Anda di halaman 1dari 24

Izzatul Arifah

 Stress: tekanan, keteganagn dan paksaan yang tidak menyenangkan dari


luar atau respon emosi
 Stress terdiri 2 komponen, fisik (perubahan fisik) dan psikologi (persepsi
individu tentang keadaan hidupnya. (Lovallo, 2005)
 Pendekatan berikutnya:
 Stress dilihat sebagai stimulus.
 Stressor : Kejadian yang menantang dari segi fisik dan psikologis
 Stress sebagai respons, berfokus pada reaksi individu pada stessor.
 Strain: Respon fisik dan pskologis pada stressor
 Stress sebagai proses termasuk ada stressor dan strain, dan menambahkan
dimensi lain yiatu, hubungan antara individu dengan lngkungan.
 Stress: keadaan berlangsungnya interaksi dan adaptasi mendukng
individu untuk mempersepsikan adanya kesenjangan antara kebutuhan
situasi baik fisik psikologis dan sumber daya biologis, psikologis atau
system sosialnya (Lazarus, Folkman dan Lovallo
 Disstress
 Eustress
 Stres akut : ujian, ceramah
 Stres kronis: stress akibat pekerjaan dan kemiskinan
 Stress: transaksi antara individu dan lingkungannya “ person
environment fit”
 Distres – akibat dari stresor
yang tidak menyenangkan dan
tidak diharapkan
 Eustres – akibat dari peristiwa
positif, atau jumlah stres
optimal yg dibutuhkan
seseorang utk meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan
nya

by FH 4
1. Dari aspek stimulus (“ stress berasal dari luar ”).
- Stresor Personal
 Mayoritas peristiwa sehari-hari yang menimbulkan efek
negatif dan biasanya cepat hilang
 Stressor Dasar
 Peristiwa menjengkelkan yg menimbulkan gangguan kecil ttp
tidak menimbulkan bekas yg lama
 Kejutan
 peristiwa positif kecil yg membuat rasa senang
 Peristiwa besar
 stressors kuat yg terjadi dg mendadak dan berpengaruh pd
banyak orang

2. Dari aspek Respon (“ reaksi stres dari dalam tubuh”).


General adaptation syndrome (GAS) – TEORI HANS SELYE
 Tahap peringatan (Alarm) dan mobilisasi
 Waspada thd stresor
 Tahap Resistansi
 Menghadapi stresor
 Tahap Kelelahan
 Munculnya konsekuensi negatif stres

3. Model Interaksional (TEORI LAZARUS-FOLKMAN)


Transaksi yg mempengaruhi
by FH relasi antara individu dengan
5
lingkungan
Stresor dari Kehidupan Stresor Sosial dan Budaya

 Bencana Alam  Kondisi Sosial


 Tidak dapt diprediksi, peristiwa  Kemiskinan, kejahatan,
dg skala luas diskriminasi
 Contoh : banjir, gempa, dll  Rendahnya SES mengakibatkan
 Berakibat langsung pd kesehatan tingginya tingkat stres

 Perubahan dlm hidup  Bentrok Budaya


 Contoh : kematian, perceraian,  Contoh : perkelahian antar suku,
perkawinan, kehilangan ricuh sepakbola, tawuran, dsb
pekerjaan
 Membuat individu rentan thd
penyakit

 Pertengkaran harian
 Gangguan rutin yg dihadapi
setiap hari
 Mis : kemacetan, cekcok dg
teman
 Mempunyai efek kumulatif thd
kesehatan Stresor dari stimulus luar
by FH 6
Konflik

Dorongan antara dua kebutuhan atau tujuan yg saling bertentangan :


 Approach-approach conflict
 Memilih antara 2 hal yg disukai
 Mudah diatasi, tingkat stress rendah
 Avoidance-avoidance conflict
 Memilih antara 2 hal yg tidak disenangi
 Tingkat stres > approach-approach
 Approach-avoidance conflict
 Satu tujuan tetapi berakibat menyenangkan dan tidak
menyenangkan
 Tingkat stres paling tinggi
 Dilanda kebimbangan

