Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

KLIEN DENGAN ANSIETAS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Ajar Pshyciatric Nursing

Dosen : Habsyah Saparidah A.S.Kep,.Ners,.M.Kep

Disusun Oleh :
Rismayati
4002180023

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN

STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG

2020
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

KLIEN DENGAN ANSIETAS

Nama Mahasiswa : Rismayati


Nama Pasien/Ruang : Ny. A / Ruang Kenanga
No. RM : 0976542678
Hari Tanggal : Rabu, 3 Juni 2020
Hari ke/ Pertemuan ke :I/I
Fase : Orientasi
1. Kondisi klien (Berikan gambaran kondisi klien pada saat terakhir bertemu)
Data Objektif : -
Data Subjektif : -
2. Diagnosa keperawatan (tuliskan diagnosa keperawatan yang akan diatasi pada pertemuan
ini berdasarkan diagnosa diatas) -
3. Tujuan Keperawatan (Tuliskan tujuan keperawatan, yang akan capai pada pertemuan ini
sesuai dengan diagnosa diatas)
1. Pasien (Ny.A) mampu menjalin hubungan saling percaya
2. Dapat mengetahui identitas pasien

4. Tindakan keperawatan (Tuliskan keperawatan secara teoritis dari tujuan di atas yang akan
diselesaikan pada pertemuan ini)
1. Berkenalan
2. Menanyakan Identitas Pasien
- Nama
- Nama panggilan
- Usia
- Alamat
- Pendidikan
- Status
- Anak
- Diantar oleh siapa
II. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK
(Merupakan penjabaran dari semua tindakan keperawatan, dibuat dalam kalimat langsung)
1. Orientasi
Salam terapeutik
“Assalamualaikum bu , Selamat Pagi”
Memperkenalkan diri
“Perkenalkan bu, saya perawat Rismaya saya dari Stikes Dharma Husada Bandung, saya
yang akan merawat ibu selama 2 minggu kedepan. Saya akan berpraktek dari pukul 7 pagi
sampai pukul 14.00 siang. Kalau boleh tau nama ibu siapa?”

Membuka pembicaraan dengan topik umum


“Hari ini cerah ya bu, bagaimana menurut ibu?”
“Bagaimana perasaan ibu A hari ini?”
“Oh iya, tadi pagi ibu A kesini jam berapa?”
“Kemudian sudah melakukan apa saja pagi ini?”
“Apa ibu A sudah mandi?”

Evaluasi/validasi kontrak (topik,waktu,tempat)


Ibu A, bolehkah hari ini saya berbincang dengan ibu A ? agar saya dapat mengenal
dengan ibu lebih dekat, ibu ada waktunya sekarang? Bolehkah saya berbincang dengan
ibu selama 10 menit ? untuk tempatnya apakah diruangan ibu ?

2. Kerja (Penjabaran tindakan keperawatan yang akan dilakukan pada pertemuan, ditulis
dengan kalimat langsung).
“Ibu , kan nama ibu Ny.A , ibu senangnya dipanggil dengan sebutan apa?”
“Kalau boleh tau usia ibu A berapa?”
“Ibu tinggal di daerah mana ?”
“alamat ibu dimana ?”
“pendidikan ibu sampai tingkat apa?”
“ibu sudah menikah apa belum ?”
“Apakah suami ibu masih ada?”
“selama ibu dirumah ibu mengerjakan apa saja?”
“Apakah ibu sudah punya anak?”
“Ibu A kalau boleh tau Ibu A diantar ke RS ini dengan siapa?”

3. Terminasi
Evaluasi perasaan klien setelah berbincang-bincang
 Bagaimana perasaan ibu A setelah kita berbincang bincang selama 10 menit ini?

Evaluasi isi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini


 Coba ibu A, bolehkah diulangi kembali apa saja yang sudah kita bicarakan selama 10
menit ini?

