OLEH
PASKALIA OLINDA
2007.14901.312
MALANG
2021
BAB I
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan jiwa merupakan asuhan keperawatan spesialistik, namun
tetap dilakukan secara holistik. Berbagai terapi keperawatan telah dikembangkan dan
difokuskan kepada klien secara individu, kelompok, keluarga, maupun komunitas.
Masyarakat menjadi salah satu jawaban untuk mencegah timbulnya kejadian
gangguan jiwa. Masyarakat diharapkan mampu merawat anggota keluarga yang sudah
sakit (menderita gangguan jiwa), dan mampu mencegah terjadinya gangguan jiwa
baru dari masyarakat yang beresiko terjadi gangguan jiwa. Penanganan yang tepat
terhadap konsumen jiwa sehat dan masyarakat yang beresiko akan dapat menekan
terjadinya kejadian gangguan jiwa (CMHN, 2005).
2. Tujuan khusus
Setelah mendapat penyuluhan tentang Stigma masyarakat, diharapkan warga
desa Bandung Rejo 40 mampu :
C. Materi Penyuluhan
1. Menjelaskan pengertian Stigma Gangguan Jiwa
2. Menjelaskan Faktor Penyebab Stigma Gangguan Jiwa
3. Menjelaskan Dampak Stigma Gangguan Jiwa
4. Menjelaskan Manajemen Stigma Gangguan Jiwa
5. Menjelaskan Strategi untuk Mengubah Stigma
BAB II
MATERI PENULUHAN
CIRI PERILAKU
Stigma Publik
Self-stigma
Diskriminas
i
Jika dilihat dari stigma yang dialami oleh penderita gangguan jiwa,
maka dampak yang muncul dapat dibedakan menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama penanganan pada klien dengan stigma bahwa orang yang
menderita gangguan jiwa karena kesurupan sedangkan stigma yang kedua
adalah bahwa penderita gangguan jiwa merupakan aib keluarga.
Terdapat lima prinsip dalam strategi untuk mengubah stigma gangguan jiwa
dalam masyarakat, yaitu:
BAB III
CIRI PERILAKU
5. Evaluasi
1. Struktur :
Adanya koordinasi dengan kepala sekolah untuk menentukan waktu dan
tempat penyuluhan
Adanya persiapan yang baik terkait materi dan sarana yang akan
digunakan
Adanya informasi yang disampaikan pada murid-murid sebelum
pendidikan kesehatan
2. Proses :
a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 10 peserta
b. Media yang digunakan adalah leaflet
c. Waktu penyuluhan adalah 30 menit
d. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan
e. Pembicara diharapkan menguasai materi dengan baik
f. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan penyuluhan
berlangsung
g. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
3. Hasil :
Pelaksanaan pre dan post test dapat terlaksana dengan baik dikarenakan
dilakukan di tempat dalam ruangan yang kondusif, sehingga dapat
meningkatkan konsentrasi saat menjawab pertanyaan yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Buckles, dkk. (2011). Beyond Stigma and Discrimination : Challenges for Social Work
Practice in Psychiatric Rehabilitation and Recovery, Journal of Social Work in
Disability & Rehabilitation, vol. 7, no. 3, hal. 232-283
Dadang Hawari. 2010. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Gaya
Baru. Jakarta
Sibitz, dkk. (2009). Stigma Resistance in Patients with Schizophrenia. Schizophrenia
Bulletion, vol. 10, no. 1093, hal.
PRE & POST TEST