Anda di halaman 1dari 18

 

AS
 ASKEP KOMUNITAS PADA
KELOMPOK IBU HAMIL RESIKO
TINGGI

DISUSUN OLEH :
1. ULFA BI
B INTI NURIL LAILI (201501092)
2. M. AR
ARDI KURNIAWAN (201501102)
3. NURF
3. NURFANDI
ANDI JOKO NOTOMO
NOTOMO (201501107)
(201501107)
4. M. ASRUL AZIS (201501116)
5. RINA ANDRIYANTI (201501118)
6. CANDRA RETA FRANCHESKA (201501124)
Definisi Komunitas dan Kesehatan
Masyarakat
Komunitas adalah kelompok sosial
yang tinggal dalam suatu tempat, saling
 berinteraksi satu sama lain, saling mengenal
serta mempunyai minat dan interest yang
sama.
Sasaran pelayanan kesehatan
masyarakat adalah individu, keluarga/
kelompok dan masyarakat dengan fokus
upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier.
Definisi Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas adalah suatu bentuk 


 pelayanan professional sebagai bagian integral
 pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi,
 psikologi, social dan spiritual secara komprehensif,
ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat
 baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup
manusia
Prinsip Perawatan Kesehatan
Masyarakat
Pada perawatan kesehatan masyarakat harus
mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:

1.   Kemanfaatan

2.   Kerjasama

3. Secara langsung

4.   Keadilan

5.   Otonomi
Tujuan Keperawatan Kesehatan
Komunitas

Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara meyeluruh


dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.

Tujuan Khusus

1. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.


2. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk 
melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah keperawatan.
3. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan
keperawatan.
4. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan pembinaan dan
asuhan keperawatan di rumah, di panti dan di masyarakat.
5. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan asuhan
keperawatan di rumah.
Strategi Pelaksanaan Keperawatan
Komunitas
Strategi pelaksanaan keperawatan
komunitas yang dapat digunakan dalam
keperawatan kesehatan masyarakat, yaitu:

1.Pendidikan kesehatan ( Health Promotion)

2.Proses kelompok (Group Process)

3.Kerjasama atau kemitraan ( Partnership)

4.Pemberdayaan ( Empowerment )
Sasaran Praktik Keperawatan Komunitas

Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok khusus, komunitas
 baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan, sasaran ini terdiri
dari:
1.   Individu

2.   Keluarga
3. Kelompok khusus
• Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhannya,
seperti: Ibu hamil,Bayi baru lahir,Balita,Anak usia sekolah, dan Lansia
• Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan
keperawatan, diantaranya adalah: Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit
kelamin lainnya.
• Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, yaitu: Wanita tunasusila, Kelompok 
 penyalahgunaan obat dan narkoba, Kelompok pekerja-pekerja tertentu, dan lain-lain
• Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:Panti werdha,Panti asuhan,Pusat-
 pusat rehabilitasi,Penitipan balita,
•   Masyarakat
Ruang Lingkup Perawatan
Komunitas
Ruang lingkup praktik keperawatan
komunitas meliputi:
1.   Upaya Promotif 
2.   Upaya Preventif 

3.   Upaya Kuratif 

4.   Upaya Rehabilitatif 

5.   Upaya Resosialitatif 
Masalah Kesehatan Ibu Hamil di
Indonesia
Dari data kementrian kesehatan RI didapatkan bahwa
 penyebab terbesar kematian ibu selama tahun 2010- 2013
adalah perdarahan, partus (rendah), penyebab tidak langsung
seperti kondisi penyakit kanker, ginjal, jantung, tuberculosis
atau penyakit lain yang diderita ibu. Ada beberapa keadaan
yang dapat menyebabkan kondisi ibu hamil tidak sehat antara
lain adalah penanganan komplikasi, anemia, ibu hamil
menderita diabetes, hipertensi, malaria, dan empat terlalu
(terlalu muda <20 tahun, terlalu tua >35 tahun, terlalu dekat
 jaraknya 2 tahun dan terlalu banyak anaknya > 3 tahun).
Proses Keperawatan Model CAP
Asuhan keperawatan komunitas merupakan suatu
metode atau proses yang bersifat alamiah, sistematis,
dinamis, kontinu dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga serta
kelompok atau masyarakat melalui langkah-langkah:
 pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
keperawatan.
Dalam penerapan proses keperawatan   (nursing 
 process), terjadi proses alih peran dari tenaga keperawatan
kepada klien (sasaran) secara bertahap dan berkelanjutan
untuk mencapai kemandirian sasaran dalam menyelesaikan
masalah kesehatannya
Keperawatan Model CAP
A.Pengkajian
Pengkajian komunitas (community assessment ) adalah proses
 pengumpulan data yang berhubungan dengan status kesehatan komunitas dan
merupakan sumber data untuk perumusan diagnosa keperawatan
 Jenis data yang dikumpulkan pada pengkajian secara umum dapat diperoleh
dari data subyektif dan data obyektif:
• Data subyektif yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang
dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang diungkapkan
secara langsung melalui lisan.
• Data obyektif yaitu data ayang diperoleh melalui suatu pemeriksaan,
 pengamatan, dan pengukuran.
 Sumber data dapat diperoleh dari data primer dan sekunder:
•   Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh pengkaji berdasarkan hasil
 pengkajian
• Data sekunder diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya
Metode pengumpulan data yang dapat dilakukan yaitu: wawancara informan
(informan  interview), analisis sekunder, observasi atau pengamatan (windshield 
 survey) (Herawati & Neny FS, 2012).
Model Pengkajian
Salah satu model pengkajian yang dapat digunakan adalah   “Betty Neuman” . Pada model ini terdapat 8
komponen yang harus dikaji, ditambah dengan data inti dari masyarakat itu sendiri (community core).
•   Community Core (data inti)
a. Histori dari komunitas, kaji sejarah perkembangan komunitas.
 b. Data demografi: umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, ras, tipe keluarga, status perkawinan.
c. Vital statistik: angka kelahiran, angka kematian, angka kesakitan.
d. Agama, nilai-nilai, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.

• Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas:

Lingkungan fisik, Pendidikan, Keamanan dan transportasi, Politik dan kebijakan pemerintah terkait
dengan kesehatan,Pelayanan kesehatan yang tersedia,Sistem komunikasi,Sistem ekonomi, Rekreasi.

• Status kesehatan komunitas

Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic, antara lain angka mortalitas,
angka morbiditas, IMR, MMR, serta cakupan imunisasi.
Pengumpulan data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara sebagai


 berikut :

  Wawancara atau anamnesa

  Pengamatan

  Pemeriksaan fisik 
Table Kisi-Kisi Instrument Pengkajian
Komunitas
No Variabel Sub-Variabel Item Pertanyaan Sumber Data Strategi

1 Core Demografi Nama Data primer Kuisior


Usia
Jenis kelamin
2 Lingkungan fisik
3 Pendidikan
4 Komunikasi
5 Layanan
kesehatan dan
social
6 Keamanan dan
transportasi
7 Ekonomi
8 Politik dan
 pemerintahan
9 Rekreasi
APLIKASI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PADA KELOMPOK IBU HAMIL RESIKO TINGGI

Asuhan keperawatan kesehatan komunitas pada


ibu hamil yang dilakukan di RW 4 Kelurahan Perak 
Timur, Kota Surabaya menggunakan pendekatan
 proses keperawatan yang meliputi pengkajian status
kesehatan ibu hamil, perumusan diagnosa
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Pemberian asuhan keperawatan melibatkan 100 KK 
yang terdapat 10 ibu hamil pada 60 KK.
Skoring

Prioritas Masalah
Perhatian Poin Tingkat Kemungkinan Nilai
Masalah
Masyarakat Prevalensi Bahaya Untuk di Kelola Total
Ketidakefektifan
 pemeliharaan 4 4 4 4 256
kesehatan ibu hamil
Kurangnya
 pengetahuan
4 3 3 2 72
mengenai kebutuhan
gizi pada ibu hamil
Resiko rawan
3 3 2 2 36
 perilaku kesehatan

Keterangan:

1. Sangat rendah
2.   Rendah
3.   Cukup
4.   Tinggi
Kesimpulan:
Hasil perhitungan untuk menentukan prioritas masalah tertinggi dengan nilai
total 4x4x4x4= 256, yakni Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ibu hamil
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan ibu hamil di Wilayah RW 4


Kelurahan Perak Timur ditandai dengan kurangnya kesadaran untuk 
 berkonsultasi dengan memeriksakan kehamilannya pada fasilitas
kesehatan.
2. Kurangnya pengetahuan mengenai kebutuhan gizi pada ibu hamil di
Wilayah RW 4 Kelurahan Perak Timur meliputi apa saja yang boleh
dan tidak boleh dikonsumsi pada ibu hamil.
3. Resiko rawan perilaku kesehatan ibu hamil di Wilayah RW 4
Kelurahan Perak Timur ditandai dengan ketidakmampuan keluarga
dalam memberikan dukungan kepada ibu hamil untuk menjaga
kondisinya

Anda mungkin juga menyukai