Anda di halaman 1dari 21

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan hasil dan pembahasan dari pengumpulan data

dengan lembab SOP (Standar Operasional Prosedur) yang telah diisi oleh

responden dalam penelitian tentang pengaruh edukasi pertolongan pertama pada

kecelakaan (P3K) terhadap tingkat keterampilan siswa di SMA Negeri 1

Kedunggalar dalam memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan

lalu lintas. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2019, penelitian ini

dilakukan di SMA Negeri 1 Kedunggalar Kecamatan Kedunggalar Kabupaten

Ngawi. Pengumpulan data dilakukan pada 36 siswa kelas X Mipa di SMA Negeri

1 Kedunggalar. Hari pertama tanggal 24 Mei 2019 peneliti melakukan Pretest

pada seluruh responen untuk mengukur tingkat keterampilan dalam melakukan

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Setelah diberikan pretest, pada hari

yang sama peneliti memberikan edukasi mengenai pertolongan pertama pada

kecelakaan (P3K). Kemudian peneliti memberikan Postest berupa lembar

observasi yang sama dengan pretest untuk melihat perubahan keterampilan siswa

dalam melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Data hasil

penelitian dibagi menjadi dua bagian yaitu : data umum dan data khusus. Data

umum akan menyajikan mengenai karakteristik responden berdasarkan umur,

jenis kelamin, pengalaman menolong korban kecelakaan lalu lintas, sumber

informasi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), sedangkan data khususnya

menyajikan hasil perubahan keterampilan siswa dalam melakukan pertolongan

pertama pada kecelakaan (P3K) sebelum dan sesudah diberikan edukasi dan hasil
uji statistik Paired t-test untuk mengetahui pengaruh edukasi pertolongan pertama

pada kecelakaan (P3K) terhadap tingkat keterampilan siswa di SMA Negeri 1

Kedunggalar dalam memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan

lalu lintas serta uji statistik Independent t-test untuk mengetahui ????.

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Gambaran dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi,

Jawa Timur. SMA Negeri 1 Kedunggalar merupakan sekolah menengah atas

dikepalai oleh Drs. Tjahjono Widijanto, M.Pd yang terletak di Jl. Raya Solo

Km.12 Trinil, Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi. Dengan luas tanah

30.000 m2 dan luas bangunan 15.000 m2. Dengan fasilitas utama ruang kelas,

perpustakaan, Lab IPA, Lab komputer, Lab bahasa, mushola, dan fasilitas

tambahan seperti kantin, UKS, ruang organisasi, parkiran dan fasilitas lainnya ada

akses internet dan wifi.

Di SMA Negeri 1 Kedunggalar terdapat 27 ruang kelas yang terdiri dari X

MIPA 1, X MIPA 2, X MIPA 3, X MIPA 4, X MIPA 5, X IIS 1, X IIS 2, X IIS 3, X

IIS 4, XI MIPA 1, XI MIPA 2, XI MIPA 3, XI MIPA 4, XI MIPA 5, XI IIS 1, XI

IIS 2, XI IIS 3, XI IIS 4, XII MIPA 1, XII MIPA 2, XII MIPA 3, XII MIPA 4, XII

MIPA 5, XII IIS 1, XII IIS 2, XII IIS 3, XII IIS 4.

Siswa SMA Negeri 1 Kedunggalar ada yang mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler dan organisasi. Kegiatan ekstrakurikuler itu ada pramuka, PMR,

Rohis, Basket, Futsal, Bulutangkis, Teater, dan Seni Tari, sedangkan untuk
kegiatan organisasinya OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), MPS (Majelis

Permusyawaratan Siswa) dan Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera).

