Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HALUSINASI

DENGAN CARA MENGHARDIK

Disusun Oleh :

1. Reni Dian Filara 195140061


2. Anisa Rahmadini 195140069
3. Dira Erviana 195140082
4. Febi Fadhilah Cahyani 195140083

Dosen Pembimbing :

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

TAHUN AJARAN 2020/2021


STRATEGI PELAKSANAAN (SP) HALUSINASI PENDENGARAN

1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien
● Klien mengatakan mendengar suara-suara yang menggagu, klien tanpak
komat kamit, klien belum mampu menghardik dan klien tampak gelisah.
b. Diagnosa Keperawatan
● Gsp halusinasi pendengaran
c. Tujuan
● Klien mampu mengidentifikasi masalah halusinasi dan latihan menghardik
d. Intervensi
● Mengajarkan klien mengidentifikasi masalah halusinasi dan latihan
menghardik

2. Strategi Pelaksanaan
a. Orientasi
Assalamualaikum bu..Perkenalkan nama saya Febi Fadhilah mahasiswa dari
Universitas Mitra Indonesia, yang akan bertugas merawat ibu pagi ini mulai
dari jam 07:00 -14 :00 WIB. Nama ibu siapa ?Senang dipanggil apa ? Asalnya
dari mana ? baik bu... Disini saya akan membantu mengatasi masalah-masalah
ibu, jadi kalau ibu ada masalah ,ibu bisa ceritakan dengan saya,ibu tidak perlu
khawatir dengan kerahasian dari masalah yang ibu ceritakan, rahasia ini akan
saya jaga dan hanya dipergunakan untuk kepentingan perawatan ibu.

b. Evaluasi/ validasi + kontrak


Bagaimana keadaan ibu ? Apa yang ibu pikirkan saat ini ?biasanya pada saat
ibu mendengarkan suara tanpa wujud apa yang ibu lakukaan untuk
mengatasinya? ibu bagaimana kalau kita berdiskusi apa yang ibu rasakan
sekarang,jadi ibu bisa cerita banyak hal ,kita akan berdiskusi tentang masalah
yang ibu rasakan, menurut ibu kita akan berbincang-bincang dimana ? Baiklah
kalau begitu berapa lama waktu nya,bagaimana kalau 15 menit ya bu,, bisa kan
bu? Jadi tujuannya adalah untuk mengetahui masalah ibu dan mencari tahu
bagaimana cara mengatasinya.

c. Fase Kerja
Bagaimana bu apakah ibu masih mendengar suara tanpa wujud ? Apa yang
dikatakan suara itu ? Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu ?
Jadi dari permasalah cerita ibu kesaya itu termasuk gejala halusinasi, halusinasi
yaitu pasien akan mengalami perubahan sesnsorik persepsi, merasakan sensorik
palsu berupa suara,penglihatan yang sebetulnya tidak ada..Baik bu sekarang
saya akan mengajarkan cara mengontrol halusinasi itu ada empat cara ia bu
yang pertama dengan cara kita latihan menghardik,kedua dengan cara benar
minum obat,ketiga dengan cara bercakap-cakap, keempat dengan cara
melakukan aktivitas. Sekarang kita coba latihan cara menghardik ia bu yang
pertama yang kita lakukan yaitu dengan cara, pada saat ibu mendengar suara-
suara itu muncul kembali ibu bisa langsung bilang kepada suara itu “ Pergi-
pergi saya tidak mau dengar..Kamu suara palusu . Begitu ia ibu bisa diulang-
ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi.. Nanti kita akan masukkan latihan
ini kejadwal harian ia bu. Coba ibu ulang kembali kepada saya apa yang sudah
saya ajarkan tadi ...Nah begitu,benar sekali bu! Ibu sudah bisa

d. Fase Terminasi

Evaluasi Subjektif : Bagaimana perasaan ibu sekarang setelah kita sama-sama


latihan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
? wahhh bagus bu kalau sudah lebih baik.. Coba sekarang
ibu sebutkan kepada saya kembali tentang 4 cara apa saja
cara untuk menangani halusinasi dan Coba sekarang ibu
praktikkan kepada saya kembali apa yang sudah kita bahas
tadi tentang cara latihan menghardik .

Evaluasi Objektif : Baik bu disini ibu sudah mampu meragakan tentang apa
yang sudah kita bahas tadi, ibu juga sudah sangat baik
penyampaian penjelasan kepada saya tentang cara apa saja
untuk mengatasi halusinasi nya

Rencana Tindak Lanjut : Kalau suara tanpa wujud itu muncul kembali,
silahkan ibu coba cara itu tadi ia bu..Bagaimana
kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa
latihannya bu ? Baik disini akan saya jelaskan
terlebih dahulu cara pengisian jadwal latihan
menghardik, jika melakukannya secara mandiri
maka ibu dapat menuliskan dengan huruf “ M ”
namun jika ibu masih diingatkan dan dibantu oleh
perawat / keluarga maka ibu mengisinya dengan
huruf “ B” artinya dibantu. Tetapi jika ibu tidak
melakukannya maka mengisinya dengan huruf “T”
ia bu.. Apakah ibu mengerti ?
Kontrak yang Akan Datang

Topik : “ Ibu, bagaimana kalau besok kita mengobrol lagi tentang cara
mengontrol halusinasi dengan cara patuh meminum obat”
Waktu : “ Kira-kira waktunya kapan ya ? Bagaimana kalau besok kita
mengobrol kembali jam 09 :30 Wib .”
Tempat : “ Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok dimana
ya ? Sampai jumpa bertemu besok ia bu, saya permisi
dulu..Asalamualaikum...
STRATEGI PELAKSANAAN (2) PADA PASIEN DENGAN
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI

Nama : Ny. A

Pertemuan :2

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien.

Data subjektif :

● Klien mengatakan masih mendengar suara-suara


● Klien mengatakan masih mendengar suara yang mengajak
bercakap-cakap
● Klien mengatakan masih takut dengan halusinasinya

Data objektif :

● Klien masih suka bicara dan tertawa sendiri


● Klien masih marah-marah tanpa sebab
● Klien ketakutan

2. Diagnosa Keperawatan.

Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi

3. Tujuan Tindakan Keperawatan

a. Klien dapat mengevaluasi kegiatan menghardik.


Memberikan pujian

b. Klien dapat melatih cara mengontrol halusinasi dengan obat


menjelaskan

dengan 6 benar obat (Jenis, guna, dosis, frekuensi, cara,


kontinuitas minum obat)
c. Klien dapat memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
menghardik dan minum obat

4. Tindakan Keperawatan

a. Evaluasi kegiatan menghardik. Berikan pujian

b.Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat menjelaskan


dengan 6 benar obat (Jenis, guna, dosis, frekuensi, cara,
kontinuitas minum obat)

c. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan


minum obat

B. Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi.

a. Salam Terapeutik.

Perawat : Assalamualaikum, Ibu masih ingat dengan saya?


Perawat Bagaimana perasaan Ibu hari ini?

b. Evaluasi/validasi.

Perawat : Apakah Ibu masih mendengar suara yang


mengajak bercakap- cakap ?

Perawat : Apakah ibu telah melakukan apa yang telah kita


pelajari kemarin?

Perawat : Apakah dengan menghardik suara-suara yang Ibu


dengar Perawat : Bagus Ibu. Sekarang coba Ibu
praktekkan pada saya bagaimana Ibu melakukannya.

Perawat: Bagus sekali Ibu. Coba kita lihat jadwal kegiatan


hariannya ya bu

Perawat : Bagus sekali Ibu. Ibu sudah bisa melakukan


kegiatan menghardik secara mandiri Ibu walaupun masih ada di
ingatkan oleh keluarga.
c. Kontrak

● Topik

Perawat : Baiklah Ibu, sesuai janji kita kemaren hari ini kita
akan latihan cara yang kedua dari empat mengontrol suara- suara
yang muncul yaitu cara minum obat yang benar, apakah Ibu
bersedia?

● Waktu

Pearawat : Berapa lama Ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana


kalau 20 menit?

● Tempat

Perawat : Ibu mau berbincang-bincang dimana?

Perawat : Baiklah bu …

2. Fase Kerja

Perawat : Apakah Ibu sudah dapat obat dari Perawat?

Perawat : Ibu perlu meminum obat ini secara teratur agar pikiran
jadi tenang, dan tidurnya juga menjadi nyenyak. Obatnya ada tiga
macam, yang warnanya orange namanya CPZ minum 3 kali sehari
gunanya supaya tenang dan berkurang rasa marahnya, yang
warnanya putih namanya THP minum 3 kali sehari supaya relaks
dan tidak kaku, yang warnanya merah jambu ini namanya HLP
gunanya untuk menghilangkan suara-suara yang Ibu dengar.
Semuanya ini harus Ibu minum 3 kali sehari yaitu jam 7 pagi, jam
1 siang, dan jam 7 malam. Bila nanti mulut Ibu terasa kering,
untuk membantu mengatasinya Ibu bisa menghisap es batu yang
bisa diminta pada Perawat. Bila Ibu merasa mata berkunang-
kunang, Ibu sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas dulu.
Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi
dengan dokter ya Bu ... Sampai disini, apakah Ibu mengerti ?

Perawat : Baiklah Ibu, kita lanjutkan ya. Sebelum Ibu meminum obat
lihat dulu label yang menempel di bungkus obat, apakah benar nama
Ibu yang tertulis disitu. Selain itu Ibu perlu memperhatikan jenis
obatnya, berapa dosis, satu atau dua butir obat yang harus diminum,
jam berapa saja obatnya harus diminum, dan cara meminum obatnya.
Ibu harus meminum obat secara teratur dan tidak boleh
menghentikannya tanpa konsultasi dengan dokter. Mengerti bu?

Perawat : Nah bagus, Ibu sudah mengerti.

Perawat: coba ibu ulang kembali tentang penjelasan saya tadi tentang
cara meminum obat yang benar

Perawat:nah.. bagus ibu sudah mengerti ya bu

3. Fase Terminasi.

a. Evaluasi Subjektif dan Objektif

Perawat : Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-


bincang tentang obat?

Perawat : Sudah berapa cara yang kita latih untuk


mengontrol suara- suara? Coba Ibu sebutkan?

Perawat : Wah, Ibu benar sekali

Perawat : Baiklah Ibu, kita memasukan waktu meminum obat


kedalam jadwal ya Bu... Jadwal minum obatnya sudah kita buat
yaitu jam 07:00, 13:00 dan 19:00 pada jadwal kegiatan Ibu.

Fase Terminasi

● Evaluasi Subjektif
Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah saya jelakan cara
meminum obat?

Evaluasi objektif

Perawat : Coba ibu ulangi cara yang tadi saya ajarkan ?bagus
ibu ternyata ibu masih mengingat

b. Rencana Tindakan Lanjut (RTL)

Perawat : Sudah kita masukkan ke jadwal kegiatan ibu.


Sekarang cara mengisi jadwalnya adalah jika Ibu minum
obatnya sendiri tanpa diingatkan oleh Perawat atau teman maka
di isi dengan M artinya mandiri, jika Ibu meminum obatnya
diingatkan oleh Perawat atau oleh teman maka di isi B artinya
dibantu, jika Ibu tidak meminum obatnya maka di isi T artinya
tidak melakukannya…Apakah Ibu mengerti ?

c. Kontrak yang akan datang

● Topik

Perawat : Baik lah buk. Bagaimana kalau besok kita


bertemu lagi untuk berlatih cara untuk mengontrol halusinasi
yang ketiga yaitu bercakap-cakap saat halusinasi itu
muncul. Apakah Ibu bersedia?

● Waktu

Perawat : Ibu mau jam berapa ? Bagaimana kalau jam


09.00?

● Tempat

Perawat : Mau dimana bu kita berbincang-bincang nya ?

Perawat : Baiklah bu. Kita akan bertemu jam 09.00 disini


ya bu.
Saya permisi dulu ya Ibu, sampai jumpa ….Assalammualaikum
wr.wb
STRATEGI PELAKSANAAN (3) PADA PASIEN DENGAN
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI

Nama : Ny. A

Pertemuan :3
Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien.

Data subjektif :

● Klien mengatakan masih mendengar suara-suara


● Klien mengatakan bayangan dan suara tersebut mulai berkurang

Data objektif :

● Klien tampak tenang


● Klien tidak lagi marah - marah

2. Diagnosa Keperawatan.

Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi

3. Tujuan Tindakan Keperawatan

● Klien dapat mengevaluasi kegiatan menghardik dan dapat


menjelaskan obat untuk mengontrol halusinasi
● Klien dapat melatih cara mengendalikan halusinasi dengan
bercakap - cakap
● Klien dapat memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
menghardik, minum obat dan bercakap - cakap dengan orang lain

4. Tindakan Keperawatan

● Evaluasi kegiatan menghardik dan cara meminum obat


● Latih cara mengontrol halusinasi dengan cara mengendalikan halusinasi
dengan bercakap - cakap
● Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat
dan bercakap - cakap dengan orang lain.
B. Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi.

Perawat : “Assalammu’alaikum Ibu. Bagaimana perasaan Ibu hari ini?


Apakah suara-suaranya masih muncul ? Apakah sudah dipakai cara yang
telah kita latih?Berkurangkan suara-suaranya Bagus! Sesuai janji kita tadi
saya akan latih cara ketiga untuk mengontrol halusinasi dengan bercakap-
cakap dengan orang lain. Kita akan latihan selama 20 menit. Mau di
mana? Di sini saja?

2. Fase Kerja:

Perawat : “Cara ketiga untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain


adalah dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau Ibu mulai
mendengar suara-suara, langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol.
Minta teman untuk ngobrol dengan Ibu. Contohnya begini: Ibu/ Sus
tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya! Atau
kalau ada orang dirumah misalnya suami Ibu katakan: Mas, ayo ngobrol
dengan saya. Saya sedang dengar suara-suara. Begitu Bu. Coba
Ibulakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus! Coba sekali lagi!
Bagus! Nah, latih terus ya Bu! ”

3. Fase Terminasi:

Perawat: “Bagaimana perasaan Ibu setelah latihan ini? Jadi sudah ada
berapa cara yang Ibu pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus,
cobalah ketiga cara ini kalau Ibu mengalami halusinasi lagi. Bagaimana
kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian Ibu. Mau jam berapa
latihan bercakap-cakap? Nah nanti lakukan secara teratur serta sewaktu-
waktu suara itu muncul! Besok pagi saya akan ke mari lagi. Bagaimana
kalau kita latih cara yang keempat yaitu melakukan aktivitas terjadwal?
Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00? Mau di mana/ Di sini lagi?
Sampai besok ya. Assalamualaikum”.

Anda mungkin juga menyukai