by FH 4
1. Dari aspek stimulus (“ stress berasal dari luar ”).
- Stresor Personal
Mayoritas peristiwa sehari-hari yang menimbulkan efek
negatif dan biasanya cepat hilang
Stressor Dasar
Peristiwa menjengkelkan yg menimbulkan gangguan kecil ttp
tidak menimbulkan bekas yg lama
Kejutan
peristiwa positif kecil yg membuat rasa senang
Peristiwa besar
stressors kuat yg terjadi dg mendadak dan berpengaruh pd
banyak orang
Pertengkaran harian
Gangguan rutin yg dihadapi
setiap hari
Mis : kemacetan, cekcok dg
teman
Mempunyai efek kumulatif thd
kesehatan Stresor dari stimulus luar
by FH 6
Konflik
G. A. S.
GENERAL ADAPTATION SYNDROME
Stressor
Tuntutan tubuh yg memerlukan penyesuaian diri
dan membawa reaksi stress
G. A. S.
3 Tahap:
1. Alarm = Peringatan
2. Resistance = Perlawanan
3. Exhaustion = Kelelahan
Phase 1: Phase 2:
Phase 3:
Alarm Resistance
Exhaustion
Reaction (cope)
by FH 10
GENERAL ADAPTATION SYNDROME
Alarm
Aksi melawan atau menghindar : tubuh memobilisasi sumber
dayanya untuk bertempur melawan ancaman; mengaktifkan
sistem syaraf simpatetik
Resistance
Meningkatkan kemampuan melawan stressor melalui rangsangan
fisiologis tingkat sedang: kemampuan utk menahan stresor
tambahan menjadi berkurang
Exhaustion
Penipisan sumber daya memunculkan penyakit dan gangguan
(misalnya, detak jantung kronis tinggi dan kemungkinan naiknya
tekanan darah meningkat serangan jantung dan stroke).
by FH 12
Stressor Terjadinya peristiwa yang
menimbulkan stress
Bagaimana perasaanku
Primary appraisal
terhadap itu ?
G. A. S.
by FH 18
Denial: mengingkari kenyataan yg
menyakitkan dan tidak menyenangkan
Repression: menyingkirkan pikiran,
perasaan dan keinginan dari kesadaran
Projection: menempatkanAttributing
one’s repressed motives, feelings, or
Coping Langsung wishes to others.
Konfrontasi : menghadapi Identification: Taking on the
kondisi stresor dan berusaha characteristics of someone else to avoid
mengatasi feeling incompetent.
Kompromi: memutuskan Regression: kembali keperilaku kanak-
kondisi realistis jika solusi kanak dan bertahan.
atau tujuan tidak bisa
dicapai Intellectualization: Thinking abstractly
about stressful problems as a way of
Withdrawal: menghindari detaching oneself from them.
kondisi stresor krn coping
tidak dapat diterapkan Reaction formation: Expression of
exaggerated ideas and emotions that
are the opposite of one’s repressed
Coping Defensif / beliefs or feelings.
Bertahan Displacement: Shifting repressed
motives and emotions from an orginal
Defense mechanisms object to a substitute object.
Sublimation: Redirection repressed
by FH 19
motives and feelings into more socially
acceptable channels.
Berhubungan dengan stress reactivity, stress recovery, allostatis
load dan stress resitance.
Stress reactivity: Perubahan fisiologis akibat stress (denyut
jantung, peningkatan TD, dll) bervariasi antar individu. Ada
individu yg sangat reaktif terhadap stress, walaupun dia tidak
merasa stress. Laki-laki cenderung lebih reaktif.
Stress recovery: Kondisi setelah stress, mengembalikan kondisi
syaraf simpatetik dan hormone ke level normal. Bervariasi
antara individu, ada yang lama ada yg cepat waktunya.
allostatis load: keadaan seimbang (homeostatis) pada individu
yang sering mengalami stress dapat semakin turun, sehingga
suatu saat dapat mengalami kelelahan fisiologis.
stress resitance, ketahanan terhadap stress:
Tidak semua individu bereaksi sama pada stressor yg sama.
Hal ini termasuk bergantung dari: kemampuan membuat
strategi koping, karakteristik kepribadian tertentu, dan adanya
dukungan sosial.
Stress reactivity, stress recovery, allostatis load dan stress
resitance pada individu berhubungan dapat menentukkan
mudahnya suatu individu yang stress mengembangkan
penyakit.
Efek Tidak langsung thd kesehatan
Merangsang perilaku berisiko
Misal : Merokok, minuman keras
Gangguan psikosomatis
Efek fisiologis dari gangguan psikologis
Mis : hipertensi, sakit kepala, migren
Aktivitas Sosial
Bersenang-
senang/berlibur
Manajemen waktu
Melatih ketrampilan
coping
by FH 24