5.1.2 Data Umum

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin hasilnya dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden pada Berdasarkan Jenis Kelamin


di SMA Negeri 1 Kedunggalar Kecamatan Kedunggalar
Kabupaten Ngawi tahun 2019

No Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol


Jenis Kelamin
. f (%) f %
1. Laki – Laki 7 38,8 6 33,3
2. Perempuan 11 61,2 12 66,7
Jumlah 18 100 18 100
Sumber : Data Primer, 2019

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 11 responden (61,2 %) pada

kelompok perlakuan dan sebesar 12 responden (66,7%) pada kelompok

kontrol.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia hasilnya dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di SMA


Negeri 1 Kedunggalar Kecamatan Kedunggalar Kabupaten
Ngawi tahun 2019

No Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol


Usia
. f (%) f (%)
1. 15 tahun 6 33,4 3 16,7
2. 16 tahun 5 27,8 12 66,7
3. 17 tahun 7 38,8 2 11,1
4. 18 tahun 0 0 1 5,5
5. 19 tahun 0 0 0 0
6. 20 tahun 0 0 0 0
Jumlah 18 100 18 100
Sumber : Data Primer, 2019

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan

distribusi frekuensi usia responden rata, responden yang berusia 15 tahun

sebesar 6 responden (33,4%), berusia 16 tahun sebesar 5 responden (27,8%)

dan berusia 17 tahun sebesar 7 responden (38,8%) yaitu sebesar 17

responden (47,2 %). Sedangkan pada kelompok kontrol distribusi frekuensi

usia responden sebagian besar berusia 17 tahun sebesar 12 responden

(66,7%).

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Pernah Menolong

Korban Kecelakaan Lalu Lintas

Karakteristik responden berdasarkan pengalaman pernah menolong korban

kecelakaan lalu lintas hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengalaman


Pernah Menolong Korban Kecelakaan Lalu Lintas di SMA
Negeri 1 Kedunggalar Kecamatan Kedunggalar Kabupaten
Ngawi tahun 2019

Pengalaman Menolong Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol


No
Korban Kecelakaan Lalu
. f (%) f (%)
Lintas
1. Iya 3 16,7 3 16,7
2. Tidak 15 83,3 15 83,3
Jumlah 18 100 18 100
Sumber : Data Primer, 2019
Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa distribusi frekuensi

pengalaman menolong korban kecelakaan lalu lintas antara kelompok

perlakuan dan kelompok kontrol sebagian besar responden tidak pernah

melakukan tindakan menolong korban kecelakaan lalu lintas yaitu sebesar

15 responden di masing – masing kelompok (83,3 %).

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Informasi Tentang

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Karakteristik responden berdasarkan sumber informasi yang didapatkan

mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) hasilnya dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi


Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di SMA
Negeri 1 Kedunggalar Kecamatan Kedunggalar Kabupaten
Ngawi tahun 2019

Sumber Informasi Tentang Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol


No
Pertolongan Pertama Pada
. Kecelakaan (P3K)
f (%) f (%)
1. Guru 3 16,7 1 5,5
2. Petugas Kesehatan 7 38,9 7 38,9
3. Koran 0 0 0 0
4. Majalah 0 0 0 0
5. TV 1 5,5 4 22,2
6. Radio 0 0 0 0
7. Internet 7 38,9 6 33,4
Jumlah 18 100 18 100
Sumber : Data Primer, 2019

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa distribusi frekuensi

responden mendapatkan sumber informasi tentang pertolongan pertama

pada kecelakaan (P3K) pada kelompok perlakuan terbanyak adalah

bersumber dari internet yaitu sebesar 7 responden (38,9 %) dan petugas


kesehatan sebesar 7 responden (38,9%). Sedangkan pada kelompok kontrol

juga sama distribusi frekuensi responden mendapatkan sumber informasi

tentang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terbanyak adalah

bersumber dari internet yaitu sebesar 7 responden (33,4 %) dan petugas

kesehatan sebesar 7 responden (38,9%)

5. Uji Normalitas Data Tingkat Keterampilan Siswa Di SMA Negeri 1

Kedunggalar Sebelum Dan Sesudah Diberikan Edukasi Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan (P3K).

Tabel 5.5 Uji Normalitas Data

Kelompok Kolmogorov-Smirnov (Sig.) Keterangan


Perlakuan .085 Distribusi data normal
Kontrol .005 Distribusi data tidak normal
Sumber : Data Primer, 2019

Dari hasil perolehan uji normalitas data didapatkan nilai Sig 0,085

pada kelompok perlakuan dan 0,005 untuk kelompok kontrol dari hasil

tersebut dapat diartikan bahwa data tidak berdistribusi normal karena ada

satu nilai yang didapatkan < 0,05. Sehingga dalam menganalisis data

menggunakan uji non-parametrik yaitu dengan menggunakan uji Wilcoxon

Sign Rank Test untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi terhadap

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terhadap tingkat keterampilan

siswa SMA Negeri 1 Kedunggalar.


