Anda di halaman 1dari 6

Naskah Role Play

SUPERVISI DALAM MANAJEMAN KEPERAWATAN

Kepala Ruangan : Ni’matus Sadiyah

Perawat A : Ardhita Nuril Fadilla

Perawat B : Dian Fitriana

Perawat C : Masita Sari

Perawat D : Maya Muja Lestari

Pasien : Saputro Karya Budi Andi Ansyah

Keluarga Pasien : Tri Wahyu Ismawarni

Di sebuah Rumah Sakit A di ruang penyakit dalam para perawat di pagi hari
melakukan operan shift pada pukul 07.00 WIB di ruang perawat.

Kepala Ruangan : assalamualaikum wrb . . . . Selamat pagi, alhamdulillah kita masih


diberi kesehatan. Sehingga bisa bertemu lagi seperti hari biasanya,
baik langsung saja laporan dari masing-masing TIM.

Perawat A : Dari TIM I jumlah pasien ada 3 Tn. A mengeluh sesak dan sudah
diberikan oksigen, Tn. B tambahan infus 500cc karena mengalami
diare, Tn. D. tadi mengeluh nyeri dan sulit untuk tidur.

Perawat B : Dari TIM II jumlah pasien 3 Ny. A tadi sudah dilakukan transfusi,
Ny. B pasien baru masuk dengan keluhan sesak, batuk lebih dari 2
minggu, dan Ny. C sudah boleh pulang

Kepala Ruangan : Baik terima kasih atas laporannya.


Setelah selesai operan para perawat melakukan verbed dan TTV lalu perawat beserta
kepala ruangan mengecek pasien satu per satu hingga sampailah pada Tn.D

Kepala Ruangan : Selamat pagi pak ... bagaimana keadaannya sekarang, gimana
tidurnya tadi malam Nyenyak atau tidak?

Pasien : Tidak bu,

Kepala Ruangan : Kenapa? Apa yang bapak rasakan

Pasien : Ini bu, kaki saya rasannya sakit, nyeri jadi saya tidak bisa tidur.

Kepala Ruangan : ya sudah sekarang istirahat dulu nanti ada perawat yang akan
mengajari bapak teknik relaksasi agar ibu tidak merasa nyeri lagi.

Pasien : Baik bu,

Setelah mengecek satu per satu pasien perawat dan kepala ruangan kembali ke
ruangan untuk melakukan tindakan lebih lanjut kepada pasien.

Kepala Ruangan : sus, nanti pasien Tn. D tolong di ajarkan relaksasi ya? Supaya nyeri
yang dia rasakan bisa berkurang.

Perawat D : baik bu. Saya akan lakukan.

Setelah itu perawat menuju ruang Ny.E untuk melakukan relaksasi.

Perawat D : selamat pagi pak ?

Pasien : Pagi sus.

Perawat D : pak, saya hari ini akan mengajarkan bapak teknik relaksasi supaya
nyeri yang bapak rasakan sedikit berkurang, jadi ibu bisa tidur
nyenyak. Bapak bersedia kan?

Pasien : Iya saya mau.

Perawat D : Iya, baiklah pak berhubung anak bapak ada disini juga, jadi dapat
melihat teknik relaksasi yang saya ajarkan, supaya anaknya bisa
mengingatkan cara relaksasinya nanti kalau bapak merasakan nyeri.
Keluarga Pasien : iya sus,.. nanti saya ingatkan caranya kalau ibu saya merasakan
nyeri.

Perawat D : bapak bisa melihat saya terlebih dahulu setelah itu bapak sendiri
sambil saya ajari.

Pasien : (mengangguk) Iya sus.

Perawat D : Pertama bapak tarik napas melalui hidung, tahan 3 detik lalu
hembuskan pelan-pelan lewat mulut (sambil mempraktikkan). Ini
diulang beberapa kali sampai nyeri berkurang. Bapak sekarang sudah
mengerti? Sekarang coba ganti bapak yang mempraktikkan?

Pasien : (Melakukan relaksasi) seperti ini ya sus?

Perawat D : Iya , pak Bagus. Sekali lagi. Nanti kalau bapak sudah capek, bisa
istirahat dulu.

Pasien : Iya sus.

Perawat D : Mbak bisa dipahami teknik relaksasi tadi.

Keluarga pasien : bisa diulang lagi sus..

Perawat D : Pertama, tarik napas melalui hidung, tahan 3 detik lalu hembuskan
pelan-pelan lewat mulut (sambil mempraktikkan). sekarang sudah
mengerti? Coba mbak praktikkan?

Keluarga pasien : (Mempraktikkan teknik relaksasi), jadi kalau saya nyeri juga bisa
saya lakukan cara ini suster supaya nyeri saya berkurang suster.

Perawat D : Iya, bisa mbak, jadi cara ini di ulang beberapa kali sampai nyerinya
berkurang.

Keluarga Pasien : iya sus, terima kasih..

Perawat D : Ya sudah pak. Sekarang saya sudah selesai, bapak silahkan istirahat
dulu saya mau kembali ke ruangan dulu. Kalau ibu perlu bantuan bisa
panggil saya.
Pasien : Baik sus.

Setelah selesai melakukan teknik relaksasi perawat melapor pada Kepala Ruangan.

Perawat D : tok ,,, tok,,, permisi bu

Kepala ruangan : oh ... iya silahkan masuk, silahkan duduk

Perawat D : maaf bu, saya mau melapor bahwa saya sudah mengajarkan teknik
relaksasi kepada Tn.D

Kepala ruangan : Baik sus. Bagaimana respon dari pasien? Apakah pasien bisa
melakukan sendiri dan apakah nyerinya berkurang sekarang?

Perawat D : Pasien sudah bisa melakukannya sendiri dan nyeri yang pasien
rasakan juga telah berkurang.

Kepala Ruangan : Baik sus, terima kasih. Nanti saya akan mengeceknya. Silahkan
melanjutkan pekerjaan.

Perawat D : Baik bu.

Setelah Kepala Ruangan menyelesaikan pekerjaannya, Kepala Ruangan mengunjungi Tn. D

Kepala Ruangan : Selamat pagi pak

Pasien : Pagi bu.

Kepala Ruangan : Bagaimana pak keadaannya? Tadi kan sudah diajarkan teknik
relaksasi, apakah nyerinya sudah berkurang?

Pasien : Anu bu. Nyerinya sudah berkurang tapi sedikit. Saya masih merasa
nyeri walau saya sudah lakukan teknik relaksasi. Ini bagaimana bu?

Kepala Ruangan : Baik pak. Saya akan berusaha membantu bapak untuk mengatasi
masalah bapak. Saya mencari cara untuk mengurangi rasa nyeri yang
bapak rasakan.

Pasien : Iya bu. Terima kasih.


Setelah itu Kepala Ruangan dan semua perawat berdiskusi.

Perawat C : Permisi bu?

Kepala Ruangan : Ya silahkan.

Perawat C : Ada keperluan apa ibu memanggil kita semua?

Kepala Ruangan : Begini, tadi kan saya sudah mengecek keadaan pasien Tn.D yang
mengeluh nyeri. Dia tadi sudah mendapatkan teknik relaksasi untuk
mengurangi rasa nyeri tapi setelah saya kaji Tn.D masih merasa nyeri.
Dia berkata bahwa nyerinya hanya berkurang sedikit. Saya merasa
bahwa pelayanan kita di manajemen nyeri masih kurang sehingga
perlu tingkatkan.

Perawat D : Iya saya rasa juga begitu. Karena Tn. D juga mengeluh masih
merasa nyeri juga.

Perawat C : Iya. Bagaimana kalau kita juga melakukan distraksi dalam


manajemen nyeri.

Kepala Ruangan : Saya rasa itu ide yang baik. Apakah kalian semua setuju? Atau ada
yang mempunya ide lain?

Perawat D : Begini bu, saya juga setuju jika kita juga melakukan distraksi. Tapi
saya mau menambahkan bagaimana kalau beberapa dari kita
mengikuti pelatihan manajemen nyeri agar kita bisa mempunyai
banyak referensi dari manajemen nyeri dan kita juga bisa
meningkatkan pelayanan dibidang manajemen nyeri. Bagaimana bu?

Kepala Ruangan : Wah idemu bagus sekali. Bagaimana apa pendapat yang lain?
setuju?

Perawat C : Iya bu. Itu ide yang bagus, saya setuju.

(sambil mengangguk-angguk)

Kepala Ruangan : Baik kalau begitu saya akan mengirim beberapa dari kalian untuk
mengikuti pelatihan manajemen nyeri. Saya akan memberitahukannya
secepatnya. Sekarang diskusi ini saya akhiri, terima kasih atas
partisipasinya. Semoga nanti hasilnya memuaskan. Amin. Sekarang
kalian bisa kembali melaksanakan pekerjaan yang tadi tertunda.

Semua Perawat : Iya bu. Baik. Permisi.

Setelah 2 hari beberapa perawat mengikuti pelatihan manajemen nyeri kemudian


perawat menerapkan ilmu yang mereka dapat pada pelatihan tersebut. Setelah
beberapa hari cara ini diterapkan ada peningkatan dalam pelayanan di ruangan
tersebut, dan pasien merasa puas dengan pelayanan di ruangan itu.

Anda mungkin juga menyukai