DI SUSUN OLEH:
NIM : 201802029
PRODI S1 KEPERAWATAN
T.A 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
C. Manfaat Penelitian
3. Bagi Institusi
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Dadang Hawari, 2001 stres adalah reaksi atau respon tubuh
terhadap stres psikososial ( tekanan mental atau beban kehidupan ).
2. Jenis Stres
Stres fisiologis, merupakan stres yang disebabkan oleh gangguan fungsi organ
tubuh, antara lain: gangguan strukur tubuh, fungsi jaringan, organ, dan lain-
lain.
Stres proses tumbuh kembang merupakan stres yang disebabkan oleh proses
tumbuh kembang seperti: pada masa pubertas, pernikahan, pertambahan
usia. Stres psikologis atau emosional, merupakan stres yang disebabkan oleh
gangguan situasi psikologis atau ketidakmampuan kondisi psikologis untuk
menyesuaikan diri, misalnya dalam hubungan interpersonal, sosial budaya,
atau keagamaan (Hidayat, 2007 ).
3.Penyebab Stres
5. Sumber Stres
Stres yang diatami manusia berasal dari berbagai sumber. Menurut Hidayat
(2007) ada tiga sumber stres:
a. Dalam Diri
Pada umumnya disebabkan oleh konflik yang terjadi antara keinginan dan
kenyataan berbeda, dalam hal ini adalah berbagai permasalahan yang terjadi yang
tidak sesuai dengan dirinya dan tidak mampu diatasi, maka dapat menimbulkan
stres.
b. Dalam Keluarga
Terdapat beberapa cara untuk menilai stres, antara lain Skaia Homes dan
Rahe, 1967, beserta Skala Miller dan Smith, 1985.
Skala ini menghitung jumlah stres yang dialami seseorang dengan cara
menambahkan nilai relatif stres, yang disebut Unit Perubahan Hidup ( life Change
Units - LCU ), untuk berbagai peristiwa yang dialami seseorang.
Tingkat Stres
( Hidayat, 2007 ).
8. Tahapan Stres
Menurut Van Amberg, sebagaimana dikemukakan oleh Hawari (2001) dal Hidayat,
2004 mengenai tahapan stres :
1. Stres yang disertai perasaan nafsu bekerja yang besar dan berlebihan, mampu
tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki menyelesaikan pekerjaan
penglihatan menjadi tajam.
2. Stres yang disertai keluhan seperti bangun pagi tidak segar atau letih, lekas capek
pada saat menjelang sore, lekas lelah sesudah makan, tidak dapat rileks,
lambung atau perut tidak nyaman, jantung berdebar, hal tersebut karena
cadangan tenaga tidak memadai.
4. Stres dengan keluhan tidak mampu bekerja sepanjang hari, aktivitas pekerjaan
terasa sulit dan menjenuhkan, respon tidak adekuat, kegiatan rutin terganggu,
gangguan pola tidur, sering menolak ajakan, konsentrasi dan daya ingat
menunm, serta timbul ketakutan dan kecemasan.
6. Stres dengan tanda-tanda seperti jantung berdebar keras, sesak nafas, badan
gemetar, dingin dan banyak keluar keringat, serta pingsan atau collaps.
1. Stres Ringan, stressor yang dihadapi setiap orang teratur seperti terlalu
banyak tidur, kemacetan lalu lintas situasi seperti ini biasanya berlangsung
bebcrap menit atau jam dan belum berpengaruh kepada fisik dan mental
hanya saja mulai sedikit tegang.
2. Stres Sedang, berlansung lebih lama, dari beberaa sampai beberapa hari,
misalnya perselisihan yang tidak terselesaikan dengan rekan kerja, anak yang
sakit atau ketidakhadiran yang lama dari anggota keluarga.
3. Stres Berat, situasi kronis yang dapat berlangsung beberapa minggu sampai
beberapa tahun, seperti perselisihan perkawinan terus-menerus, kesulitan
finansial yang berkepanjangan, penyakit fisik yang berkepanjangan, pada
keadaan stres berat ini individu sudah mulai ada gangguan fisik dan mental.
a) Gejala fisik
Ditandai dengan muncul rasa sakit kepala, sakit lambung, hypertensi (darah
tinggi), sakit jantung atau jantung yang sering berdebar-debar tanpa sebab yang
jelas, insomnia, mudah lelah, berkeringat, hilangnya selera makan, sring buang
air kecil. hl
b) Gejala psikis.
Menurut Friedman (1998) bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang atau
lebih yang hidup bersama dengan keterkaitan aturan dan emosional dan individu
mempunyai peran masing - masing yang merupakan bagian dari keluarga. Pakar
konseling keluarga dari yogyakarta, syekti ( 1994 ) menulis bahwa keluarga adalah
suatu ikatan / persetujuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang
berlainan jenis yang hidup bersama atau seseorang perempuan yang sudah
sendirian dengan atau tanpa anak sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah
rumah tangga.
3. Fungsi Keluarga
Gangguan pada tubuh dan sikap yang disebabkan oleh adanya suatu sistem
sosial yang saling berinteaksi satu sama lain yang menyebabka.n perubahan
tuntutan kerja maupun penampilan individu dalam lingkungan (Leininger dalam
Mulyadsi, 2003).
1. Pengertian Stroke
2. Jenis Stroke
a. Thrombosis
Jenis stroke seperti ini akan terjadi pada saat suatu gumpalan dari jantung atau
lapisan lemak yang berasal dari dinding pembuluh arteri rantok dan menyumbat
pembuluh-pembuluh darah yang lebih kecil yang merupakan cabang dari pembuluh-
pembuluh arteri utama yang menuju ke otak.
c. Hemorrhage
3. Penyebab Stroke
Faktor resiko stroke dibagi atas faktor yang dapat diubah dan faktor yang tidak
dapat diubah:
Usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, riwayat TIA (Transient Ischemic
Attack) atau stroke, penyakit jantung koroner, fibrilasi atrium, dan heterozigot atau
homozigot untuk homosistinuria (Mansjoer, 2000).
5. Manifestasi Klinis
1. Kehilangan motorik.
2. Kehilangan komunikasi.
Fungsi otak lain yang dipengaruhi oleh stroke adalah bahasa dan komunikasi.
Stroke adalah penyebab afasia paling umum. Disfungsi bahasa dan komunikasi
dapat dimanifestasikan oleh disartria (kesulitan berbicara), ditunjukkan dengan
bicara yang atau reseptif. Apraksia (ketidakmampua.n melakukan tindakan yang
dipelajari sebelumnya.
3. Gangguan Persepsi.
6. Pencegahan(P.R.E.V.E.N.T)
Tujuh rencana pokok NSW Stroke Recovery Association Untuk pencegahan stroke :
2. Reduce high blood Pressure (kurangi tekanan darah tinggi), yang merupakan
faktor resiko paling tinggi untuk terkena stroke.
3. Eliminate stress
singkirkan stres.