Stresor Harian dari stimulus luar


TEORI STRESS – HANS SELYE

Stress : respon fisiologis dan psikologis tubuh terhadap situasi yang


mengancam atau menantang dan memerlukan beberapa jenis
penyesuaian

“General Adaptation Syndrome”

G. A. S.
GENERAL ADAPTATION SYNDROME
Stressor
Tuntutan tubuh yg memerlukan penyesuaian diri
dan membawa reaksi stress

G. A. S.
3 Tahap:

1. Alarm = Peringatan
2. Resistance = Perlawanan
3. Exhaustion = Kelelahan

Adaptasi : sehat atau sakit


Stress
Resistance

Phase 1: Phase 2:
Phase 3:
Alarm Resistance
Exhaustion
Reaction (cope)
by FH 10
GENERAL ADAPTATION SYNDROME
Alarm
Aksi melawan atau menghindar : tubuh memobilisasi sumber
dayanya untuk bertempur melawan ancaman; mengaktifkan
sistem syaraf simpatetik

Resistance
Meningkatkan kemampuan melawan stressor melalui rangsangan
fisiologis tingkat sedang: kemampuan utk menahan stresor
tambahan menjadi berkurang

Exhaustion
Penipisan sumber daya memunculkan penyakit dan gangguan
(misalnya, detak jantung kronis tinggi dan kemungkinan naiknya
tekanan darah meningkat serangan jantung dan stroke).
by FH 12
Stressor Terjadinya peristiwa yang
menimbulkan stress

Bagaimana perasaanku
Primary appraisal
terhadap itu ?

Secondary Bagaimana mengatasinya ?


appraisal

Outcome Tidak bisa diatasi – Stres !


by FH 13
LAZARUS’S COGNITIVE THEORY
Stressor Lazarus
Selye
menekankan bhw
menekankan
proses mental
bhw stress tgt Appraisal menentukan
pd intensitas
terjadinya stress
stressor

G. A. S.

Adaptasi : sehat / sakit


LAZARUS AND FOLKMAN’S THEORY
Stressor

Primary Appraisal = Penilaian Primer


Apakah stresor negatif ?
Dapat menjadi negatif jika berkaitan dg luka,
No
kehilangan, ancaman atau perubahan Stress
Yes No

Secondary Appraisal: Penilaian kedua


Dapatkan Aku mengendalikan situasinya ?
Jika sumber koping cukup adekuat, terjadi pilihan
koping berfokus masalah atau koping berfokus
emosi
LAZARUS AND FOLKMAN’S THEORY
Respons Stress
 Komponen Fisiologis : rangsangan, sekresi
hormon.
 Komponen Emosi : kecemasan, takut, kesedihan,
kebencian dan kegembiraan (jika stress berasal dr
tantangan)
 Komponen Perilaku : strategi (baik perilaku dan
mental) – berbasis emosi atau masalah.
Level stress yg dialami individu tergantung pada
adekuasi sumberdaya utk koping dan seberapa
banyaknya terkuran utk mengatasi stress
STRATEGI COPING
Problem-Focused Coping: respon ditujukan
untuk mengurangi, memodifikasi, atau
menghilangkan sumber stres (misalnya, jika nilai
studi rendah -mengurangi jam bermain,
merubah strategi studi, dll).

Emotion-Focused Coping: respon yang


ditujukan untuk mengurangi dampak emosional
dari stressor (misalnya: menolak, lari ke agama,
angan-angan, humor, alkohol / obat-obatan, seks
bebas).
Macam :
 Escape-avoidance
 Menghindari stresor
 Distancing
 Meminimalisasi dampak stresor
 Coping berfokus masalah
 Menangani/merubah  Denial
stressor  Mengingkari adanya stresor
 Digunakan jika masalah  Wishful thinking
dpt diubah
 Membayangkan stresor hilang
 Coping dg konfrontasi dg sendirinya
 Problem solving yg
terencana  Seeking social support
 Mencari dukungan sosial
 Positive reappraisal
 Coping berfokus Emosi
 Mengambil hikmah
 Mencari rasa nyaman thd
peristiwa  Downward comparison
 Digunakan jika stresor  Meyakinkan diri sbg kurang
tidak dapat dikendalikan beruntung

by FH 18
 Denial: mengingkari kenyataan yg
menyakitkan dan tidak menyenangkan
 Repression: menyingkirkan pikiran,
perasaan dan keinginan dari kesadaran
 Projection: menempatkanAttributing
one’s repressed motives, feelings, or
 Coping Langsung wishes to others.
 Konfrontasi : menghadapi  Identification: Taking on the
kondisi stresor dan berusaha characteristics of someone else to avoid
mengatasi feeling incompetent.
 Kompromi: memutuskan  Regression: kembali keperilaku kanak-
kondisi realistis jika solusi kanak dan bertahan.
atau tujuan tidak bisa
dicapai  Intellectualization: Thinking abstractly
about stressful problems as a way of
 Withdrawal: menghindari detaching oneself from them.
kondisi stresor krn coping
tidak dapat diterapkan  Reaction formation: Expression of
exaggerated ideas and emotions that
are the opposite of one’s repressed
 Coping Defensif / beliefs or feelings.
Bertahan  Displacement: Shifting repressed
motives and emotions from an orginal
 Defense mechanisms object to a substitute object.
 Sublimation: Redirection repressed
by FH 19
motives and feelings into more socially
acceptable channels.
 Berhubungan dengan stress reactivity, stress recovery, allostatis
load dan stress resitance.
 Stress reactivity: Perubahan fisiologis akibat stress (denyut
jantung, peningkatan TD, dll) bervariasi antar individu. Ada
individu yg sangat reaktif terhadap stress, walaupun dia tidak
merasa stress. Laki-laki cenderung lebih reaktif.
 Stress recovery: Kondisi setelah stress, mengembalikan kondisi
syaraf simpatetik dan hormone ke level normal. Bervariasi
antara individu, ada yang lama ada yg cepat waktunya.
 allostatis load: keadaan seimbang (homeostatis) pada individu
yang sering mengalami stress dapat semakin turun, sehingga
suatu saat dapat mengalami kelelahan fisiologis.
 stress resitance, ketahanan terhadap stress:
 Tidak semua individu bereaksi sama pada stressor yg sama.
 Hal ini termasuk bergantung dari: kemampuan membuat
strategi koping, karakteristik kepribadian tertentu, dan adanya
dukungan sosial.
 Stress reactivity, stress recovery, allostatis load dan stress
resitance pada individu berhubungan dapat menentukkan
mudahnya suatu individu yang stress mengembangkan
penyakit.
 Efek Tidak langsung thd kesehatan
 Merangsang perilaku berisiko
 Misal : Merokok, minuman keras

 Gangguan psikosomatis
 Efek fisiologis dari gangguan psikologis
 Mis : hipertensi, sakit kepala, migren

 Serangan thd Daya Tahan Tubuh (sistim imun)


 Stres scr kumulatif menyerang daya tahan tubuh
 Mengalihkan energi ke otot dan otak
 Meskipun stres bersifat singkat tetap berdampak pd sistem
imun
 Stres melemahkan sistem imun meningkatkan resiko
kanker :
 depresi
 Bereavement / kesedihan yg berlarut-larut
 Meluap/meledaknya emosi negatif
 Harapan dan tekad berhubungan dg kesembuhan penderita
kanker
by FH 23
 Olahraga

 Aktivitas Sosial

 Tidur cukup dan


nyenyak
 Makanan bergizi

 Bersenang-
senang/berlibur
 Manajemen waktu

 Melatih ketrampilan
coping
by FH 24

Anda mungkin juga menyukai