6. Uji Homogenitas Tingkat Keterampilan Siswa Di SMA Negeri 1

Kedunggalar Sebelum Dan Sesudah Diberikan Edukasi Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan (P3K).

Tabel 5.6 Uji Homegenitas

Kelompok Levene Sig. Keterangan


Perlakuan dan Kontrol 0,004 Variasi data tidak homogen
Sumber : Data Primer, 2019

Dari hasil perolehan uji homogenitas data didapatkan nilai Lavene Sig

0,004 pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dari hasil tersebut

dapat diartikan bahwa variasi data tidak homogen karena nilai yang

didapatkan < 0,05. Sehingga dalam menganalisis data menggunakan uji

non-parametrik yaitu dengan menggunakan uji Man Whitney U test untuk

mengetahui pengaruh pemberian edukasi antar kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol terhadap tingkat keterampilan siswa SMA Negeri 1

Kedunggalar.

5.1.3 Data Khusus

Data khusus menyajikan dalam hasil analisis :

1. Tingkat Keterampilan Kelompok Perlakuan Sebelum diberikan Edukasi


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Tabel 5.5 Tingkat Keterampilan Siswa SMA Negeri 1 Kedunggalar


Sebelum diberikan Edukasi Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K) Pada Kelompok Perlakuan tahun 2019

Kelompok Perlakuan
Tingkat
Skor Pretest
Keterampilan Siswa
f %
Baik x ≥ 36 0 0
Cukup 24 – 35 0 0
Kurang x < 24 18 100
Total 18 100
Sumber : Data Primer, 2019

Berdasarkan analisa dari tabel 5.5 menunjukkan bahwa tingkat

keterampilan siswa pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang

dilakukan siswa pada kelompok perlakuan di SMA Negeri 1 Kedunggalar

Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi sebelum diberikan Edukasi

semua responden yaitu 18 responden (100%), memiliki tingkat keterampilan

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) kurang.

2. Tingkat Keterampilan Kelompok Perlakuan Sesudah diberikan Edukasi


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Tabel 5.6 Tingkat Keterampilan Siswa SMA Negeri 1 Kedunggalar


Sesudah diberikan Edukasi Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K) Pada Kelompok Perlakuan Tahun 2019

Kelompok Perlakuan
Tingkat
Skor Postest
Keterampilan Siswa
f %
Baik x ≥ 36 15 83,4
Cukup 24 – 35 3 16,6
Kurang x < 24 0 0
Total 18 100
Sumber : Data Primer, 2019

Berdasarkan analisa dari tabel 5.6 menunjukkan bahwa tingkat

keterampilan siswa pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang

dilakukan siswa pada kelompok perlakuan di SMA Negeri 1 Kedunggalar

Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi sesudah diberikan Edukasi

mengalami peningkatan pada tingkat keterampilan siswa, dibuktikan pada


sebagian besar responden yaitu 15 responden (83,4%), memiliki tingkat

keterampilan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) baik dimana skor

postest diatas skor 36. Dan sebanyak 3 responden (16,6%) memiliki tingkat

keterampilan cukup.

3. Tingkat Keterampilan Kelompok Kontrol Sebelum diberikan Edukasi


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Tabel 5.7 Tingkat Keterampilan Siswa SMA Negeri 1 Kedunggalar


Sebelum diberikan Edukasi Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K) Pada Kelompok Kontrol Tahun 2019
Kelompok Kontrol
Tingkat
Skor Pretest
Keterampilan Siswa
f %
Baik x ≥ 36 0 0
Cukup 24 – 35 0 0
Kurang x < 24 18 100
Total 18 100
Sumber : Data Primer, 2019

Berdasarkan analisa dari tabel 5.7 menunjukkan bahwa tingkat

keterampilan siswa pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang

dilakukan siswa pada kelompok kontrol di SMA Negeri 1 Kedunggalar

Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi sebelum diberikan Edukasi

semua responden yaitu 18 responden (100%), memiliki tingkat keterampilan

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) kurang.

4. Tingkat Keterampilan Kelompok Kontrol tanpa diberikan Edukasi


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Tabel 5.8Tingkat Keterampilan Siswa SMA Negeri 1 Kedunggalar tanpa


diberikan Edukasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Pada Kelompok Kontrol Tahun 2019
Kelompok Kontrol
Tingkat
Skor Pretest
Keterampilan Siswa
f %
Baik x ≥ 36 0 0
Cukup 24 – 35 0 0
Kurang x < 24 18 100
Total 18 100
Sumber : Data Primer, 2019

Berdasarkan analisa dari tabel 5.8 menunjukkan bahwa tingkat

keterampilan siswa pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang

dilakukan siswa pada kelompok kontrol di SMA Negeri 1 Kedunggalar

Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi tanpa diberikan Edukasi semua

responden yaitu 18 responden (100%), memiliki tingkat keterampilan

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang sama pada saat Pretest

yaitu memiliki tingkat keterampilan yang kurang.

5. Hasil Analisa Bivariat

a. Analisa Pengaruh Edukasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


(P3K) Pada Kelompok Perlakuan di SMA Negeri 1 Kedunggalar.

Setelah dilakukan normalitas data diketahui data tidak

berdistribusi normal, sehingga dalam menganalisis data menggunakan

uji non-parametrik yaitu dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign

Rank Test untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah diberikan

edukasi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap tingkat

keterampilan siswa SMA Negeri 1 Kedunggalar pada kelompok

perlakuan. Perolehan rerata tingkat keterampilan siswa sebelum

diberikan edukasi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dengan

mean sebesar 17,44 dengan nilai maksimal 20 dan nilai minimal 16.

Setelah diberikan edukasi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

terjadi perubahan mean menjadi 40,22 dengan nilai maksimal 45 dan


nilai minimal 35. Uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test hasil

menunjukkan nilai P = 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti menunjukkan

H0 ditolak dan H1 diterima artinya ada perbedaan yang signifikan

antara tingkat keterampilan siswa sebelum dan sesudah diberikan

edukasi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) pada kelompok

perlakuan.

Tabel 5.9 Tingkat Keterampilan Sebelum dan Sesudah Diberikan


Edukasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Pada Kelompok Perlakuan Tahun 2019

Kelompok Perlakuan N Mean SD Minimum Maximum


Pretest 18 17.44 1.294 16 20
Postest 18 40.22 2.777 35 45
Nilai p = 0,000
Sumber : Data Primer, 2019

b. Analisa Pengaruh Tanpa diberikan Edukasi Pertolongan Pertama Pada


Kecelakaan (P3K) Pada Kelompok Kontrol di SMA Negeri 1
Kedunggalar.

Perolehan rerata tingkat keterampilan siswa sebelum diberikan

edukasi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dengan mean

sebesar 17,89 dengan nilai maksimal 21 dan nilai minimal 16.

Kemudian dilakukan postest tanpa diberikan edukasi pertolongan

pertama pada kecelakaan (P3K) sehingga didapatkan mean menjadi

18,61 dengan nilai maksimal 20 dan nilai minimal 15. Uji statistik

Wilcoxon Sign Rank Test hasil menunjukkan nilai P = 0,035 < α =

0,05. Hal ini berarti menunjukkan H0 ditolak dan H1 diterima artinya

ada perbedaan yang signifikan antara tingkat keterampilan siswa


sebelum dan sesudah tanpa diberikan edukasi pertolongan pertama

pada kecelakaan (P3K) pada kelompok kontrol.

Tabel 5.10 Tingkat Keterampilan Sebelum dan Sesudah tanpa


Diberikan Edukasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K) Pada Kelompok Perlakuan Tahun 2019

Kelompok Kontrol N Mean SD Minimum Maximum


Pretest 18 17.89 1.231 16 21
Postest 18 18,61 .916 15 20
Nilai p = 0,035
Sumber : Data Primer, 2019

c. Perbedaan Pengaruh Edukasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


(P3K) Terhadap Tingkat Keterampilan Siswa Pada Kelompok
Perlakuan dan Kelompok Kontrol

Dengan menggunakan uji Man – Whitney U test didapatkan

hasil nilai P-Value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000 (< 0,05)

sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya

ada pengaruh pemberian edukasi pertolongan pertama pada

kecelakaan (P3K) pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol

terhadap tingkat keterampilan siswa di SMA Negeri 1 Kedunggalar.

Tabel 5.11 Perbedaan Pengaruh Edukasi Pertolongan Pertama Pada


Kecelakaan (P3K) Terhadap Tingkat Keterampilan Siswa
Pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Tahun
2019

Kelompok
Tendensi
Perlakuan Kontrol
N 18 18
Mean 40.22 18.61
Median 40.50 18.50
Standart Deviasi 2.777 .961
Minimal 35 15
Maksimal 45 20
Asymp Sig. ( 2 tailed ) P = 0,000
Sumber : Data Primer, 2019
5.2 Pembahasan

5.2.1 Tingkat Keterampilan Siswa SMA Negeri 1 Kedunggalar Sebelum dan


Sesudah Diberikan Edukasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K) Pada Kelompok Perlakuan

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Wilcoxon

Sign Rank Test dengan bantuan spss 16, didapatkan nilai P-Value (0,00)

lebih kecil dari nilai (α = 0,05) maka H0 ditolak H1 diterima yang artinya ada

perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan edukasi

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) pada tingkat keterampilan

siswa di SMA Negeri 1 Kedunggalar.

Hasil penelitian yang dilakukan pada 18 responden pada kelompok

perlakuan di SMA Negeri 1 Kedunggalar Kecamatan Kedunggalar

Kabupaten Ngawi, berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa seluruh

responden yaitu 18 responden (100%) memiliki keterampilan pertolongan

pertama pada kecelakaan (P3K) yang kurang sebelum diberikan edukasi

tentang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Data yang didapat di

SMA Negeri 1 Kedunggalar menunjukkan bahwa kemampuan dalam

tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) seperti atur

lingkungan sekitar korban, aman penolong dan korban, panggil bantuan, cek

kesadaran korban, cek jalan nafas, periksa pernapasan, periksa denyut nadi,

menghentikan perdarahan luka terbuka, menghentikan perdarahan luka

dalam, stabilisasi tulang dengan bidai, evakuasi korban masih belum

sempurna.
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi keterampilan seseorang

menurut Widyatun (2010) adalah motivasi, pengalaman dan keahlian.

Pengalaman mendapatkan informasi melalui edukasi dari sumber yang

akurat dan pengalaman menolong korban kecelakaan lalu lintas dapat

meningkatkan keterampilan seseorang dalam melakukan suatu prosedur.

Setelah diberikan edukasi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

tingkat keterampilan siswa pada kelompok perlakuan mengalami

peningkatan, berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa seluruh

responden yaitu 18 responden (100%) memiliki keterampilan pertolongan

pertama pada kecelakaan (P3K) yang baik setelah diberikan edukasi tentang

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Siswa yang sebelumnya

banyak yang mendapatkan skor 1 setelah diberikan edukasi pertolongan

pertama pada kecelakaan (P3K) banyak yang mendapatkan skor 3 dan 4

pada lembar observasinya. Perubahan pada tingkat keterampilan ini

disebabkan karena pada edukasi terdapat pemberian informasi, dimana

didalamnya ada proses belajar. Proses belajar menurut Notoadmojo (2010),

dapat diartikan sebagai proses untuk menambah pengetahuan, pengalaman,

pemahaman dan keterampilan yang dapat diperoleh dari pengalaman atau

melakukan studi (proses belajar mengajar). Dengan belajar individu

diharapkan mampu menggali apa yang terpendam dalam dirinya dengan

mendorong untuk berpikir dan mengembangkan kepribadiannya dengan

membebaskan diri dari ketidaktahuannya. Menurut (Budiman dan Agus

Riyanto, 2014), informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal


maupun nonformal dapat memberikan pengaruh sehingga menghasilkan

perubahan atau peningkatan pengetahuan. Hal ini sejalan dengan tujuan

dilakukannya edukasi yang dikemukakan oleh Notoadmojo (2010), yakni

peningkatan perilaku masyarakat di bidang kesehatan, tercapainya

perubahan perilaku, individu, keluarga dan masyarakat sebagai sasaran

utama edukasi dalam membina perilaku sehat dan lingkungan sehat serta

berperan aktif dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan yang optimal

