Anda di halaman 1dari 16

NASKAH ROLE PLAY

TIMBANG TERIMA

DISUSUN OLEH

Elisabeth C1714201014

Elsi Tiana C1714201015

Filomena C1714201017

Fitriani C1714201018

Fransiska Rosalinda C1714201019

Gleinsi P. Toganti C1714201020

TINGKAT : IIIA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

STELLA MARIS MAKASSAR

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

menolong hamba-Nya dalam menyelesaikan naskah ini dengan penuh kemudahan.

Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan naskah

ini dengan baik.

Naskah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Manajemen

Keperawatan”, yang kami sajikan berdasarkan hasil pencarian kami dari berbagai sumber.

Naskah ini kami susun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri kami sendiri

maupun yang datang dari luar. Namun, dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan

dari Tuhan akhirnya naskah ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Semoga naskah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Walaupun naskah ini tidak luput dari kelebihan dan kekurangan. Kami mohon saran dan

kritiknya untuk kedepan yang lebih baik. Terima kasih.

Mamasa, 29 Juni 2020


Nama Anggota Beserta Perannya :

Elisabeth : Perawat Pelaksana Shift Malam dan Shift

Siang

Elsi Tiana : Narator

Filomena : Kepala Ruangan (Karu)

Fitriani : Ketua tim (Katim) Shift Pagi

Fransiska Rosalinda : Perawat Pelaksana Shift Pagi

Gleinsi Puspitasari Toganti : Ketua tim (Katim) Shift Malam dan Shift

Siang
Narator: Selamat pagi, disini kita akan menyaksikan role play management of care dari

kelompok 3. Guna memenuhi tugas praktik dinas manajemen keperawatan.

Timbang terima pasien (handover) merupakan salah satu bentuk komunikasi perawat dalam

melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Timbang terima pasien dirancang sebagai

salah satu metode untuk memberikan informasi yang relevan pada tim perawat setiap

pergantian shift sebagai petunjuk praktik memberikan informasi mengenai kondisi terkini

pasien, tujuan pengobatan, rencana perawatn serta menentukan prioritas pelayanan.

Tugas dan peran dari Kepala Ruangan yakni:

1) Mengatur pembagian tugas jaga perawat (jadwal dinas)

2) Mengadakan diskusi dengan staf untuk memecahkan masalah di ruangan

3) Membimbing siswa/mahasiswa (berkaja sama dengan pembimbing klinik) dalam

pemberian asuhan keperawatan di ruangan

4) Mengorientasikan pegawai baru, residen, mahasiswa kedokteran dan mahasiswa

keperawatan yang akan melakukan praktek di ruangan (disepakati dengan clinical

care manager/CCM) dengan menggunakan format orientasi

5) Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan klien/keluarga

dan tim kesehatan lain, antara lain kepala ruang rawat mengingatkan kembalu

klien/keluarga tentang perawat/ tim yang bertanggung jawab terhadap mereka di

ruangan yang bersangkutan

6) Bila PP cuti, tugas dan tanggung jawab PP dapat dilegasikan kepada PA senior (wakil

PP pemula yang ditunjuk) tetapi tetap di bawah pengawasan kepala ruang rawat

7) Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan di ruangan

8) Memantau dan mengevaluasi penampilan kerja semua tenaga yang ada di ruangan
9) Merencanakan dan melaksanakan evaluasi mutu asuhan keperawatan

Tugas dan peran dari Ketua Tim yakni:

1) Melakukan kontak dengan klien/keluarga pada awal masuk ruangan sehingga tercipta

hubungan terapeutik. Hubungan ini dibina secara terus menerus pada saat melakukan

pengkajian/tindakan pada klien/keluarga

2) Melakukan pengkajian terhadap klien baru atau melengkapi pengkajian yang sudah

dilakukan PP pada sore, malam, atau hari libur

3) Menetapkan rencana asuhan keperawatan berdasarkan analisis standar renpra sesuai

dengan hasil pengkajian

4) Menjelaskan renpra yang sudah ditetapkan kepada PA di bawah tanggung jawabnya

sesuai klien yang dirawat (preconference)

5) Menetapkan PA yang bertanggung jawab pada setiap klien, setiap kali giliran jaga

