. Tipe Keluarga :
Extended Family (Keluarga besar) adalah satu keluarga yang terdiri dari satu atau dua
keluarga inti yang tinggal dalm satu rumah dan saling bergantung satu sama lain.
2. Masalah yang terjadi dalam keluarga terkait tipe tersebut :
Ny.T mengatakan tidak ada masalah keluarga terkait tipe tersebut.
E. Suku Bangsa
1. Asal Suku Bangsa :
Suku Toraja
2. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan :
Ny.T mengatakan tidak ada budaya yang berhubungan dengan kesehatan yang bisa
mengganggu.
F. Agama dan Kepercayaan
1. Agama keluarga :
Agama yang di anut oleh keluarga Ny.T adalah agama kristen
2. Kepercayaan yang memengaruhi kesehatan keluarga
Ny.T mengatakan tidak ada larangan dalam kepercayaan atau agama yang melarang
sesuatu yang berpengaruh ke kesehatan.
G. Status Sosial Ekonomi Keluarga
1. Anggota keluarga yang mencari nafkah :
Ny.T mengatakan bahwa yang mencari nafkah untuk keluarganya adalah Tn.W suaminya.
2. Penghasilan :
Ny.T mengatakan penghasilan keluarganya terkadang tidak menentu karena suaminya
hanya seorang kuli bangunan yang mendapat upah per minggu sebesar 200.000,- atau
terkadang hanya 100.000,-
3. Upaya lain :
Ny.T mengatakan suaminya terkadang menjadi sopir untuk menambah penghasilan, dan
mobil yang di bawah adalah mobil dari temannya yang menyuruh suaminya untuk
membawa penumpang dan terkadang upahnya 50.000,- per hari.
4. Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll) :
Harta benda yang dimiliki keluarga dalam rumah berupa penank nasi (rice cooker), tv dan
dispenser.
5. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan :
Ny.T mengatakan kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulannya tidak menentu karena
hanya untuk kebutuhan makan, bayar listrik dan pemenuhan kebutuhan untuk si kecil.
H. Aktivitas Rekreasi Keluarga (kebiasaan menghabiskan waktu bersama keluarga)
Ny.T mengatakan jika ada waktu luang, keluarga hanya menggunakannya untuk berkumpul
bersama, atau mengunjungi orang tua Ny.T yang berada di Toraja Utara (Rantepao),
dikarenakan semenjak menikah Ny.T tinggal bersama suamninya dan ayah mertuanya di
Tana Toraja (Mengkendek).
1 Tn.W Batuk dan demam 2-4 hari Minum obat batuk dan
penuruan demam
2 Ny.T Batuk-batuk 4 hari Minum obat batuk
3 An.R Demam 1 minggu Berobat ke puskesmas
Kamar 1
Dapur
Kamar 2 Ruang Tamu
WC
B. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
1. Kebiasaan
Ny.T mengatakan hubungan antara tetangga baik-baik saja, dan bila ada tetangga yang
melakukan kegiatan akan dikerja secara gotong royong, begitupun huga dengan suaminya
Tn.W akan turut membantu.
2. Aturan/Kesepakatan
Keluarga mengatakan aturan dalam keluarganya yaitu tidak boleh tidur pada saat jam
06.00 sore atau magrib, termasuk untuk anaknya Ny.T dilarang menidurkan anaknya saat
magrib.
3. Budaya
Ny.T mengatakan dalam lingkungan tempat tingalnya memiliki budaya saling membantu
antar tetangga yang lain.
C. Mobilitas Geografis Keluarga
Ny.T mengatakan setelah menikah mereka langsung tinggal bersama ayah mertuanya.
D. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga mengatakan dalam keluarganya biasa berkumpul pada malam hari dan makan
malam bersama, tetapi Ny.T mengatakan terkadang ayah mertuanya lambat pulang ke rumah
karena ayah mertuanya di rumah saudarnya. Interaksi dengan tetangga dilakukan setiap hari
dan terkadang juga turun untuk membantu bergotong-royong.
E. Sistem Pendukung Keluarga
Ny.T mengatakan dalam keluarganya berinteraksi dengan baik, jika adala masalah yang
terjadi dalam keluarganya ayah mertuanya yang jadi penegah untuk menyelesaikan masalah
yang terjadi antara mereka. Berhubung mereka belum lama menikah dan masih muda,
kemudia sudah memiliki anak.
V. FUNGSI KELUARGA
A. Fungsi Afektif
Ny.T mengatakan bahwa ia sangat menyayangi keluarganya, walaupun terkadang ada
pertengkaran diantara mereka berdua yang terjadi. Ny.T mengatakan bahwa ia sangat percaya
kepada suaminya, dan saling menjaga satu sama lain.
B. Fungsi Sosialisasi
1. Kerukunan hidup dalam keluarga
Ny.T mengatakan keluarganya hidup rukan dan saling ketergantungan.
2. Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Ny.T mengatakan interaksi dan hubungan dalam keluarganya baik-baik saja termasuk dengan
ayah mertuanya.
3. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
Ny.T mengatakan anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan yaitu kepala
keluarga Tn.W.
4. Kegiatan keluarga waktu senggang
Ny.T mengatakan kegiatan keluarga diwaktu senggang adalah menonton tv dan duduk
bersama anak dan suaminya.
5. Partisipasi dalam kegiatan sosial
Ny.T mengatakan ia dan suaminya selalu ikut berpartisipasi dalam kegiatan di masyarakat,
tetapi Ny.T jarang dikarenakan adanya si Kecil.
C. Fungsi Perawatan Kesehatan dan 5 Tugas Kesehatan Keluarga
1. Mengenal masalah kesehatan
Ny.T mengatakan suaminya adalah perokok aktif. Ia megetahui bahaya merokok begitupun
dengan suaminya sudah tahu bahayanya, tetapi suaminya tidak mau untuk berhenti karena
alasan sulit. Ny.T mengatakan terkadang suaminya mampu menghabiskan 1 bungkus rokok
dalam sehari, dan sudah berapa kali menegur suaminya untuk berhenti tapi tdak bisa.
2. Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan
Ny.T mengatakan ketika ada anggota keluarganya sakit Ny.T memberikan obat terlebih
dahulu dan merawat di rumah saja, tetapi jika anggota keluarganya sudah di berikan obat dan
tida sembuh makan ia akan membawanya ke puskesmas.
3. Merawat anggota keluarga yang sakit atau mengalami masalah
Ny.T mengatakan jika anaknya sakit atau suaminya ia yang merawat suami dan anaknya,
memenuhi kebutuhan seperti makan dan minum, memberikan obat-obatan untuk mempercepat
pemulihan.
4. Memodifikasi lingkungan
Ny.T mengatakan ia tidak tahu bagaimana memodifikasi lingkungan dengan baik, karena
menurutnya tatanan perabotan dalam rumahnya sudah tepat penempatannya. Ny. T
mengatakan jika ada waktu senggang ia akan membersihkan halaman rumahnya dan ruangan.
5. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Ny.T mengatakan ketika anggota keluarganya sakit, ia akan membawahnya ke puskesmas
yang tidak jauh dari rumahnya.
D. Fungsi Reproduksi
1. Perencanaan jumlah anak
Ny.T mengatakan bahwa ia dan suaminya belum ada rencana untuk menambah anak lagi, di
karenakan anak pertama masih kecil.
2. Akseptor (jika Ya, sebutkan jenis dan lamanya), (Jika belum, alasannya)
Ny.T mengatakan bahwa ia menggunakan KB suntik setiap 3 bulan sekali.
E. Fungsi Ekonomi
1. Upaya pemenuhan sandang pangan
Ny.T mengatakan penghasilan suaminya cukup untuk kebutuhan sehari-hari seperti makanan
dan pakaian. Ny.T mengatakan belum memiliki tabungan untuk mambangun rumah, karena
penghasilan dari suaminya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
VIII.HARAPAN KELUARGA
A. Terhadap Masalah Kesehatannya
Ny.T mengatakan bahwa ia dan keluarganya berharap agar tetap sehat dalam menjalankan
aktivitas sehari-hari
B. Terhadap Petugas Kesehatan Yang Ada
Ny.T mengatakan selama ia membawah anaknya ke puskesmas ia bertemu dengan petugas
kesehatan yang baik yang tidak membeda-bedakan para pasien. Ny.T berharap semoga
kebiasaan petugas kesehatan tetap berjalan dengan dan mampu membantu setiap orang yang
membutuhkan.
An. R 1,2 1.Keadaan umum 1. Keadaan Umum : Tampak An. R tidak meiliki
Thn 2. TTV eluhan apapun, dan nyaman bermain.
a. Nadi 2. TTV
Data
Masalah / Diagnosis
DS: Dukungan pemeliharaan
- Ny.T mengatakan setelah hadirnya si kecil rumah
jarang membersihkan lingkungan rumahnya dan
hanya akan membersihkan jika si kecil tidur atau
jika ada waktu.
- Ny.T mengatakan ia tidak tahu bagaimana
memodifikasi lingkungan dengan baik
DO:
- Tampak dalam rumah terlihat kotor dan agak
berantakan dan begitupun keadaan lingkungan
sekitar kurang bersih.
DO:
-
SKORING
1. Dukungan pemeliharaan rumah
N KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN
O
1 Sifat masalah Skala: 1. Ny.T mengatakan setelah
Aktual 3 1 3/3x1=1 hadirnya si kecil jarang
membersihkan lingkungan
rumahnya dan hanya akan
membersihkan jika si kecil
tidur atau jika ada waktu.
Dari hasil pengamatan
sampah berserakan dan
tidak di buang pada
tempatnya ataupun di
kumpul dengan baik.
2. Tampak dalam rumah
terlihat kotor dan agak
berantakan dan begitupun
keadaan lingkungan sekitar
kurang bersih.
2 Kemungkinan 1. Ny.T mengatakan memiliki
masalah dapat 1 2 1/2x1=1/2 galian untuk membuang
diubah sampah dan tempat untuk
Skala: membakarnya juga. Tetapi
Sebagian dari pengamatan lingkungan
sekitar tampak kotor.
2. Ny.T mengatakan ia tidak
tahu bagaimana
memodifikasi lingkungan
dengan baik
3 Potensi masalah 1. Ny. T mengatakan jika ada
untuk dicegah 3 1 3/3x1=1 waktu senggang ia akan
Skala: membersihkan halaman
Tinggi rumahnya dan ruangan
Terapeutik :
Dukung anggota keluarga dalam
menetapkan tujuan yang dapat
dicapai terkait pemeliharaan rumah
Fasilitasi dalam mencuci pakaian
kotor
Fasilitasi perbaikian rumah, jika
perlu
Bantu keluarga menggunakan
dukungan sosial
Kordinasi pengunaan sumber-
sumber komunitas
Edukasi :
Anjurkan strategi menciptakan
lingkungan rumah yang aman dan
bersih
Anjurkan modifikasi penataan
perabotan rumah agar lebih mudah
dicapai
Anjurkan menggunakan jasa
pengendalian hama, jika perlu
Edukasi :
Informasikan kemajuan pasien
secara berkala
Informasikan fasilitas perawatan
kesehatan yang tersedia
DAFTAR PUSTAKA