Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) : ROLE PLAY ASUHAN

KEPERAWATAN KASUS
KEPUTUSASAAN
KEPERAWATAN JIWA I

Dosen Pengampu:
Ns. Duma Lumban Tobing, M.Kep., Sp.Kep.J

Disusun Oleh :
Novi Nursifa 2010711021

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
2021/2022
ROLE PLAY ASUHAN KEPERAWATAN KASUS KEPUTUSASAAN
A. PROSES KEPERAWATAN
a. Kondisi Klien
Seorang perempuan usia 45 tahun, menikah, karyawan swasta, pendidikan terakhir
sarjana. Klien dirawat dengan keluhan sesak nafas sejak 3 minggu sebelum masuk
rumah sakit, mual, penurunan nafsu makan. Klien memiliki riwayat asma dan DM
sejak tahun 2010. Diagnosa saat ini TB paru, DM type 2. Klien memiliki riwayat
TB namun setelah pengobatan OAT selama 6 bulan, klien putus obat karena
merasa tidak kunjung sembuh . Ayah klien memiliki riwayat diabetes mellitus tipe
2 dan ibu klien memiliki riwayat asma. Klien Klien mengatakan sebelum sakit
masih bisa melakukan pekerjaan rumah secara sendiri, namun semenjak sakit,
klien lebih banyak berdiam diri di rumah, jarang berinteraksi dengan tetangganya.
Klien mengatakan merasa pasrah dengan kondisinya saat ini, apabila Tuhan ingin
segera mengambil nyawanya saat itu, ia mengatakan sudah pasrah dan ingin mati.
Klien terlihat sering mengeluh tentang penyakitnya yang tidak kunjung sembuh,
klien tampak selalu gelisah, bersedih dan kadang menangis. Klien menolak ketika
akan dilakukan inhalasi maupun dipasang selang oksigen, karena merasa tidak ada
gunanya. Klien mengatakan sesak yang dirasakan tidak kunjung hilang, nafsu
makannya berkurang dan mual. Klien sulit tidur karena rasa sakit yang dirasakan
dan kepikiran mengenai kondisi penyakitnya. Hasil observasi selama wawancara,
klien tampak gelisah, kontak mata kurang, terlihat bersedih dan menangis, dan
hasil pemeriksaan tanda – tanda vital menunjukkan tekanan darah 130/90 mmHg,
nadi 88x/menit, RR 24x/menit, Suhu 36.

b. Diagnosa Keperawatan
-Ketidakberdayaan

c. Tujuan
1. Kognitif, remaja mampu:
 Mengetahui perubahan/penurunan kondisi fisik
 Mengetahui pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan akibat dari
keputusasaan
2. Psikomotor, remaja mampu:
 Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
 Mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia
 Melatih hubungan sosial dengan sistem pendukung
 Melatih kegiatan hidup sehari-hari
3. Afektif, remaja mampu:
 Merasakan Manfaat latihan yang dilakukan Memilih aspek positif dan
makna
 kehidupannya.Merasakan manfaat latihan yang dilakukan
 Merasa optimis dan bahagia
d. Tindakan Keperawatan
 Latih membangun harapan yang realistis
 Diskusikan harapan dan keinginan masa depan
 Bantu pasien membuat rencana mencapai harapan secara bertahap

B. STRATEGI KEPERAWATAN
a. Orientasi: Salam Terapeutik, Evaluasi/validasi, Kontrak dan tujuan
Perawat : Selamat sore ibu perkenalkan saya Perawat Novi yang
bertugas pada shift sore ini, boleh sebutkan nama ibu beserta tanggal lahir nya?
Ibu : dengan ibu mekar , lahir tanggal 10 desember 1988
Perawat : okey,kira kira ibu mekar senang dipanggil ibu siapanih?
Ibu : mekar saja ners
Perawat : kalo boleh tau kenapa ibu mekar bisa dirawat dirumah sakit?
Ibu : saya masuk rumah sakit semenjak mengeluh sesak nafas 3
minggu, lalu mual, nafsu makan juga menurun.
Perawat : saya juga melihat pada riwayat kesehatan ibu, memiliki
riwayat asma dan DM sejak tahun 2010 ya ibu?
Ibu : Iya betul ners
Perawat : boleh mungkin ibu sedikit menceritakan bagaimana perasaan
ibu selama sakit?
Ibu : saya merasa pasrah dengan kondisi saya saat ini ners,kalo
Tuhan ingin segera mengambil nyawanya saat ini, saya sudah pasrah dan ingin
mati.
Perawat : oke baik ibu sebelum saya lanjutkan perbincangan kita, saya
ingin menjelaskan tujuan kedatangan saya kali ini, jadi tujuan saya kali ini untuk
memberikan edukasi agar bisa memotivasi ibu untuk semangat hidup dan tidak
berputus asa pada keadaan ibu sekarang. untuk itu saya membutuhkan waktu
sekitar 10 sampai 15 menit apakah ibu dan bersedia?
Ibu : Bersedia ners
Perawat : baik untuk itu saya izin untuk mencuci tangan terlebih dahulu
sebelum masuk ke topik kita hari ini.
Ibu dan remaja : oke baik ners
Perawat : (mempraktikan cuci tangan sebelum penyuluhan)

b. Fase Kerja
Perawat : baik, tadi ibu sudah menceritakan bagaimana perasaan ibu
hari ini ya ibu,semoga setelah kegiatan kita hari diharapkan perasaan ibu lebih baik
dan enakan ya ibu.
Ibu : iya ners semoga saja begitu
Perawat : oke baik ibu langsung saja ke tahap pengkajian, apakah benar
sejak tahun 2010 sudah memiliki riwayat asma dan DM bu?
Ibu : Betul ners
Perawat : Lalu Diagnosa saat ini ibu mengalami penyakit TB paru,
dengan DM tipe 2 setelah pengobatan OAT selama 6 bulan, ibu pernah putus obat
karena ibu merasa tidak kunjung sembuh?
Ibu : Betul ners, saya merasa putus asa dan tidak punya harapan
untuk sembuh
Perawat : owh jadi ibu merasa putus dengan penyakit yang ibu alami,
yang perlu ibu ketahui adalah ibu sekarang berada pada kondisi keputusasaan
dimana ini merupakan kondisi subjektif yang ditandai dengan individu memandang
hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada alternatif dan tidak mampu memobilisasi
energi demi kepentingan dirinya.sehingga jika dibiarkan lama lama kondisi ini
justru akan memperburuk keadaan ibu dan muncul perasaan ingin mengakhiri
hidup karena merasa putus asa Untuk ibu perlu dilakukan terapi disaat ibu
merasakan putus asa,terapi ini akan membantu menurunkan perasaan putus
asa ..bagaimana kalau sekarang kita coba dengan teknik relaksasi nafas dalam, ini
merupakan salah satu contoh untuk mengurangi keputusasaan ibu, apakah ibu
bersedia?
Ibu : iya ners,
Perawat : ibu perhatikan terlebih dahulu lalu bisa mengikuti cara yang
sudah saya ajarkan. Pertama silahkan ibu dengan posisi yang saya contohkan,lalu
tarik nafas dalam dalam setelah itu dalam hitungan ketiga hempaskan udara
melalui mulut dengan meniup udara perlahan ya bu, Bagus sekali ibu sudah
mempraktekannya ibu bisa melakukan terapi ini 5 sampai 10 x ya ibu
Ibu : baik ners
Perawat : lalu terapi selanjutnya bisa dengan memikirkan hal hal
positif, seperti memotivasi diri untuk sembuh,ber andai andai jika ibu sembuh
maka ibu akan bisa berkumpul dengan keluarga dan orang orang yang ibu sayang.
Bisa juga dengan terapi metode pengalihan seperti tertawa,mendengarkan
musik,menulis buku
Ibu : wah benar juga kebetulan saya hobi mendengarkan lagu lagu
kpop dan menulis mengarang cerita
Perawat : nah maka dari itu ibu tidak boleh berputus asa harus tetap
semangat dalam menjalani kehidupan ibu.
c. Terminasi : Evaluasi,Tindak lanjut ,Kontrak yang akan datang
Perawat : nah sampai disini, bagaimana perasaan ibu setelah mengobrol
dan melakukan terapi?
Ibu : perasaan saya sedang jadi ada motivasi untuk sembuh dan
semangat menjalani kehidupan dengan penyakit yang saya derita saat ini.
Perawat : coba ibu ulangi ada terapi apa saja yang bisa ibu lakukan
untuk mengatasi keputusasaan
Ibu : bisa dengan teknik relaksasi nafas dalam, berpikir
positif,menulis,mendengarkan lagu,metode pengalihan seperti tertawa ners
Perawat : wah sepertinya ibu sudah memahami dengan baik, bagaimana
besok kita latih kembali terapinya dengan waktu dan tempat yang sama untuk
kontrak selanjutnya bu?
Ibu : boleh ners
Perawat : baik apakah ada yang ingin ibu tanyakan?
Ibu : tidak ada ners
Perawat : oke kalau begitu saya izin pamit jika ada apa apa atau butuh
bantuan ibu bisa klik bell saya ada di ners station ya
Ibu : baik ners
Perawat : baik selamat siang permisi ibu
Cuci tangan setelah tindakan

Anda mungkin juga menyukai