(shift). Pembagian klien didasarkan pada jumlah klien, tingkat ketergantungan klien,

dan tempat tidur yang berdekatan

6) Melakukan bimbingan dan evaluasi (mengecek) PA dalam melakukan tindakan

keperawatan, apakah sesuai dengan SOP

7) Melakukan tindkaan keperawatan yang bersifat terapi keperawatan dan tindakan

keperawatan yang tidak dapat dilakukan oleh PA

8) Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium

9) Melakukan kegiatan serah terima klien di abwah tanggung jawabnya bersama dengan

PA

10) Mendampingi dokter visite klien di bawah tanggung jawabnya. Nila PP tidak ada,

visite didampingi oleh PA sesuai timnya

11) Melakukan evaluasi asuhan keperawatan dan membuat catatan perkembangan klien

setiap hari
12) Melakukan pertemuan dengan klien/keluarga minimal setiap 2 hari untuk membahas

kondisi keperawatan klien (bergantung pada kondisi klien)

Tugas dan peran dari Perawat Pelaksana yakni:

1) Membaca renpra yang telah ditetapkan PP

2) Membina hubungan terapeutik dengan klien/keluarga, sebagai lanjutan kontrak yang

sudah dilakukan PP

3) Menerima klien baru (kontrak) dan memberikan informasi berdasarkan format

orientasi klien/keluarga jika PP tidak ada di tempat

4) Melakukan tindakan keperawatan pada kliennya berdasarkan renpra

5) Melakukan evaluasi terhadap tindkaan yang telah dilakukan dan

mendokumentasikannya pada format yang tersedia

6) Mengikuti visite dokter bila PP tidak ditempat

7) Memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan

8) Mengkomunikasikan kepada PP/PJ dinas bila menemukan masalah yang perlu

diselesaikan

9) Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostic, laboratorium, pengobatan, dan

tindakan

10) Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan pada klien/keluarga yang

dilakukan oleh PP

11) Melakukan inventaris fasilitas yang terkait dengan timnya

12) Membantu tim lain yang membutuhkan

13) Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga klien yang menjadi tanggung

jawabnya dan berkoordinasi dengan PP


1. Pre Timbang Terima dari Shift Malam ke Shift Pagi

Narator: Pada pagi hari di Rumah Sakit Stella Maris di Ruang Santo Joseph 4 pukul

08.00 WITA akan dilaksanakan operan dari shift malam ke shift pagi. Pada

pukul 07.50 para perawat yang bertugas berkumpul di nurse station untuk

melakukan operan atau timbang terima.

Karu: “Selamat pagi semua, pertama-tama marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat

Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat serta karunianya kita dapat berkumpul di

Ruang Semanggi RS Sehanti dalam keadaan sehat. Pada hari ini saya disini

selaku kepala ruangan akan memimpin timbang terima kita dari shift malam ke

shift pagi yang rutin lakukan pada setiap pergantian shift, namun sebelumnya

saya akan mendata perawat terlebih dahulu. Unutk yang dians malam, perawat

Glein dan Perawat Elisabeth?”

PP Glein dan PA Elisabeth (malam): “Ada bu”

Karu: “Untuk yang akan dinas pagi, perawat Fitri dan Perawat Linda?”

PP Fitri dan PA Linda (pagi): “Hadir bu”

Karu: “Baiklah, sekarang kita akan melakukan timbang terima, untuk selanjutnya

kepada perawat Glein selaku katim shift malam dipersilahkan untuk

menyampaikan dan menjelaskan kondisi masing-masing pasien saat ini kepada

perawat yang dinas pagi”

Narator: Perawat yang berdinas malam menyampaikan data-data pasien sesuai dengan

keadaan yang ada dan sesuai dengan data yang dicatat, dan perawat yang

berdinas pagi mencatat apa yang disampaikan terkait data pasien.

PP Glein (malam): “Selamat pagi, terima kasih untuk kesempatan yang diberikan kepada

kami untuk menjelaskan kondisi pasien saat ini. Jumlah pasien saat ini adalah 2
orang dengan tingkat ketergantungan yakni partial care 1 orang dan total care 1

orang.

