Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

NUTRISI PADA PASIEN POST OPERASI


DI RUANG ASTER RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

Disusun Oleh :

1. Isna Raditya Ningrum


2. Kurmala Tasari
3. Tutik Paridah
4. Retno Hastuti
5. Datik Wahyuningsih
6. Tulus Dwi Hartanto

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
Pokok bahasan : Nutrisi
Sub pokok bahasan : Nutrisi pada pasien post operasi
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien post operasi
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Aster RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen
Penyuluh : 1. Isna Raditya Ningrum
2. Kurmala Tasari
3. Tutik Paridah
4. Retno Hastuti
5. Datik Wahyuningsih
6. Tulus Dwi Hartanto

A. Latar Belakang
Nutrisi post operasi adalah makanan yang diberikan pada pasien setelah
menjalani pembedahan. Tujuan dari pemberian nutrisi setelah operasi yaitu
mengusahakan agar keadaan pasien segera kembali normal dan mempercepat
proses penyembuhan serta meningkatkan daya tahan tubuh pasien (Almatsier,
2015).
Kondisi tubuh pada saat operasi tubuh sengaja dibuat luka sehingga terjadi
stres yang menyebabkan perubahan metabolik akibat reaksi endokrin yang
kompleks. Akibat dari luka terjadi proses penyembuhan luka yang merupakan
proses kompleks dan banyak yang terkait. Kebutuhan kalori, protein, lemak dan
elektrolit sangat diperlukan untuk kebugaran fisik dan penyembuhan luka setelah
operasi (Solihin, 2009).
Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat di bangsal aster menyatakan
bahwa dalam satu bulan terdapat ± 50 pasien yang mendapatkan tindakan operasi
pembedahan dengan berbagai kasus seperti fraktur, hernia, tumor mamae, batu
ureter, appendik, dan tumor colli. Beberapa pasien yang telah menjalani operasi
mengatakan tidak mengetahui apa saja nutrisi yang dapat mempercepat
penyembuhan luka dan pasien mengatakan segan untuk mengkonsumsi makanan
yang berbau amis karena takut lukanya tidak cepat kering, sedangkan sebagian
pasien mengatakan jika mengkonsumsi makanan berbau amis akan menyebabkan
lukanya gatal. Berdasarkan latar belakang diatas kami tertarik untuk memberi
pendidikan kesehatan tentang nutrisi pada pasien setelah operasi di ruang Aster
RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

B. Tujuan
1. Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan klien dan/atau keluarga
dapat memahami mengenai nutrisi pasien setelah operasi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 20 menit, diharapkan pasien dan
keluarga pasien setelah operasi dapat mengetahui tentang :
a. Pengertian nutrisi
b. Tujuan pemberian nutrisi pada pasien setelah operasi
c. Nutrisi yang dibutuhkan pasien setelah operasi
d. Pentingnya kebutuhan nutrisi untuk pasien setelah operasi
e. Komplikasi apabila nutrisi tidak terpenuhi

C. Strategi Pelaksanaan
Metode : Ceramah dan diskusi Kebutuhan nutrisi post operasi
Media : Poster, leaflet

D. Proses Pelaksanaan
Kegiatan
Waktu Tahap Kegiatan
Penyuluh Sasaran

5 Menit Pembukaan 1. Membuka acara 1. Menjawab salam


2. Menyampaikan 2. Mendengarkan
topik 3. Menyetujui
3. Kontrak waktu kontrak
4. Apersepsi
20 Menit Kegiatan Inti 1. Menyampaikan 1. Mendengarkan
materi 2. Menanyakan dan
2. Memberikan feed menanggapi
back

Kegiatan
Waktu Tahap Kegiatan
Penyuluh Sasaran
5 Menit Evaluasi/Penutup 1. Memberikan 1. Menjawab
pertanyaan 2. Menyimak
2. Menyimpulkan 3. Menjawab salam
materi
3. Menutup
(mengucapkan
salam)

E. Setting Tempat
Keterangan :

: Penyaji

: Moderator
: Fasilitator

: Peserta

F. Pengorganisasian
1. Penyaji : Isna Raditya Ningrum, Kurmala
Tasari, Tutik Paridah, Retno Hastuti, Datik
Wahyuningsih, Tulus Dwi Hartanto.
1. Moderator : Isna Raditya
2. Fasilitator+Observer : Tutik paridah, Retno Hastuti

G. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan yang dilaksanakan di Ruang Aster RSUD
dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.
b. Media yang digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan yaitu berupa leaflet dan poster.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta mendengarkan materi penyuluhan dengan baik dan ada respon
positif dari peserta .
b. Peserta mengajukan pertanyaan dan mampu menjawab pertanyaan secara
benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Pengertian nutrisi
b. Tujuan pemberian nutrisi pada pasien setelah operasi
c. Nutrisi yang dibutuhkan pasien setelah operasi
d. Pentingnya kebutuhan nutrisi untuk pasien setelah operasi
e. Komplikasi apabila nutrisi tidak terpenuhi
f. Kebutuhan nutrisi post operasi