Tindak lanjut/PR untuk klien (ditulis dalam kalimat langsung, diberikan berdasarkan hasil
evaluasi terhadap klien jika klien belum bisa menyebutkan atau belum mengerti berikan PR
untuk mengingat/memahami topik yang dibahas pada pertemuan ini. Namun jika klien sudah
mengerti maka beri PR yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya)
 Ibu A, tadi saat kita berbincang bincang dengan ibu masih ada pertanyaan yang belum
terjawab, yaitu tentang apa saja yang dilakukan oleh ibu selama ibu dirumah serta
dengan siapa ibu A diantar ke RS ini? Baik ibu, ibu A boleh mengingat-ngingatnya
kembali pada saat ibu A diruangan, mungkin nanti saat kita bertemu dan berbincang
kembali, ibu bisa menceritakannya?

Kontrak yang akan datang (topik, waktu dantempat)

Ibu A, tidak terasa ya sudah 10 menit kita berdiskusi , bagaimana kalau nanti jam 12 siang
kita bertemu kembali untuk berbincang tentang bagaimana ibu bisa dibawa ke RS ini dan
untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaan ibu? kira kira ibu maunya berapa
menit? Bagaimana kalau 10 menit lagi? Tempatnya di Taman , apakah ibu bersedia?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN ANSIETAS

Nama Mahasiswa : Rismayati


Nama Pasien/Ruang : Ny. A / Ruang Kenanga
No. RM : 0976542678
Hari Tanggal : Rabu, 3 juni 2020
Hari ke/ Pertemuan ke : I / II
Fase : Pengkajian

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Data Subjektif :

a. Klien mengatakan takut jika pasien berada dirumah.

b. Klien mengatakan dulu klien pernah dijahati oleh tetanganya.

c. Klien mengatakan sulit tidur

d. Klien mengatakan tidak nafsu makan.

Data Objektif

a. Klien terlihat seperti orang bingung

2. Diagnosa Keperawatan

Ansietas

3. Tujuan Tindakan Keperawatan

a. Tujuan Umum : mengatasi gangguan ansietas klien.

b. Tujuan Khusus :
1) Mengetahui Penyebab pasien dibawa kerumah sakit jiwa

2) Pasien mampu mengenal ansietas

3) Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi

4) Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi ansietas

4. Tindakan Keperawatan

a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan
nyaman saat berinteraksi.

Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah

1) Mengucapkan salam terapeutik

2) Menjelaskan tujuan interaksi

3) Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan) setiap kali bertemu pasien

b. Membantu pasien mengenal ansietas :

1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya

2) Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas

3) Bantu pasien mengenal penyebab ansietas

4) Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas

B. Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

Salam terapeutik
“Assalamualaikum ibu A , Selamat Siang”
Memperkenalkan diri
“Ibu A, masih ingatkah saya perawat yang tadi pagi berbincang dengan ibu? Ya betul ibu
A, ternyata ibu A masih ingat dengan saya ya, ingatan ibu A luarbiasa..”
Apabila pasien lupa : Ibu A, Perkenalkan kembali yaa, Saya perawat Rismaya saya dari
Stikes Dharma Husada Bandung, saya yang akan merawat ibu selama 2 minggu kedepan.
Saya akan berpraktek dari pukul 7 pagi sampai pukul 14.00 siang. Ini dengan ibu A yang
tadi ingin dipangil A kan bu?”
Membuka pembicaraan dengan topik umum
“Siang ini di Taman suasananya sejuk ya bu”
“ bagaimana menurut ibu?”
“bagaimana tadi makan nya bu?”
“Apakah makannya habis?”
“sepertinya ibu tampak cantik hari ini”
“ibu tampak lebih berseri”
b. Evaluasi/validasi

Ibu A, tadi pagi sekitar pukul 8 kita berbincang dan sudah janjian kalau kita akan
berbincang kembali pada pukul 12 siang mengenai penyebab ibu A dibawa ke rumah sakit
ini, dan untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaan ibu. sesuai kontrak waktu ya bu
kita akan berbincang 15 menit untuk tempatnya di Taman , bagaimana ibu A apakah
bersedia?
c. Kontrak :

· Topik

“Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang kecemasan dan latihan cara
mengontrol cemas dengan latihan relaksasi”

· Waktu

“Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15
menit saja”

· Tempat
“Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah, Bagaimana jika ditaman saja kita
berbincang-bincang”

· Tujuan

“Agar ibu dapat mengetahui kecemasan yang ibu rasakan serta cara mengatasinya”

2. Fase Kerja

“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini”

“Coba Ibu ceritakan pada saya”

“Ohh jadi ibu merasa takut jika tetangga ibu melakukan tindakan kejahatan kepada ibu. Jika
boleh saya tahu, bagaimana cara Ibu mengatasinya”

“Saya mengerti bagaimana perasaan Ibu. Setiap orang akan memiliki perasaan yang sama jika
diposisi Ibu. Tapi saya sangat kagum sama Ibu Karena Ibu mampu menahan semua cobaan ini.
Ibu adalah orang yang luar biasa. Yang perlu Ibu ketahui adalah Ibu saat ini berada pada tingkat
kecemasan yang sedang. Untuk itu, Ibu perlu melakukan terapi disaat ibu merasakan perasaan
cemas yang berat. Terapi ini akan membantu menurunkan tingkat kecemasan Ibu. Bagaimana
kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan ibu dengan latihan relaksasi dengan cara tarik
nafas dalam, ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecemasan yang ibu rasakan”

“Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan saya, lalu ibu bisa
mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya bu. Ibu silakan duduk dengan posisi
seperti saya. Pertama-tama, ibu tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam
hitungan tiga setelah itu ibu hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-
lahan. Sekarang coba ibu praktikkan”

“Bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini selama 5 sampai
10 kali sampai ibu merasa relaks atau santai. Selain cara tersebut untuk mengatasi kecemasan
ibu, ibu bisa melakukan dengan metode pengalihan yaitu dengan ibu melepas kecemasan dengan
tertawa, berolahraga, menulis kecemasan ibu disebuah kertas,bersantai seperti jalan-jalan atau
ibu juga bisa mengatasinya dengan mendengarkan musik.
3. Fase Terminasi

a. Evaluasi

· Subyektif

Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang ibu rasakan dan latihan
relaksasi?

· Obyektif

Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.

b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)

“Jam berapa ibu akan berlatih lagi melakukan cara ini?”

“Mari, kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung
praktikkan cara ini”

c. Kontrak yang akan datang

· Topik

“Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang ibu rasakan, bagamana
jika kita latihan kembali besok bu? Jangan lupa ibu mencoba teknik yang lain untuk mengurangi
kecemasan ibu ya”

· Waktu

“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jam yang sama seperti hari ini.
Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya besok? Bagaimana kalau
20 menit saja”

· Tempat

“Dimana ibu akan latihan dengan saya besok? Ya sudah, bagaimana kalau besok kita
melakukannya diruang televisi saja”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

KLIEN DENGAN ANSIETAS

Nama Mahasiswa : Rismayati


Nama Pasien/Ruang : Ny. A / Ruang Kenanga
No. RM : 0976542678
Hari Tanggal : Jum’at, 24 April 2020
Hari ke/ Pertemuan ke : II / III
Fase : Implementasi

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Data Subjektif :

a. Klien mengatakan takut jika pasien berada dirumah.

b. Klien mengatakan dulu klien pernah dijahati oleh tetanganya.

c. Klien mengatakan sulit tidur

d. Klien mengatakan tidak nafsu makan.

Data Objektif

a. Klien terlihat seperti orang bingung

2. Diagnosa Keperawatan

Ansietas

3. Tujuan Tindakan Keperawatan

a. Tujuan Umum

Mengatasi gangguan ansietas klien


b. Tujuan Khusus

- Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik distraksi untuk mengatasi ansietas

- Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik distraksi

- Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik distraksi untuk mengatasi ansietas

4. Tindakan Keperawatan

a. Ajarkan pasien teknik distraksi untuk meningkatkan kontrol diri dan mengurangi ansietas :

1) Melakukan hal yang disukai

2) Menonton TV

3) Mendengarkan music yang disukai

b. Motivasi pasien untuk melakukan teknik distraksi setiap kali ansietas muncul

B. Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

“Assalamualaikum, Selamat pagi”


 “Bagaimana keadaan  ibu A pagi ini ?”

Memperkenalkan diri
“Ibu A, masih ingatkah saya perawat yang kemarin berbincang dengan ibu? Ya betul ibu A,
ternyata ibu A masih ingat dengan saya ya, ingatan ibu A luarbiasa..
Apabila pasien lupa : Ibu A, Perkenalkan kembali yaa, Saya perawat Rismaya saya dari
Stikes Dharma Husada Bandung, Saya akan berpraktek dari pukul 7 pagi sampai pukul
14.00 siang.

Membuka pertanyaan dengan topik umum

“bagaimana tadi tidurnya bu?”


“apakah tidurnya tadi ibu A nyenyak?”
“apakah ibu A sudah makan pagi?”

b. Evaluasi/Validasi

“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah melatih cara mengalihkan situasi untuk
menghilangkan kecemasan ibu?”

c. Kontrak :

· Topik

“Baiklah ibu sesuai janji kita kemarin, hari ini saya datang kembali untuk mendiskusikan tentang
latihan distraksi dengan tehnik pengalihan.”

· Waktu

” Berapa lama kita akan berlatih ibu? “Bagaimana jika 10 menit?”

· Tempat

“Dimana kita akan berdiskusi? “Bagaimana jika diruang televisi saja?”

· Tujuan

“Tujuan dari latihan hari ini adalah agar ibu dapat meningkatkan kontrol kecemasan pada diri ibu
dan ibu dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari ibu.”
2. Fase Kerja

“Ibu, kemarin waktu kita diskusi ibu mengatakan bahwa saat cemas rasanya seluruh badan ibu
tegang, baik pikiran maupun fisik. Nah, latihan distraksi ini bermanfaat untuk mengalihkan rasa
cemas ibu sehingga membuat pikiran dan fisik ibu relak atau santai. Dalam teknik ini ibu harus
melakukan hal-hal yang dapat membuat ibu relak misalnya dengan menonton acara televisi
kesukaan ibu, atau dengan mendengar music yang ibu sukai. Nah, sekarang ibu sudah tau kan
hal-hal apa saja yang dapat ibu lakukan untuk mengurangi rasa cemas ibu. Nanti apabila ibu
merasa cemas lagi, ibu bisa melakukan salah satu teknik distraksi atau pengalihan yang saya
beritahu tadi. “

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi

· Subjektif

“Bagaimana apa ada yang ingin ibu tanyakan dari penjelasan saya tadi?”

· Objektif

“Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari. Wah bagus sekali, nanti jika ibu merasa
cemas, ibu dapat melakukan teknik ditraksi yang tadi saya jelaskan ya.”

b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)

“Kapan ibu akan mulai mencoba melakukan cara ini? Baiklah setiap ibu merasa cemas, ibu bisa
langsung mempraktikkan cara ini.”

c. Kontrak yang akan datang

· Topik

Nah bu masih ada cara ke-3 yaitu dengan melakukan pendekatan spiritual,
· Waktu

“Bagaimana kalau kita latihan cara yang ketiga ini besok dengan jam yang sama seperti hari
ini?”

· Tempat

“Mau latihan dimana kita bu? Bagaimana jika disini lagi ? Apa masih ada yang mau ditanyakan
bu? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu. Selamat siang.

Anda mungkin juga menyukai