Identitas untuk pasien dengan tingkat ketergantungan total care atas nama Ny. Y

umur 36 tahun, tanggal masuk 28 Juni 2020 sudah dua hari perawatan, dokter

yang merawat yakni dr. Satria, SpPD dengan diagnoa medis Gagal Ginjal

Kronik (GGK). Masalah keperawatannya yakni gangguan keseimbangan Ciaran

dan elektrolit lebih, dan perubahan kebutuhan nutrisi kurang.

Pasien memerlukan keperawatan penuh, pasien saat ini bedrest total, urine 50

cc/24 jam, balance cairan 1000 cc/24 jam, mual tetap ada selama dirawat, ureum

300 mg/dL, pasien program HD 2x seminggu Senin dan Kamis, terpasang infus

NaCl 10 tpm, dokter sudah menjelaskan mengenai penyakitnya, pasien sedang

menjalani diet rendah protein 1 gram.

Kesadaran composmentis, TD 130/80 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu 36,8 oC, RR

20 x/menit, tidak sesak napas, edema pada ekstremitas bawah, urine sedikit,

hasil laboratorium terbaru yakni Hb 9 mg/dL, albumin 3, ureum 237 mg/dL,

pasien masih mengeluh mual.

Awasi balance cairan, batasi asupan cairan, konsul ke dokter untuk pemasangan

dower kateter, pertahankan pemberian deuretik injeksi furosemit 3 x 1 amp,

bantu pasien memenuhi kebutuhan dasarnya, jaga aseptic dan antiseptic setiap

melakukan prosedur.

Selanjutnya adalah pasien dengan tingkat ketergantungan parsial care atas nama

Ny. B umur 27 tahun, tanggal masuk 27 Juni 2020 sudah tiga hari perawatan,

dokter yang merawat yakni dr. Deni, SpB dengan diagnoa medis post ileostomi.

Masalah keperawatannya yakni nyeri post op dan resiko tinggi infeksi pada area

infeksi.
Pasien memerlukan bantuan dalam melakukan aktivitasnya, mual dirasakan oleh

pasien, terpasang infus RL 8 tpm, dokter sudah visite tadi malam, pasien

dianjurkan memakan bubur.

Kesadaran composmentis, TD 120/70 mmHg, nadi 82 x/menit, suhu 37,1 oC, RR

20 x/menit, tidak sesak napas, urine normal, eliminasi feses baik, pasien masih

merasa lapar dan risih terhadap pakaian yang dikenakannya.

Konsul ke dokter untuk pemberian antibiotic kepada pasien, injeksi ketorolac 1

amp jika pasien merasakan nyeri tidak tertahankan, membantu pasien makan

dan mengganti pakaian, jaga aseptic dan antiseptic setiap melakukan prosedur.

Sekian operan dinas dari saya, implementasi yang telah dilakukan akan

dijelaskan oleh perawat Elisabeth selaku perawat pelaksana. Perawat Elisabeth

saya persilahkan”

PA Elisabeth (malam): “Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya,

implementasi yang telah dilakukan bagi pasien Ny. Y, melakukan balance

cairan per 24 jam, memantau asupan cairan pasien dan memberikan injeksi

furosemit pada jam 12 malam. Selanjutnya implementasi yang dilakukan bagi

pasien Ny. B, memberikan injeksi ketorolac, mengajarkan teknik relaksasi,

mengganti pakaian dan memberikan makan bubur”

Karu: “Terima kasih untuk perawat shift malam yang telah menyampaikan kondisi

dari semua pasien saat ini, mungkin ada yang perlu ditambahkan dari katim”

PP Glein (malam): “Bagi perawat shift pagi perlu menyiapkan apa yang perlu dicatat

mengenai kondisi pasien saat nanti kita akan melakukan validasi terhadap

pasien”

PP Fitri dan PA Linda (pagi): “Baiklah”


2. Pelaksanaan

Narator: Selanjutnya karu, katim dan perawat pelaksana menuju ke ruang pasien. Saat

berada di ruangan pasien, karu menyiapkan pasien dan bersama dengan katim

serta perawat pelaksana pagi untuk melakukan validasi.

