Anda di halaman 1dari 7

Diagnosa keperawatan

Perilaku kekerasan
Tujuan tindakan keperawatan
1.Tujuan Umum
 Klien dapat mengontrol perilakunya dan dapat mengungkapkan kemarahannya secara
asertif
2.Tujuan khusus
 Klin dapat mengidentufikasi tanda dan penyebab marah
 Klien dapat mengontorol marah dengan kepatuhan minum obat
 Klin dapat mengontrol marah dengan latihan fisik
 Klien dapat mengontrol marah dengan mengontrol verbal
 Klien dapat mengontrol marah dengan spiritual

Sp1 Pasien
Membina hubungan saling percaya dan identifikasi penyebab rasa marah,tanda dan gejala
yang dirasakan,perilaku kekerasan yang dilakukan,akibatnya serta menjelaskan bagaimana
cara mengontrol marah.

ORIENTASI
Perawat:”Selamat pagi Buk,perkenalkan saya Tiara Hestin .Ibuk bisa memanggil saya
tiara.Saya adalah mahasiswa praktik di rumah sakit ini.Jadi jika Ibu memerlukan bantuan
saya akan siap membantu...Nama Ibuk Siapa,senangnya dipanggil apa?
Pasien:Buk Yaya
Perawat:Iya Buk Yaya.Bagaimana perasaan ibu saat ini?Apakah masih ada perasaan kesal
atau marah?
Pasien :Diam
Perawat:”Baiklah ,kita akan berbincang-bincang tentang perasaan marah Ibu.Berapa lama
ibu yaya berbincang-bincang ?Bagaimana kalau 10 menit?
Pasien:”Jangan lama-lama ,saya bosan disini”
Perawat :”Baik bu ,Ibu mau nyakita bincang-bincang dimana bu?,bagaimana kalau disini
saja bu yaya?
Pasien :”iya”

KERJA
Perawat:”Apa yang menyebabkan ibu marah?”
Pasien:”Mereka tidak pernah menghargai perasaan orang,Saya tahu saya sudah tidak bisa lagi
punya anak karena sudah sering kali keguguran,tapi kenapa meraka selalu mencaci maki saya
saya benci hal itu.Saya ingin pukul mereka semua”
Perawat:”Mereka itu,iparnya ibu ya?”
Pasien:”iya,dan suami saya ga ada bedanya…”
Perawat:”Apakah Ibu yaya sebelumnya pernah marah dengan hal yang sama?”
Pasien :“Iya ,”tapi biasanya saya hanya minum obat penenang”
Perawat:”Ooh jadi Ibu marah karna tidak dihargai orang…”Pada saat Ibu marah apa yang Ibu
yaya rasakan?Apakah Ibu merasakan dada berdebar –debar,mata melotot ,rahang terkatup
rapat,dan tangan mengepal?”
Pasien:”Ya,iya namanya juga lagi marah”
Perawat:”Setelah itu apa yang Ibu yaya lakukan?”
Pasien “Kaca di kamar saya pecahkan”
Perawat:”Oh..iya .Jadi Ibu memecahkan kacayang ada dikamar ibu ,apakah dengan cara ini
meraka menghargai ibu?”
Pasien:”Tidak,tapi rasanya puas”
Perawat:”Iya ,tentu tidak .Apa kerugian dari cara yang bapak lakukan?”
Pasien:”Mereka ketakutan.Mereka piker saya akan membunuh mereka semua”
Perawat:”Betul,Keluarga Ibu jadi takut pada Ibu,Kaca pecah harus mengeluarkan uang untuk
membeli yang baru lagi.Menurut Ibu adakah cara lain yang lebih baik?”Maukah Ibu belajar
cara meredakan amarah Ibu dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?”
Pasien:”Bagaimana?”
Perawat:”Ada beberapa cara untuk mengontrol marah ibu .
1.Fisik yaitu dengan nafas dalam dan pukul bantal
2.Obat yaitu patuh minum obat.
3. Verbal atau sosial
4.Spiritual
Pasien:”Iya”\
Terminasi
Perawat:”Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya tentang perasaan
marah ibu?”
Pasien”Sudah sedikit lega”
Perawat:”Jadi Ibu marah karena tidak dihargai… dan yang ibu rasakan berdebar debar
,rahang ibu terkatup,dan tangan ibu mengepal.Yang Ibu lakukan adalah memecahkan kaca di
kamar ibu dan Mereka semua ketakutan”

Perawat:”Bagus ibu sudah ingat waktu untuk meminum obatnya.Sekarang Kita buat jadwal
ya bu untuk petemuan selanjutnya.Bagaimana kalau 2 jam lagi saya datang dan kita latihan
cara lain untuk mengontrol marah.Tempatnya Disini saja ya Bu.”
Pasien:”iya”
Sp 2
Klien dapat mengontrol marah dengan patuh minum obat
Kerja
Perawat:”Begini Bu Yaya,sebelumnya Ibu sudah mendapatkan obat dari rumah sakit?
Pasien:”Sudah”
Perawat:”Ibu sudah pastikan obatnya untuk ibu?”dan Apakah Ibu udah tau dosis untuk Ibu?
Pasien:”Sudah”
Perawat:”Apa saja obat yang ibu dapatkan Bu?Apa ibu ingat warnanya?
Pasien:”Ada warna putih,oren,pink”
Perawat:”Ibu tau cara penggunaan obatnya Bu?dan kapan waktu minum obatnya Bu?
Pasien:”Tau,Dengan diminum.Kalau Oren diminum pas malam,pink pas siang,putih pas
pagi.”
Perawat:”Bagus Bu.Ibu sudah mengetahui tentang obat yang ibu konsumsi,Saya akan
menjelaskan kembali tentang obat ibu .Bu sebelum ibu minum obat ibu harus pastikan obat
itu benar untuk ibu.Kedua ibu harus mengetahui dosis obt yang ibu gunakan,ketiga ibu
mengetahui obat yang ibu gunakan obat yang ibu gunakan tadi memilki efek samping ,yaitu
obat yang perwana Oren adalah sepezet yang memiliki membuat otot ibu menjadi kaki ,Jadi
obat ini sebaiknya ibu minum pada pukul 7 malam ,agar aktifitas ibu pada pagi hari tidak
terganggu.Kedua obat yang berwarna putih gunanya adalah untuk menetralkan reaksi yang
ditimbulkan oleh obat yang berwarna oren tadi ,yaitu untuk merilekskan kembali otot –otot
ibu ,Obat ini sebeiknya diminum ketika pukul 7 pagi Bu.Ketiga Obat Pink gunanya adalah
obat penenang untuk ibu Obat ini sebaiknya diminum ketika pukul 1 siang bu.”Apa kah ibu
paham Bu?
Pasien:”Paham”
Perawat”Bu ,ibu harus selalu meminum obat agar marah ibu dapat dikontrol dan tidak
merugikan orang lain maupun ibu sendiri ya bu”
Pasien:”Iya”

Terminasi
Perawat:”Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya tentang perasaan
marah ibu?”
Pasien”Sudah sedikit lega”
Perawat:”Jadi Ibu marah karena tidak dihargai… dan yang ibu rasakan berdebar debar
,rahang ibu terkatup,dan tangan ibu mengepal.Yang Ibu lakukan adalah memecahkan kaca di
kamar ibu dan Mereka semua ketakutan”
Perawat:”Sekarang Ibu dapat mengontrol marah ibu dengancara teratur meminumobat ya Bu”
Pasien:”iya”
Perawat:”Coba Ibu sebutkan Pukul berapa saja Ibu harus minum Obat?”
Pasien:”jam 7 malam,jam 1 siang,jam 7 pagi.”
Perawat:”Bagus ibu sudah ingat waktu untuk meminum obatnya.Sekarang Kita buat jadwal
ya bu untuk petemuan selanjutnya.Bagaimana kalau 2 jam lagi saya datang dan kita latihan
cara lain untuk mengontrol marah.Tempatnya Disini saja ya Bu.

SP3
Klien dapat mengontrol marah dengan latihan verbal(meminta yang baik,menolak yang
baik,Mengungkapkan perasaan).
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN.
1. Fase Orientasi
“ Assalamu’alaikum Ibu R, masih ingat nama saya” bagus Ibu,,,ya saya Anwar”, sesuai
dengan janji saya 2 jam yang lalu sekarang kita ketemu lagi”
“Bagaimana bu, sudah dilakukan tarik nafas dalam dan pukul kasur bantal? Apa yang
dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?”“Coba saya lihat jadual kegiatan
hariannya. “Bagus,
“Bagaiman kalau kita sekarang latihan cara bicara untuk mencegah marah?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang?Bagaimana kalau ditempat yang sama?”
“Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang? Bagaiman kalau 10 menit?”

2. Fase Kerja
“Sekarang kita latihan cara bicara ibu baik untuk mencegah marah. Kalau marah sudah
disalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur dan bantal, dan sudah lega, maka kita
perlu bicara dengan orang yang membuat kita marah. Ada tiga caranya bu: 1. Meminta
dengan baik tanpa marah dengan suara yang rendah serta tidak menggunakan kata-kata kasar.
Kemarin ibu mengatakan penyebab marahnya karena makanan tidak tersedia, rumah
berantakan, Coba ibu minta sediakan makan dengan baik:” bu, tolong sediakan makan dan
bereskan rumah” Nanti biasakan dicoba disini untuk meminta baju, minta obat dan lain-lain.
Coba ibu praktekkan . Bagus bu. “
Yang kedua : Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan ibu tidak ingin
melakukannya, katakan: ‘maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada kerjaan’.
Coba ibu praktekkan . Bagus bu.”
Yang ketiga Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat
kesal ibu dapat mengatakan:’Saya jadi ingin marah karena perkataan mu itu’. Coba
praktekkan. Bagus.”
3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu setelah bercakap-cakap tentang cara mengontrol marah dengan
bicara yang baik?’
“Coba ibu sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelajari.”“Bagus sekali,
sekarang mari kita masukkan dalam jadwal. Berapa kali sehari ibu mau latihan bicara yang
baik? bisa kita buat jadwalnya?”
“Coba masukkan dalam jadwal latihan sehari-hari, misalnya meminta obat, makanan dll.
Bagus nanti dicoba ya bu!”
“ Bagaimana kalau besok kita ketemu lagi?”
“ besok kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah ibu yaitu dengan cara
ibadah, ibu setuju? Mau dimana bu? Disini lagi? Baik sampai nanti ya
Ibu…Assalamu’alaikum

Pertemuan : Ke 4 (empat)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien tenang, kooperatif, bicara jelas.
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko perilaku kekerasan
3. Tujuan khusus
Pasien dapat mencegah/ mengendalikan PKnya secara spiritual,
4. Tindakan Keperawatan
SP 4 klien :
Bantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara spiritual (diskusikan hasil
latihan mengendalikan perilaku kekerasan secara fisik dan sosial/verbal, latihan beribadah
dan berdoa, buat jadwal latihan ibadah/ berdoa)

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Fase Orientasi
“ Assalamu’alaikum Ibu R, masih ingat nama saya” Betul Ibu
“Bagaiman bu, latihan apa yang sudah dilakukan? Apa yang dirasakan setelah melakukan
latihan secara teratur? Bagus sekali, bagaiman rasa marahnya?”
“Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk mencegah rasa marah yaitu dengan
ibadah?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaiman kalu ditempat biasa?”
“Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit?”
2. Fase kerja
“Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa ibu lakukan! Bagus, yang mana yang mau di
coba?”“Nah, kalau ibu sedang marah coba langsung duduk dan langsung tarik nafas dalam.
Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda juga, ambil air
wudhu kemudian sholat”.“Ibu bisa melakukan sholat secara teratur untuk meredakan
kemarahan.”
“Coba ibu sebutkan sholat 5 waktu? Bagus, mau coba yang mana? Coba sebutkan caranya?”

3. Fase terminasi
“Bagaiman perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara yang ketiga ini?”“ Jadi
sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari? Bagus”
“Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan ibu. Mau berapa kali ibu sholat.
Baik kita masukkan sholat …….dan ……(sesuai kesebuatan pasien).”
“Coba ibu sebutkan lagi cara ibadah yang dapat ibu lakukan bila ibu sedang marah”“Setelah
ini coba ibu lakukan sholat sesuai jadwal yang telah kita buat tadi”
“ 2 jam lagi kita ketemu ya bu,nanti kita bicarakan cara keempat mengontrol rasa marah,
yaitu dengan patuh minum obat! “
“Nanti kita akan membicarakan cara penggunaan obat yang benar untuk mengontrol rasa
marah ibu, setuju bu?”….Assalamu’alaikum

Anda mungkin juga menyukai