Anda di halaman 1dari 15

Diagnosa: Halusinasi

SP 1 :
1. Mendiskusikan jenis halusinasi pasien
2. Mendiskusikan isi halusinasi pasien
3. Mendiskusikan waktu halusinasi pasien
4. Mendiskusikan frekuensi halusinasi pasien
5. Mendiskusikan situasi yang menimbulkan halusinasi
6. Mendiskusikan respon pasien terhadap halusinasinya
7. Melatih pasien mengontrol halusinasinya : menghardik halusinasi
8. Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian
A. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a) Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bu A (berjabat tangan), perkenalkan nama saya
perawat Jannah dari keperawatan UNLAM. Boleh berkenalan tidak? Nama ibu siapa?
Ibu lebih suka dipanggil apa? ”.
b) Evaluasi/ validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini?”
“Oh iya, tadi pagi ibu bangun jam berapa? Kemudian sudah melakukan apa saja pagi
ini bu? Apa ibu sudah mandi?”
c) Kontrak : topik, waktu, tempat
Topik : “Bagaimana kalau kita ngobrol tentang apa yang ibu A rasakan?”.
Waktu : “Ibu mau kita ngobrolnya dimana? Atau mau disini saja?”
Tempat : “Kita ngobrolnya sebentar saja sekitar 15 menit ya, apakah ibu
bersedia?”
2. Kerja
“Saya disini ingin membantu ibu, jadi ibu bisa bertanya atau menceritakan apa saja
pada saya. Saya akan membantu untuk mengatasi permasalahan ibu dan ibu tenang saja
saya tidak akan menceritakan pada siapapun dan juga akan menjaga kerahasian mengenai
pembicaraan kita hari ini. Apakah ibu A mau bercerita dengan saya?’
‘Baik bu, apa ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya? Kemudian apa yang
dikatakan suara itu? Apakah terdengar terus-menerus atau hanya sewaktu-waktu? Kapan
anda paling sering mendengar suara itu? Berapa kali ibu sering mengalaminya? Pada
saat keadaan seperti apa ibu sering mendengar suaranya? Apakah pada saat ibu sendiri?
Apa yang ibu A rasakan saat mendengar suara itu?”
“Apa yang ibu lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara
hilang? Apa ibu juga melihat bayangan? Oiya baik kalau ibu tidak melihatnya, bagaimana
kalau kita belajar mencegah suara-suara itu muncul, apakah ibu mau?”
“Ada empat cara untuk mencegah suara itu muncul. Pertama, dengan menghardik
suara tersebut. Kedua , dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga,
melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat minum obat secara teratur”.
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu? Yaitu dengan cara menghardik.
Caranya begini bu saat suara itu datang, ibu A tutup telinga kemudian berbicara dalam
hati atau berbicara dengan pelan-pelan lalu bilang “pergi saya tidak mau dengar, saya
tidak dengar, kamu suara palsu” begitu diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi.
Coba ibu peragakan ya, nah begitu…”
“Bagus sekali bu, coba sekali lagi bu. Ya bagus kalau ibu A sudah bisa.”
3. Terminasi
a) Evaluasi subjektif : “Bagaimana perasaan ibu A setelah kita latihan tadi? Apakah
ibu sudah bisa melakukannya sendiri kalau suara-suara itu
datang?”
b) Evaluasi objektif : “Tadi kita sudah ngobrol banyak, kira-kira ibu masih ingat
siapa saya? Bagaimana cara agar mencegah suara itu datang
lagi? Bisa ibu peragakan? Bagus sekali (Reinforcement positif).
Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya? Ibu mau berlatih
menghardik pada jam berapa?”
c) Rencana tindak lanjut : “Baiklah, selanjutnya coba ibu A praktikkan cara yang kita
diskusikan tadi ketika suara-suara itu muncul kembali”

d) Kontrak : topik, waktu, tempat


Topik : “Bagaimana kalau besok kita bertemu kembali untuk melatih cara kedua
untuk mencegah halusinasi?”
Waktu : “Nanti kita ngobrol disini lagi ya? Ibu setuju, kan?”
Tempat : “Ibu A maunya jam berapa? Bagaimana kalau jam 9 bu?”
“Ibu A sangat baik pada hari ini, sudah mau diajak bekerja sama. Kalau begitu saya permisi dulu,
kita bertemu lagi besok ya”.
SP 2 :

1. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri pujian


2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat ( jelaskan 6 benar obat, jenis, guna,
dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat )
3. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa
4. Jelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program
5. Jelaskan akibat putus obat
6. Jelaskan cara berobat
7. Masukkan pada jadwal kegiatan kegiatan untuk latihan menghardik,minum obat, dan
bercakap - cakap.
A. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a) Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bu A , apakah ibu masih ingat dengan saya ? bagus
sekali kalau ibu masih ingat dengan saya. Sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita
akan berbincang lagi ya bu tentang cara mengontrol halusinasi yang kedua yaitu
dengan cara minum obat yang benar ”.
b) Evaluasi/ validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini?”
“Oh iya, tadi pagi ibu bangun jam berapa? Kemudian sudah melakukan apa saja pagi
ini bu? Apa ibu sudah mandi?”
“ Apakah suara-suara bisikan itu masih muncul?”
“Ibu kemaren kan kita sudah belajar bagaimana cara menghilangkan suara bisikan
yang ibu A dengar dengan cara menghardik, kemaren saya meminta ibu untuk
mencobanya sendiri, sekarang apakah saya bisa dengar lagi hasil latihan ibu kemaren,
coba ibu contohkan bagaimana cara ibu menghardik?”
“Iya bagus sekali ibu, ibu sudah bagus sekali mempraktekkan bagaimana cara
mennghardik.“
c) Kontrak : topik, waktu, tempat
Topik :“ Sesuai dengan janji kita pada pertemuan kita sebelumnya, hari ini saya
akan melatih cara kedua untuk mengontrol halusinasi dengan cara minum
obat dengan benar ya bu“.
Tempat : “Ibu mau kita ngobrolnya dimana? Atau mau disini saja?”
Waktu : “Kita ngobrolnya sebentar saja sekitar 15 menit ya,
apakah ibu bersedia?”
2. Kerja
“Ibu sebelum kita berbincang-bincang cara ke dua mengontrol halusinasi, apakah ibu
masih ingat cara mengontrol halusinasi yang sudah saya ajarkan kemarin. Iya bagus
sekali ibu, coba contohkan bu caranya seperti apa. Bagus sekali bu sekarang kita akan
melatih cara mengontrol halusinasi dengan minum obat secara benar yang merupakan
cara kedua mengontrol halusinasi.”
“Ibu apakah sudah dapat obat dari Perawat? Ibu perlu meminum obat ini secara teratur
agar pikiran jadi tenang, dan tidurnya juga menjadi nyenyak. Obatnya ada tiga macam,
yang warnanya orange namanya CPZ minum 3 kali sehari gunanya supaya tenang, yang
warnanya putih namanya Triheksifenidil ( THP ) minum 3 kali sehari supaya relaks dan
tidak kaku, yang warnanya merah muda ini namanya Haloperidol ( HLP ) gunannya untuk
menghilangkan suara-suara yang ibu dengar. semuanya ini harus ibu minum 3 kali sehari
yaitu jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam. Bila nanti mulut ibu terasa kering, untuk
membantu mengatasinya ibu bisa menghisap es batu atau minum air sedikit sedikit yang
bisa diminta pada perawat. Bila ibu merasa mata berkunang-kunang, ibu sebaiknya
istirahat dan jangan beraktivitas dulu. Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum
berkonsultasi dengan dokter ya bu”.
“Sebelum ibu meminum obat lihat dulu label yang menempel di bungkus obat, apakah
benar nama ibu yang tertulis disitu. Selain itu ibu perlu memperhatikan jenis obatnya,
berapa dosis, satu atau dua butir obat yang harus diminum, jam berapa saja obatnya
harus diminum, dan cara meminum obanya. Ibu harus meminum obat secara teratur dan
tidak menghentikannya tanpa konsultasi dengan dokter. Sekarang kita memasukan waktu
meminum obat kedalam jadwal ya ibu . cara mengisi jadwalnya adalah jika ibu minum
obatnya sendiri tanpa diingatkan oleh perawat atau teman maka di isi dengan M artinya
mandiri, jika ibu meminum obatnya diingatkan oleh perawat atau oleh teman maka di isi B
artinya dibantu, jika ibu tidak meminum obatnya maka di isi T artinya tidak
melakukannya. Apakah bisa dimengerti bu? coba ibu ulangi kembali cara mengisi jadwal
kegiatan? Nah bagus, ibu sudah mengerti.”
“Kalau suara-suara bisikan sudah hilang. Obatnya tidak boleh diberhentikan. Nanti
konsultasikan dengan dokter, karena kalau obatnya putus, ibu akan kambuh lagi dan sulit
untuk mengembalikan ke keadaan. Pastikan obat diminum pada waktunya dengan cara
yang benar yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya. Ibu harus perhatikan berapa
jumlah obat sekali minum dan harus cukup minum 10 gelas per hari”
3. Terminasi
a) Evaluasi subjektif : “Bagaimana perasaan ibu A setelah kita berbincang tadi ?
Apakah ibu sudah mengerti cara meminum obat benar yang
telah saya ajarkan ?”
b) Evaluasi objektif : “Tadi kita sudah ngobrol banyak, kira-kira ibu masih ingat
siapa saya? Bagaimana cara minum obat yang benar? Bisa ibu
peragakan? Bagus sekali (Reinforcement positif). Bagaimana
kalau kita buat jadwal latihannya?
c) Rencana tindak lanjut : “Baiklah, selanjutnya sekarang kita masukan kedalam jadwal
minum obat yang telah kita buat tadi ya bu. jangan lupa
laksanakan dengan teratur ya ibu ”
d) Kontrak : topik, waktu, tempat
Topik :“Bagaimana kalau besok kita bertemu kembali untuk melihat manfaat
minum obat dan berlatih cara untuk mengontrol halusinasi yang ketiga
yaitu bercakap-cakap dengan orang lain. apakah ibu bersedia? melatih
cara untuk mencegah halusinasi?”
Tempat : “Nanti kita ngobrol disini lagi ya? Ibu setuju, kan?”
Waktu : “Ibu A maunya jam berapa? Bagaimana kalau jam 9 bu?
“Ibu A sangat baik pada hari ini, sudah mau diajak bekerja sama. Kalau begitu saya permisi dulu,
kita bertemu lagi besok ya”.
SP 3 :

1) Mengevaluasi kegiatan latihan menghardik dan obat. Kemudian beri pasien pujian.
2) Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap ketika halusinasi
muncul.
3) Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi, minum obat dan
bercakap-cakap dalam jadwal kegiatan harian.

A. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Orientasi
a) Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bu A, perkenalkan nama saya perawat Jannah dari
keperawatan UNLAM. Ibu masih ingat dengan saya?”.
b) Evaluasi/ validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini?”
c) Kontrak : topik, waktu, tempat
Topik : “Baiklah bu sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan belajar cara
ketiga dari empat cara mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu
bercakap-cakap dengan orang lain, apakah ibu bersedia?”.
Waktu : “Kita ngobrolnya sebentar saja sekitar 15 menit ya, apakah ibu
bersedia?”
Tempat : “Ibu mau kita ngobrolnya dimana? Atau mau disini saja?”
2. Kerja
“Ibu, apakah halusinasinya masih muncul? Apakah ibu sudah melakukan dua cara yang
sudah kita pelajari untuk menghilangkan suara-suara yang mengganggu? Coba saya lihat
jadwal kegiatan harian ibu? Bagus sekali bu, sekarang coba saya lihat obatnya. Ya bagus
sekali ibu minum obat dengan teratur dan latihan menghardik suara-suara juga dilakukan
dengan teratur”.
“Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan dua cara tadi suara-suara yang ibu
dengarkan berkurang? Coba sekarang praktikkan cara menghardik suara-suara yang
telah kita pelajari. Dan jelaskan kembali pada saya cara minum obat dengan benar. Bagus
sekali bu”.
“Jadi cara ketiganya yaitu bercakap-cakap dengan orang lain. Caranya adalah jika ibu
mulai mendengar suara-suara, langsung saja ibu cari teman untuk diajak berbicara. Minta
teman ibu untuk berbicara dengan ibu. Contohnya begini bu: tolong berbicara dengan
saya, saya mulai mendengar suara-suara. Ayo kita ngobrol atau ibu minta pada
perawatnya untuk berbicara dengan ibu, seperti “bu tolong berbicara dengan saya karena
saya mulai mendengar suara-suara”. Silakan ibu praktekkan. Waah bagus sekali bu. Jadi
kita masukkan ya ke dalam jadwal kegiatan ibu”.

3. Terminasi
a) Evaluasi subjektif :“Bagaimana perasaan ibu A setelah kita latihan tadi?”
b) Evaluasi objektif :“Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol
suara-suara? Coba ibu sebutkan. Bagus sekali bu”
c) Rencana tindak lanjut :“Baiklah, selanjutnya coba ibu A praktikkan cara yang
kita diskusikan tadi ketika suara-suara itu muncul kembali
dan jangan lupa untuk melakukan cara ketiga tadi agar
suara-suara yang ibu dengarkan tidak mengganggu ibu
lagi”
d) Kontrak : topik, waktu, tempat
Topik : “Bagaimana kalau besok kita bertemu kembali untuk melatih latihan
selanjutnya untuk mencegah halusinasi ibu?”
Waktu : “Ibu S maunya jam berapa? Bagaimana kalau jam 9 bu?”
Tempat : “Nanti kita ngobrol disini lagi ya? Ibu setuju, kan?”
“Ibu A sangat baik pada hari ini, sudah mau diajak bekerja sama”.
SP 4 :

1) evaluasi kegiatan latihan menghardik,penggunaan obat dan bercakap cakap. Beri


pujian
2) Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian
( mulai 2 kegiatan )
3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat, bercakap
cakap dan kegiatan harian.
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

1. Orientasi
a) Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bu A (berjabat tangan), apakah ibu masih ingat
dengan saya ? Bagus sekali kalau ibu masih ingat dengan saya. Sesuai dengan janji kita
kemarin hari ini kita akan berbincang lagi ya bu tentang cara mengontrol halusinasi
yang keempat yaitu dengan melakukan kegiatan harian ”.
b) Evaluasi/ validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini?”
“Apakah ibu telah melakukan tiga cara yang telah dipelajari untuk menghilangkan
suara-suara yang menganggu? Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya? Bagus
sekali ibu, ibu minum obatnya dengan teratur, latihan bercakap-cakap dengan teman
dan perawat juga dilakukan dengan teratur”.
c) Kontrak : topik, waktu, tempat
Topik :“Baiklah ibu sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan latihan cara
yang muncul yaitu melakukan aktivitas fisik yaitu membersih kamar dan
menyapu tujuannya kalau ibu sibuk maka kesempatan muncul suara-
suara akan berkurang. Apakah ibu bersedia?
Tempat : “Ibu mau kita ngobrolnya dimana? Atau mau disini saja?”
Waktu : “Kita ngobrolnya sebentar saja sekitar 15 menit ya, apakah ibu
bersedia?”
2. Kerja
“Baik ibu sebelum kita melakukan latihan mengontrol halusinasi yang keempat apakah ibu
masih ingat tiga latihan mengontrol halusinasi yang telah saya ajarkan kemarin? ya bagus
sekali ibu Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan ketiga cara tadi suara-suara
yang ibu dengarkan berkurang? Coba sekarang ibu praktekkan lagi bagaimana cara
menghardik suara-suara yang telah kita pelajari dan jelaskan kembali pada saya 6 cara
minum obat yang benar dan dengan siapa ibu bisa bercakap-cakap. Bagus sekali ibu , ibu
sudah bisa mempraktekkannya”.
“Sekarang kita akan melakukan latihan yang keempat yaitu dengan melakukan kegiatan
harian. Baiklah mari kita merapikan tempat tidur dan menyapu. Tujuannya agar ibu dapat
mengalihkan suara yang didengar. Dimana kamar tidur ibu ? nah kita akan merapika tempati
tidur ( perawat memperagakan cara merapikan tempat tidur) . Bagus sekali ibu . ibu dapat
melakukannya dengan baik dan rapi. Kemudian kegiatan kedua yang dapat ibu lakukan yaitu
menyapu lantai kamar ibu (perawat meperagakan menyapu lantai)”.
3. Terminasi
a) Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan ibu A setelah kita melakukan latihan tadi? Apakah ibu sudah
bisa melakukannya sendiri kalau suara-suara itu datang?”
b) Evaluasi objektif
“Tadi kita sudah ngobrol banyak, kira-kira ibu masih ingat apa saja yang dapat
dilakukan untuk mengontrol halusinasi? Bagaimana cara agar mencegah suara itu
datang lagi? Bisa ibu peragakan? Bagus sekali (Reinforcement positif). Bagaimana
kalau kita buat jadwal latihannya? Ibu mau melakukan kegiatan membersihkan kamar
tidur dan menyapu pada jam berapa?”
c) Rencana tindak lanjut
“Baiklah, selanjutnya coba ibu A praktikkan cara yang kita diskusikan tadi ketika
suara-suara itu muncul kembali”
d) Kontrak : topik, waktu, tempat
Topik : “Bagaimana kalau besok kita bertemu kembali untuk melatih cara
mengontrol halusinasi yang kelima untuk mencegah halusinasi?”
Tempat : “Nanti kita ngobrol disini lagi ya? Ibu setuju, kan?”
Waktu : “Ibu A maunya jam berapa? Bagaimana kalau jam 9 bu?”
“Ibu A sangat baik pada hari ini, sudah mau diajak bekerja sama. Kalau begitu saya
permisi dulu, kita bertemu lagi besok ya”.
SP 5 :

1) Mengevaluasi kegiatan latihan menghardik, minum obat, bercakap-cakap, dan


melakukan kegiatan harian. Kemudian beri pasien pujian.
2) Melatih pasien kegiatan harian.
3) Menilai kemampuan pasien yang telah mandiri.
4) Menilai apakah halusinasi pasien terkontrol.
A. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a) Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bu A, perkenalkan nama saya perawat Jannah dari
keperawatan UNLAM. Ibu masih ingat dengan saya?”.
b) Evaluasi/ validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini?”
“Oh iya, tadi pagi ibu bangun jam berapa? Kegiatan apa saja yang sudah ibu lakukan?
Dan apakah ibu sudah mandi?”
Kontrak : topik, waktu, tempat
Topik : “Saya ingin mengobrol dengan ibu, saya akan menanyakan mengenai
latihan yang telah kita lakukan kemarin, dan saya akan mengajarkan
latihan lain yang dapat ibu lakukan, apakah ibu bersedia?”.
Waktu : “Kita ngobrolnya sebentar saja sekitar 15 menit ya, apakah ibu
bersedia?”
Tempat : “Ibu mau kita ngobrolnya dimana? Atau mau disini saja?”

2. Kerja
“Ibu, apakah halusinasinya masih muncul? Apakah ibu sudah melakukan cara-cara yang
sudah kita pelajari untuk menghilangkan suara-suara yang mengganggu? Coba saya lihat
jadwal kegiatan harian ibu? Bagus sekali bu, sekarang coba saya lihat obatnya. Ya bagus
sekali ibu minum obat dengan teratur dan latihan menghardik suara-suara juga dilakukan
dengan teratur. Dan ibu juga sudah bisa berbincang dengan orang lain ketika suara-suara
datang. Coba sekarang praktikkan cara menghardik suara-suara yang telah kita pelajari.
Kemudian jelaskan kembali pada saya cara minum obat dengan benar. Dan praktikkan
cara bercakap-cakap dengan orang lain. Serta praktikkan kembali kegiatan-kegiatan yang
sudah diajarkan kemaren. Bagus sekali bu”.

“Nah selain itu, masih banyak kegiatan yang dapat dilakukan seperti melakukan kegiatan
kebersihan diri (perawat mengajarkan dan mencontohkan, pasien mendemontrasikan cara
melakukan kebersihan diri setelah perawat mengajarkan). Baik ibu, ibu bagus sekali sudah
dapat melakukan apa yang saya ajarkan dan ibu pelajari, bagus sekali ibu sudah bisa
menerapkannya dengan baik dan benar. Sekarang kegiatan latihan kita sudah selesai, jadi
ibu bisa menerapkan apa yang sudah saya ajarkan untuk ibu lakukan sehari hari. Jadi kita
masukkan ya ke dalam jadwal kegiatan ibu”.

“Nah selain itu, masih banyak kegiatan yang dapat dilakukan seperti melakukan kegiatan
kebersihan diri (perawat mengajarkan dan mencontohkan, pasien mendemontrasikan cara
melakukan kebersihan diri setelah perawat mengajarkan). Baik ibu, ibu bagus sekali sudah
dapat melakukan apa yang saya ajarkan dan ibu pelajari, bagus sekali ibu sudah bisa
menerapkannya dengan baik dan benar. Sekarang kegiatan latihan kita sudah selesai, jadi
ibu bisa menerapkan apa yang sudah saya ajarkan untuk ibu lakukan sehari hari. Jadi kita
masukkan ya ke dalam jadwal kegiatan ibu”.

3. Terminasi
a) Evaluasi subjektif :“Bagaimana perasaan ibu A setelah kita latihan tadi?”
b) Evaluasi objektif :“Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol
suara-suara dan kegiatan yang sudah diajarkan? Coba ibu
sebutkan. Bagus sekali bu”
c) Rencana tindak lanjut :“Baiklah, selanjutnya coba ibu A praktikkan cara yang
kita diskusikan tadi ketika suara-suara itu muncul kembali
dan jangan lupa untuk melakukan cara-cara yang sudah
diajarkan tadi agar suara-suara yang ibu dengarkan tidak
mengganggu ibu lagi”
d) Kontrak : topik, waktu, tempat
“Ibu nanti kita jadwalkan kembali untuk waktunya bersama tim kesehatan lainnya
untuk ibu konsultasi dan tempatnya nanti bisa disini saja serta bisa direncanakan
kembali perihal masalah ibu”
“Bagus sekali ibu hari ini kerjasamanya”

“Wassalamualaikum Bu”

Anda mungkin juga menyukai