KEJADIAN HIPERTENSI
Di Kecamatan Tegalampel Bondowoso
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang memberikan gejala yang akan berlanjut untuk suatu target
organ yaitu stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah), dengan target pada otak
yang berupa stroke, Faktor yang memicu terjadinya hipertensi dibagi menjadi dua yaitu factor pemicu yang
tidak dapat terkontrol (seperti halnya keturunan, umur, dan jenis kelamin), dan faktor pemicu yang dapat
dikontrol (kegemukan, merokok, kurang olah raga, konsumsi alkohol, dan konsumsi garam berlebihan).
Meningkatnya tekanan darah dapat juga dipengaruhi banyak jenis makanan yang siap saji, serta kurangnya
mengkonsumsi makanan yang berserat seperti buah dan sayur2.
Terapi dengan obat bisa dilakukan dengan pemberian obat anti hipertensi, sedangan untuk terapi tanpa obat
bisa dilakukan dengan berolah raga secara teratur, dari berbagi macam olah raga yang ada salah satu olah
raga yang dapat dilakukan yaitu olah raga senam lansia (Armilawati, 2007).
Rumusan Masalah
Adakah hubungan olahraga senam lansia dengan kejadian
hipertensi di Kecamatan Tegalampel Bondowoso?
Tujuan Umum
Menganalisis hubungan olahraga senam lansia dengan
kejadian hipertensi di Kecamatan Tegalampel Bondowoso
Tujuan Khusus
Lansia merupakan tahap terakhir proses perjalanan dalam Lansia cenderung mengalami masalah
kehidupan manusia sejak lahir sampai mencapai usianya kesehatan yang disebabkan oleh penurunan
lebih dari 60 tahun. Lansia secara keseluruhan akan fungsi tubuh akibat proses penuaan. Proses
mengalami penurunan biologis. Menurunnya masa tulang penuaan merupakan proses yang
dan masa otot sehingga akan menyebabkan terjadinya mengakibatkan perubahan-perubahan meliputi
penurunan keseimbangan yang sangat beresiko terhadap perubahan fisik, psikologis, social dan
kejadian jatuh pada lansia. Populasi usia lanjut dalam spiritual. Pada perubahan fisiologis terjadi
perkembangannya selalu mengalami peningkatan penurunan sistem kekebalan tubuh dalam
menghadapi gangguan dari dalam maupun luar
tubuh. Salah satu gangguan kesehatan yang
Teori Genetik dan Mutasi menyebutkan bahwa menua terjadi paling banyak dialami oleh lansia adalah pada
sebagai akibat dan perbuhan biokimia yang diprogram oleh sistem kardiovaskuler (Teguh, 2009). Secara
molekul atau DNA dan setiap sel pada saatnya akan alamiah lansia akan mengalami penurunan
mengalami mutasi. Menua ini terjadi akibat hilangnya sel-sel fungsi organ dan mengalami labilitas tekanan
yang biasa digunakan. Regeneresi jaringan tidak dapat darah (Mubarak dkk, 2006).
mempertahankan kestabilan lingkungan internal dan stress
menyebabkan sel-sel tubuh lelah dipakai (Sikhan, 2009),
b. Senam Lansia
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang
dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan
kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam bahasa Inggris
terdapat istilah exercise atau aerobic yang merupakan suatu aktifitas fisik yang dapat
memacu jantung dan peredaran darah serta pernafasan yang dilakukan dalam jangka
waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan perbaikan dan manfaat kepada
tubuh.
Senam berasal dari bahasa yunani yaitu gymnastic (gymnos) yang berarti telanjang,
dimana pada zaman tersebut orang yang melakukan senam harus telanjang, dengan
maksud agar keleluasaan gerak dan pertumbuhan badan yang dilatih dapat terpantau
(Suroto, 2004).
c. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis ketika tekanan darah pada dinding arteri
meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai “pembunuh diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas.
Satusatunya cara mengetahui apakah seseorang memiliki hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah.
Kekuatan darah dalam menekan dinding arteri ketika dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh menentukan
ukuran tekanan darah. Tekanan yang terlalu tinggi akan membebani arteri dan jantung sehingga pengidap
hipertensi berpotensi mengalami serangan jantung, stroke,atau penyakit ginjal. Pengukuran tekanan darah
dalam tekanan merkuri per millimeter (mmHg) dan dicatat dalam dua bilangan, yaitu tekanan sistolik dan
diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan darah saat jantung berdetak memompa darah keluar. Sementara itu
tekanan diastolik merupakan tekanan darah saat jantung tidak berkontraksi atau fase relaksasi (Anies, 2018).
Klasifikasi
Hipertensi esensial (primer)
Penyebabnya tidak diketahui dengan jelas, walaupun dikaitkan dengan kombinasi faktor pola hidup
seperti kurang bergerak dan pola makan.
Hipertensi sekunder
disebabkan oleh kondisi medis lain (misalnya penyakit ginjal) atau reaksi terhadap obat-obatan
tertentu (misalnya pil KB)
Kerangka Konsep
Hipertensi
Penatalaksanaan
Farmakologi :
Obat-obatan (kimia dan
herbal
Perubahan
Penatalaksanaan Tekanan Darah
H0: Tidak ada pengaruh senam lansia terhadap Hipertensi pada lansia di Kecamatan
Tegalampel Bondowoso
Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunskan adalah metode Quasi Eksperimen (time series
design). Yaitu dilakukan observasi dan penelitian (pengukuran yang berulang-ulang) sebelum
dan setelah dilakukan perlakuan.
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia di Kecamatan Tegalampel Bondowoso yang
menderita Hipertensi berjumlah 87 orang.
Sampel Penelitian:
Teknik Sampling
Teknik Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purpose Sampling yaitu
pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang telah
dibuat, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya
(Notoatmodjo, 2010).
DEFINISI OPERASIONAL
Teknik Pengumpulan Data Pengolahan Data
Tahap Kedua:
Melakukan wawancara.
Melakukan pengkajian dan
pengukuran tekanan darah pada
lansia10 menit sebelum latihan
nafas dalam dan senam lansia dan
30 menit setelah dilakukan senam
lansia.
Pengolahan Data..
Instrumen Penelitian
Variabel Penelitian
Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan anata peneliti dengan responden penelitian dengan
memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan menjadi responden. Tujuannya adalah agar subyek mengerti maksud dan
tujuan penelitian, serta manfaat penelitian.
Anonimity (tanpa nama)
Menggunakan subjek penelitian dengan tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan
hanyamenuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan (Hidayat, 2007).
Confidentiality (Kerahasiaan)
Menjamin kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah lainnya, hanya kelompok data
tertentu yang dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2007
THANK YOU