Anda di halaman 1dari 6

ELIZABETH SINTA IG/202043017

S1 TRANSFER TINGKAT 1

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI THERAPEUTIK

SP 4 Perilaku Kekerasan

A. PROSES KEPERAWATAN
1. DISKRIPSI KONDISI KLIEN
Ny E usia 25 tahun pendidikan terakhir SMP merupakan pasien RS Grasia
di bangsal Srikandi dengan riwayat prilaku kekerasan. Penampilannya
lusuh, rambut acak-acakan dan baju yang digunakan kurang rapi. Ny E
sering mengatakan benci atau kesal pada seseorang karena ia pernah
dihianati oleh temannya sendiri sehingga ketika ia melihat perempuan
rambut panjang rasanya ingin menjambaknya. Ny E nampak suka
membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal
atau marah, mata merah, nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai,
pandangan tajam, sering mengerutu, jika mengamuk sering merusak dan
melempar barang-barang disekitar. Sebelumnya Ny E sudah mendapatkan
edukasi SP 2 dan 3 oleh perawat tentang mengontrol amarahnya yaitu
dengan cara memukul bantal dan mengontrol amarah secara verbal.
Tindakan tersebut sudah dilaksanakan dengan baik sehingga saat ini
perawat akan melanjutkan edukasi SP 4 yaitu membantu mengontrol
amarahnya dengan cara spritual
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perilaku kekerasan berhubungan dengan prilaku amuk
3. TUJUAN INTERAKSI
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat menyebutkan cara mencegah/mengontrol perilaku
kekerasannya
c. Klien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara
spiritual
4. TINDAKAN KEPERAWATAN
Klien mencegah/mengontrol secara spiritual dapat mendistraksi pikiran
pasien untuk tidak melakukan perilaku kekerasan. Klien dapat
mempraktekkan cara mengontrol prilaku kekerasan dengan menyibukkan
diri melalui melakukan aktivitas bermanfaat seperti beribadah untuk
menenagkan dirinya sendiri
a. Mengucapkan salam terapeutik
b. Berjabat tangan
c. Menjelaskan tujuan interaksi
d. Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan) setiap kali
bertemu pasien
e. Mengevaluasi kembali cara mengontrol perilaku kekerasan secara
verbal
f. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekan cara
mengontrol perilaku kekerasan secara fisik dan verbal
g. Mengajarkan cara mengontrol perilaku kekerasan secara spriritual :
mengajarkan berdoa/beribadah tepat waktu
h. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. FASE ORIENTASI
a. SALAM TERAPEUTIK (Teknik Pertanyaan tertutup/closed
question)
Perawat :”Selamat pagi mbak E, masih ingat dengan saya?”
Pasien : “Selamat pagi, iya.. Suster Bebet ya”
Perawat :“Ya betul saya Suster Bebet mbak mahasiswa stikes
panti rapih, yang pagi ini akan menemani mbak E
ngobrol – ngobrol ”
Pasien :”Siap mbak bebet”
b. EVALUASI / VALIDASI (Teknik Mengulang/Restating)
Perawat : “Bagaimana perasaan mbak E hari ini?”
Pasien : “Perasaan saya senang dan bahagia dong mbak”
Perawat : “Baiklah kalau begitu, bagaimana mbak masih ingat
dua cara yang saya ajarkan untuk mengontrol
amarahnya yaitu memukul bantal dan mengungkapkan
rasa marah dengan baik dan sopan? Hayo sudah
dilakukan belum? Apakah membantu cara tersebut?”
Pasien : “Masih mbak, iya saya lakukan.. wah sangat
membantu sekali”
Perawat : “Lalu bagaimana mbak cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan dua cara tersebut, bisa dipraktekkan
kembali?”
Pasien : “Caranya nanti jika saya merasa kesal dengan
seseorang saya ambil bantal terus tarik nafas dalam
dan memukul bantalnya, terus cara kedua saat saya
meminta obat pada Suster bebet dengan cara minta
tolong supaya diberikan obat tanpa saya menggunakan
nada tinggi atau marah marah”
Perawat : “Hebat mbak E, pertahankan ya”
Pasien : “Iya Sus”
c. KONTRAK (Teknik Memfokuskan)
1) TOPIK
Perawat : “Kemarin kan kita sudah kontrak waktu ingin
bertemu ya mbak, nah saya akan ajarkan cara yang
ketiga ya untuk mengontrol rasa marah yaitu dengan
cara melakukan aktivitas spiritual atau beribadah dan
membuat jadwalnya supaya jika perasaan marah
muncul mbak E dapat mengontolnya dengan cara
berdoa sehingga perasaan mbak E jadi tenang lagi,
bagaimana mbak apakah bersedia?”
Pasien : “Iya Suster bebet saya mau belajar”
2) WAKTU
Perawat : “Disini saya membutuhkan waktu sekitar 10 menit
ya mbak
Pasien : “Ya Sus”
3) TEMPAT
Perawat : “Kita ngobrol disini saja ya mbak, sebelum saya
mulai apakah ada yang ingin ditanyakan?
Pasien : “Tidak”
2. FASE KERJA (Teknik Menggunakan pertanyaan terbuka)
Perawat : “Saya mulai ya mbak. Saya ingin bertanya mbak E selama ini
sering beribadah tidak?
Pasien : “Saya jarang Sus untuk ibadah, kadang inget kadang tidak”
Perawat : “Baiklah, coba ceritakan kalau lagi ingat ibadah seperti apa
yang mbak E lakukan?”
Pasien : “Berdoa Sus saat bangun tidur, mau tidur, mau makan
teruskan saya katolik saya berdoa bapa kami sama salam
maria”
Perawat : “Wahh bagus kalau begitu, bisa diparktekan berdoanya
bagaimana ?”
Pasien : “Baik Sus Bapa Kami..... Salam maria...”
Perawat : “Bagus mbak, Apakah yang mbak E rasakan setelah berdoa
Bapa Kami dan Salam maria?
Pasien : “ Saya merasa lebih tenang dan ingin menangis sus”
Perawat : “ Baik, mengapa mbak E dapat merasakan hal tersebut?
Pasien : “ Karena setiap kata yang saya ucapkan saat berdoa bapa kami
dan salam maria seperti menyadarkan saya untuk sabar dan
memaafkan orang yang telah menyakiti saya
Perawat : “ Sip mbak jika berdoa bapa kami dan salam maria membantu
mbak E lebih nyaman dan tenang maka akan lebih baik jika
setiap hari mbak E bisa melakukan berdoa bapa kami dan salam
maria. Kalau mbak E sedang marah coba mbak E langsung
duduk dan tarik napas dalam. Jika tidak reda juga mbak E bisa
berdoa bapa kami dan salam maria berulang kali hingga
tenang”
Pasien : “Baik Sus”
Perawat : “ Nanti supaya teratur ibadahnya dibuat jadwal ya mbak, bisa
ditulis dibuku catatan kegiatan harian kapan saja mbak E harus beribadah”
Pasien : “iya Sus siap hehehe”
3. FASE TERMINASI (teknik Refleksi)
a. EVALUASI RESPON KLIEN TERHADAP TINDAKAN
KEPERAWATAN
1) EVALUASI SUBJEKTIF
Perawat : “ Bagaimana perasaan mbak setelah kita berbincang-
bincang tentang mengontrol amarah dengan cara
berdoa? Apakah mbak E mengerti dengan penjelasan
tadi? Lalu dapatkah mbak E melakukan berdoa bapa
kami dan salam maria setiap hari?
Pasien : “Senang suster bebet dapet ilmu lagi, setelah berdoa
bapa kami dan salam maria saya lebih tenang sus dan
saya mau melakukan berdoa tersebut setiap hari”
Perawat : “ Baik mbak sip”
2) EVALUASI OBJEKTIF

Perawat : “ Mbak E coba ulangi kembali doa bapa kami dan


salah maria?”

Pasien : “ Ya sus, bapa kami... salam maria..”


Perawat : “ Baik mbak E ketika saya tadi melihat mbak E berdoa
bapa kami dan salam maria, mbak E nampak lebih
rileks dan mendalami setiap kata yang diucapkan”
b. RENCANA TINDAK LANJUT (Teknik Menyimpulkan dan
merencanakan)
Perawat : “ Baik mbak untuk rencana tindak lanjutnya kan sudah ada
dua cara yang saya jelaskan dan yang terakhir ini yaitu mengontrol
marah dengan cara melakukan ibadah, jadi jangan dilupakan ya tapi
selalu lakukan, jika perasaan marah muncul segera lakukan ketiga cara
yang sudah diajarkan”
Pasien : “Iya suster bebet, terimakasih ya”
c. KONTRAK YANG AKAN DATANG (Teknik Menawarkan
informasi dan Memberikan Pujian)
1) TOPIK
Perawat : “Baik mbak, kita sambung besok lagi ya ngobrolnya,
besok kita akan membahas tentang obat, seperti manfaat efek
samping dan lain lain ya. Tujuannya supaya mbak E dapat minum
obat secara teratur dan mengerti kegunaan setiap obat yang
diberikan pada mbak E”
Pasien : ”Siap suster bebet”
2) WAKTU
Perawat : ”Waktunya besok pukul 09.00 WIB mau?”
Pasien : “Mau sus”
3) TEMPAT
Perawat : “kita ngobrol ditaman aja ya mbak sambil menghirup
udara segar”
Pasien : “Iya sus”
Perawat : “Kalau begitu terimakasih untuk kerjasamanya ya
mbak sampai jumpa besok”
Pasien : “Iya sama – sama suster bebet”

Anda mungkin juga menyukai