sesuai dengan konsep sehat sehingga dapat menurunkan angka kesakitan

dan kematian.

Dari hasil uraian diatas peneliti menyimpulkan perubahan tingkat

keterampilan menunjukkan bahwa pemberian edukasi sangat berpengaruh

terhadap tingkat keterampilan responden dalam melakukan tindakan

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) pada korban kecelakaan lalu

lintas. Dimana dalam melakukan penangan pada korban kecelakaan lalu

lintas harus cepat, tepat dan benar sehingga mampu mengurangi angka

kesakitan korban serta mortalitas dan morbiditas.

5.2.2 Tingkat Keterampilan Siswa SMA Negeri 1 Kedunggalar Sebelum dan


Sesudah Tanpa Diberikan Edukasi Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K) Pada Kelompok Kontrol

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Wilcoxon

Sign Rank Test dengan bantuan spss 16, didapatkan nilai P-Value (0,035)

lebih kecil dari nilai (α = 0,05) maka H0 ditolak H1 diterima yang artinya ada

perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah tanpa diberikan


edukasi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) pada tingkat

keterampilan siswa di SMA Negeri 1 Kedunggalar.

Hasil penelitian yang dilakukan pada 18 responden pada kelompok

kontrol di SMA Negeri 1 Kedunggalar Kecamatan Kedunggalar Kabupaten

Ngawi, berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa seluruh responden

yaitu 18 responden (100%) memiliki keterampilan pertolongan pertama

pada kecelakaan (P3K) yang kurang sebelum diberikan edukasi tentang

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Data yang didapat di SMA

Negeri 1 Kedunggalar menunjukkan bahwa kemampuan dalam tindakan

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) seperti atur lingkungan sekitar

korban, aman penolong dan korban, panggil bantuan, cek kesadaran korban,

cek jalan nafas, periksa pernapasan, periksa denyut nadi, menghentikan

perdarahan luka terbuka, menghentikan perdarahan luka dalam, stabilisasi

tulang dengan bidai, evakuasi korban masih belum sempurna.

Pada kelompok kontrol ini, responden tidak diberikan edukasi

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) sama sekali dibedakan

ruangnya antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, dimana untuk

kelompok kontrol tidak diberikan akses untuk mengikuti edukasi

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Kemudian kelompok kontrol

diukur kembali tingkat keterampilannya, dan didapatkan hasil bahwa tingkat

keterampilan pada kelompok kontrol tanpa diberikan edukasi tidak

mengalami peningkatan, berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui bahwa

seluruh responden yaitu 18 responden (100%) memiliki keterampilan


pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang kurang tanpa diberikan

edukasi tentang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).

Dari hasil uraian diatas peneliti menyimpulkan perubahan tingkat

keterampilan menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol dimana tidak

dilakukan pemberian edukasi, tidak berpengaruh terhadap tingkat

keterampilan responden dalam melakukan tindakan pertolongan pertama

pada kecelakaan (P3K) pada korban kecelakaan lalu lintas.

5.2.3 Perbedaan Pengaruh Edukasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


(P3K) Antara Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Terhadap
Tingkat Keterampilan Siswa SMA Negeri 1 Kedunggalar

Sebelum dilakukan uji Independent T-test peneliti melakukan uji

Homogenity Of Variance menggunakan Lavence Sig. Untuk mengetahui

apakah data homogen atau tidak. Apabila data ditemukan tidak homogen

maka uji yang digunakan yaitu uji Man Whitney U Test. Hasil dari uji

homogenitas yang telah dilakukan oleh peneliti didapatkan hasil data tidak

homogen, maka dari itu peneliti menggunakan uji Mann Whitney U test

yang merupakan uji non parametrik.

