Anda di halaman 1dari 5

ROLE PLAY

Perawat :

Kepala Ruangan :

Dokter :

Pasien :

Istri Pasien :

Ø Prolog

Seorang Kepala Ruangan bernama Diah yang sudah bekerja lama dirumah sakit swasta, yang
sudah memimpin ruangan dahlia selama 3 tahun, ia mempunyai ciri kepemimpinan asertifitas.
Setiap pagi ia selalu mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama
dengan tim medis lain, agar ruangan tersebut lebih terasa kondusif. Selain itu ia sering mengadakan
pertemuan berkala dengan perawat ruangan lainnya yang berada di wilayah tanggung jawabnya,
agar setiap permasalahan bisa teratasi dan dibicarakan dengan baik. Bukan hanya dengan tim kerja
lainnya, ia selalu memberikan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui
keadaannya dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang dihadapinya.

Pagi itu di ruang perawat

Kepala ruangan : Pagi kang, akang yang dines pagi ini?

Perawat : Iya teh, pagi, saya yang dines pagi disini sekarang.

Kepala ruangan : Oh iya, kemarin saya mengadakan pertemuan dengan perawat- perawat

yang bertugas di ruang ini, untuk agar lebih kondusif saya membagi

ruangan pada setiap perawat, saya sudah membagi ruangan kepada

perawat yang lain untuk memegang ruang dahlia kamar 1 dan kamar 3, dan

saya menempatkan akang di ruang dahlia kamar 2, kemarin kan akangnya


tidak ada, jadi saya balum sempat membari tahu. Bagaimana? Apakah

akang bisa terima dengan pembagian ruangan ini?

Perawat : Oh iya teh, saya sangat menerima dengan pendapat teteh tentang

pembagian ruangan, karena kita dapat lebih fokus dengan pasien-pasien

kita.

Kepala ruangan : Iya terimakasih kalau akang sudah menyetujui masukan saya.

Perawat : Iya teh.

Dan ketika itu di sebuah ruangan dahlia kamar 2 ada pasien yang bernama Tn.X, ia sudah berhari-
hari demam tinggi, dan Tn.X di bawa ke rumah sakit tadi malam tetapi demam itu masih belum juga
menurun.

Pagi itu di ruang pasien

Pasien : Bu, ibuuu, panas buu..

Istri pasien : Iya pak, bapak kenapa?

Pasien : Panas bu.

Istri pasien : Ya ampun pak kok makin panas gini ya pak? Ibu kompres ya?

Pasien : Iya bu.

Lalu tiba-tiba dokter dan perawat datang ke ruang pasien untuk visit. (tok… tok… tok)

Dokter : Assalamualaikum pak, bu bagaimana keadaannya bapak sekarang?

Istri pasien : Waalaikumsalam dok, ini sepertinya panasnya belum juga turun dok, dari

semalam suami saya juga tidak dapat tidur karena panasnya.

Dokter : Coba saya periksa dulu ya pak.

Pasien : Iya dok.

Istri pasien : Bagaimana keadaan suami saya dok?

Dokter : Demamnya sangat tinggi bu,saya akan memberikan resep obat untuk
bapaknya untuk menurunkan demamnya.

Dokter : Kang, demam pada Tn.X ini sangat tinggi, nanti saya akan resepkan obat

nya tolong di berikan ya.

Perawat : Baik dok. Lalu sekarang tindakan apa yang harus diberikan dok?

Dokter : Kita bicarakan saja di ruang perawat.

Perawat : Oh iya dok, kalau begitu kami pamit kembali ke ruangan dulu ya bu, pak,

nanti saya kembali lagi untuk memberikan obat.

Di ruang perawat

Kepala ruangan : Bagiamana kondisi pasien-pasien sekarang?

Perawat : Iya pasien yang lain sudah lebih baik, cuma tadi malam ada pasien baru,

bapak itu demam, dan sampai sekarang demamnya belum berkurang.

Kepala ruangan : Oh begitu, akang dah coba buat kompres?

Perawat : Tadi waktu saya dan dokter ke ruangan Tn.X sedang di kompres oleh

istrinya. Tapi ketika diperiksa suhu tubuhnya masih juga belum turun.

Kepala ruangan : Dok bagaimana ini dengan pasien Tn.X, apakah sebaiknya kita cepat

berikan obat?

Dokter : Iya teh, ini saya sudah meresepkan penurun panasnya, dan nanti akang

tolong berikan ya pukul 9.30.

Perawat : Iya baik dok.

Dokter : Baik kalau begitu saya pamit ke ruangan lain dulu.

Kepala ruangan : Iya dok terima kasih.

Pukul 9.30 waktunya perawat memberikan obat yang sudah di resepkan oleh dokter untuk Tn.X.
(tok..tok..tok)

Perawat : Assalamualaikum pak, bu.


Pasien dan istri : Walaikumsalam kang.

Perawat : Bapaknya masih panas ya bu ya, sekarang waktunya bapak untuk minum

obat ya, agar demamnya cepat reda.

Pasien : Iya sus

Perawat : Ini diminum dulu pak.

Perawat : Sudah pak? Kalau begitu silahkan lanjutkan lagi pak, saya pamit ke ruangan

dulu, nanti saya akan kembali lagi untuk melihat keadaan bapak. Saya

permisi dulu ya pak, bu, assalamualaikum.

Istri pasien : Waalaikumsalam

Pukul 10.00 terlihat di ruang perawat sedang ngobrol antara perawat dan kepala ruangan

Kepala ruangan : Kang sakarang kita ke ruangan dahlia kamar 2, kita cek kondisi, Tn.X.

Perawat : Iya kang ayo.

Perawat dan kepala ruangan tiba di ruang pasien

Perawat : Assalamualaikum.

Kepala ruangan : Selamat siang pak, bu.

Pasien : Siang sus.

Kepala ruangan : Bagaimana perasaannya sekarang?

Istri Pasien : Begini sus, dari subuh tadi demamnya belum turun juga.

Kepala ruangan : Demamnya masih lumayan ya. Suster, pasien ini sudah diberikan obat?

Perawat : Sudah teh, obatnya baru diberikan tepatnya jam 9.30 tadi. Diberikan obat

penurun panas 1 tablet, sesuai yang telah dokter resepkan.

Kepala ruangan : Ibu, bapaknya masih sedikit panas ya bu ya? (sambil memegang pasien)

Istri pasien :Iya ini kasihan suami saya tidak bisa istirahat, sus.
Kepala ruangan : Begini ibu, ini kan obatnya sudah diminum jadi kita lihat hasilnya, obatnya

baru bekerja jika 5 menit – 1 jam berbeda dengan obat injeksi atau suntik

yang terbilang cepat. Sambil menunggu reaksi obatnya ibu bisa

mengompres suami ibu dulu dengan air hangat.

Istri pasien : Iya saya sudah kompres di dahinya, sus.

Kepala ruangan : Jangan hanya di dahi ibu, ini akan lebih berpengaruh jika ibu kompresnya

dibawah kedua ketiak atau perut. Dan ini juga kopresnya harus sering-

sering diganti. Bagaimana menurut pendapat akang?

Perawat : Saya rasa juga begitu teh. Lebih berpengaruh jika dikompres di bawah

kedua ketiak atau perut dari pada di dahi.

Kepala ruangan : Kalau begitu saya ambil dulu alatnya ya bu, untuk mengompres bapaknya.

Istri pasien : Iya ,terima kasih banyak, sus.

Kepala ruangan : Akang nanti minta tolong pasien ini diawasi ya, kalau bisa dibantu

diarahkan cara kompresnya.

Perawat : Iya teh.

Kepala ruangan : Mari kita siapkan, permisi dulu ya bu pak, assalamualaikum

Pasien & istri pasien : Waalaikumsalam.

Dan akhirnya sesuai pendapat kepala ruangan untuk mengompres Tn.X di bagian bawah ketiak dan
perut, tindakan pun telah dilakukan, dan pasien bisa lebih tenang, dan bisa beristirahat.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai