A. PROSES KEPERAWATAN
a. Pengkajian :
1. Data Subyektif :
2. Data Obyektif :
a. Tujuan
b. Tindakan
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa
aman dan nyaman saat berinteraksi dengan saudara. Tindakan yang harus saudara
lakukan dalam rangka membina hubungan saling percaya adalah :
b) Berjabat tangan
d) Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
2) Diskusikan bersama pasien penyebab perilaku kekerasan saat ini dan yang
lalu
a) Verbal
b) terhadap orang lain
d) terhadap lingkungan
b) Obat
a) Latih pasien minum obat secara teratur dengan prinsip lima benar (benar
nama pasien, benar nama obat, benar cara minum obat, benar waktu minum
obat, dan benar dosis obat) disertai penjelasan guna obat dan akibat berhenti
minum obat
11) Ikut sertakan pasien dalam Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi
mengontrol Perilaku Kekerasan
SP 1 PASIEN
ORIENTASI
Perawat :“Selamat pagi Bu, perkenalkan nama saya sri putri, Ibu bisa
memanggil saya Yana. Saya adalah mahasiswi praktik di rumah
sakit ini, jadi jika Ibu memerlukan bantuan, saya akan siap
membantu.... Nama Ibu siapa, senangnya dipanggil apa?”
Pasien : “fadia”
Perawat : “Iya Bu fadia , Bagaimana perasaan Ibu saat ini? Apakah masih ada
perasaan kesal atau marah?”
Pasien : (Diam)
KERJA
Perawat : “Mereka itu siapa Ibu ? apakah dia itu suami ibu dan selingkuhannya?”
Pasien : “Iya”
Perawat : “oh jadi itu masalah ibu, ibu marah-marahnya sambil mengeraskan
suaranya ya?
Pasien :“Ya iya lah, namanya juga lagi marah,gimana sih kamu ini”(muka
meremehkan)
Pasien : “apa yang ada disekitar saya,saya lempar dan saya pecahkan,”
Perawat : “ Iya, tentu tidak. Apa kerugian dari cara yang Ibu lakukan?”
Pasien : “Mereka ketakutan. Mereka pikir saya pasti akan membunuh mereka
semua,”
Perawat : “Betul, keluarga jadi takut kepada Ibu, barang-barang pecah, harus
mengeluarkan uang untuk membeli barang baru lagi. Menurut Ibu
adakah cara lain yang lebih baik? Maukah Ibu belajar cara
mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan
kerugian?”
Pasien : “Bagaimana?”
Pasien : ”Iya,”
Perawat : ”Begini Bu, kalau tanda-tanda marah tadi sudah Ibu rasakan maka
Ibu berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu
keluarkan/tiup perlahan-lahan melalui mulut seperti mengeluarkan
kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup
melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali. Bagus sekali, Ibu sudah bisa
melakukannya. Bagaimana perasaannya?”
Perawat : “Nah, sebaiknya latihan ini Ibu lakukan secara rutin, sehingga bila
sewaktu-waktu rasa marah itu muncul Ibu sudah terbiasa
melakukannya”
TERMINASI
Perawat : ”Iya, jadi penyebab dari kemarahan Ibu adalah karena tidak dihargai,
dan yang Ibu rasakan adalah kesal kemudian dada Ibu
berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan
mengepal. Yang Ibu lakukan adalah membanting dan memecahkan
barang-barang yang ada disekitar Ibu dan mereka semua ketakutan,
semua barang juga pecah dan berhamburan,”
Perawat : ”Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah Ibu
yang lalu, apa yang Ibu lakukan kalau marah yang belum kita bahas
dan jangan lupa latihan napas dalamnya ya Bu? Sekarang kita buat
jadwal latihannya ya Ibu, berapa kali sehari Ibu mau latihan napas
dalam?”
Pasien : “3 kali,”
Perawat : ”Baik Bu, bagaimana kalau 2 jam lagi saya datang dan kita latihan
cara yang lain untuk mencegah/mengontrol marah. Tempatnya disini
saja ya Bu, Selamat pagi,”
Orientasi
Pasien : iya
Kerja
Perawat : Kalau ada yang menyebabkan ibuk marah , dan muncul perasaan
kesal , berdebar-debar , mata melotot , selain nafas dalam ibu juga bisa
meluapkan amarah ibu dengan cara memukul-mukul kasur dan
batal bu , sebelumnya bapak tarik nafas dalam terlebih dahulu.
Perawat : “Sekarang mari kita latihan memukul kasur dan bantal. Mana kamar
ibu ? Jadi kalau nanti ibu kesal dan ingin marah, langsung ke
kamar dan lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul kasur
dan bantal. Nah, coba ibu lakukan, pukul kasur dan bantal.”
Pasien : (pasien melakukan pukul kasur dan bantal)
Perawat :Ya, bagus sekali ibu melakukannya”.
Pasien : (“Kekesalan lampiaskan ke kasur atau bantal.”)
Perawat :“Nah cara inipun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan
marah. Kemudian jangan lupa merapikan tempat tidurnya.
Terminasi
ORIENTASI
Perawat :“Selamat pagi ibu, sesuai dengan janji saya kemarin sekarang kita
ketemu lagi”
Pasien :“iya”
Perawat :“Bagaimana ibu, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam dan
pukul kasur bantal?,bagaimana kalau kita ulangi sekali lagi,ibu
setuju?
Pasien :“iya,sudah”
Pasien :“ini”
Perawat :“Bagus. Nah kalau tarik nafas dalamnya dilakukan sendiri tulis M,
artinya mandiri; kalau diingatkan suster baru dilakukan tulis B,
artinya dibantu atau diingatkan. Nah kalau tidak dilakukan tulis T,
artinya belum bisa melakukan”
Pasien :“iya”
Perawat :“Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara bicara untuk mencegah
marah?”
Pasien :“iya”
Pasien :“iya,setuju”
Pasien :“iya”
KERJA
Perawat : “Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah.
Kalau marah sudah dusalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur dan bantal,
dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan orang yang membuat kita marah. Ada
tiga caranya bu :
1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak
menggunakan kata-kata kasar. Kemarin ibu bilang penyebab marahnya karena
minta uang sama suami tidak diberi. Coba ibu minta uang dengan baik:”pak ,
saya perlu uang untuk membeli keperluan saya .” Nanti bisa dicoba di sini untuk
meminta baju, minta obat dan lain-lain. Coba bapak praktekkan. Bagus bu.”
2. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan ibu tidak ingin
melakukannya, katakan: ‘Maaf saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada
kerjaan’. Coba ibu praktekkan. Bagus bu”
3. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat
kesal ibu dapat mengatakan:’ Saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu’.
Coba praktekkan. Bagus”
TERMINASI
Perawat : “Coba ibuk sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita
pelajari”
Pasien : Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah
serta tidak menggunakan kata-kata kasar. Kemarin ibu bilang penyebab
marahnya karena minta uang sama suami tidak diberi. Coba ibu
minta uang dengan baik:”pak , saya perlu uang untuk membelikeperluan
saya.” Nanti bisa dicoba di sini untuk meminta baju, minta obat dan lain-
lain. Coba ibu praktekkan. Bagus bu.”
Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan ibu tidak ingin
melakukannya, katakan: ‘Maaf saya tidak bisa melakukannya karena
sedang ada kerjaan’. Coba bapak praktekkan. Bagus bu”
Perawat : “Bagus sekali, sekarang mari kita masukkan dalam jadwal. Berapa kali
sehari ibu mau latihan bicara yang baik?, bisa kita buat jadwalnya?”
Pasien : “bisa”
Pasien : “iya”
Pasien :“boleh”
Perawat :“Nanti kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah
ibu yaitu dengan cara ibadah, bapak setuju? Mau di mana bu ? Di sini
lagi? Baik sampai nanti ya”
Pasien : “iya”
ORIENTASI
Perawat :“Selamat pagi ibu, sesuai dengan janji saya kemarin sekarang kita
ketemu lagi”
Pasien :“iya”
Perawat :“Bagaimana ibu, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam dan
pukul kasur bantal?,bagaimana kalau kita ulangi sekali lagi,ibu
setuju?
Pasien :“iya,sudah”
Perawat :“Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya.”
Pasien :“ini”
Perawat :“Bagus. Nah kalau tarik nafas dalamnya dilakukan sendiri tulis M,
artinya mandiri; kalau diingatkan suster baru dilakukan tulis B,
artinya dibantu atau diingatkan. Nah kalau tidak dilakukan tulis T,
artinya belum bisa melakukan”
Pasien :“iya”
Perawat :“Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara bicara untuk mencegah
marah?”
Pasien :“iya”
Pasien :“iya,setuju”
Pasien :“iya”
KERJA
Perawat :“ baiklah buk sekarang saya akan mengajarkan kepada ibu cara
keempat supaya hati ibuk tenang dan tidak marah-marah lagi. Caranya
ibu bias mengucapkan Astagfirullah halazim sebanyak 3 kali ketika ibu
sedang merasakan sakit hati”
Pasien :“iya”
Perawat :“bagus sekali buk, ibuk bias membacanya sebanyak tiga kali selama
ibuk merasakan sakit hati sampai ibuk benar benar lega”
Pasien :“ya”
Pasien :“tidak”
TERMINASI
Perawat :‘baiklah buk saya sudah selesai menerangkan kepada ibu tentang
perilaku melawan rasa sakit dan kekerasan, ibu bisa menerapkan nya
ketika ibu sedang merasakan sakit hati”
Pasien :“iya”
Pasien :“waalaikumsallam”
a. Tujuan Keperawatan
b. Tindakan Keperawatan
ORIENTASI
Keluarga : iyaa..
Keluarga : saya merasa sedih dengan keadaan anak saya , tapi dia sudah lebih
mendingan dari pada kemaren,
Perawat :“Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah anak ibu dan
cara perawatannya”
Keluarga : baik
Perawat :”Kita diskusi di sini saja ya? Berapa lama ibu punya waktu? Bagaimana
kalau setengah jam?”
Keluarga : baiklah
Kerja:
Perawat :”Apa masalah yang Bp/Ibu hadapi dalam merawat nini? Apa yang sudah
dilakukan?”
Perawat :“Masalah yang dialami oleh nini disebutprilaku kekerasan. Ini adalah salah
satu gejala penyakit yang juga dialami oleh pasien-pasien gangguan jiwa yang lain”.
Perawat :“Apabila masalah prilaku kekerasan ini tidak diatasi maka seseorang bisa
mengalami halusinasi , yaitu mendengar suara atau melihat bayangan yang
sebetulnya tidak ada.”
Perawat : “Untuk menghadapi keadaan yang demikian Bapak dan anggota keluarga
lainnya harus sabar menghadapi nini. Dan untuk merawat nini keluarga perlu
melakukan beberapa hal. Pertama keluarga harus membina hubungan saling percaya
dengan nini yang caranya adalah bersikap peduli dengan nini dan jangan ingkar
janji. Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan kepada nini untuk
bisa melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain. Berilah pujian yang wajar
dan jangan mencela kondisi pasien.”
« Selanjutnya jangan biarkan nini sendiri. Buat rencana atau jadwal bercakap-cakap
dengan nini. Misalnya sholat bersama, makan bersama, rekreasi bersama, melakukan
kegiatan rumah tangga bersama.”
Perawat :”Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan semua cara
itu”
Keluarga : ya
Perawat :” Begini contoh komunikasinya, bu: nak dari kemaren ibu lihat kamu sudah
mulai tenang nak , ibu senang sekali melihat perkembangan kamu yang mulai
membaik nak , coba kamu lakukan cara untuk meredakan amarah kamu nak ,
bagaimana kalau kita mulai dengan cara meluapkan amarah kamu dengan cara
menarik nafas dalam , bagaimana ibu mau cobakan nak ?
Perawat : ”Nah coba sekarang ibu peragakan cara komunikasi seperti yang saya
contohkan”
Keluarga memperagakan
Keluarga : tidak
Perawat :“Baiklah waktunya sudah habis. Bagaimana perasaan ibu setelah kita
latihan tadi?”
Keluarga : saya merasa senang karena telah mengerti bagaimana cara nya
Perawat :“Coba ibu ulangi lagi apa yang dimaksud dengan prilaku kekerasan dan
tanda-tanda orang yang mengalamiprilaku kekerasan »
Perawat : « Selanjutnya bisa ibu sebutkan kembali cara-cara merawat anak ibu
yang mengalami masalah prilaku kekerasan »
Perawat : « Bagus sekali bu, ibu bisa menyebutkan kembali cara-cara perawatan
tersebut »
Perawat :«Nanti kalau ketemu nini coba Bp/Ibu lakukan. Dan tolong ceritakan
kepada semua keluarga agar mereka juga melakukan hal yang sama. »
« Bagaimana kalau kita betemu tiga hari lagi untuk membahas tentang kegiatan
rumah yang bias di lakukan oleh nani