Karu: (di ruangan Ny. Y dan Ny. B) “Selamat pagi bapak ibu, seperti biasa kami

disini akan melakukan kegiatan timbang terima yang rutin dilakukan setiap

pergantian shift yang tujuannya untuk mengkomunikasikan keadaan pasien

sekarang dan menyampaikan informasi penting antar shift jaga. Perkenalkan

perawat yang akan bertugas shift pagi pada hari ini, ada perawat Fitri sebagai

katim dan perawat Linda sebagai perawat pelaksana. Mereka yang akan

bertugas menggantikan perawat shift malam”

Narator: Katim mempersilahkan perawat pelaksana yang shift pagi untuk melakukan

validasi langsung kepada pasien.

PP Fitri: “Kepada perawat Linda silahkan untuk mengecheck pasien”

Narator: Di tempat tidur salah satu pasien perawat Linda melakukan validasi terhadap

pasien. Perawat Linda memperkenalkan dirinya dan menanyakan mengenai

keadaan pasien tersebut mengenai kerisihan pasien tersebut dengan pakaian

yang dikenakannya dan perawat Linda akan membantu ibu tersebut mengganti

pakaiannya setelah timbang terima selesai dan tidak ada keluarga yang dapat

membantu pasien tersebut dalam mengganti pakaiannya. Setelah perawat Linda

melakukan validasi ia pun berpamitan dengan ibu tersebut. Demikian katim dan

perawat pelaksana shift siang melakukan validasinya. Selanjutnya mereka

masuk ke nurse station lagi untuk merencanakan kegiatan selanjutnya.

PP Fitri: “Baik, untuk intervensi selanjutnya adalah lakukan pemeriksaan tanda-tanda

vital ke semua pasien dan untuk Ny. Y berikan posisi mika-miki yang nyaman
dan bila perlu konsulkan lagi ke dokter. Untuk Ny. B tindakan yang dilakukan

adalah berikan obat penurun rasa nyeri jika diperlukan, ganti pakaiannya dan

konsul ke dokter mengenai obat antibiotiknya.

Karu: “Sebelum saya akhiri mungkin ada tambahan yang perlu didiskusikan?”

Narator: Tidak ada lagi hal yang ditambahkan oleh perawat-perawat yang shift malam

dan pagi.

3. Post Timbang Terima dari Shift Malam ke Shift Pagi

Narator: Kegiatan timbang terima sudah selesai dan selanjutnya kepala ruangan menutup

kegiatan timbang terima.

Karu: “Baik, terima kasih atas kerjasamanya, kita tadi sudah melakukan kegiatan

timbang terima. Saya harap dengan adanya kegiatan ini proses pendelegasian

tugas bisa jelas dan terstruktur. Demikian timbang terima ini, semoga apa yang

telah kita lakukan ini memberi banyak keuntungan bagi kita semua dan kita

diberikan kelancaran dalam melaksanakan tugas masing-masing”

Narator: Timbang terima yang dilakukan dari perawat shift malam ke shift pagi telah

selesai dan perawat shift pagi mengerjakan apa yang telah diinformasikan oleh

perawat shift malam.

4. Pre Timbang Terima dari Shift Pagi ke Shift Siang

Narator: Waktu cepat berlalu, setelah perawat shift pagi di Rumah Sakit Stella Maris di

Ruang Santo Joseph 4 selesai melaksanakan tugasnya pada pukul 13.45,

perawat shift pagi berkumpul di nurse station lagi untuk melaksanakan operan

dinas dari shift pagi ke shift siang beserta kepala ruangan.


Karu: “Selamat siang semua, marilah kita ucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan

sebagai sang pencipta yang dengan rahmatnya kita dapat berkumpul di Ruang

Semanggi RS Sehanti dalam keadaan sehat. Pada saat ini kita akan melakukan

timbang terima yang dipimpin oleh saya dari shift pagi ke shift siang yang rutin

kita lakukan setiap pergantian shift. Pertama saya akan mendata perawat terlebih

dahulu. Perawat shift pagi, perawat Fitri dan perawat Linda?”

PP Fitri dan PA Linda (pagi): “Ada ibu”

Karu: “Bagi perawat shift siang, perawat Glein dan perawat Elisabeth?”

PP Glein dan PA Elisabeth: “Iya bu, sudah ada”

Karu: “Dikarenakan semuanya sudah lengkap, sekarang kita akan memulai timbang

terima kita, untuk selanjutnya saya persilahkan perawat Fitri untuk

menyampaikan dan menjelaskan kondisi masing-masing pasien saat ini kepada

perawat shift siang”

Narator: Perawat yang shift pagi menyampaikan data-data pasien sesuai dengan keadaan

terkini pasien dan sesuai dengan yang telah dicatat, kemudian perawat shift

siang mendengar dan mencatat hal-hal yang disampaikan oleh perawat shift pagi

PP Fitri (pagi): “Selamat siang, terima kasih untuk kesempatan yang diberikan kepada

kami untuk menjelaskan kondisi pasien saat ini. Saat ini jumlah pasien adalah 2

orang pasien dengan tingkat ketergantungan 1 total care dan 1 parsial care.

Tidak ada pasien baru masuk.

Identitas pasien dengan tingkat ketergantungan total care atas nama Ny. Y umur

36 tahun tanggal masuk 28 Juni 2020 sudah dua hari perawatan, dokter yang

menangani yakni dr. Satria, SpPD dengan diagnose medis Gagal Ginjal Akut

(GGK). Masalah keperawatannya yakni gangguan keseimbangan cairan dan

elektrolit, dan perubahan kebutuhan nutrisi kurang.


Pasien masih dalam bedrest total, urine yang keluar dalam 7 jam terakhir

sebanyak 15 cc, mual masih dirasakan oleh pasien, ureum 300 mg/dL, pasien

program HD 2x seminggu Senin dan Kamis, terpasang infus NaCl 0,9% 10 tpm,

pasien sedang menjalani diet rendah protein 1 gram.

Kesadaran masih composmentis, TD 140/80 mmHg, nadi 82 x/menit, suhu

36,7oC, RR 20 x/menit, tidak sesak napas, edema pada ekstremitas bawah, urine

sedikit berwarna pekat, hal laboratorium terakhir yakni Hb 9 mg/dL, albumin 3,

ureum 237 mg/dL, pasien masih mengeluh mual.

Awasi balance cairan, batasi asupan cairan pasien, konsul ke dokter untuk

pemasangan dower kateter karena sebelumnya dokter tidak dapat dihubungi,

pertahankan pemberian diuretic injeksi furosemit 3 x 1 amp, hubungi bagian

laboratorium untuk memeriksa hasil terbaru dari pasien, bantu pasien memenuhi

kebutuhan dasarnya, jaga aseptic dan antiseptic setiap melakukan prosedur.

Selanjutnya adalah pasien dengan tingkat ketergantungan parsial care atas nama

Ny. B umur 27 tahun tanggal masuk 27 Juni 2020 sudah tiga hari perawatan,

dokter yang merawat yakni dr. Deni, SpB dengan diagnose medis Post

Ileostomi. Maslaah keperawatan yakni nyeri post op dan resiko tinggi infeksi.

Pasien memerlukan bantuan dalam makan dan berpakaian, mual dirasakan oleh

pasien, terpasang infus RL 8 tpm, dokter belum visite tadi pagi, pasien saat ini

memakan bubur.

Kesadaran composmentis, TD 120/80 mmHg, nadi 81 x/menit, suhu 36,9 oC, RR

20 x/menit, tidak sesak napas, urine normal, eliminasi feses baik, pasien masih

merasa lapar dan rishi terhadap pakaian yang dikenakannya.

Berikan antibiotic metronidazole 3 x 1 amp dan injeksi ketorolac 1 amp jika

pasien merasakan nyeri tidak tertahankan, membantu pasien makan dan


mengganti pakaian, jaga aseptic dan antiseptic setiap melakukan prosedur.

Sekian operan dinas dari saya, implementasi yang telah dilakukan akan

dijelaskan oleh perawat Linda selaku perawat pelaksana, perawat Linda

dipersilahkan”

PA Linda (pagi): “Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya,

implementasi yang telah dilakukan bagi pasien Ny. Y, mengukur jumlah urine

dalam 7 jam, memantau asupan cairan pasien dan memberikan injeksi furosemit

pada jam 9 pagi. Selanjutnya implementasi yang dilakukan bagi pasien Ny. B,

memberikan injeksi antibiotic dan ketorolac, mengajarkan teknik relaksasi,

mengganti pakaian dan memberikan makan bubur”

Karu: “Terima kasih untuk perawat shift pagi yang telah menyampaikan kondisi dari

semua pasien saat ini, mungkin ada yang perlu ditambahkan dari katim”

PP Fitri (pagi): “Bagi perawat shift siang siapkan yang perlu dicatat mengenai kondisi

pasien saat nanti akan melakukan validasi terhadap pasien”

PP Glein dan PA Elisabeth (siang) : “Akan kami siapkan”

5. Pelaksanaan

Narator: Selanjutnya karu, katim dan perawat pelaksana menuju ke ruang pasien. Saat

berada di ruangan pasien, karu menyiapkan pasien dan bersama dengan katim

serta perawat pelaksana siang untuk melakukan validasi.

Karu: (di ruangan Ny. Y dan Ny. B) “Selamat siang bapak ibu, seperti sebelumnya

kami disini akan melakukan kegiatan timbang terima yang rutin dilakukan

setiap pergantian shift yang tujuannya untuk mengkomunikasikan keadaan

pasien sekarang dan menyampaikan informasi penting antar shift jaga.

Perkenalkan perawat yang akan bertugas shift siang, ada perawat Glein sebagai
katim dan ada perawat Elisabeth sebagai perawat pelaksana. Mereka yang akan

bertugas menggantikan perawat shift pagi”

Narator: katim mempersilahkan perawat pelaksana yang shift siang untuk melakukan

validasi langsung kepada pasien.

PP Glein:“Kepada perawat Elisabeth silahkan untuk mengecheck pasien”

Narator: Di tempat tidur salah satu pasien perawat Elisabeth melakukan validasi terhadap

pasien. Perawat Elisabet memperkenalkan dirinya dan menanyakan mengenai

keadaan pasien tersebut mengenai nyeri yang dirasakan oleh ibu tersebut,

apakah sudah makan obat dan adakah perubahan pada nyeri yang dirasakan oleh

pasien tersebut setelah pemberian obat. Setelah perawat Elisabeth melakukan

validasi ia pun berpamitan dengan ibu tersebut. Demikian katim dan perawat

pelaksana shift siang melakukan validasinya. Selanjutnya mereka masuk ke

nurse station lagi untuk merencanakan kegiatan selanjutnya.

PP Glein:“Baik, untuk intervensi selanjutnya adalah lakukan pemeriksaan tanda-tanda

vital ke semua pasien dan untuk Ny. Y berikan posisi mika-miki yang nyaman

dan bila perlu konsulkan lagi ke dokter. Untuk Ny. B tindakan yang dilakukan

adalah berikan obat penurun rasa nyeri jika diperlukan, ganti pakaiannya dan

konsul ke dokter mengenai obat antibiotiknya.

Karu: “Sebelum saya akhiri mungkin ada tambahan yang perlu didiskusikan?”

Narator: Tidak ada lagi hal yang ditambahkan oleh perawat-perawat yang shift pagi dan

malam.

6. Post Timbang Terima dari Shift Pagi ke Shift Siang

Narator: Kegiatan timbang terima sudah selesai dan selanjutnya kepala ruangan menutup

kegiatan timbang terima.


Karu: “Baik, terima kasih atas kerjasamanya, kita tadi sudah melakukan kegiatan

timbang terima. Saya harap dengan adanya kegiatan ini proses pendelegasian

tugas bisa jelas dan terstruktur. Demikian timbang terima ini, semoga apa yang

telah kita lakukan ini memberi banyak keuntungan bagi kita semua dan kita

diberikan kelancaran dalam melaksanakan tugas masing-masing”

Narator: Demikian role play management of care mengenai timbang terima dari

kelompok 3. Maaf jika ada kekurangan. Terima kasih atas perhatiannya. Tuhan

Yesus Memberkati.

Anda mungkin juga menyukai