Anda di halaman 1dari 11

Gambaran Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan di Ruang

Rawat Dalam Rumah Sakit Dharma Husada Bandung

Pemeran :
Kepala Ruangan : Novi Yulianti
Perawat Primer 1 : Wanda Aliya
Perawat Primer 2 : Ahmad Nasrul Rasyid
Perawat 1 : Rismayati
Perawat 2 : Azmi Hakim
Perawat 3 : Dira Salsabila
Perawat 4 : Farhan
Perawat 5 : Siti Andini
Perawat 6 : Mely nursari
Perawat 7 : Windy putri
Perawat 8 : Riki Ramadhan

1
NASKAH ROLEPLAY

Di sebuah rumah sakit Dharma Husada di Ruang Penyakit Dalam kelas 3


yang terdiri dari 30 bed , pasien pria 12 orang dan pasien wanita 14 orang.
Terdapat pasien yang minimal care 5 orang, intermediate 14 orang dan total care 7
orang.

Terdapat pasien dengan penyakit gangguan sistem pernafasan dan


membutuhkan perawatan intermediate care. Setelah dilakukan beberapa
pemeriksaan ternyata pasien tersebut menderita BTA positif. Pasien seharusnya di
pindahkan ke ruang isolasi tetapi di ruangan tersebut penuh. Karena kejadian ini
sudah berulang beberapa kali maka diadakan rapat ruangan untuk memecahkan
masalah ini agar tidak terulang kembali.

Diruang Perawat..

Perawat 1 : Bu, pasien bernama Tn. X telah keluar hasil


pemeriksaan Radiologi dan laboratorium ternyata pasien
ini positif TBC paru dengan BTA positif, menurut ibu
bagaimana ? soalnya ruangan isolasi sudah penuh.

Perawat Primer 1 : Oh gitu yah, boleh saya lihat hasil pemeriksaannya ?


kalau gitu nanti saya bicarakan dengan kepala ruangan

Perawat primer menghampiri ruang kepala ruangan

Perawat Primer 1 : (mengetuk pintu) Assalammualaikum wr. wb

Kepala Ruangan : Waalaikumsalam, Masuk... Silahkan Duduk, ada apa ?

Perawat Primer 1 : Terimakasih Pak, begini Pak pasien bernama Tn. X


sudah ada hasil pemeriksaannya dan hasilnya pasien
positif TBC paru dengan BTA positif, sedangkan Ruang
Isolasi sudah penuh. Bagaimana pendapat Bapak
mengenai hal ini karena sudah sering terjadi kasus
seperti ini ?

2
Kepala Ruangan : Oh Begitu, Yasudah untuk sementara diruangan itu saja
dulu, karena tidak memungkinkan untuk dipindahkan ke
ruang Isolasi.

Perawat Primer 1 : Baik pak, terimakasih. Assalammualaikum wr. wb

Kepala Ruangan : Ya, Waalaikumsalam wr. wb

Perawat primer 1 meninggalkan ruangan.....

Di Ruangan Perawat, perawat primer 1 membicarakan dengan perawat


associate mengenai pasien bernama Tn. X yang didiagnosa menderita TBC paru
BTA positif

Perawat Primer 1 : Saya sudah konfirmasi dengan kepala ruangan, menurut


kepala ruangan pasien bernama Tn. X dirawat diruangan
itu saja, pasien dipindahkan apabila ruangan isolasi ada
yang kosong.

Perawat 1 : Bagaimana dengan pasien yang berada di ruangan


tersebut ?

Perawat 2 : Lalu bagaimana dengan perawat sendiri, sedangkan


untuk penggunaan masker dibatasi yaitu hanya untuk
ruangan isolasi saja ?

Perawat 3 : Jadi kalau keputusannya seperti itu maka APD kita


harus ditambah

Perawat Primer 1 : Iya , untuk sementara keputusan ini yang akan kita
laksanakan untuk yang lainnya saya akan konsultasi
kembali dengan kepala ruangan.

Pada saat sedang membicarakan hal itu perawat jaga siang sudah berada
diruangan dan mendengar apa yang dibicarakan dan mereka pun ikut berbicara.

3
Perawat 4 : Tapi bagaimana apabila Rumah Sakit menolak untuk
menambah jumlah Stok APD kita ?

Perawat 5 : Belum lagi, keluarga pasien yang lain komplain apabila


mengetahui ruangannya disatukan dengan pasien yang
memiliki penyakit menular.

Perawat primer 2 : iya kan hal ini sedang dibicarakan lagi kepada kepala
ruangan, kita tunggu saja hasilnya.

Diruang kepala ruangan...

Perawat primer 1 : Assalamualaikum wr. wb

Kepala ruangan : Waalaikumsalam wr. wb silahkan masuk

Perawat primer 1 : Pak bagaimana masalah pasien yang terkena penyakit


TBC ? perawat-perawat kita sudah komplain kalau harus
tetap diruangan itu, karena APD bagi perawat dibatasi,
Mereka takut tertular.

Kepala ruangan : Yasudah jika hal ini menjadi masalah bagi perawat
mungkin baiknya kita adakan rapat saja untuk mencari
penyelesaian masalah ini, mungkin waktunya besok saja
agar semua perawat hadir. Kira-kira jam 12.00 diruang
perawat.

Perawat primer 1 : Baik pak akan saya sampaikan kepada rekan-rekan saya
yang lain.

Perawat primer 1 meninggalkan ruang kepala ruangan dan menghampiri


perawat primer 2.

Perawat primer 1 : Bu kepala ruangan akan mengadakan rapat besok jam


12.00 siang untuk membahas masalah ini, tolong nanti
rekan-rekan yang lain beri tahu.

4
Perawat primer 2 : Iya baik nanti saya akan kasih tau kepada tim saya

Keesokan harinya diruang perawat rapat dimulai....

Kepala ruangan : (membuka acara rapat) assalamualaikum wr.wb

Staf : waalaikumsalamm wr.wb

Kepala ruangan : Terimakasih kepada rekan-rekan sejawat yang telah


beresedia hadir dalam rapat kali ini, hari ini kita akan
membahas beberapa hal mengenai masalah yang perawat
sampaikan kepada perawat primer diantaranya tentang
APD dan ruang isolasi. Baiklah kita langsung saja, disini
kita mempunyai pasien yang seharusnya dirawat diruang
isolasi tetapi ruangannya penuh sehingga pasien tersebut
masih dirawat bersama dengan pasien lain yang tidak
berpenyakit menular serta APD yang disediakan pihak
rumah sakit terbatas bagi perawat. Bagaimana pendapat
rekan-rekan mengenai masalah ini ? Agar ada jalan
keluar dan tidak ada masalah bagi kita semua.

Perawat 6 : Begini Pak, apakah kasus seperti ini harus selalu


dibiarkan dan pastinya akan berdampak untuk kita semua
dan juga para pasien disini.

Perawat 7 : Iya Pak, jika terus dibiarkan seperti ini BOR rumah
sakit akan semakin turun khususnya di ruang penyakit
dalam karena kurangnya ruangan isolasi

Perawat 8 : Lalu apabila Tn. X di biarkan di ruangan itu, maka


APD kita harus ditambah, masalahnya apakah rumah
sakit mengizinkannya ?

5
Perawat 1 : Terus nanti apabila keluarga pasien yang lain tahu
bahwa keluarganya disatukan dengan pasien yang
menderita TBC bagaimana ?

Perawat 8 : Terus apabila perawat disini tertular bagaimana ?

Perawat Primer 2 : Baik, kita pecahkan bersama-sama, bagaimana baiknya


agar tidak terjadi kesalahpahaman di antara kita. Saya
serahkan kepada bapak bagaimana baiknya.

Kepala Ruangan : Baik, saya tampung pendapat rekan-rekan, terimakasih


sudah mau menyampaikan pendapatnya. Kita akan bahas
satu persatu, untuk masalah APD mungkin saya akan
mengajukan kepada pihak rumah sakit apakah boleh
untuk menambah jumlah APD. Untuk pasien yang
disatukan dengan pasien yang terisolasi mungkin kita
menyekat bed dengan bed yang lain, jadi ada salah satu
bed yang kosong. Untuk keluarga pasien sendiri kita
akan bicarakannya dengan musyawarah agar keluarga
pasien menggunakan masker pada saat berada dalam
ruangan.

Perawat 1 : lalu bagaimana jika saat kita memberitahu tentang


penggunaan masker kepada keluarga pasien, dan
keluarga pasien bertanya untuk apa masker itu, kita harus
menjawab apa?

Perawat 2 : Nah iya, apabila kita memberitahu kepada keluarga


pasien yang ada di ruangan itu bahwa ada pasien lain
yang mempunyai penyakit menular apa tidak melanggar
privasi klien?

6
Kepala Ruangan : Mungkin ada rekan-rekan disini yang dapat
memberikan masukan untuk mengatasi masalah yang
ditanyakan oleh perawat 1 dan 2?

Perawat 6 : kalau masukan dari saya saat kita beritahu saja bahwa
penggunaan masker ini untuk mencegah terjadinya
infeksi nosokomial karena tetapi tidak menuntut
kemungkinan bahwa kita tidak tertular penyakit yang ada
di lingkungan ruangan rumah sakit.

Perawat 7 : saya cukup sependapat dengan perawat 6, intinya


bagaimana caranya kita menjelaskan kepada keluarga
pasien yang sedang menunggu bahwa penggunaan
masker di lingkup rumah sakit adalah penting agar tidak
terjadi penularan penyakit.

Perawat 4 : tapi kan masalahnya untuk APD sendiri belum ada


kejelasan dari pihak rumah sakit apakah Rumah Sakit
bersedia untuk menambah APD.

Kepala Ruangan : baik, terimakasih kepada rekan-rekan yang telah


memberikan masukannya. Insya Alloh dari hasil rapat
ini saya akan mengutarakan semua pertanyaan dan
keluhan dari apa yang kita bahas hari ini.

Perawat Primer 2 : baiklah, untuk rapat hari ini mungkin kita cukupkan
sampai disini, apabila masih ada pertanyaan maupun
keluhan dapat ditampung dulu dan dapat dibahas di rapat
selanjutnya setelah ada keputusan yang jelas untuk
penggunaan APD dari pihak Rumah Sakit.

Kepala Ruangan : untuk rapat selanjutnya nanti saya akan beritahu


secepatnya melewati perawat primer 1. Terimakasih atas
waktu luangnya menghadiri rapat hari ini dan semoga

7
ada titik terang dari masalah ini. baiklah, saya cukupkan
rapat hari ini, wassalamualaikum. wr. wb

Staf : wa’alaikumsalam. wr. wb

Setelah kepala ruangan membahas masalah yang sedang terjadi di ruang


penyakit dalam kelas 3 dengan kepala Rumah Sakit, kepala ruangan pun
memberitahukan kepada perawat primer 1 agar diadakan rapat kembali.

Perawat primer 1 : Bu, tadi kepala ruangan telah membahas masalah yang
kemarin kita bahas dalam rapat bersama kepela Rumah
sakit, dan kepala ruangan meminta hari ini jam 14.00
diadakan rapat yang kedua, tolong sampaikan kepada
semua perawat diruang penyakit dalam kelas 3.

Perawat primer 2 : baik bu saya akan informasikan kepada semua perawat


yang ada di ruang penyakit dalam kelas 3 agar
menghadiri rapat hari ini.

Saat rapat

Kepala ruangan : (membuka acara rapat) assalamualaikum wr.wb

Staf : waalaikumsalamm wr.wb

Kepala ruangan : terimakasih kepada rekan-rekan sejawat yang telah


beresedia hadir dalam rapat kedua hari ini, hari ini kita
akan membahas dan memecahkan semua masalah yang
telah kita diskusikan saat rapat kemarin, untuk itu saya
persilahkan kepada perawat Primer 1 untuk menjadi
notulen rapat hari ini.

Perawat Primer 1 : terimakasih kepada Bapak kepala ruangan, baiklah


mungkin yang pertama kita bahas masalah APD,
bagaimana pak apakah dari pihak rumah sakit
menyetujui tentang penambahan APD terutama masker?

8
Kepala Ruangan : untuk pihak Rumah Sakit, Alhamdulillah setelah kami
berdiskusi mereka menyetujui penambahan APD karena
darurat, tetapi setelah masalah ini selesai, mungkin
peraturan APD bahwa digunakan hanya di ruang isolasi
akan berlaku kembali.

Perawat 2 : nah untuk masalah APD sudah dipecahkan

Perawat 3 : berarti tinggal kita menginformasikan kepada setiap


keluarga pasien agar menggunakan masker selama ada di
ruangan rumah sakit.

Perawat 7 : kalau begitu masalahnya tinggal pasien yang


seharusnya diisolasi tetapi berada di ruang penyakit
dalam bagaimana, apakah sudah ada keputusan dari
kepala rumah sakit?

Kepala ruangan : ya masalah itu juga sudah ibu bicarakan, dari pihak
rumah sakit akan memberikan beberapa ruangan
tambahan untuk kamar di ruang isolasi.

Perawat 6 : tetapi untuk penambahan ruangan kan perlu waktu?


Sedangkan pasien yang seharusnya di ruang isolasi
masih ada di ruang penyakit dalam?

Kepala ruangan : ya itu juga sudah saya pikirkan, nanti di ruang penyakit
dalam kita buat sekat untuk pasien yang mengalami
penyakit menular untuk sementara waktu sebelum dibuat
ruang isolasi yang baru. Mungkin kurang efektif, dan
cukup sedikit membuat repot perawat, tetapi dengan cara
itu mungkin penyebaran penyakit akan lebih bisa
diminimalisir.

Perawat Primer 1 : bagaimana forum? Apakah setuju dengan usulan kepala


ruangan, atau ada sanggahan atau memberi tambahan?

9
Perawat 2 : kalo saya pribadi setuju karena menurut saya mungkin
dengan cara itu yang paling efektif untuk sementara ini
selagi pihak rumah sakit menyediakan ruangan tambahan
untuk ruang isolasi.

Perawat Primer 1 : untuk teman-teman yang lain bagaimana?

Staff : setuju ..

Perawat associate

(Perawat 8) : baik, telah diputuskan dan ini telah disepakati bersama


untuk masalah ini kita anggap clear. Saya kembalikan
kepada kepala ruangan

Kepala ruangan : terimakasih untuk perawat associate yang telah


mengatur jalannya rapat hari ini, mungkin telah
disepakati bersama dan saya anggap masalah ini clear
dan dapat jalan keluarnya. Apabila dari rekan-rekan
sejawat ada ide yang lebih baik bisa langsung bicara
dengan saya.

Staff : Baik Pak..

Kepala Ruangan : nah sekarang, rekan-rekan bisa kembali untuk


menyelesaikan tugasnya masing-masing.

Setelah ditemukan jalan keluarnya perawat di ruang penyakit dalam pun


tidak khawatir tertular penyakit lagi karena sudah mendapat tambahan APD dari
pihak Rumah Sakit. Sementara itu untuk pasien nya sendiri tetap berada di
ruangan biasa namun disekat, dan keluarga pasien di beritahu untuk
mengggunakan masker saat sedang berkunjung atau menunggu pasien agar tidak
tertular penyakit.

10
11

Anda mungkin juga menyukai