OLEH:
WILDA WINARSI
NIM: 201802037
T.A. 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka peneliti merumuskan
permasalahan di atas: Bagaimana pengaruh stigma masyarakat
terhadap penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di
Sodangan, desa Bumal, kecamatan Bumal, kabupaten Mamasa.?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui pengaruh stigma masyarakat terhadap
penanganan Orang dengan Gangguan Jiwa di Sodangan, desa
Bumal, kecamatan Bumal, Kabupaten Mamasa.
4
5
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui konsep ganguan jiwa dan konsep stigma
b. Mengetahui dampak yang di timbulkan stigma terhadap
penanganan dan proses penyembuhan orang dengan
gangguan jiwa di Sodangan, desa Bumal, kecamatan Bumal,
kabupaten Mamasa.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pihak-pihak yang membutuhkan, baik secara teoritis maupun praktis,
diantaranya:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai pengaruh stigma masyarakat terhadap
penanganan orang dengan gangguan jiwa disertai upaya – upaya
penanggualangannya, dan juga diharapkan sebagai sarana
pengembangan ilmu pengetahuan yang secara teoritis dipelajari di
bangku perkuliahan.
2. Manfaat praktik
a. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana yang
bermanfaat dalam mengimplementasikan pengetahuan penulis
tentang auditing, dan laporan penelitian
b. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dalam pengembangan teori mengenai pengaruh
stigma terhadap penanganan Orang dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ), bagi yang ingin melanjutkan penelitian ini.
c. Bagi lahan penelitian dan masyarakat
5
6
6
7
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
9
a. Skizofrenia
Skizofrenia merupakan kumpulan dari gejala-gejala atau
sindrom yang dapat menyebabkan masalah dalam kejiwaan
sehingga terjadi penurunan fungsi kognitif, fungsi sosial,
kemampuan kerja, harga diri, dan harapan hidup.Skizofrenia
dapat berhubungan dengan pengalaman individu terhadap
stressor kehidupan, sumber dukungan (support sytem), dan
kemampuan koping seseorang (Wardani, 2018).
b. Depresi
Depresi merupakan gangguan emosional atau suasana
hati (mood) yang buruk. Depresi sering ditandai dengan
adanya kesedihan yang berkepanjangan, kehilangan
harapan, sering menyalahkan diri senidri, dan merasa tidak
berarti. Gangguan emosinal tersebut mempengaruhi
seseorang untuk beraktivitas sehari-hari, dan mengganggu
interaksinya dengan orang lain (Dirgayunita, 2016).
c. Gangguan Kepribadian
Gangguan kepribadian merupakan suatu bentuk perilaku
yang berbeda dari orang lain. Gangguan yang sulit menjalin
hubungan interpersonal. Gangguan ini biasanya disebabkan
oleh faktor keturunan, kemampuan interpersonal yang
kurang baik, masa kanak-kanak yang pahit, sering
menggunakan koping yang berpusat pada emosi, dan gagal
dalam menjalin hubungan (Christin Wibowo, 2016).
d. Gangguan Mental Organik
14
2. Konsep Stigma
2.1. Defenisi Stigma
Kata stigma berasal dari bahasa Inggris yang artinya noda
atau cacat. Menurut Ariananda (2015) stigma adalah ciri atau
tanda yang menandakan bahwa pemiliknya membawa suatu
yang buruk dan dinilai lebih rendah dibandingkan dengan orang
lain atau orang normal (Heatherton, Kleck, Hebl, dan Hull,
2003). Stigma adalah bentuk prasangka (prejudice) yang
menolak seseorang ataupun kelompok karena dianggap
berbeda dengan yang lain (Ardhiyanti, 2015).
15
tidak menarik.
e. Asal Karakteristik Orang yang dikenai Stigma
Orang yang dikenai stigma dapat berkaitan
dengan asal karakteristiknya. Misalnya anak dari seorang
pembunuh. Mereka cenderung dijauhi oleh orang
disekitarnya.
f. Bahaya atau Resiko
Persepsi seseorang bahwa orang yang dikenai
stigma dapat berisiko menimbulkan bahaya sehingga
mereka memilih untuk menghindar danncenderung
menolak untuk berinteraksi dengan orang tersebut.
Beberapa efek negatif yang dialami pasien gangguan jiwa dari stigma
ini antara lain:
Merasa malu dan akhirnya tidak mau mencari bantuan atau
perawatan medis yang layak
Merasa tidak dimengerti oleh teman, rekan kerja, hingga
keluarganya sendiri
Berkurangnya peluang untuk mendapatkan pekerjaan,
pendidikan, maupun aktivitas sosial seperti orang lain pada
umumnya
Mengalami perundungan hingga kekerasan verbal maupun
fisik