Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA PADA USIA REMAJA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Praktek Profesi Ners Departemen
Keperawatan Jiwa

Oleh :

Mentari Agatha Rifmi

2007.14901.307

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES WIDYAGAMA HUSADA

MALANG

2021
A. Pengertian Remaja
Masa remaja merupakan masa transisi dan merupakan masa yang sulit bagi
remaja sehingga kemungkinan akan terjadi perubahan perilaku terkait dengan
perkembangan yang terjadi pada remaja tersebut. Pada masa ini, remaja mempunyai
tugas – tugas perkembangan yang dapat menjadi ancaman bagi remaja dan juga
sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor lingkungan. Adanya hambatan dalam tahap
perkembangan dapat menimbulkan masalah kesehatan jiwa bila tidak terselesaikan
dengan baik. Masalah tersebut dapat berasal dari remaja sendiri, hubungan dengan
orang tua atau akibat interaksi sosial diluar lingkungan keluarga.
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak – kanak
dan masa dewasa, berlangsung antara usia 10 – 19 tahun. Masa remaja terdiri dari
remaja awal (10 – 14 tahun ), masa remaja pertengahan (14- 17 tahun )dan masa
remaja akhir (17 – 19 tahun). Pada masa remaja terjadi banyak perubahan baik
biologis, psikologis maupun sosial (Kusumawati, F, 2010).
Transisi perkembangan pada masa remaja berarti sebagian perkembangan
masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian kematangan masa dewasa sudah
dicapai (Hurlock, 2013). Bagian dari masa kanak-kanak itu antara lain proses
pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih terus bertambah. Sedangkan bagian
dari masa dewasa antara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi
reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara
abstrak (Hurlock, 13; Papalia & Olds, 2012).
B. Ciri Masa Remaja
1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang
dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan
hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi
kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam
kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan
dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak
lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung
jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu,
dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.  
2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual.
Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan
kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik
perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun
perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat
berpengaruh terhadap konsep diri remaja. 
3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain.
Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa
kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga
dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka
remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang
lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja
tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi
juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.  
4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak
menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.  
5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi.
Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan
tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan
mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.

C. Tahap Perkembangan Remaja Awal dan Pertengahan


1. Perkembangan Psikososial Remaja Awal ( 10 – 14 Tahun)
Perkembangan psikososial remaja awal diantaranya:
a) Cemas terhadap penampilan badan / fisik;
b) Perubahan hormonal;
c) Menyatakan kebebasan dan merasa sebagai seorang individu, tidak hanya
sebagai anggota keluarga;
d) Perilaku memberontak dan melawan;
e) Kawan menjadi lebih penting;
f) Perasaan memiliki terhadap teman sebaya, anak laki-laki membentuk gang,
kelompok, anak perempuan mempunyai sahabat;
g) Sangat menuntut keadilan tapi cenderung melihat sesuatu sebagai hitam putih
serta dari sisi pandang mereka sendiri.
2. Perkembangan Psikososial Remaja Pertengahan (15-16 Tahun )
Perkembangan psikososial remaja awal diantaranya:
a) Lebih mampu berkompromi
b) Belajar berfikir secara independen dan membuat keputusan sendiri
c) Terus menerus bereksperimen untuk mendapatkan citra diri yang dirasakan
nyaman bagi mereka
d) Merasa perlu mengumpulkan pengalaman baru, mengujinya walaupun beresiko;
e) Tidak lagi terfokus pada diri sendiri;
f) Membangun norma/nilai dan mengembangkan realitas;
g) Membutuhkan lebih banyak teman dan rasa setia kawan
h) Mulai membina hubungan lawan jenis
i) Intelektual lebih berkembang dan ingin tahu banyak hal,berfikir abstrak
j) Berkembangnya ketrampilan intelektual khusus;
k) Mengembangkan minat yang besar terhadap bidang seni dan olah raga
l) Senang berpetualang,ingin bepergian sendiri.

D. Perkembangan Remaja
1. Perkembangan Fisik
Perubahan – perubahan fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan
masa remaja yang berdampak terhadap perubahan- perubahan psikologis.
Anak Perempuan
Perkembangan fisik anak perempuan mulai berkembang pada usia 10,5
tahun dan paling cepat pada usia 12 tahun.Perkembangan fisik pada anak
perempuan meliputi :
a) Pertumbuhan fisik yang pesat ( usia 10 – 11 tahun )
b) Pertumbuhan payudara ( 10 – 11 tahun )
c) Tumbuhnya rambut pubis (10 – 11 tahun ), dan rambut ketiak ( 12 – 13 tahun );
d) Pengeluaran sekret vagina ( 10 – 13 tahun )
e) Produksi kelenjar keringat ( 12-13 tahun)
f) Menstruasi ( 11 – 14 tahun ).
Perkembangan fisik pada anak perempuan nampaknya tidak sejalan dengan
pematangan psikologisnya. Payudara yang tumbuh lebih dini seringkali
menimbulkan rasa malu karena sudah diperlakukan sebagai orang dewasa padahal
remaja ini belum siap untuk menghadapinya.
Anak Laki-laki
Perkembangan fisik pada anak laki- laki 2 tahun lebih lambat
mulainya,namun akhirnya anak laki- laki bertambah 12 – 15 cm dalam 1 tahun
hingga pada usia 13 sampai menjelang 14 tahun. Perkembangan fisik pada anak
laki-laki meliputi:
a) Pertumbuhan fisik yang pesat (12-13 tahun)
b) Pertumbuhan testis dan skrotum (11- 12 tahun );
c) Perkembangan penis (12-13tahun)
d) Terjadi ejakulasi (13-14 tahun)
e) Pertumbuhan rambut pubis (11-12tahun),rambut ketiak dan badan (13-15tahun
), kumis,cambang, jenggot ( 13-15 tahun)
f) Perkembangan kelenjar keringat ketiak (13 – 15 tahun ); 7) suara pecah dan
membesar (14-15 tahun ).
2. Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial pada remaja menurut Erikson adalah identitas
dan kebingungan peran yang terjadi pada usia 12-20 tahun. Pembentukan identitas
selama masa remaja merupakan tugas utama dalam perkembangan kepribadian
yang diharapkan tercapai pada masa remaja akhir.Selama masa remaja ini
kesadaran akan identitas menjadi lebih kuat karena itu ia berusaha mencari identitas
dan mendefinisikan kembali “siapakah”ia saat ini dan akan menjadi “siapakah” atau
menjadi “apakah” ia dimasa mendatang.Perkembangan identitas selama masa
remaja ini juga sangat penting karena ia memberikan suatu landasan bagi
perkembangan psikososial dan relasi interpersonalpada masa dewasa.
3. Perkembangan Kognitif Remaja
Perkembangan kognitif remaja menurut Piaget (dalam Elisabet,1999:117)
menjelaskan bahwa selama tahap operasi formal yang terjadi sekiyar usia 11-15
tahun. Seorang anak mengalami perkembangan penalaran dan kemampuan berfikir
untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya berdasarkan pengalaman
langsung. Struktur kognitif anak mencapai pematangan pada tahap ini. Potensi
kualitas penalaran dan berfikir (reasoning dan thinking) berkembang secara
maksimum. Setelah potensi perkembangan maksimum ini terjadi, seorang anak
tidak lagi mengalami perbaikan struktural dalam kualitas penalaran pada tahap
perkembangan selanjutnya.
Remaja yang sudah mencapai perkembangan operasi formal secara
maksimum mempunyai kelengkapan struktural kognitif sebagai mana halnya orang
dewasa. Namun, hal itu tidak berarti bahwa pemikiran (thinking) remaja dengan
penalaran formal (formal reasoning) sama baiknya dengan pemikiran aktual orang
dewasa karena hanya secara potensial sudah tercapai.

E. Tugas Perkembangan Remaja


Tugas perkembangan remaja menurut Havighurst dalam Gunarsa (1991) antara lain :
1. Memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan
kawan sebaya, baik laki-laki maupun perempuan.
2. Memperoleh peranan sosial.
3. Menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif.
4. Memperoleh kebebasan emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya.
5. Mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri.
6. Memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan.
7. Mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga.
8. Membentuk sistem nilai, moralitas dan falsafah hid
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA
PADA ANAK USIA REMAJA
A. Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan remaja meliputi observasi dan
interpretasi pola perilaku, yang mencakup informasi sebagai berikut :
Pertumbuhan dan perkembangan 
1. Keadaan biofisik (penyakit, kecelakaan) 
2. Keadaan emosi (status mental, termasuk proses berpikir dan pikiran tentang bunuh
diri atau membunuh orang lain)
3. Latar belakang sosial budaya, ekonomi, agama
4. Penampilan kegiatan kehidupan sehari hari (rumah, sekolah)
5. Pola penyelesaian masalah (pertahanan ego seperti denial, acting out, menarik diri)
6. Pola interaksi (keluarga, teman sebaya)
7. Persepsi remaja tentang/dan kepuasan terhadap keadaan kesehatan 
8. Tujuan kesehatan remaja 
9. Lingkungan (fisik, emosi, ekologi)
10. Sumber materi dan nara sumber yang tersedia bagi remaja (sahabat, sekolah dan
keterlibatannya dalam kegiatan di masyarakat).
Karakteristik penyimpangan perkembangan :
a. Tidak menemukan ciri khas (kelebihan dan kekurangan diri).
b. Merasa bingung, bimbang.
c. Tidak memiliki rencana masa depan.
d. Tidak mampu berinteraksi secara baik dengan lingkungan , perilaku antisosial.
e. Tidak menyukai dirinya sendiri , tidak mandiri.
f. Kesulitan mengambil keputusan.
g. Tidak mempunyai minat terhadap kegiatan yang positif.
h. Menyendiri , tidak suka bergaul dengan teman.
B. Diagnosa Keperawatan
Kesiapan peningkatan perkembangan remaja
C. Intervensi Keperawatan
a. Diskusikan ciri perkembangan remaja yang normal dan menyimpang.
b. Diskusikan cara mencapai perkembangan psikososialyang normal.
c. Ajarkan remaja untuk berinteraksi dengan orang lain yang membuatnya nyaman
mencurahkan perasaan, perhatian, dan kekhawatiran.
d. Anjurkan remaja untuk mengikuti organisasi yang mempunyai keinginan positif
(olahraga, seni, bela diri, pramuka, kegamaan).
e. Anjurkan remaja untuk melakukan kegiatan di rumah sesuai perannya.
f. Bimbing dan motivasi remaja dalam membuat rencana kegiatan dan melaksanakan
rencana yang telah dibuatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Davdson
GC. 2006. Psikologi Abnormal. Jakarta: Raja Gravindo Persada.
Kusumawati, F. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta :Salemba Medika, 2010 Tomb,D
A. 2004. Buku Saku Psikiatri. Jakarta: EGC.
Refika Aditama. 2011. Pedoman Kesehatan Jiwa Remaja.Dinkes Sulsel go. Id diakses
tanggal 23 Desember
Spesialis Jiwa FIK 2005-2007 dan tim pengajar spesialis jiwa (2008). Draft Standar
Asuhan Keperawatan Program Spesialis Jiwa. Jakarta : Program Magister
Keperawatan Jiwa FIK UI

Anda mungkin juga menyukai