Disusun Oleh :
Kelompok 2
MOJOKERTO
2020/2021
OLEH KELOMPOK:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. Atas selesainya Makalah
yang berjudul Metode Timbang Terima atas dukungan moral dan materi yang
diberikan dalam menyusun makalah ini.
Terima kasih atas dukung annya, dalam penulisan ini sangat disadari
bahwa Tugas Makalah ini tentu masih jauh dari kata sempurna, dikarenakan
sangat terbatasnya pengetahuan penulis. Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat
diharapkan oleh penulis untuk menyempurnakan Tugas Makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………...………ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 RumusanMasalah...........................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum...........................................................................2
1.3.2 TujuanKhusus...........................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Pengertian Timbang Terima...........................................................3
2.2 Tujuan Timbang Terima.................................................................3
2.3 Manfaat Timbang Terima...............................................................4
2.4 Langkah-langkah dalam Timbang Terima.....................................4
2.5 Prosedur dalam Timbang Terima...................................................5
2.6 Prosedur Timbang Terima..............................................................6
2.7 Metode dalam Timbang Terima.....................................................9
2.8 Efek Timbang Terima dalam Shift Jaga.......................................11
2.9 Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan :...............................................12
2.10 Komunikasi SBAR.......................................................................12
2.11 Alur Timbang Terima...................................................................14
2.12 Contoh Rencana Strategi Timbang Terima..................................15
2.13 Format Timbang Terima / Operan................................................17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..….19
DIALOG TIMBANG TERIMA / OPERAN…………………………………..20
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 RumusanMasalah
1. Apa pengertian timbang terima ?
2. Bagaimana tujuan timbang terima ?
3. Bagaimana manfaat timbang terima ?
4. Bagaimana langkah-langkah timbang terima ?
5. Bagaimana prosedur timbang terima ?
6. Bagaimana metode timbang terima ?
7. Apa efek dari timbang terima ?
8. Hal-hal apa yang perlu diperhatikan dalam timbang terima ?
9. Bagaimana komukasi efektif SBAR dalam timbang terima ?
10. Bagaiama alur dari timbang terima ?
1
1.3 Tujuan
1.3.2 TujuanKhusus
1. Untukmengetahuitentangpengertiandaritimbang terima.
2. Untuk mengetahui tujuan daritimbang terima.
3. Untuk mengetahui manfaat daritimbang terima.
4. Untuk mengetahui langkah-lagkah daritimbang terima.
5. Untuk mengetahui prosedur daritimbang terima.
6. Untuk mengetahui metode daritimbang terima.
7. Untuk mengetahui efek daritimbang terima.
8. Untuk mengetahui Hal-hal apa yang perlu diperhatikan daritimbang
terima.
9. Untuk mengetahui komunikasi efektif SBAR pada timbang terima.
10. Untuk mengetahui alur daritimbang terima.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
2.3 Manfaat Timbang Terima
1. Bagi perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
b. Menjalin hubungan kerja sama dan bertanggung jawab antar
perawat.
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang
berkesinambungan.
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.
2. Bagi pasien
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada
yang belum terungkap.
Timbang terima (handover) memiliki tujuan untuk
mengakurasi, mereliabilisasi komunikasi tentang tugas perpindahan
informasi yang relevan yang digunakan untuk kesinambungan dalam
keselamatan dan keefektifan dalam bekerja.
Timbang terima (handover) memiliki 2 fungsi utama yaitu:
a. Sebagai forum diskusi untuk bertukar pendapat dan
mengekspresikan perasaan perawat.
b. Sebagai sumber informasi yang akan menjadi dasar dalam
penetapan keputusan dan tindakan keperawatan.
4
5. Perawat primer dan anggota kedua shift bersama-sama secara langsung
melihat keadaan pasien.
5
f. Lama timbang terima untuk setiap klien tidak lebih dari 5 menit
kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang
lengkap dan rinci.
g. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada
buku laporan ruangan oleh perawat.
6
umum).
Intervensi kolaboratif dan
dependen.
Rencana umum dan
persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan
penunjang, dan lain-lain).
Pelaksanaan 1. Kedua kelompok dinas sudah 20 menit Ners KARU, PP dan PA
siap (shift jaga). station
2. Kelompok yang akan bertugas
menyiapkan buku catatan.
3. Kepala ruang membuka acara
timbang terima.
4. Perawat yang melakukan
timbang terima dapat
melakukan klarifikasi, Tanya
jawab, dan melakukan validasi
terhadap hal-hal yang telah
ditimbang terimakan dan
berhak menanyakan mengenai
hal-hal yang kurang jelas.
5. Kepala ruang/PP menanyakan
kebutuhan dasar pasien.
6. Penyampaian yang jelas,
singkat dan padat.
7. Perawat yang melaksanakan Ruang
timbang terima mengkaji secara Perawatan
penuh terhadap masalah
keperawatan, kebutuhan, dan
tindakan yang telah/belum
dilaksanakan serta hal-hal
penting lainnya selama masa
7
perawtan.
8. Hal-hal yang sifatnya khusus
dan memerlukan perincian
yang matang sebaiknya dicatat
secara khusus untuk kemudian
diserah terimakan kepada
petugas berikutnya.
9. Lama timbang terima untuk
tiap pasien tidak lebih dari 5
menit kecuali pada kondisi
khusus dan memerlukan
keterangan yang rumit.
1. Diskusi. 5 menit Ners Karu, PP dan PA
2. Pelaporan untuk timbang station
terima dituliskan secara
langsung pada format timbang
terima yang ditandatangani
oleh pp yang jaga saat itu dan
pp yang jaga berikutnya
diketahui oleh kepala ruang.
3. Ditutup oleh kepala ruang.
8
menerima operan untuk melakukan pengecekan data informasi pada
medical record atau pada pasien langsung.
9
Timbang terima memiliki beberapa metode pelaksanaan
diantaranya:
a. Menggunakan Tape recorder
Melakukan perekaman data tentang pasien kemudian
diperdengarkan kembali saat perawat jaga selanjutnya telah datang.
Metode itu berupa one way communication.
b. Menggunakan komunikasi Oral atau spoken
Melakukan pertukaran informasi dengan berdiskusi.
c. Menggunakan komunikasi tertulis –written
Melakukan pertukaran informasi dengan melihat pada medical
record saja atau media tertulis lain.
Berbagai metode yang digunakan tersebut masih relevan untuk
dilakukan bahkan beberapa rumah sakit menggunakan ketiga metode
untuk dikombinasi.
Menurut Joint Commission Hospital Patient Safety, menyusun
pedoman implementasi untuk timbang terima, selengkapnya sebagai
berikut:
1. Interaksi dalam komunikasi harus memberikan peluang untuk
adanyapertanyaan dari penerima informasi tentang informasi pasien.
2. Informasi tentang pasien yang disampaikan harus up to date meliputi
terapi, pelayanan, kodisi dan kondisi saat ini serta yang harus
diantipasi.
3. Harus ada proses verifikasi tentang penerimaan informasi oleh perawat
penerima dengan melakukan pengecekan dengan membaca,
mengulangatau mengklarifikasi.
4. Penerima harus mendapatkan data tentang riwayat penyakit, termasuk
perawatan dan terapi sebelumnya.
5. Handover tidak disela dengan tindakan lain untuk meminimalkan
kegagalan informasi atau terlupa.
Faktor-faktor dalam Timbang Terima
1. Komunikasi yang objective antar sesama petugas kesehatan.
2. Pemahaman dalam penggunaan terminology keperawatan.
10
3. Kemampuan menginterpretasi medical record.
4. Kemampuan mengobservasi dan menganalisa pasien.
5. Pemahaman tentang prosedur klinik.
11
masalah terhadap keseimbangan kadar gula dalam darah bagi penderita
diabetes.
5. Efek Terhadap Keselamatan Kerja
Survei pengaruh shift kerja terhadap kesehatan dan keselamatan kerja
yang dilakukan Smith et. Al (dalam Adiwardana, 1989), melaporkan bahwa
frekuensi kecelakaan paling tinggi terjadi pada akhir rotasi shift kerja
(malam) dengan rata-rata jumlah kecelakaan 0,69 % per tenaga kerja. Tetapi
tidak semua penelitian menyebutkan bahwa kenaikan tingkat kecelakaan
industri terjadi pada shift malam. Terdapat suatu kenyataan bahwa kecelakaan
cenderung banyak terjadi selama shift pagi dan lebih banyak terjadi pada shift
malam.
12
SBAR adalah metode terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi
penting yang membutuhkan perhatian segera dan tindakan berkontribusi terhadap
eskalasi yang efektif dan meningkatkan keselamatan pasien. SBAR juga dapat
digunakan secara efektif untuk meningkatkan serah terima antara shift atau antara
staf di daerah klinis yang sama atau berbeda. Melibatkan semua anggota tim
kesehatan untuk memberikan masukan ke dalam situasi pasien termasuk
memberikan rekomendasi. SBAR memberikan kesempatan untuk diskusi antara
anggota tim kesehatan atau tim kesehatan lainnya.
Keuntungan dari penggunaan metode SBAR adalah Kekuatan perawat
berkomunikasi secara efektif :
Dokter percaya pada analisa perawat karena menunjukkan perawat
paham akan kondisi pasien.
Memperbaiki komunikasi sama dengan memperbaiki keamanan pasien.
Metode SBAR sama dengan SOAP yaitu Situation, Background,
Assessment, Recommendation. Komunikasi efektif SBAR dapat diterapkan oleh
semua tenaga kesehatan, diharapkan semua tenaga kesehatan maka dokumentasi
tidak terpecah sendiri-sendiri. Diharapkan dokumentasi catatan perkembangan
pasien terintegrasi dengan baik. sehingga tenaga kesehatan lain dapat mengetahui
perkembangan pasien. Mealaui :
1. Situation : Bagaimana situasi yang akan dibicarakan/ dilaporkan?
Mengidentifikasi nama diri petugas dan pasien.
Diagnosa medis
Apa yang terjadi dengan pasien yang memprihatinkan
2. Background : Apa latar belakang informasi klinis yang berhubungan
dengan situasi?
Obat saat ini dan alergi
Tanda-tanda vital terbaru
Hasil laboratorium : tanggal dan waktu tes dilakukan dan hasil tes
sebelumnya untuk perbandingan
Riwayat medis
Temuan klinis terbaru
3. Assessment : berbagai hasil penilaian klinis perawat
13
Apa temuan klinis?
Apa analisis dan pertimbangan perawat
Apakah masalah ini parah atau mengancam kehidupan?
4. Recommendation : apa yang perawat inginkan terjadi dan kapan?
Apa tindakan / rekomendasi yang diperlukan untuk memperbaiki
masalah?
Apa solusi yang bisa perawat tawarkan dokter?
Apa yang perawat butuhkan dari dokter untuk memperbaiki kondisi
pasien?
Kapan waktu yang perawat harapkan tindakan ini terjadi?
1.1 PASIEN
RENCANA
TINDAKAN
TELAH BELUM
DILAKUKAN DILAKUKAN
PERKEMBANGAN/KEA
DAAN PASIEN
MASALAH :
14
Pukul :
Topik :
Tempat :
b. Metode
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
c. Medis
1. Status Klien
2. Buku timbang terima
3. Alat tulis
4. Leaflet
5. Sarana dan Prasarana perawatan
d. Pengorganisasian
Kepala Ruangan :
Perawat Primer (pagi) :
Perawat Primer (sore) :
Perawat Associate (pagi) :
Perawat Associate (sore) :
Perawat Associate (malam) :
Perawat Associate (libur) :
Pembimbing/Supervisor :
e. Uraian Kegiatan
1. Prolog
Pada hari….. jam….. seluruh perawat (PP dan PA) shift pagi
dan sore serta kepala ruangan berkumpul di nurse station untuk
melakukan timbang terima.
2. Sesi I di nurse station
Kepala ruangan memimpin dan membuka acara yang didahului
dengan do’a dan kemudian mempersilahkan PP dinas pagi untuk
melaporkan keadaan dan perkembangan pasien selama bertugas
kepada PP yang akan berdinas selanjutnya (sore). PP dan PA shift sore
memberikan klarifikasi keluhan, intervensi keperawatan yang sudah
15
dan belum dilaksanakan (secara umum), intervensi kolaboratif dan
dependen. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan
(persiapan operasi, pemeriksaan penunjang dan lain-lain), hal yang
belum jelas atas laporan yang telah disampaikan. Setelah melakukan
timbang terima di nurse station berupa laporan tertulis dan lisan,
kemudian diteruskan di ruang perawatan pasien.
3. Sesi II di ruang perawatan pasien
Seluruh perawat dan kepala ruangan bersama-sama melihat ke
tempat pasien. PP dinas selanjutnya mengklarifikasi dan memvalidasi
data langsung kepada pasien atau keluarga yang mengalami masalah
khusus. Untuk pasien yang tidak mengalami masalah khusus,
kunjungan tetap dilaksanakan. Lama kunjungan tidak lebih 5 menit per
pasien. Bila terdapat hal-hal yang bersifat rahasia bagi pasien dan
keluarga perlu diklarifikasi, maka dapat dilakukan di nurse station
setelah kunjungan ke pasien berakhir.
4. Epilog
Kembali ke nurse station. Diskusi tentang keadaan pasien yang
bersifat rahasia. Setelah proses timbang terima dilakukan, maka kedua
PP menandatangani laporan timbang terima dengan diketahui oleh
kepala ruang.
f. Evaluasi
1. Struktur (Input)
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang
telah tersedia antara lain: catatan timbang terima, status klien dan
kelompok shift timbang terima. Kepala ruang selalu memimpin
kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift, yaitu
malam ke pagi dan pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada shift
sore ke malam dipimpin oleh perawat primer yang bertugas saat itu.
2. Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruang dan
dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan
16
mengganti shift. Perawat primer mengoperkan ke perawat primer
berikutnya yang akan mengganti shift. Timbang terima pertama
dilakukan di nurse station kemudian ke ruang perawatan pasien dan
kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima mencakup jumlah
pasien, diagnosis keperawatan, dan intervensi yang belum/ sudah
dilakukan. Waktu untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit saat
klarifikasi ke pasien.
3. Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift.
Setiap perawat dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi
antar perawat berjalan dengan baik.
Asuhan Operan
Keperawatan Sift Pagi Sift Sore Sift Malam
Masalah Keperawatan
S: S: S:
Data Fokus O: O: O:
(Subyektif & Obyektif) A: A: A:
P: P: P:
17
Advis Medis)
Karu: Karu:
18
BAB 3
KEGIATAN
1. Pelaksanaan Kegiatan
Ppni Mojokerto
Surabaya
2. Pengorganisasian
A. PRE KONFERENS
Job Description
19
Pelaksanaan
Kepala Ruangan :
kita mengucapkan puji syukur ke pada tuhan yang maha esa, karena
tugas pelayanan kita kepada pasien di pagi ini, pada hari sabtu tanggal
24 Oktober 2020.
Pada pagi ini kita awali dengan kegiatan timbang terima, yang
pasien dari timbang terima dinas sore tgl 23 Oktober 2020 hingga
pasien dari yang kami terima di dinas sore 23 Oktober 2020 kemaren
ketergantungan minimal. tanda tanda vital pagi ini jam 05.00 WIB
20
Tensi 120/80 mmhg, Suhu 38oc, Nadi 80 x/mnt, Respirasi 20x/mnt,
nyenyak”.Suhu pada malam hari pukul 23.00 WIB 40oc, terapi extra
jam, extra pamol jam 23.00 WIB, karena injeksi terakhir antrain jam
19.00wib.
Evaluasi
kurang nyenyak
B. KONFERENS
Kepala Ruangan :
21
Baik ibu, saya perawat tri sunu sebagai kepala ruangan, ini perawat andhi
kurniawan sebagai kepala tim, ini suster henny sebagai perawat yang
bertanggung jawab penuh pada putra ibu pagi ini. Kami semua petugas
pagi ini, semua keperluan ibu dan kebutuhan ibu bisa kami bantu di pagi
ini.
terima yang rutin dilakukan setiap pergantian jaga atau shift. Tujuannya
ibu dari hari kmren untuk diteruskan ke jaga pagi hari ini, semoga
informasi penting dari perkembangan putera ibu bisa kami ketahui, untuk
langsung ke pasien
PP (Pagi) : Apa yang dirasakan atau dikeluhkan putra ibu saat ini?
sebelumnya
Pasien : Masih turun naik sus, tadi malam sempet naik, habis
PP ( Pagi) : Iya Ibu, Mas, panas, lemas merupakan efek dari proses
22
kompres. Baik mas, ibu, mohon tidak perlu sungkan untuk
Kepala Ruangan :
Baik ibu, mas, apa ada yang perlu di tanyakan, kepada kami, kalau
tidak kami akhiri, timbang terima ini dan kami mengucapkan terima kasih
atas waktunya.
pada tn. M saya akhiri, selamat pagi, semoga kita bisa berkerja maksimal
untuk pasien dan keluarga, dan pasien segera lekas membaik dan bisa
pulang.
C. POST CONFERENS
Kepala Ruangan :
tugas antar shift bisa jelas dan terstruktur. Mungkin dari pasien tadi apa
23
Ada tambahan advis dari dokter, untuk melakukan cek lab ulang
kepada tn, m, dan apabila ada hasil, untuk melakukan laporan ke dokter
penannggung jawab.
Kepala ruangan :
dinas malam dan dinas pagi yang telah berkerja dengan baik dan
mengawali dengan baik pula. Demikian timbang terima ini, semoga apa
yang telah kita lakukan hari ini memberikan banyak keuntungan bagi kita
A. METODE
pagi
B. MEDIA
Dokumentasi Pasien
24
DAFTAR PUSTAKA
25
26