Oleh:
M Iqbal Humaidi Andriansyah
22101097
1.1 PENGERTIAN
b. Batuk/batuk berdarah
Gejala ini agak jarang ditemukan nyeri dada timbul bila infiltrasinya radang
sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis .
e. Malaise dan kelelahan
1.4 PATOFISIOLOGI
- Adanya klasifikasi
- Bayangan milier
1. Penatalaksananaan Medis
a. Tahap Intensif
Pada tahap pengobatan intensif, pasien perlu minum obat TBC setiap hari
dalam kurun waktu 2 bulan. Pengobatan intensif ditujukan untuk menekan
jumlah bakteri penyebab TBC dan menghentikan infeksinya sehingga pasien
tidak bisa lagi menularkan penyakit.
b. Tahap Lanjutan
a. Isoniazid
b. Rifampicin
c. Pyrazinamide
d. Etambutol
e. Strptomisin
Kelima jenis obat TBC di atas biasa disebut obat primer atau obat lini
pertama. Dalam setiap tahapan pengobatan TBC, akan dikombinasi dari beberapa
antituberkulosis. Kombinasi obat TBC dan dosisnya ditentukan dari kondisi dan
kategori pasien TBC sehingga bisa berbeda-beda.
2. Penatalaksanaan Keperawatan
d. Fisioterapi dada
1.9 KOMPLIKASI
a. Spondilitis
Meningitis merupakan salah satu infeksi pada susunan saraf pusat yang
mengenai selaput otak dan selaput medulla spinalis yang juga disebut sebagai
meningens. Meningitis dapat disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme
seperti bakteri, virus, jamur dan parasit. Meningitis Tuberkulosis tergolong
ke dalam meningitis yang disebabkan oleh bakteri yaitu Mycobacterium
Tuberkulosa. Bakteri tersebut menyebar ke otak dari bagian tubuh yang lain.
c. Efusi pleura
a. Pengkajian
- Identitas
0
d. Suhu: Biasanya suhu pasien TBC tinggi sekitar 40-41 c).
o. Geniteorinaria
q. Ekstermitas
b. Diagnosa Keperawatan
Frekuensi Nafas 5
Terapeutik
Keterangan : - Posisikan semi-fowler atau fowler
1 = meningkat - Berikan minum hangat
2 = cukup meningkat - Berikan oksigen , jika perlu
3 = sedang
4 = cukup Edukasi
menurun 5 = - Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika
menurun tidak kontraindikasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian brongkodilator,
ekspektoran, molitik, jika perlu
2 Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2×24 Manajemen Nyeri
agen pencedera jam diharapkannyeri akut dapat teratassi
psikologis Kriteria hasil: Tingkat Nyeri (L.08066) Observasi
Kriteria Hasil s.a s.t
(D0077) Keluhan nyeri 5 - Identifikasi lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, nyeri
Meringis 5 - Identifikasi skala nyeri
Frekuensi nadi 5
Pola napas 5 - Identifikasi faktor yang memperberat dan
Tekanan darah 5 memperingan nyeri
Keterangan :
Terapeutik
1 = meningkat
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
2 = cukup meningkat
rasa nyeri (mis. Kompres hangat/dingin)
3 = sedang
- Fasilitasi istirahat dan tidur
4 = cukup
menurun 5 =
Edukasi
menurun
- Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi
nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgesic
3 Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 Manajemen nutrisi
(D.0019) jam diharapkan masalah defisit nutrisi dapat teratasi
kriteriahasil: status nutrisi (L. 03030)
Observasi
- Identifikasi status nutrisi
Kriteria Hasil s.a s.t
- Identifikasi alergi dan itoleransi makanan
Kekuatan otot 5
pengunyah - Monitor berat badan
Indeks masa tubuh 5
Keterangan : Terapeutik
1 = meningkat - Lakukan oral hygine sebelum makan, jika perlu
2 = cukup meningkat - Berikan suplemen makanan, jika perlu
3 = sedang Edukasi
4 = cukup - Ajarkan diet yang diprogramkan
menurun 5 =
menurun
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhan ,
jika perlu
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta : EGC