Lampiran : Materi Penyuluhan

NUTRISI PADA PASIEN POST OPERASI


A. Pengertian
Nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh
menggunakannya. Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk
pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi
dari semua proses tubuh. Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang
ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh
(Almatsier, 2015). Tujuan pemberian nutrisi pada pasien setelah operasi adalah
memenuhi kebutuhan energi untuk proses metabolisme, memperbaiki jaringan,
memberikan makanan yang berenergi dan dan berprotein yang cukup agar status
gizi pasien kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan luka dan
meningkatkan daya tahan tubuh klien (Almatsier, 2015).
B. Komplikasi apabila nutrisi tidak terpenuhi
1. Proses penyembuhan yang lama
2. Proses penyembuhan dalam posisi yang tidak seharusnya.
3. Proses penyembuhan yang terus berjalan tetapi dengan kecepatan yang lebih
lambat dari keadaan normal.
4. Luka jahitan sulit sembuh dan rembes
5. Luka mudah terinfeksi
C. Macam-macam kebutuhan nutrisi
1. Karbohidrat
2. Lemak
3. Protein
4. Air
5. Vitamin
6. Mineral
D. Kebutuhan protein post operasi
Makanan berprotein tinggi merupakan sumber energi serta bahan baku bagi
tubuh yang sangat bermanfaat dalam memperbaiki sel - sel yang rusak dan
memproduki sel-sel yang baru. Asupan makanan berprotein tinggi sangat penting
untuk pertumbuhan pada masa anak-anak, remaja, di masa kehamilan, proses
pemulihan setelah sakit, serta baik untuk kesehatan tulang dan sendi. Diet tinggi
kalori tinggi protein (TKTP) adalah diet yang mengandung energi dan protein di
atas kebutuhan normal. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah
bahan makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur dan daging. Diet ini
diberikan pada pasien telah mempunyai cukup nafsu makan dan dapat menerima
makanan lengkap serta untuk pasien pada penyakit infeksi. Diantara makanan yang
mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air yang cukup,
maka yang paling penting untuk penyembuhan luka adalah protein dan vitamin C.
Alasannya: protein dan vitamin C sangat penting peranannya dalam
proses penyembuhan luka. Selain itu vitamin C punya peranan penting untuk
mencegah terjadinya infeksi dan perdarahan luka. Akan tetapi, mengonsumsi
makanan berprotein tinggi dengan jumlah atau porsi berlebih dapat menimbulkan
masalahkesehatan seperti sakit perut, kembung, diare, pningkatan risiko penyakit
asam urat dan radang sendi.
Syarat diet :
1. Energi tinggi yaitu 40-45 kkal / kg BB.
2. Protein tinggi yaitu 2,0-2,5 g/kg BB.
3. Lemak cukup yaitu 10-25 % dari kebutuhan energi total.
4. KH cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
5. Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal .
6. Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna.
Contoh bahan makanan yang memiliki kandungan protein diantaranya adalah
sebagai berikut :
No Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Kandungan Protein (g)
1. Telur ayam 1 butir 12
2. Udang 100 gr 20
3. Tempe 100 gr (4 potong sedang) 14
4. Tahu 100 gr (2 biji besar) 11
5. Ikan tongkol 100 gr (2 potong sedang) 24
6. Ikan bandeng 100 gr (2 potong sedang) 15
7. Ayam 100 gr (2 potong sedang) 27
8. Daging sapi 100 gr (2 potong sedang) 26
9. Pisang 1 buah 4
10. Manggis 1 buah 1
11. Jeruk keprok 1 buah 1
12. Kacang-kacangan 100 gr 25
13. Bayam 1 cangkir 3
14. Brokoli 1 cangkir 5

 Menu makanan kelas ekonomi menengah kebawah:

- Nasi 1 piring

- Telur ceplok 1 butir

- Ikan tongkol goreng 2 potong

- Tempe goreng/ Tahu goreng 2 potong

- Sayur bayam 1 mangkok kecil

- Air putih 1 gelas

- Teh 1 gelas

- Pepaya 2 potong

- Mangga 1 buah

- Pisang 1 buah

 Menu makanan untuk ekonomi menengah keatas:

- Nasi 1 piring

- Telur goreng 1 butir


- Ikan bandeng 2 potong

- Ayam goreng 2 potong sedang

- Sayur sop ayam 1 mangkok kecil

- Susu 1 gelas

- Jeruk 1 buah

- Apel 1 buah

 Contoh Menu makanan untuk riwayat penderita DM:

- Nasi merah/nasi jagung

- Kentang rebus 1 buah

- Telur dadar 1 butir

- Tumis kacang panjang

- Sup labu kuning

- Di tambah cemilan: jus tomat

 Contoh menu makanan riwayat penderita hipertensi:

- Nasi putih

- Tempe atau tahu bacem 2 potong

- Sayur bayem 1 mangkok kecil

- Makanan rendah garam

- Buah semangka 1 potong

E. Tata cara pelaksanaan pemenuhan nutrisi

a. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin C

b. Bila mual:

- Makanlah dengan porsi sedikit tapi sering

- Sajikan makanan ketika masih hangat

- Sebelum makan, minum air hangat terlebih dahulu

- Hindari makanan dengan berbumbu tajam


F. Tips Perawatan Pasca Operasi

Secara umum, untuk memepercepat proses penyembuhan dan pemulihan

kondisi pasien pasca operasi, perlu kita perhatikan tips di bawah ini:

a. Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah.
Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging, ayam,
ikan, telor, dan sejenisnya.

b. Minum sedikitnya 8-10 gelas perhari.

c. Usahakan cukup istirahat.

d. Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa.

e. Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.

f. Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan


kondisi tubuh

g. Minum obat sesuai anjuran dokter

Daftar Pustaka:

Almatsier, S. (2015). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta : PT. Gramedia

Brunner & Suddarth. (2011). Keperawatan medikal bedah Vol 1. Jakarta : EGC.
Beyer, Dudes. (2008). The clinical practice of medical surgical nursing 2nd. Brown Co
Biston.

Instalasi Gizi RSCM dan Asosiasi Dietisien Indonesia. (2006). Penuntun diet. Jakarta :
Gramedia.

Kozier, Barbara. (2007). Fundamental of nursing. California : Copyright by. Addist


Asley Publishing Company.

Solihin, Pudjiadi. (2009) . Nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan dalam proses penyambuhan


luka. Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai