Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL ROLE PLAY

“TIMBANG TERIMA (OVERHAND/ OPERAN)”


STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN

Disusun oleh :
Kelompok D
1. Nanda Asril S (2019048)
2. Ratih Kharismawati (2019057)
3. Teten Mashudi (2019066)
4. Vika Ayu B (2019072)
5. Wahyudi (2019074)
6. Yesy Nur A (2019078)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Sholawat serta salam tercurah
kepada nabi besar Muhammad SAW.

Penulisan makalah ini dapat terwujud berkat bantuan, bimbingan serta


dorongan dari berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada
kepada dosen pembimbing tugas ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada kedua orang tua, keluarga, dan teman-teman yang yang tidak mungkin
disebutkan satu persatu atas doa dan motivasinya. Semoga amal baiknya mendapat
imbalan yang setimpal dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tentunya tidak terlepas dari
segala kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun selalu
diharapkan demi kebaikan dan kesempurnaan makalah ini. Meskipun demikian,
penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Madiun, Juni 2020

Penulis

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1

1.3 Manfaat........................................................................................................................1

1.4 Tujuan..........................................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TIMBANG TERIMA (OVERHAND/ OPERAN)......................................................1

A. Pengertian....................................................................................................................1

B. Tujuan..........................................................................................................................1

C. Manfaat........................................................................................................................1

D. Langkah – Langkah Dalam Timbang Terima.............................................................1

E. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan...............................................................................1

F. Alur Timbang Terima..................................................................................................1

G. Renstra Timbang Terima.............................................................................................1

H. Evaluasi.......................................................................................................................1

I. Sistem Pendokumentasian dengan SBAR...................................................................1

BAB III LAMPIRAN NASKAH

3.1 TIMBANG TERIMA (OVERHAND/ OPERAN)......................................................1

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN...........................................................................................................1

4.2 SARAN........................................................................................................................1

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif
atar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk
komunikasi yang harus ditingkatkan keefektivitasnya adalah saat pergantian shift
(timbang terima pasien)
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan
pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat, jelas, dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/ belum, dan perkembangan pasien saat
itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh
perawat primer keperawatan kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas
sore atau dinas malam secara tertulis dan lisan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan timbang terima?
2. Apa saja tujuan dilakukan timbang terima?
3. Apa saja manfaat dilakukan timbang terima?
4. Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan timbang terima?
5. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan timbang terima?
6. Bagaimana alur pelaksanaan dari timbang terima?
7. Bagaimana metode dan media yang digunakan dalam timbang terima?
8. Bagaimana evaluasi terhadap timbang terima yang sudah dilakukan?
9. Bagaimana sistem pendokumentasian dari laporan timbang terima?
1.3 Manfaat
1. Mengetahui pengertian dari timbang terima.

1
2. Mengetahui tujuan dilakukan timbang terima.
3. Mengetahui manfaat dilakukan timbang terima.
4. Memahami langkah-langkah dalam melakukan timbang terima.
5. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan timbang terima.
6. Memahami alur pelaksanaan dari timbang terima.
7. Memahami metode dan media yang digunakan dalam timbang terima.
8. Memahami evaluasi terhadap timbang terima yang sudah dilakukan.
9. Memahami sistem pendokumentasian dari laporan timbang terima.
1.4 Tujuan

Adapun manfaat yang dapat kita peroleh dari penulisan ini makalah
Manajemen Keperawatan adalah sebagai berikut:

1. Sebagai salah satu tugas Manajemen Keperawatan Semester 6 di STIKES


Bhakti Husada Mulia Madiun.

2. Sebagai bahan literatur untuk semua pihak untuk menambah wawasan


penulis dan pembaca, terutama mengenai Timbang Terima (Overhand/
Operan).

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TIMBANG TERIMA (OVERHAND/ OPERAN)


A. Pengertian
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin
dengan menjelaskan secara singkat, jelas, dan lengkap tentang tindakan
mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/ belum, dan
perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat
sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan
sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer keperawatan
kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas sore atau dinas malam
secara tertulis dan lisan.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang
penting.
b. Tujuan Khusus
1. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus).
2. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan kepada pasien.
3. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh
perawat dinas berikutnya.
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
C. Manfaat
a. Bagi Perawat
1. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
2. Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat.

3
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang
berkesinambungan.
4. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.

4
b. Bagi Pasien
Pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum
terungkap.
D. Langkah – Langkah Dalam Timbang Terima

TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA

Persiapan 1. Timbang terima dilaksanakan setiap 10 menit Nurse PP, PA


pergantian shift atau operan. Station
2. Prinsip timbang terima, semua pasien baru
masuk dan pasien yang dilakukan timbang
terima khususnya pasien yang memiliki
permasalahan yang belum/ dapat teratasi
serta yang membutuhkan observasi lebih
lanjut.
3. PA/ PP menyampaikan timbang terima
kepada PP (yang menerima pendelegasian)
berikutnya, hal yang perlu disampaikan
dalam timbang terima:
a. Aspek umum yang meliputi: M1 s/d M5;
b. Jumlah pasien;
c. Identitas klien dan diagnosa medis;
d. Data (keluhan/ subjektif dan objektif);
e. Masalah keperawatan yang masih
muncul;
f. Intervensi keperawatan yang sudah dan
belum dilaksanakan (secara umum);
g. Intervensi kolaboratif dan dependen;
h. Rencana umum dan persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang, dan program
lainnya).

5
Pelaksanaan Nurse Station 20 menit Nurse KARU, PP,
Station PA

1. Kedua kelompok dinas sudah siap (shift


jaga).
2. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan
buku catatan.
3. Kepala ruang membuka acara timbang
terima.
4. Penyampaian jelas, singkat dan padat oleh
perawat jaga (NIC)
5. Perawat jaga shift sebelumnya dapat
melakukan klarfikasi, tanya jawab dan
melakukan validasi terhadap hal-hal yang
telah ditimbang terimakan dan berhak
menanyakan mengenai hal-hal yang kurang
jelas.

Di Bed Pasien

6. Kepala ruang menyampaikan salam dan PP


menanyakan kebutuhan dasar pasien.
7. Perawat jaga selanjutnya mengkaji secara
penuh terhadap masalah keperawatan,
kebutuhan, dan tindakan yang telah/ belum
dilaksanakan, serta hal-hal penting lainnya
selama masa perawatan.
8. Hal-hal yang sifatnya khusus dan
memerlukan perincian yang lengkap
sebaiknya dicatat secara khusus untuk
kemudian diserahterimakan kepada perawat
yang berikutnya.
Ruang/

6
Bed
Pasien

Post- 1. Diskusi 10 menit Nurse KARU, PP,


Timbang 2. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan Station PA
Terima secara langsung pada format timbang terima
yang ditandatangani oleh PP yang jaga saat
itu dan PP yang jaga berikutnya diketahui
oleh Kepala Ruang.
3. Ditutup oleh KARU.

E. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan


1. Dilaksanakan tepat pada saat pergantian shift.
2. Dipimpin oleh kepala ruangan atau penanggung jawab (PP).
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas
4. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis, dan
menggambarkan kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan pasien.
5. Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan pasien.
6. Pada saat timbang terima di kamar pasien, menggunakan volume yang
cukup sehingga pasien di sebelahnya tidak mendengar sesuatu yang
rahasia bagi klien. Sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya tidak
dibicarakan secara langsung di dekat klien.
7. Sesuatu yang mungkin membuat pasien terkejut dan shock sebaiknya
dibicarakan di nurse station
(Nursalam, 2008)
F. Alur Timbang Terima
TIMBANG TERIMA

SITUATION
Data Demografi Diagnosis Diagnosis Keperawatan
Medis (Data)

7
Background

Riwayat Keperawatan
Assesment:
KU; TTV; GCS; Skala Nyeri;
Skala Resiko Jatuh.

Rekomendasi
Tindakan yang Sudah
Dilanjutkan
Stop
Modifikasi
Strategi Baru

8
G. Renstra Timbang Terima
a. Pelaksanaan Timbang Terima
Hari/ tanggal :
Pukul :
Topik :
Tempat :
b. Metode
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
c. Media
1. Status Pasien
2. Buku Timbang Terima
3. Alat tulis
4. Leaflet
5. Saran dan Prasarana Perawatan
d. Pengorganisasian

Kepala Ruang :

Perawat Primer (pagi) :

Perawat Primer (sore) :

Perawat Associated (pagi) :

Perawat Associated (sore) :

Perawat Associated (malam) :

Perawat Associated (libur) :

9
Pembimbing/ Supervisor :

e. Uraian Kegiatan
1. Prolog
Pada hari …… jam …… seluruh perawat (PP dan PA) shift sebelum
dan setelah serta kepala ruang berkumpul di nurse station untuk
melakukan timbang terima.
2. Session I di Nurse Station
Kepala ruang memimpin dan membuka acara yang didahului dengan
doa dan kemudian mempersilakan PP dinas sebelumnya untuk
melaporkan keadaan dan perkembangan pasien selama bertugas kepada
PP yang akan berdinas selanjutnya. PP dan PA shift setelahnya
memberikan klarifikasi keluhan, intervensi keperawatan yang sudah
dan belum dilaksanakan (secara umum), intervensi kolaboratif dan
dependen, rencana umu dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan
operasi,pemeriksaan penunjang, dan lain-lain), serta hal yang belum
jelas atas laporan yang telah disampaikan. Setelah melakukan timbang
terima di nurse station berupa laporan tertulis dan lisan, kemudian
diteruskan di ruang perawatan pasien.
3. Session II di Ruang Perawatan/ Bed Pasien
Seluruh perawat dan kepala ruang bersama-sama melihat ke bed
pasien. PP dinas selanjutnya mengklarifikasi dan memvalidasi data
langsung kepada pasien atau keluarga yang mengalami masalah
khusus. Untuk pasien yang tidak mengalami masalah khusus,
kunjungan tetap dilaksanakan. Bila terdapat hal-hal yang bersifat
rahasia bagi pasien dan keluarga perlu diklarifikasi, maka dapat
dilakukan di nurse station setelah kunjungan ke pasien berkahir.
4. Epilog
Kembali ke Nurse Station. Diskusi tentang keadaan pasien yang
bersifat rahasia. Setelah proses timbang terima selesai dilakukan, maka
kedua PP menandatangani laporan timbang terima dengan diketahui
oleh kepala ruang.
H. Evaluasi

10
1. Struktur (Input)
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia
antara lain : Catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift
timbang terima. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima yang
dilaksanakan pada pergantian shift yaitu pagi ke sore. Sedangkan kegiatan
timbang terima pada shift sore ke malam dipimpin oleh perawat primer
yang bertugas saat itu.
2. Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan
oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift.
Perawat primer mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan
mengganti shift. Timbang terima pertama dilakukan di nurse station
kemudian ke bed klien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang
terima mencakup jumlah klien, masalah keperawatan, intervensi yang
sudah dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan khusus bila ada.
Setiap klien dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat
klarifikasi ke klien.
3. Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat
dapat mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar perawat
berjalan dengan baik.
I. Sistem Pendokumentasian dengan SBAR
SBAR merupakan kerangka acuan dalam pelaporan kondisi pasien yang
memerlukan perhatian atau tindakan segera.
a. S : Situation (Kondisi Terkini yang Terjadi pada Pasien)
 Sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk, dan hari perawatan, serta
dokter yang merawat
 Sebutkan diagnosis medis dan masalah keperawatan yang belum atau
sudah teratasi/ keluhan utama
b. B : Background (Info Penting yang Berhubungan dengan Kondisi
Pasien Terkini)
 Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respons pasien dari setiap
diagnosis keperawatan.

11
 Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasif,
dan obat-obatan termasuk cairan infus yang digunakan.
 Jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap diagnosis medis.
c. A : Assesment (Hasil Pengkajian dari Kondisi Pasien Saat Ini)
 Jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti tanda
vital, skor nyeri, tingkat kesadaran, braden score, status restrain, risiko
jatuh, status nutrisi, kemampuan eliminasi, dan lain-lain.
 Jelaskan informasi klinik yang mendukung.
d. R : Recommendation
 Rekomendasikan intervensi keperawatan yang telah dan perlu
dilanjutkan (refer to nursing care plan) termasuk discharge planning
dan edukasi pasien dan keluarga.

12
Sebelum Serah Terima (Contoh Sesuai SBAR)

1. Dapatkan pengkajian kondisi pasien terkini.


2. Kumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan
kondisi pasien yang akan dilaporkan.
3. Pastikan diagnosis medis pasien dan prioritas masalah keperawatan
yang harus dilanjutkan.
4. Baca dan pahami catatan perkembangan terkini dan hasil pengkajian
perawat shift sebelumnya.
5. Siapkan medical record pasien termasuk rencana perawatan
hariannya.

(Nursalam, 2013)

13
BAB III
LAMPIRAN NASKAH

3.1 TIMBANG TERIMA (OVERHAND/ OPERAN)

KARU : Teten Mashudi

Perawat Primer (Pagi) : Yesy Nur A

Perawat Associate (Pagi) : Ratih Kharismawati

Perawat Primer (Malam) : Vika Ayu B

Perawat Associate (Malam) : Wahyudi

Pasien 1 dan 3 : Nanda Asril S

Pasien 2 : Ratih Kharismawati

Pasien 4 : Vika Ayu B

Pada suatu pagi, di Ruang Bedah RS. Sehat Bahagia akan dilakukan timbang
terima atau operan. Timbang Terima yang dilakukan adalah dari shift Malam ke shift
Pagi.

Di “Nurse Station”

14
KARU : Assalamualaikum.wr.wb

Staff : Walaikumsalam.wr.wb

KARU : Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua. Sebelumnya marilah
kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena limpahan rahmat - Nya kita dapat berdiri disini untuk
melaksanakan shift pagi dan melakukan timbang terima terlebih
dahulu.

Sebelumnya saya akan mengabsen yang untuk shift malam dan


shift pagi. Yang shift malam ada perawat Vika dan Wahyudi. Dan
untuk yang shift pagi hari ini ada perawat Yesy dan Ratih.

Staff : Iya pak

KARU : Baik, untuk perawat shift malam dan shift pagi silahkan disiapkan,
kemudian langsung saja kita melakukan timbang terima ke ruangan
pasien

Staff : Baik bu

KARU : Silahkan dimulai Ners Vika dan Ners Wahyudi

Ners Vika : Baik pak, pasien pertama An. Yusril dengan post op fraktur tibia
dextra, masih mengeluh nyeri, tanda – tanda vital normal, rencana hari
konsul dokter. Pasien kedua Ny. Ratih rencana hari operasi
Apendektomi jam 09.00 dan sudah puasa dari jam 24.00, injeksi
Ranitidin dan Antrain sudah, injeksi Ceftriaxon sudah dan alergi
negatif.

KARU : Silahkan dilanjut Ners Wahyudi

15
Ners Wahyudi : Baik bu, selanjutnya pasien ketiga Tn. Lasimin dengan BPH, hari
rencana operasi jam 09.00 dan sudah puasa dari jam 24.00, tadi
tekanan darah 140/90 mmHg. Injeksi ranitidine dan antrain sudah,
kemarin malam tidak bisa tidur dan mengeluh kesakitan. Pasien
keempat Ny. Tika dengan DM, GDA tadi pagi 379 g/dl. Nanti pukul
08.00 masuk Novorapid dan rencana hari ini rawat luka.

KARU : Baik selanjutnya kita operan di ruangan pasien.

Staff : Baik pak.

Di Ruang Perawatan Pasien

Pasien I : An. Yusril dengan post op fraktur tibia dextra. Tanda-Tanda Vital
Normal, rencana nanti konsul dokter.

Ners Vika : Selamat pagi…

Asril : Pagi sus…

KARU : Permisi pak. Saya ingin memberitahukan yang shift pagi hari
ini ada perawat Ratih dan perawat Asril. Nanti kalau butuh apa-
apa silahkan bertanya atau minta bantuan. Silahkan mbak Vika.

Ners Vika : Selamat Pagi dek Yusril apa yang dirasakan hari ini?

Asril : Nyeri mbak

Ners Vika : Oh masih nyeri? Nanti dikasih obat ya. Ini ada anak Yusril
dengan post op fraktur tibia dextra, Tanda-Tanda Vital Normal.
Rencana hari ini konsul dokter.

16
Ners Yesy : Untuk rawat lukanya?

Ners Vika : Untuk rawat lukanya belum, soalnya post op-nya baru
kemarin.

Ners Yesy : Oh iya dek Yusril. Selamat beristirahat.

Pasien II : Ny.Ratih hari ini rencana operasi Apendektomi jam 09.00, kemarin
sudah di suruh puasa pukul 24.00

Ners Vika : Assalamualaikum. Permisi…

Ratih : Iya…

KARU : Permisi mbak, saya mau memperkenalkan yang shift pagi


nanti ada perawat Ratih dan perawat Asril. Nanti kalau ada
perlu apa-apa silahkan menghubungi ke perawat-perawat
tersebut. Silahkan mbak

Ners Vika : Selamat pagi bu Rani?

Ratih : Pagi mbak

Ners Vika : Apa yang dirasakan saat ini?

Ratih : Perutnya ini masih nyeri mbak

Ners Vika : Oh iya, ini adalah Ny. Rani. Tadi malam sudah diinjeksi
Ranitidin dan Antrain, lalu kemarin sudah di skin test

17
Ceftriaxon hasilnya negatif. Nanti pukul 09.00 operasi
Apendektomi, tadi pukul 24.00 sudah puasa.

Ners Yesy : Lha nanti dapat antibiotik lagi atau tidak?

Ners Vika : Tidak ners, karena mau operasi pukul 09.00

Ners Yesy : Semoga lancar ya?

