Anda di halaman 1dari 2

Stres merupakan salah satu fenomena yang pasti dirasakan atau dialami oleh setiap

manusia. Di dalam ilmu psikologi stres diartikan sebagai perasaan tertekan dan ketegangan
mental, stres juga bisa diartikan sebagai seuatu respon individu terhadap perubahan dalam
situasi atau situasi mengancam. Sedangkan stres menurut para peneliti ialah sters menurut
Sarafino (2002) stres dianggap sebagai situasi yang merupakan hasil dari interaksi individu
dan lingkungan sekitarnya dan menyebabkan ketidak harmonisan antara tuntunan situasional
dan sumber daya biopsikososial. Sedangkan stres menurut Behnoudi (2005) mengatakan
bahwasannya stres merupakan situasi dimana individu dipaksa untuk bertindak dan tidak
dapat menerima ketengangan mental. Dengan kata lain, stres berarti penyesuaian kembali
individu dengan situasi dan kondisi baru. Setiap kali perubahan terjadi dalam hidup, individu
dihadapkan dengan stres.1 Banyak orang yang menganggap stres itu hal yang negatif padahal
stres juga mempunyai sisi positif. Dan setres yang positif dianggap sebagai faktor penting
untuk memotivasi, adaptasi, dan melakukan reaksi terhadap lingkungan sekitar. Namun, jika
tingkat stresnya tinggi dapat mengakibatakan masalah bagi biologis, psikologis, dan sosial,
bahkan bahaya serius bagi seseorang. Stres dapat berasal dari eksternal yang bersumber dari
lingkungan atau disebabkan oleh persepsi internal individu.

Adapun jenis-jenis stres yang di paparkan oleh Berney dan Selye (2012) bahwasanya
stres ada empat jenis, yaitu: 1. Eustres (good stres) merupakan stres yang memunculkan
stimulus dan kegairahan, sehingga mempunyai efek yang bermanfaat bagi seseorang yang
mengalaminya. seperti contohnya, tantangan yang timbul dari tanggung jawab yang ia emban
serta mengikatnya, tekanan waktu. 2. Distress merupakan stres yang menimbulkan efek
membahayakan bagi seseorang yang mengalaminya. Contohnya seperti tuntutan yang tidak
menyenangkan bagi dirinya atau berlebihan yang mengeluarkan banyak energi seseorang
sehingga membuatnya menjadi lebih mudah sakit. 3. Hyperstress ialah stres yang mempunyai
dampak luar biasa bagi dirinya atau seseorang yang mengalaminya, meskipun bersifat positif
atau negatif tetapi stres ini tetap membuat seseorang terbatasi kemampuan adaptasinya.
Contoh stres akibat serangan teroris. 4. Hypostress ialah stres yang timbul karena kurangnya
stimulus. Contohnya seperti orang yang bosan atau karena pekerjaan yang rutin.2

Adapun jenis-jenis stres menurut Sri Kusmiati dan Desminiarti berdasarkan


penyebabnya stres digolongkan menjadi tiga golongan yaitu, 1. Stres Fisik, hal ini disebabkan
oleh suhu atau tempratur yang terlalu tinggi atau rendah, suara yang bising, sinar yang terlalu
1
Mugi Harsono. Tinjauan Literatur Mengenai Stres Dalam Organisasi. (Yogyakarta, Jurnal Ilmu
Manajemen, 2021) Vol 18, Nomor 1, 2021. Hal 22
2
Prof. Dr. Herdani Widhiastuti dkk. Stres Kerja. (Semarang, University Press. 2018) Hal. 4
terang, atau tersengat listrik. 2. Stres Kimiawi, hal ini dikarenakan oleh asam basah yang
kuat, obat-obatan, zat beracun, hormone, atau gas. Stres mikrobiologi disebabkan oleh virus,
bakteri, atau parasit yang memunculkan penyakit. 3. Stres Fisiologi, hal ini dikarenakan
gangguan struktur fungsi jaringan, organ, atau sistematik, sehingga menimbulkan fungsi
tubuh tidak normal. Stres proses pertumbuhan dan perkembangan yang disebabkan oleh
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi sampai tua.3

Sesuatu yang menjadi akibat pastilah mempunyai sebab atau penyebab, lalu apa
Faktor yang dapat memunculkan sters? Dan sters sering juga disebut sebagai stresor. Stresor
sendiri dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu : 1. Stresor Fisikobiologis seperti, penyakit
yang sulit disembuhkan, cacat fisik atau kurang berfungsinya salah satu anggota dari badan,
dan psotur tubuh yang tidak ideal. 2. Stresor Psikologis seperti, berburuk sangka, frustasi
karena ia gagal mendapatkan sesuatu yang ia inginkan, hausd, perasaan cemburu, konflik
pribadi, dan mempunyai keinginan diluar kemampuan. 3. Stresor Sosial seperti, hubungan
antara anggota keluarga yang tidak harmonis, perceraian, pengangguran, kematian,
pemutusan hubungan kerja, kriminalitas, dan lain sebagainnya.4

3
Ibrahim A.S: Panik, Neurosis dan Gangguan Cemas, Jakarta: PT. Dian Ariesta, 2003
4
Lutfiana Ulfa dkk. Faktor Penyebab Stres dan Dampaknya Bagi Kesehatan. (STIKes Surya Mitra
Husada) Hal 3

Anda mungkin juga menyukai