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Man Whitney

U Test dengan bantuan aplikasi SPSS 16, didapatkan nilai P-Value (0,00)

lebih kecil dari nilai α (0,05) sehingga H0 ditolak H1 diterima artinya terdapat

perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok

kontrol pada tingkat keterampilan siswa dalam pertolongan pertama pada

kecelakaan (P3K) di SMA Negeri 1 Kedunggalar Kecamatan Kedunggalar

Kabupaten Ngawi. Berdasarkan analisa diketahui bahwa rerata peningkatan


tingkat keterampilan siswa pada kelompok perlakuan lebih besar dibanding

dengan kelompok kontrol, hal tersebut menunjukkan bahwa edukasi

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang diberikan pada kelompok

perlakuan mempunyai kontribusi yang besar dalam meningkatkan tingkat

keterampilan siswa.

Adanya perbedaan yang signifikan pada pengaruh pemberian edukasi

terhadap tingkat keterampilan siswa dalam pertolongan pertama pada

kecelakaan (P3K), hal ini disebabkan karena pada kelompok perlakuan

memiliki pengaruh yang besar dalam meningkatkan keterampilan siswa

dalam pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Pada kelompok

perlakuan diberikan edukasi mengenai pertolongan pertama pada

kecelakaan (P3K) sehingga mampu meningkatkan keterampilan siswa,

sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan edukasi mengenai

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) sehingga tingkat keterampilan

pada siswa tidak mengalami perubahan.

Secara umum, hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Abidin

(2018) yang menunjukkan adanya pengaruh edukasi dalam meningkatkan

tingkat keterampilan ibu dengan metode ceramah dan demonstrasi. Edukasi

efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku seseorang sesuai

dengan penelitian Muneeswari (2014) yang menunjukkan adanya pengaruh

program pengajaran kesehatan menggunakan pendekatan pada pengetahuan

langkah pertolongan pertama pada anak – anak. Sejalan dengan penelitian

yang telah dilakukan oleh Rizqiani (2016) menunjukkan adanya pengaruh


pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan orang tua dalam

penanganan cedera anak toddler di rumah.

Berdasarkan teori dan hasil ini diketahui bahwa antara kelompok

perlakuan dan kelompok kontrol yang lebih memiliki pengaruh dalam

meningkatkan keterampilan siswa dalam pertolongan pertama pada

kecelakaan (P3K) adalah kelompok perlakuan, dimana pada kelompok

perlakuan diberikan intervensi berupa edukasi mengenai penanganan pada

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang tepat, sehingga seorang

siswa mampu melakukan pertolongan pada korban kecelakaan lalu lintas

secara tepat yang secara umum dapat berkontribusi dalam mengurangi

angka kesakitan, morbiditas dan mortalitas. Dilakukannya edukasi dengan

metode ceramah dan demonstrasi dapat diterima dalam proses belajar siswa

– siswi dengan lebih mudah karena mereka bisa melihat secara langsung dan

dengan mencoba mempraktekkan secara bergantian sehingga merubah

keterampilan dalam pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) pada

siswa. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa pemberian edukasi lebih

efektif dalam meningkatkan tingkat keterampilan pada siswa SMA Negeri 1

Kedunggalar Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi menjadi lebih

baik.
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengumpulan data, analisa data dan pembahasan dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh pemberian edukasi pada kelompok perlakuan

terhadap perubahan tingkat keterampilan siswa di SMA Negeri 1

Kedunggalar, dimana pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan

keterampilan siswa dalam pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

menjadi lebih baik.

2. Tidak ada pengaruh tanpa pemberian edukasi pada kelompok kontrol

terhadap perubahan tingkat keterampilan siswa di SMA Negeri 1

Kedunggalar, dimana pada kelompok kontrol tidak terjadi peningkatan

keterampilan siswa dalam pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).

3. Terdapat perbedaan pengaruh antara kelompok perlakuan dan kelompok

kontrol terhadap tingkat keterampilan siswa di SMA Negeri 1

Kedunggalar Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi.

6.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai