Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KOMUNIKASI PADA PASIEN GANGGUAN JIWA

Disusun Oleh :
Nama : Mutia Salsa Aprilia (PO7120121055)

Kelas : 1B

Dosen Pengampu : Sri Endriyani, S.Kep., M.Kep

PRODI D-III KEPERAWATAN PALEMBANG

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


STRATEGI 1 PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Pertemuan : Ke 1

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Pasien :

- Pasien sering marah dan emosi yang tidak terkendali.

- Pasien akan memukul barang berbahaya bagi diri untuk melampiaskan

emosi Pasien.

- Pasien sering bingung dan gugup dalam menjawab pertanyaaan

yang dilampirkan perawat

2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Perilaku Kekerasan

3. Tujuan : memberikan cara kepada pasien untuk mengontrol emosi pada perilaku

kekerasan yang baik.

4. Tindakan Keperawatan :

a) Menjelaskan akibat dalam melakukan perilaku kekerasan dengan barang keras.

b) Menjelaskan cara mengendalikan perasaan emosi secara fisik menggunakan 2

cara (tarik nafas dalam dan memukul bantal atau benda yang tidak berbahaya).
B. Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

FASE ORIENTASI

Perawat : Assalamualaikum kak.

Pasien : Waalaikumussalam.

Perawat : Sebelumnya saya izin duduk sebentar ya,

kak. Pasien : Silahkan.

Perawat : Perkenalkan kak, nama saya Mutia Salsa Aprilia biasa dipanggil perawat
mutia. Saya disini akan merawat kakak dari jam 2 siang sampai jam 4 sore. Tujuan saya disini
adalah untuk memberikan obrolan kak, tentang cara mengontrol emosi dengan benar. Untuk
hari ini apakah kakak bisa?

Pasien : Hari ini saya tidak bisa karena saya ada

kerjaan. Perawat : Baiklah, kalau malam gimana?

Pasien : Malam juga tidak bisa, mungkin besok bisa.

Perawat : Oke kak, untuk waktu dan tempatnya dimana dan kapan, kak.

Pasien : Waktu saya bisa jam 8 pagi diruang tamu.

Perawat : Baiklah untuk pertemuan kita besok jam 8 pagi diruang tamu ya,

kak. Pasien : Iya. (mengangguk kepala……)

(Keesokan harinya diruang tamu…….)

Perawat : Selamat pagi, kak.

Pasien : Pagi

Perawat : Perkenalkan nama saya Mutia Salsa Aprilia bisa dipanggil Perawat mutia
yang kemarin membuat janji dengan kakak.

Pasien : Janji? Janji yang mana?

Perawat : Janji kemarin membicarakan tentang cara mengontrol emosi dengan hari ini jam
8 pagi diruang tamu kak.
Pasien : Oh janji perawat yang kemarin? saya ingat.

FASE KERJA

Perawat : Iya kak, baiklah kita mulai ya kak. Pertanyaan pertama bagaimana perasaan
kaka hari ini?

Pasien : Yah, perasaan saya sangat emosi, kesal, bawa marah terus.

Perawat : Ohh begitu…lalu pertanyaan kedua, kalau kakak merasakan emosi, kesal, ingin
marah apa yang kakak lakukan untuk meredakan perasaan itu?

Pasien : Biasanya saya marah ke benda keras, mukul meja, banting kursi,
memecahkan kaca, juga lemparkan gelas.

Perawat : Baiklah dari dua pertanyaan yang saya kasih, ada beberapa cara untuk
mengontrol emosi pada kakak.

Pasien : Gimana caranya?

CARA PERTAMA

Perawat : Yang pertama itu tarik nafas dalam-dalam, caranya tarik nafas dari hidung
selama 3 detik, lalu ditahan selama 3 detik dan hembuskan perlahan dari mulut selama 3 detik
juga. Saya praktekkan dulu ya kak.

Pasien : Boleh, sus.

(mempraktekkan cara tersebut dengan perlahan…..)

Perawat : Baiklah sudah saya praktekkan, sekarang silahkan kakak untuk

praktekkan. Pasien : Baiklah. Tadi tarik nafas selama 3 detik ya?

(pasien mengikuti cara tersebut…..)

Perawat : Wah, udah bagus kak, coba diulang kembali, kak.

Pasien : Hmm…..(mempraktekkan kembali)

Perawat : Bagus kak, setelah kakak praktek menarik nafas tadi, bagaimana perasaan
sekarang?

Pasien : Perasaan saya sekarang lumayan lega ya, daripada yang sebelumnya.
CARA KEDUA

Perawat : Baiklah kak, untuk cara pertama sudah paham ya, kak. Sekarang cara
yang kedua adalah dengan memukul bantal, kasur, selimut atau benda-benda yang tidak
membahayakan kakak.

Pasien : Iya, sus.

(perawat pergi untuk mengambil bantal…..)

Perawat : Baiklah kak, ditangan saya sekarang ada bantal. Bantalnya kita letakkan di
meja, lalu kita pukul bantal ini sekuat tenaga sampai perasaan emosi yang ada pada kakak
hilang.
(sambil mempraktekkan memukul bantal……)

Pasien : Ouh seperti itu, saya coba.

Perawat : Iya kak, silahkan.

(Pasien mempraktekkan memukul bantal tersebut……)

Pasien : Sudah saya ikuti caranya sus.

Perawat : Baik kak, dari cara kedua ini bagaiman perasaan kakak sekarang?

Pasien : Perasaan saya sudah lebih baik dan lega kak, karena saya menggunakan cara ini.

FASE TERMINASI

Perawat : Baiklah kak, kita tadi telah melakukan cara mengontrol emosi yang baik.
Nah, gimana perasaan kakak setelah melakukan 2 cara tadi?

Pasien : Kalau dibandingkan dengan sebelumnya perasaan saya sekarang sudah


sangat lega, dada saya jadi tidak sesak lagi, dengan bisa mengontrol emosi lebih baik lagi.

Perawat : Baik kak, kalau begitu pertemuan kita hari ini telah selesai, jadi untuk
mengontrol emosi dengan baik ada 2 cara, yaitu cara pertama, tarik nafas lebih dalam. Jika
kakak belum puas dengan cara pertama, kakak bisa melakukan cara yang kedua, yaitu memukul
bantal, kasur, selimut atau memukul benda yang tidak berbahaya. Apakah kakak sudah paham?

Pasien : Iya sus, saya sudah paham.


Perawat : Baiklah kak sebelum saya pergi, apakah saya bisa mengobrol lagi dengan
kakak tentang cara mengontrol emosi kakak menggunakan obat?

Pasien : Iya bisa, sus.

Perawat : Kalau boleh tau, untuk waktu dan tempatnya dimana dan kapan ya, kak?

Pasien : Enaknya di sini saja (ruang tamu), dan waktunya hari lusa jam 12 siang

saja.

Perawat : Baik kak, untuk pertemuan selanjutnya itu hari lusa jam 12 siang, ditempat yang
sama yaitu di ruang tamu.

Pasien : Iya, sus.

Perawat : Baiklah kak mungkin sampai disini dulu pertemuan kita, saya izin permisi dulu
ya kak.

Pasien : Iya sus, terima kasih.


STRATEGI 2 PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan 2

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Pasien :

- Pasien telah melakukan tarik nafas dalam dan memukul bantal dengan baik.
- Pasien selalu ingat yang diajarkan perawat sebelumnya.
- Pasien sudah lega setelah melakukan cara kedua, yaitu memukul bantal,
kasur atau benda yang lembut.

2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Perilaku Kekerasan (GPK)

3. Tujuan: Pasien mampu mengontrol perilaku kekerasan dengan meminum obat


dengan rutin.

4. Tindakan Keperawatan

a) Memberikan arahan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan obat


b) Menjelaskan pasien untuk minum obat secara rutin dan sesuai dosis yang
diberikan.
B. Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

FASE ORIENTASI

Perawat : “Assalamualaikum kak, selamat pagi. Perkenalkan saya perawat latifa yang akan
bertugas pagi hari ini dari pukul 08.00 – 12.00 siang”

Pasien : “Selamat pagi”

Perawat : “Kita bertemu lagi ya kak, kemarin kan kita sudah berjanji untuk berbincang-
bincang lagi. Apakah kakak bersedia?

Pasien : “ya (sambil menganggukan kepala)”

Perawat : “ Hari ini kita akan berbincang-bincang cara yang ke-3 untuk mengontrol emosi
ya kak”

Pasien : “Ya”

Perawat : “Kemarin kita janjian jam 10 kan , sesuai permintaan kakak kemarin”

Pasien : “ Benar (menganggukkan kepala)”

Perawat : “Disini saja ya kak?”

Pasien : “Iya-iya”

FASE KERJA

(Perawat membawa obat pasien)

Perawat : Kak sudah dapat obat dari

dokter? Pasien : sudah sus.

Perawat : Berapa macam obat yang kak minum? warnanya apa saja? Bagus, jam berapa
kak minum?

Pasien : yang saya tahu hanya ada 3 obat kak. Warna oranye, putih, merah.
Perawat : Obatnya ada 3 macam kak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar
pikiran tenang, yang putih namanya THP agar rileks dan tidak tegang, dan yang merah kak ini
namanya HLP rasa marah berkurang. Semuanya ini harus kak minum 3x sehari jam 7 pagi, jam 1
siang, dan jam 7 malam.

Pasien : Oh begitu?

Perawat : Iya kak. Nah Bila nanti setelah minum obat mulut kak terasa kering, untuk
membantu mengatasinya kak bisa mengisap es batu.

Pasien : Kalo terasa berkunang-kunang?

Perawat :Terus jika terasa berkunang-kunang, kak sebaiknya istirahat dan jangan
beraktivitas dulu.

Pasien : Iya sus saya mengerti.

Perawat : Nanti dirumah sebelum minum obat ini kakak lihat dulu label di kotak obat
apakah benar nama kakak tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum, jam berapa saja harus
diminum, dan baca juga apakah nama obatnya sudah benar. Disini minta obatnya pada suster
kemudian cek lagi apakah benar obatnya. Jangan penah menghentikan minum obat sebelum
berkonsultasi dengan dokter ya kak, karena dapat terjadi kekambuhannya.

Pasien : Baik sus.

Perawat : Sekarang kita masukkan waktu minum obat kedalam jadwal ya kak.

FASE TERMINASI

Perawat : Bagaimana perasaan kakak setelah kita bercakap-cakap tentang cara kita minum
obat yang benar?

Pasien : Perasaan saya sudah sangat membaik kak. Apalagi saya sudah mengetahui soal
obat dan macam-macamnya.
Perawat : Nah, sudah berapa cara mengontrol perasaan marah yang kita pelajari? Sekarang
kita tambahkan jadual kegiatannya dengan minum obat. Jangan lupa laksanakan semua dengan
teratur ya.

Pasien : Iya sus terima kasih atas bantuan suster ya.

Perawat : Baik, besok kita ketemu lagi untuk melihat sejauh mana kak melaksanakan
kegiatan dan sejauh mana dapat mencegah rasa marah. Selamat siang kak, sampai jumpa.
Assalamu'alaikum kak.

Pasien : Wa’alaikumussalam terima kasih banyak sus.

Anda mungkin juga menyukai