Ratih : Iya…

Pasien III : Tn. Lasimin dengan BPH. Pasien hari ini operasi BPH pukul 09.00
WIB, sudah mulai puasa pukul 24.00 WIB. Kemarin Tekanan Darah
140/90 mmHg

Ners Wahyudi : Assalamualaikum buk…

Asril : Waalaikumsalam…

Ners Wahyudi : Permisi pak Lasimin. Bagaimana keadaannya hari ini?

Asril : Masih nyeri mas

Ners Wahyudi : Masih nyeri ya disini?

KARU : Ya pak Lasimin. Ini ada operan yang jaga pagi ada perawat
Ratih dan perawat Asril. Nanti kalau ada apa-apa bisa
menghubungi perawat. Silahkan Mas Wahyudi

18
Ners Wahyudi : Ini untuk bapak lasimin operasi BPH pukul 09.00, sudah
puasa mulai 24.00, tadi tensinya 140/90 mmHg. Untuk
injeksinya masuk Ranitidin dan Antrain. Kemarin malam tidak
bisa tidur, mengeluh kesakitan.

Ners Ratih : Bapak, nanti setelah ini bajunya dilepas ya untuk persiapan
operasi

Asril : Iya mbak.

Ners Wahyudi : Yasudah mas, selamat beristirahat kembali. Semoga nanti


operasinya lancar ya pak.

Asril : Iya mas, Amin

Pasien IV : Ny. Tika dengan DM, tadi pagi di GDA hasil 379 g/dl. Nanti pukul
08.00 di berikan Novorapid sebelum makan pagi dan rawat luka

Ners Wahyudi : Selamat pagi…

Vika : Selamat pagi mas…

Ners Wahyudi : Ibu Tika ya?

Vika : Iya…

KARU : Oh iya mbak. Ini ada operan yang jaga pagi ada mbak Ratih
dan mas Asril. Nanti kalau perlu apa-apa bisa menghubungi.
Silahkan mas Angga.

19
Ners Wahyudi : Oh iya. Ini dengan Ny.Tika dengan DM. DM nya ada luka.
Tadi pagi GDA hasil 379 g/dl. Pemberian Novorapid sebelum
makan. Untuk rencana hari ini rawat luka.

KARU : Berarti nanti yang shift pagi, disiapkan untuk rawat luka

Ners Ratih : Iya bu…

KARU : Nanti di rawat luka ya buk?

Vika : Iya…

Ners Ratih : Selamat beristirahat kembali.

Pasien : Iya

Di “Nurse Station”

KARU : Baik peran telah dilaksanakan. Untuk Wakaru ada yang ingin
ditambahkan? Yang nanti jaga pagi disiapkan nanti apa yang perlu
dicatat untuk validasi kembali ke pasien.

Staff : Iya pak…

KARU : Mari kita berdoa terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan hari
ini. Berdoa mulai.

20
-Berdoa-

KARU : Sudah selesai. Untuk yang shift malam, terima kasih. Bisa pulang,
hati-hati di jalan. Untuk yang shift pagi semangat untuk hari ini dalam
melakukan aktivitasnya

Staff : Iya…

KARU : Terima kasih...

21
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan
pasien. Tujuan dilakukannya yaitu mengomunikasikan keadaan pasien dan
menyampaikan informasi yang penting, menyampaikan kondisi dan keadaan
pasien (data fokus), menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam
asuhan keperawatan kepada pasien. Manfaatnya adalah Bagi Perawat yaitu
meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat, menjalin hubungan
kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat dan Bagi Pasien yaitu Pasien
dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum terungkap.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan yaitu dilaksanakan tepat pada saat
pergantian shift, dipimpin oleh kepala ruangan atau penanggung jawab (PP),
diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas, informasi yang
disampaikan harus akurat, singkat, sistematis, harus berorientasi pada
permasalahan pasien, menggunakan volume yang cukup
4.2 SARAN
Demikian makalah ini kami susun sebagaimana mestinya. Kami sebagai
penyusun menyadari akan kekurangsempurnaan dalam makalah ini, baik dari isi,
materi dan bahasa.
1. Semoga bisa menjadi pemenuhan tugas yang tepat terhadap stase Manajemen
Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.
2. Semoga dari pihak-pihak atau instansi lain dapat memberikan kritik dan saran
terhadap makalah tersebut di atas.

22
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2002). Manajemen Keperawatan - Penerapan dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2007). Manajemen Keperawatan - Penerapan dalam Praktik Keperawatan
Profesional Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan - Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai