Pada bab ini akan disajikan hasil dan pembahasan dari pengumpulan data
dengan lembab SOP (Standar Operasional Prosedur) yang telah diisi oleh
lalu lintas. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2019, penelitian ini
Ngawi. Pengumpulan data dilakukan pada 36 siswa kelas X Mipa di SMA Negeri
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Setelah diberikan pretest, pada hari
observasi yang sama dengan pretest untuk melihat perubahan keterampilan siswa
penelitian dibagi menjadi dua bagian yaitu : data umum dan data khusus. Data
pertama pada kecelakaan (P3K) sebelum dan sesudah diberikan edukasi dan hasil
uji statistik Paired t-test untuk mengetahui pengaruh edukasi pertolongan pertama
lalu lintas serta uji statistik Independent t-test untuk mengetahui ????.
dikepalai oleh Drs. Tjahjono Widijanto, M.Pd yang terletak di Jl. Raya Solo
30.000 m2 dan luas bangunan 15.000 m2. Dengan fasilitas utama ruang kelas,
perpustakaan, Lab IPA, Lab komputer, Lab bahasa, mushola, dan fasilitas
tambahan seperti kantin, UKS, ruang organisasi, parkiran dan fasilitas lainnya ada
IIS 2, XI IIS 3, XI IIS 4, XII MIPA 1, XII MIPA 2, XII MIPA 3, XII MIPA 4, XII
Rohis, Basket, Futsal, Bulutangkis, Teater, dan Seni Tari, sedangkan untuk
kegiatan organisasinya OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), MPS (Majelis
kontrol.
berikut ini.
(66,7%).
kecelakaan lalu lintas hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Dari hasil perolehan uji normalitas data didapatkan nilai Sig 0,085
pada kelompok perlakuan dan 0,005 untuk kelompok kontrol dari hasil
tersebut dapat diartikan bahwa data tidak berdistribusi normal karena ada
satu nilai yang didapatkan < 0,05. Sehingga dalam menganalisis data
Dari hasil perolehan uji homogenitas data didapatkan nilai Lavene Sig
0,004 pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dari hasil tersebut
dapat diartikan bahwa variasi data tidak homogen karena nilai yang
Kedunggalar.
Kelompok Perlakuan
Tingkat
Skor Pretest
Keterampilan Siswa
f %
Baik x ≥ 36 0 0
Cukup 24 – 35 0 0
Kurang x < 24 18 100
Total 18 100
Sumber : Data Primer, 2019
Kelompok Perlakuan
Tingkat
Skor Postest
Keterampilan Siswa
f %
Baik x ≥ 36 15 83,4
Cukup 24 – 35 3 16,6
Kurang x < 24 0 0
Total 18 100
Sumber : Data Primer, 2019
postest diatas skor 36. Dan sebanyak 3 responden (16,6%) memiliki tingkat
keterampilan cukup.
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang sama pada saat Pretest
mean sebesar 17,44 dengan nilai maksimal 20 dan nilai minimal 16.
perlakuan.
18,61 dengan nilai maksimal 20 dan nilai minimal 15. Uji statistik
hasil nilai P-Value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000 (< 0,05)
Kelompok
Tendensi
Perlakuan Kontrol
N 18 18
Mean 40.22 18.61
Median 40.50 18.50
Standart Deviasi 2.777 .961
Minimal 35 15
Maksimal 45 20
Asymp Sig. ( 2 tailed ) P = 0,000
Sumber : Data Primer, 2019
5.2 Pembahasan
Sign Rank Test dengan bantuan spss 16, didapatkan nilai P-Value (0,00)
lebih kecil dari nilai (α = 0,05) maka H0 ditolak H1 diterima yang artinya ada
lingkungan sekitar korban, aman penolong dan korban, panggil bantuan, cek
kesadaran korban, cek jalan nafas, periksa pernapasan, periksa denyut nadi,
sempurna.
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi keterampilan seseorang
pertama pada kecelakaan (P3K) yang baik setelah diberikan edukasi tentang
utama edukasi dalam membina perilaku sehat dan lingkungan sehat serta
dan kematian.
lintas harus cepat, tepat dan benar sehingga mampu mengurangi angka
Sign Rank Test dengan bantuan spss 16, didapatkan nilai P-Value (0,035)
lebih kecil dari nilai (α = 0,05) maka H0 ditolak H1 diterima yang artinya ada
korban, aman penolong dan korban, panggil bantuan, cek kesadaran korban,
apakah data homogen atau tidak. Apabila data ditemukan tidak homogen
maka uji yang digunakan yaitu uji Man Whitney U Test. Hasil dari uji
homogenitas yang telah dilakukan oleh peneliti didapatkan hasil data tidak
homogen, maka dari itu peneliti menggunakan uji Mann Whitney U test
U Test dengan bantuan aplikasi SPSS 16, didapatkan nilai P-Value (0,00)
lebih kecil dari nilai α (0,05) sehingga H0 ditolak H1 diterima artinya terdapat
keterampilan siswa.
metode ceramah dan demonstrasi dapat diterima dalam proses belajar siswa
– siswi dengan lebih mudah karena mereka bisa melihat secara langsung dan
baik.
BAB VI
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran