Stres akut
Dikenal juga dengan flight or flight response. Stres akut adalah respon tubuh terhadap ancaman tertentu,
tantangan atau ketakutan. Respons stres akut yang segera dan intensif di beberapa keadaan dapat
menimbulkan gemetaran.
Stres kronis
Stres kronis adalah stres yang lebih sulit dipisahkan atau diatasi, dan efeknya lebih panjang dan lebih.
Klasifikasi Stress
Menurut Priyoto (2014) menurut gejalanya stres dibagi menjadi 3 yaitu:
Klasifikasi Stress
Manifestasi Stress
1. Perubahan warna rambut kusam, ubanan, kerontokan
2. Wajah tegang, dahi berkerut, mimik nampak serius, tidak santai,
bicara berat, sulit tersenyum/tertawa dan kulit muka kedutan
(ticfacialis)
3. Nafas terasa berat dan sesak, timbul asma
4. Jantung berdebar-debar, pembuluh darah melebar atau menyempit
(constriksi) sehingga mukanya nampak merah atau pucat.
Pembuluh darah tepi (perifer) terutama ujung-ujung jari juga
menyempit sehingga terasa dingin dan kesemutan.
5. Lambung mual, kembung, pedih, mules, sembelit atau diare.
6. Sering berkemih.
Lanjutan Manifestasi Stress
7. Otot sakit seperti ditusuk-tusuk, pegal dan tegang pada tulang
terasa linu atau kaku bila digerakkan.
8. Kadar gula meningkat, pada wanita mens tidak teratur dan sakit
(dysmenorhea)
9. Libido menurun atau bisa juga meningkat.
10. Gangguan makan bisa nafsu makan meningkat atau tidak ada
nafsu makan.
11. Tidak bisa tidur
12. Sakit mental-histeris.
Faktor Mempengaruhi Stress
Hambatan yang menjadi faktor mempengaruhi stress:
3. Group stressors,
1. Extra organizational stressors, yang terdiri dari kurangnya
yang terdiri dari perubahan
kebersamaan dalam grup, kurangnya
sosial/teknologi, keluarga, relokasi, dukungan sosial, serta adanya konflik
keadaan ekonomi dan keuangan, ras
intraindividu, interpersonal, dan
dan kelas, dan keadaan
intergrup
komunitas/tempat tinggal.
4. Individual stressors,
2. Organizational stressors,
yang terdiri dari terjadinya konflik
yang terdiri dari kebijakan organisasi,
dan ketidakjelasan peran, serta
struktur organisasi, keadaan fisik
disposisi individu seperti pola
dalam organisasi, dan proses yang kepribadian Tipe A, kontrol personal,
terjadi dalam organisasi.
learned helplessness, self-efficacy,
dan daya tahan psikologis.
Penggolongan Stress
Didasarkan atas persepsi individu terhadap stres yang dialaminya, yaitu:
1 2 3
-Sarafino, 2007-
Reaksi Psikologis Stress
Kecemasan
Respons yang paling umum merupakan tanda yang sukar digambarkan dengan kuatir,
tegang, prihatin, takut seperti jantung berdebar-debar, keluar keringan dingin, mulut
kering, tekanan darah tinggi dan susah tidur.
Depresi
Keadaan yang ditandai dengan hilangnya gairah dan semangat. Terkadang disertai rasa
sedih.
Cara Mengendalikan Stres
Koping adalah cara yang dilakukan individu dalam meyelesaikan
masalah, menyesuaikan diri dengan keinginan yang akan dicapai dan
respons terhadap situasi yang menjadi ancaman bagi individu.
Individu
-Kenali diri sendiri -Tingkatkan harga diri
-Turunkan kecemasan -Persiapan diri
Dukungan Sosial
-Pemberian dukungan terhadap peningkatan kemampuan kognitif.
-Ciptakan lingkungan keluarga yang sehat.
-Berikan bimbingan mental dan spiritual untuk individu tersebut dari
keluarga.
-Berikan bimbingan khusus untuk individu.
Manajmen Stress Perawat
1) Pengaturan Diet dan Nutrisi
2) Istirahat dan Tidur
3) Olah Raga atau Latihan Teratur
4) Berhenti Merokok
5) Tidak Mengkonsumsi Minuman Keras
b. Adaptasi psikologis
LAS ( general adaptation syndroma) adalah adalah respon dari jaringan
organ atau bagian tubuh terhadap stres karena trauma penyakit atau
perubahan fisiologis lainnya
GAS ( general adaptation syndroma) adalah respon pertahanan dari
keseluruhan tubuh terhadap stres
Thank You!