Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 3

PADA NY. T DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Stase Keperawatan Jiwa

Dosen Pembimbing :
Dr. Meidiana Dwidiyanti, S.Kp., M.Sc

Disusun Oleh :
Sukma Putri Rahayu
22020120210019

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXVI


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
Kasus Pasien

Pasien Ny. T usia 40 tahun dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Magelang oleh suaminya. Pasien di
dirawat karena sering marah dan memukuli anaknya hampir tiap hari sehingga sampai anak
kesakitan. Keluarga klien merasa khawatir dengan keadaannya yang kasar dan main tangan
dengan anaknya sendiri, dengan alasan anaknya pulang malam walaupun dalam hal sekolahnya.
Pasien sering menunjukan tingkah laku yang aneh seperti pandangan tajam, tangan sering
mengepal, melotot, berbicara dengan nada keras, kasar, ketus, serta postur tubuh kaku. Ny. T
terkadang suka memukul anak dibagian tubuh seperti tangan, kepala, kaki, sebelum anaknya
menjelaskan alasannya terlebih dahulu sampai pulang malam. Sehingga pasien dibawa ke Rumah
Sakit Jiwa.

A. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi Klien :
Klien tampak tenang, sedikit rileks, kooperatif, dan klien juga mampu menjawab semua
pertanyaan yang diajukan atau diberikan oleh perawat, jawaban yang diberikan oleh
pasien sesuai dengan pertanyaan yang ditanyakan.
b. Diagnosa Keperawatan :
Risiko Perilaku Kekerasan (RPK)
c. Tujuan :
1. Pasien dapat mengidentifikasi Perilaku Kekerasan
2. Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda Perilaku Kekerasan
3. Pasien dapat menyebutkan jenis Perilaku Kekerasan yang pernah dilakukannya
4. Pasien dapat menyebutkan akibat dari Perilaku Kekerasan yang dilakukannya
5. Pasien dapat menyebutkan cara mencegah atau mengendalikan Perilaku Kekerasan
yang dilakukannya
d. Rencana Keperawatan :
SP 3 Klien
1. Membina hubungan saling percaya antara perawat dan pasien
2. Melatih mengontrol marah dengan Mindfullness
3. Menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan verbal atau bicara baik-baik
4. Melatih klien cara verbal atau bicara baik-baik
5. Melatih klien memasukan kegiatan verbal atau bicara baik-baik minum obat ke
dalam jadwal kegiatan harian.
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP-3
“Perawat membina hubungan saling percaya untuk pertemuan kedua kalinya,
mengidentifikasi latihan cara pertama untuk mengontrol marah, mengevaluasi pelaksanaan
Mindfullness, dan latihan cara kedua yaitu melatih klien minum obat dengan prinsip 6
benar, manfaat dan kerugian minum obat dan mengidentifikasi perubahan pada pasien
setelah latihan cara kedua. Dan melatih klien cara mengontrol perilaku kekerasan marah
dengan cara ketiga yaitu Melakukan Mindfullness dan melatih klien cara verbal atau bicara
baik-baik.”

Tahap Orientasi

a) Salam Terapeutik
Salam dan perkenalan kepada pasien
Perawat : “Assalamualaikum, Selamat pagi bu Tinah ?”
Pasien : “Iya selamat pagi.”
Perawat : “Bu Tinah hari ini kita bertemu lagi nggih bu. Semoga pertemuan ini yang
kesekian kalinya membuat kita lebih bersyukur dan semangat terus”
Pasien : “Ohh iya, tidak masalah mbak.”
b) Validasi
Perawat : “Baik Alhamdulilah bu Tinah, nah gimana bu kemarin buat mindfullnes sama
minum obatnya sudah dilakukan dengan teratur belum ?”
Pasien : “Wah sudah dong mbak sukma, sudah sesuai sama jadwal harian saya yang telah
saya buat.”
Perawat : “Wah Alhamdulilah. Ikut senang mendengarnya bu Tinah.”
Pasien : “Yaa mbak.”
Perawat : “Baik nah sekarang sesuai perjanjian kemarin, hari ketiga ini kita akan berlatih lagi
cara mengontrol marah dengan cara mindfullnes, yaitu nanti kita mencoba berdoa kepada Allah
untuk menghilangkan penyakit dalam tubuh dan diteruskan dengan bicara yang baik-baik.”
Pasien : “Oh iya mbak.”
c) Kontrak tempat dan waktu
Perawat : ‘Untuk tempatnya mau disini saja bu, sambil duduk ?”
Pasien : “Iya gpapa.”
Perawat : “Baik bu, oh iya bu sekiranya ibu mau berapa lama kita berbincang-bincangnya bu?
20 menit bagaimana bu ?.”
Pasien : “Kalau 15 menit aja gimana ?”
Perawat : “Iya bu 15 menit saja tidak apa-apa bu.”

Tahap Kerja

Perawat : “ Baik bu, nah sebelum kita berbincang mengenai obat, kita berlatih mindfulness
dulu ya bu, seperti biasa ya bu, agar kita selalu ingat kepada Allah dan memohon ampun akan
segala perbuatan yang telah kita lakukan.”
Pasien : “Iya mbak saya senang.”
Perawat : “Mungkin Bu Tinah saat ini, bisa untuk fokus terlebih dahulu, lalu istigfar sambil
ibu berdoa kepada Allah swt agar bisa menghilangkan penyakit yang ada dalam tubuh bu tinah.”
Perawat : “Iyaa bu, ayo terus beristigfar dan sambil berdoa kepada Allah nggih bu.”
Pasien : “(Mempraktikan latihan Mindfullness).”
Perawat : “Bagaimana sekarang yang ibu rasakan ?”
Pasien : “Ini tadi kepala saya rasanya sangat berat dan pusing mbak, namun semakin hari
semakin sering berlatih, menjadi ringan mbak.”
Perawat : “Wahh Alhamdulillah ya bu, mungkin kalau ibu pengen batukk. Ayo bu di batukan
saja, biar lebih rileks lagi bu.”
Pasien : “Membatukkan 3 kali,”
Perawat : ‘Alhamdulillah, nah bagus bu Tinah.”
Pasien : ‘Iyaa mbak, saya sangat merasakannya. Luar biasa.”
Perawat : “Baik, Alhamdulillah kalau begitu bu. Nah setelah ibu ingat dan berdoa kepada llah
swt, mari kita berlatih untuk bicara yang baik-baik bu.”
Pasien : “Bagaimana caranya mbak ?”
Perawat : “Jadi kita perlu bicara yang baik-baik pada orang yang membuat kita merasa marah
bu. Dan terdapat 3 cara bu Tinah.”
Perawat : “Yang pertama, Ibu meminta atau bertanya dengan baik tanpa marah dengan suara
yang rendah serta tidak menggunakan kata-kata kasar. Kemarin ibu mengatakan penyebab marah
karena anaknya sering pulang malam ya, jadi ibu bisa menanyakan kepada anak terlebih dahulu,
“Nak kenapa kamu sering pulang malam, hal apa yang menyebabkan kamu sering pulang malam
? ” Coba bu Tinah.”
Pasien : “(pasien mempraktikkan cara pertama).”
Perawat : “Nah iya bagus bu Tinah. Sekarang cara yang kedua yaitu dengan menolak sesuatu
dengan baik. semisal anak ibu menyuruh untuk jangan ikut campur. Nah ibu bisa jawab dengan
“Maaf nak, ibu menunggumu sampai malam begini karena memang ibu khawatir denganmu
nak.” Nah di coba bu Tinah.”
Pasien : “(pasien mempraktikkan cara kedua).”
Perawat : “Nah iya bagus bu Tinah. Sekarang cara yang ketiga yaitu dengan mengungkapkan
perasaan kesal, jika ada perkataan orang lain yang membuat kesal ibu dapat mengatakan, “Maaf
nak, ibu jadi ingin marah dengan perkataanmu nak.”
Pasien : “(pasien mempraktikkan cara ketiga).”
Perawat : “Baik Alhamdulilah sepertinya bu tinah sudah bisa mempraktikannya ya.”
Pasien : “Iyaa mbak.”
Perawat : “Baik Alhamdulillah, sekarang latihan mindfulness dengan berlatih cara bicara
baik-baik dimasukan ke dalam jadwal harian ibu nggih ? biar saya bantu.”
Pasien : “Iyaa mbak.”

“Pasien memasukan kegiatan mindfulness ketiga dan bicara baik-baik kedalam buku
hariannya dengan dibantu oleh perawat”

Tahap Terminasi

a) Evaluasi Subjektif
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu setelah berlatih untuk meminta doa kepada Allah swt dan
menyerahkan segalam sesuatu yang terjadi disertai dengan bicara yang baik-baik ?”
Pasien : “Saya merasa lebih baik.”
b) Evaluasi Objektif
Perawat : “Coba ibu contohkan mindfulness yang sudah kita lakukan ?”
Pasien : “Ya kita harus fokus sambil beristigfar dan meinta doa kepada Allah swt agar
menyembuhkan segala penyakit yang ada dalam diri kita, semisal saya yang pemarah.”
Perawat : “Baik bu, Coba sekarang sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelajari
?”
Pasien : “Ada 3 cara, dengan bertanya dengan baik, menolak dengan baik, dan
mengungkapkan perasaan kesal.”
Perawat : “Baik bu , benar sekali. Berarti ibu sudah ingat dan paham ya.”
c) Rencana Tindak Lanjut
Perawat : “Sekarang kita buat jadwal latihannya ya bu ?”
Pasien : “Iya baik mbak.”
d) Kontrak waktu, tempat, dan tujuan
Perawat : “Baiklah bu, bagaimana kalau besok kita akan mengevaluasi latihan mindfulness
kedua ini dan bagaimana cara bicara yang baik-baik. dan besok kita akan berlatih agi dengan
beribadah untuk mengatasi marah. Bagaimana ibu setuju ?
Pasien : “Iya setuju mbak, mau-mau saja saya.”
Perawat : “Kalau tempatnya seperti ini saja bagaimana bu? Di ruang tamu ? dan jamnya
masih sama seperti sekarang ini ya bu.”
Pasien : “Iya terserah.”
Perawat : “Baik, kalau begitu besok kita latihan cara keempat untuk mencegah atau
mengontrol marah ya bu ? Selamat pagi bu.”
Pasien : “Iya selamat pagi.”

Anda mungkin juga menyukai