Dosen Pengampu:
Yani Arikawati, M.Psi
Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami selaku penyusun dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dari mata ajar Psikososial, yang kami susun
bertujuan untuk memberikan pembahasan tentang Konsep Stress Adaptasi.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, kami
berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita.
KELOMPOK 3
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Modernisasi dan perkembangan teknologi membawa perubahan tentang cara
berpikir dalam pola hidup bermasyarakat, sehingga perubahan tersebut membawa pada
kosekuensi di bidang kesehatan fisik dan bidang kesehatan jiwa. Manusia harus selalu
menyesuaikan diri dengan kehidupan dunia yang selalu berubah-ubah. Manusia
sebagaimana dia ada pada suatu ruang dan waktu, merupakan hasil interaksi antara
jasmani, rohani, dan lingkungan. Ketiga unsur tersebut saling mempengaruhi satu dengan
yang lain. Dalam segala masalah, kita harus mempertimbangkan ketiganya sebagai suatu
keseluruhan (holistik) sehingga manusia disebut makhluk somato-psiko-sosial. Setiap
individu memiliki intensitas atau derajat perasaan yang berbeda walaupun menghadapi
stimulus yang sama. Perasaan dan emosi biasanya disifatkan sebagai keadaan dari diri
individu pada suatu saat, misalnya orang merasa terharu melihat banyaknya warga
masyarakat yang tertimpa musibah kebanjiran.(Drs.Sunaryo, M.Kes , 2004 : 149)
Sumber gangguan jasmani (somatik) maupun psikologis adalah stress. Penyesuaian yang
berorientasi pada tugas disebut adaptasi dan yang berorientasi pada pembelaan ego
disebut mekanisme pertahanan diri. Pemahaman tentang stres dan akibatnya penting bagi
upaya pengobatan maupun pencegahan gangguan kesehatan jiwa. Masalah stress sering
dihubungkan dengan kehidupan modern dan nampaknya kehidupan modern merupakan
sumber gangguan stress lainya. Perlu diperhatikan bahwa kepekaan orang terhadap stress
berbeda. Hal ini juga bergantung pada kondisi tubuh individu yang turut menampilkan
gangguan jiwa. Stress merupakan gangguan kesehatan jiwa yang tidak dapat dihindari,
karena merupakan bagian dari kehidupan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari stress?
2. Apa saja penyebab stress?
3. Bagaimanakah ciri-ciri penderita stress berdasakan kemampuan individu menahan stress?
4. Bagaimanakah reaksi-reaksi terhadap stress?
5. Bagaimanakah cara-cara untuk mengendalikan stress?
6. Seperti apa proses keperawatan managemen stress untuk perawat?
7. Apakah definisi dari adaptasi?
8. Apa saja jenis-jenis dari adptasi?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui definisi dari stress
2. Mengetahui hal-hal yang dapat menyebabkan stress
3. Mengetahui ciri-ciri penderita stress berdasarkan kemampuan individu dalam
menahan stress
4. Mengetahui reaksi-reaksi terhadap stress
5. Mengetahui cara-cara untuk mengendalikan stress
6. Mengetahui proses keperawatan managemen stress untuk perawat
7. Mengetahui definisi dari adaptasi
8. Mengetahui jenis-jenis dari adptasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Stress
1. Pengertian Stress
Pengertian stress menurut para ahli : Menurut Hans Selye, “Stress adalah respon
manusia yang bersifat nonspesifik terhadap setiap tuntutan kebuthan yang ada dalam
dirinya” (Pusdiknakes, Dep.Kes.RI, 1989). Stress adalah suatu kekuatan yang mendesak
atau mencekam, yang menimbulkan suatu ketegangan daqlam diri seseorang” (Soeharto
Heerdjan. 1987). Stress adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri , dan
karena itu, sesuatu yang mengganggu keseimbangan kita” (Maramis, 1999). Stress
adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stresor psikososial (tekanan mental atau
beban kehidupan)” (Dadang Hawari, 2001).
Secara umum, stress adalah respons tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap
kebutuhan tubuh yang terganggu, suatu fenomena universal yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari, setiap orang mengalaminya, stress
memberi dampak secara total pada individu yaitu terhadap fisik, psikologis, intelektual,
sosial, dan spiritiual, sterss dapat mengancam keseimbangan fisiologis.
Stress emosi dapat menimbulkan perasaan negatif atau destruktif terhadap diri
sendiri dan orang lain. Stress intelektual akan mengganggu persepsi dan kemampuan
seseorang dalam menyelesaikan masalah, stress sosial akan mengganggu hubungan
individu terhadap kehidupan (Hans Selye, 1956 ; Davis, at all. 1989 ; Barbara Kozier, et
all, 1989).
2. Penyebab Stress
c) Stressor kimia: dari dalam tubuh dapat berupa serum darah dan
glukosa, sedangkan dari luar tubuh dapat berupa obat,pengobatan,
pemakaian alkohol, nikotil, kafein, polusi udara, gas beracun,
insektisida, pencemaran lingkungan, bahan-bahan kosmetika,
bahan-bahan pengawet, pewarna, dll.
Individu dengan tipe ini memiliki resiko yang tinggi mengalami stress
dengan ciri-ciri kepribadian sebagai berikut :
Agresif
Tindakan dan cara bicaranya cepat serta tidak dapat diam (hiperaktif)
Sulit dipengaruhi
Individu dengan tipe ini kebal terhadap stress, yang ciri-ciri kepribadiannya
sebagai berikut :
Tidak agresif
Kewaspadaan wajar
Bersikap ramah
Mudah bergaul
a. Kecemasan
Kecemasan merupakan respon yang paling umum Merupakan tanda
bahaya yang menyatakan diri dengan suatu penghayatan yang khas, yang
sukar digambarkan. Jantung berdebar, keluar keringat dingin, mulut
kering, tekanan darah tinggi dan susah tidur.
c. Depresi
Keadaan yang ditandai dengan hilangnya gairah dan semangat. Terkadang
disertai rasa sedih yang berkepanjangan.
a. Bersyukur
Bersyukur merupakan cara yang paling ampuh dalam mengatasi stress,
bagaimana tidak. karena pada umumnya orang mengalami stress
karena tidak kuat dengan apa yang telah terjadi atau keadaan yang
menimpanya. Dengan bersyukur kita akan senantiasa ingat bahwa
segala sesuatu yang kita peroleh merupakan pemberian dari Tuhan.
d. Jagalah kesehatan
Tubuh yang sehat akan lebih mudah mengatasi stres. Makan dan
berolahraga yang teratur serta istirahat dengan cukup.
f. Mintalah bantuan
g. Ingatlah bahwa sedikit stress justru baik karena dengan adanya stres,
maka akan memiliki rangsangan untuk melakukan sesuatu dan bisa
menjadikan stres sebagai alat pendorong untuk lebih berkembang dan
maju. Hal inilah yang disebut dengan stres yang positif.
h.Terima kenyataan bahwa stres adalah bagian dari hidup. Selama
hidup, stres tidak akan pernah bisa hindari 100%. Terimalah bahwa
dalam hidup selalu akan muncul yang namanya stres. Karena jika
menerima stres sebagai bagian hidup. Secara mental dan fisik akan
lebih siap menghadapi stres.
j. Lakukan aktifitas baru. Sesuatu yang baru dan menarik akan terasa
lebih menyenangkan. Meditasi sangat bagus tidak hanya untuk
menghilangkan stres, tetapi juga untuk relaksasi otot. Penelitian telah
menunjukkan bahwa meditasi dapat membantu dalam menurunkan
tekanan darah. Cobalah mulai sekarang renungkan untuk memanggil
energi positif. Caranya mudah, cukup hanya mengambil nafas panjang
dan mengosongkan pikiran Anda. Lakukan meditasi10 menit.
Olah raga dan latihan teratur adalah salah satu cara untuk
meningkatkan daya tahan dan kekebalan fisik maupun mental.
Olah raga dapat dilakukan dengan cara jalan pagi, lari pagi
minimal dua kali seminggu dan tidak perlu lama-lama yang
penting menghasilkan keringat setelah itu mandi dengan air hangat
untuk memulihkan kebugaran.
4) Berhenti Merokok
7) Pengaturan Waktu
8) Terapi Psikofarmaka
10) Psikoterapi
1. Pengertian adaptasi
2. Dimensi Adaptasi
a) Adaptasi fisiologis
Indikator adaptasi ini bisa terjadi secara lokal atau umum. Lebih
mudah diidentifikasi dan secara umum dapat diamati atau diukur.
Namun demikian, indikator ini tidak selalu teramati sepanjang
waktu pada semua klien yang mengalami stress, dan indikator
tersebut bervariasi menurut individunya. Tanda vital biasanya
meningkat dan klien mungkin tampak gelisah dan tidak mampu
untuk beristirahat serta berkonsentrasi. Indikator ini dapat timbul
sepanjang tahap stress.
Contoh :
b) Adaptasi psikologis
c) Adaptasi Perkembangan
Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kemampuan
untuk menyelesaikan tugas perkembangan. Pada setiap tahap
perkembangan, seseorang biasanya menghadapi tugas
perkembangan dan menunjukkan karakteristik perilaku dari tahap
perkembangan tersebut. Stress yang berkepanjangan dapat
mengganggu atau menghambat kelancaran menyelesaikan tahap
perkembangan tersebut. Dalam bentuk yang ekstrem, stress yang
berkepanjangan dapat mengarah pada krisis pendewasaan.
e) Adaptasi Spiritual
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Emosi adalah suatu perasaan dengan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis
dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi sebagai gejala
kejiwaan berhubungan dengan gejala kejasmanian. Apabila individu mengalami emosi,
dalam diri individu itu akan terdapat perubahan-perubahan dalam kejasmanian.
Sedangkan stress yang terjadi pada setiap individu berbeda-beda tergantung pada masalah
yang dihadapi dan kemampuan menyelesaikan masalah tersebut. Jika masalah tersebut
dapat diselesaikan dengan baik maka individu tersebut akan senang, sedangkan jika
masalah tersebut tidak dapat diselesaikan dengan baik dapat menyebabkan individu
tersebut marah-marah, frustasi hingga depresi. Adaptasi adalah proses dimana dimensi
fisiologis dan psikososial berubah dalam berespon terhadap stress. Karena banyak
stressor tidak dapat dihindari, promosi kesehatan sering difokuskan pada adaptasi
individu, keluarga atau komunitas terhadap stress. Ada banyak bentuk adaptasi. Adaptasi
fisiologis memungkinkan homeostasis fisiologis. Namun demikian mungkin terjadi
proses yang serupa dalam dimensi psikososial dan dimensi lainnya. Suatu proses adaptif
terjadi ketika stimulus dari lingkungan internal dan eksternal menyebabkan
penyimpangan keseimbangan organisme. Dengan demikian adaptasi adalah suatu upaya
untuk mempertahankan fungsi yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Davis,M., Eshelman, E.R.,& Mc Kay,M . The relatifision and stress reduction workbook (third
ed). 1988.
Rasmun.,SKp.,M.Kep. Stress, Koping dan Adaptasi. 2004. Jakarta:Sagung Seto.
Suliswati, Yenni Sianturi, dkk (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta :
EGC
S, kadir ABD.2010. Psikologi Keperawatan.Palembang Pieter, heri zan.2102. Pengantar
Psikologi dalam Keperawatan.Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Stuart G.W dan Laraia.M.T.(1998).Principle and practice of pschiatric nursing.Edisi 8 St
Louis.Mosby year Book.