Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Praktek Profesi Ners Departemen
Keperawatan Jiwa

Oleh :

Paskalia Olinda

2007.14901.312

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES WIDYAGAMA HUSADA

MALANG

2021
A. Pengertian Sehat Jiwa dan Anak Usia Prasekolah
Kesehatan jiwa merupakan kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri
dalam menghadapi stresor di lingkungan sekitar. Kemampuan yang selalu berpikir
positif dalam keselarasan tanpa adanya tekanan fisik dan psikologis, baik secara
internal maupun eksternal yang mengarah pada kestabilan emosional (Nasir dan
Muhith, 2011). Sedangkan menurut Undang-undang (2014) kesehatan jiwa adalah
suatu kondisi dimana sesorang dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan
sosial, sehingga individu tersebut dapat menyadari dari tekanan yang ada, dan
mampu berkonstribusi bagi lingkungan sekitarnya
Kesehatan jiwa mencakup setiap pertumbuhan dan perkembangan individu
sejak individu bayi sampai dewasa akhir. Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan dua kata yang sangat berbeda. Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah
atau ukuran sel pada pembelahan diri dan sintesis baru, sedangkan perkembangan
merupakan perubahan dan perluasan secara bertahap, perkembangan tahap
kompleksitas dari yang rendah ke yang lebih tinggi. Peningkatan dan perluasan
individu melalui pertumbuhan, maturasi, serta pembelajaran dasar teoritik untuk
perkembangan anak (Wong, 2011).
Usia Prasekolah adalah tahap perkembangan anak usia 3-6 tahun dimana
pada usia ini anak akan belajar berinteraksi dengan orang lain, berfantasi dan
berinisiatif, pengenalan identitas kelamin, dan meniru. Perkembangan adalah
pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih komleks dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.
Anak usia dini/prasekolah merupakan periode yang paling kritis dan cepat
pada perkembangan motorik dan kognitif yang lengkap dan sehat dalam kehidupan
manusia (UNICEF, 2017). Masa pra sekolah merupakan masa anak memiliki
perkembangan psikososial yang disebut dengan masa inisiatif. Pada masa inisiatif ini,
anak berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa ada merasa bersalah,
kemampuan ini akan dicapai jika anak mempunyai konsep diri yang positif karena
anak mulai berkhayal/kreatif serta meniru peran orang-orang disekitarnya (Keliat,
2013)

B. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan anak usia prasekolah


a. Pertumbuhan
Menurut Whaley dan Wong, pertumbuhan merupakan sebagai suatu
peningkatan jumlah atau ukuran\ sel tubuh yang ditunjukkan dengan adanya
peningkatan ukuran dan berat seluruh bagian tubuh. Beberapa aspek pertumbuhan
fisik terus menjadi stabil dalam tahun prasekolah seperti denyut jantung,
pernapasan, tekanan darah, berat badan, tinggi badan, ukuran kepala yang sudah
mencapai 90% dari ukuran orang dewasa. Perbedaan kecil terjadi antara jenis
kelamin, walaupun anak laki-laki sedikit lebih besar dengan lebih banyak otot dan
kurang jaringan lemak. Kekurangan nutrisi umunya terjadi pada anak-anak berusia
dibawah 6 tahun adalah kekurangan vitamin A dan C serta zat besi (Supartini, Yupi :
2004).
b. Perkembangan
Perkembangan menurut Whaley dan Wong yaitu suatu ukuran yang manitik
beratkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling
rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan
pembelajaran. Selain itu perkembangan juga dapat diartikan sebagai pertambahan
kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih komleks dalam pola yang teratur
dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan (Soetjiningsih : 1998).
C. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang
Pola pertumbuhan dan perkembangan secara normal antara anak yang satu dengan
yang lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh interaksi
banyak faktor. Menurut Soetjiningsih (2002), faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang, yaitu:
1. Genetika
a. Perbedaan ras, etnis, atau bangsa
b. Keluarga,
c. Ada keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk atau perawakan
pendek
2. Umur
Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap yang
mengalami pertumbuhan cepat dibandingkan dengan masa lainnya.
3. Jenis kelamin
Wanita akan mengalami pubertas lebih dahulu dibandingkan laki-laki.
4. Kelainan kromosom
Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan, misalnya sindrom down.
5. Pengaruh hormone
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat janin berumur
empat bulan. Pada saat itu terjadi pertumbuhan yang cepat. Hormon yang
berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang
dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain itu kelenjar tiroid juga menghasilkan
kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta maturasi tulang, gigi,
dan otak.
6. Faktor lingkungan
7. Faktor kelompok yang dapat berpengaruh dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
pranatal, kelahiran, dan pascanatal.
a. Faktor prenatal
1) Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin,
terutama selama trimester akhir kehamilan
2) Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat
menyebabkan kelainan conginetal, misalnya club foot
3) Toksin, zat kimia, radiasi
4) Kelainan endokrin
5) Infeksi TORCH atau penyakit menular seks
6) Kelainan imunologi,
7) Psikologis ibu
b. Faktor kelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forcep dapat
menyebabkan trauma kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya
kerusakan jaringan otak.
c. Faktor pascanatal
Seperti lainnya pada masa prenatal, faktor yang berpengaruh terhadap
tumbang anak adalah gizi, penyakit kronis/ kelainan konginetal,
lingkungan fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosioekonomi,
lingkungan pengasuhan, stimulasi, dan obat-obatan
D. Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Anak Usia Prasekolah
1. Membantu anak untuk bersosialis
2. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak
yang lain (tua) juga harus dipenuhi
3. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga
(keluarga lain dan lingkungan sekitar)
4. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
5. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
6. Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak.
E. Ciri-Ciri Anak Usia Prasekolah
Snowman (dalam Patmonodewo, 2008) mengemukakan ciri-ciri anak usia
prasekolah (3-6 tahun) yang biasanya berada di Taman Kanak-Kanak. Ciri-ciri yang
dikemukakan meliputi aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif anak.
1. Ciri fisik
Anak usia prasekolah umumnya sangat aktif. Mereka memiliki penguasaan
(kontrol) terhadap tubuhnya dan sangat suka melakukan kegiatan yang dilakukan
sendiri. Setelah melakukan berbagai kegiatan, anak usia prasekolah
membutuhkan istirahat yang cukup. Otot-otot besar pada anak usia prasekolah
lebih berkembang dari kontrol terhadap jari dan tangan. Anak usia prasekolah
juga sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan perhatiannya pada
objek-objek yang kecil ukurannya.
2. Ciri sosial
Umumnya pada tahap ini mereka mempunyai satu atau dua sahabat, tetapi
sahabat ini cepat berganti. Kelompok bermainnya cenderung kecil dan tidak
terlalu terorganisir dengan baik. Anak yang lebih muda sering kali bermain
bersebelahan dengan anak yang lebih tua. Selain itu permainan mereka juga
bervariasi sesuai dengan kelas sosial dan gender. Sering terjadi perselisihan
tetapi kemudian berbaikan kembali. Pada anak usia prasekolah juga sudah
menyadari peran jenis kelamin.
3. Ciri emosional
Anak usia prasekolah cenderung mengekspresikan perasaan secara bebas dan
terbuka. Iri hati juga sering terjadi diantara mereka dan anak usia prasekolah pada
umumnya sering kali merebut perhatian guru.
4. Ciri kognitif
Anak usia prasekolah umumnya sudah terampil dalam berbahasa. Kompetensi
anak juga perlu dikembangkan melalui interaksi, minat, kesempatan, memahami
dan kasih sayang.
F. Perkembangan Bahasa Anak Usia Prasekolah
Adriana (2013) memaparkan bahwa perkembangan bahasa anak usia
prasekolah umur lima tahun yaitu :
 Mempunyai perbendaharaan sampai 2100 kata
 Menggunakan kalimat dengan 6-8 kata
 Menyebutkan 4 atau lebih warna
 Menggambar atau melukis dengan banyak komentar dan menyebutkan satu
persatu
 Mengetahui nama-nama hari dalam seminggu, bulan, dan kata yang
berhubungan dengan waktu lainnya
 Dapat mengikuti tiga perintah sekaligus.
Ciri khas perkembangan bahasa anak usia prasekolah menurut Dewi (2005) adalah:
1) Terjadi perkembangan yang cepat dalam kemampuan bahasa anak. Anak dapat
menggunakan kalimat dengan baik dan benar.
2) Telah menguasai 90% dari fonem (satuan bunyi terkecil yang membedakan kata
seperti kemampuan untuk merangkaikan bunyi yang didengarnya menjadi satu
kata yang mengandung arti contohnya i, b, u menjadi ibu) dan sintaksis (tata
bahasa, misal saya memberi makan ikan” bukan ”ikan saya makan beri”) bahasa
yang digunakan.
3) Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan. Anak sudah dapat mendengarkan
orang lain berbicara dan menanggapi pembicaraan tersebut.
4) Sudah dapat mengucapkan lebih dari 2.500 kosakata.
5) Lingkup kosakata yang dapat diucapkan anak meliputi warna, ukuran, bentuk,
rasa, aroma, keindahan, kecepatan, suhu, perbedaan, perbandingan, jarak,
permukaan (kasar dan halus)
6) Mampu menjadi pendengar yang baik.
7) Percakapan yang dilakukan telah menyangkut berbagai komentar terhadap apa
yang dilakukan oleh dirinya sendiri dan orang lain, serta apa yang dilihatnya.
8) Sudah dapat melakukan ekspresi diri, menulis, membaca bahkan berpuisi.
G. Masalah-masalah pada anak usia prasekolah
1. Masalah kesehatan
Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah seperti; diare,
cacar air, difteri, dan campak.

Manajemen Teraupetik Dan


NO Masalah/ Penyakit Komplikasi Pertimbangan
Keperawatan
1. Diare (Gastroenterologi) Komplikasi:  1.Memberikan
Agen pembuka: bakteri o Dehidrasi cairan 
dan virus.  o Renjatan hipovolemik 2,Diatetik
Sumber: makanan basi, o Hypocalanta (pemberian
beracun, alergi terhadap o Intoleransi laktosa makanan)
makanan. sekunder
Masa inkubasi: BAB > 3 o Kejang
x 24 jam
o Malnutrisi energi protein
MK: anak menangis,
gelisah, suhu tubuh Obat:
meninggi, BAB cair
kadang disertai darah
dan lender o Anti sekresi
o Anti spasmolitik
o Pengeras tinjs
o Antibiotik

2. Varicela (Cacar air) Kekhususan: biasanya tidak ada 1. Lakukan


Agen pembawa : agen anti viral (ecyclovir) untuk isolasi ketat
Variacell  Zooster resiko tinggi anak terinfeksi, di RS
Sumber: sekresi primer Varicella 2. Isolasi anak
saluran pernafasan dan dirumah
organ terinfeksi,pada Obat:Diphenhidramin,hydoklorida sampai
tingkatan lesi kulit yang , atau anti histamin untuk vasikel
lebih rendah menghilangkan gatal mengering
Transmisi:terkontamina (biasanya 1
Perawatan kulit untuk
si oleh objek penularan. minggu
pencegahan infeksi bakteri
Masa inkubasi: 2-3 setelah
kedua.
minggu/ 13-17 hari terinfeksi)
Masa penularan: Komplikasi: dan isolasi
biasanya 1 hari setelah anak yang
erupsi lesi (masa awal) o Infeksi pada tahap kedua beresiko
sampai 5 hari setelah (bisu,  selulitis, pnemoni, tinggi infeksi.
banyak muncul vesikel sepsis) 3. Beri
ketika kerak kulit a. Encephalitis perawatan
terbentuk. b. Varicela pnemoni kulit: mandi
MK:  Peredaran varicela dan berganti
Tahap awal: demam c. Kronik atau pakaian
ringan, malaise, tranesien setiap hari,
anoreksia, pertama kali trombositopenia oleskan
ruam dan gatal, muncul lation.
makula, dengan cepat 4. Mengurangi
berkembang menjadi gatal-gatal
papula dan menjadi
vesikel (dikelilingi oleh 5. Hindari
dasar eritematosus mengupas
menjadi gelembung, kulit kerak
mudah pecah dan yang
membentuk kerak). menggosok
Ketiga tahapan (papula, dan membuat
vesikel, dan kerak kulit) iritasi
hadir dalam tingkatan
berbeda dalam waktu
yang sama.
Distribusi: sentrifetal,
menyebar ke wajah dan
tubuh, tapi jarang pada
tungkai dan lengan.
Gejala: elevasi suhu dari
limfade nopaty, iritasi
dari gatal-gatal.

3. Difhteria   Antitoksin (biasanya melalui 1.Lakukanisolasi


Manifestasi klinis: intravena diawali dengan test ketat di rumah
Bervariasi menurut lokasi kulit dan konjungtiva untuk sakit 
anatomi mengetes sensitifitas 2.Berpartisipasi
pseudomembran terhadap serum) pada test
 Antibiotik (penisillin atau sensitifitas;
Nasal : erythromycin). beri epineprin
Menyerupai flu, nasal  Bedrest total (pencegahan jika ada
mengeluarkan serosan miokarditis) 3.Beri antibiotik,
guineous mukous  Tracheostomy untuk Amati
purulent tanpa gejala- penahambatan jalan udara. Sensitifitas
gejala pokok: tampak  Perawatan carrier dan Terhadap
seperti epitaksis. kontak terhadap orang yang Penisilin
Tonsilar pharingeal : terinfeksi.
Malaise, anorexia, 4.Gunakan

tenggorokan sakit, Komplikasi : suction jika perlu

sedikit demam, pulse


meningkat dari yang  Miokarditis (minggu ke 2) 5.Beri perawatan
Neuritis komplit untuk
diharapkan selama 24
memperoleh
jam, membran
bedrest
melembut, putih atau
abu-abu; timbulnya 6.Atur
limfadenitis jika kelembaban
penyakitnya parah timbul
toximea, septik syok, dan untuk pencairan

meninggal dalam 6-10 optimum sekresi.

hari.
7.Amati respirasi
Lharyngeal :
untuk tanda-
Demam : serak, batuk,
tanda
tanpa ada tanda awal,
penghambatan
potensial penghambatan
jalan udara, gelisah,
cyanosis, retraksi
dyspniec.
4. Rubeola (campak)  Tidak ada perawatan lain yang 1.Yakinkan
Agen pembawa : perlu kecuali antipiretik untuk orangtua bahwa
Virus demam dan analgesik untuk vesikel-vesikel
Sumber : nyeri.  adalah suatu
Sekresi saluran nafas, proses panyakit
darah dan urine dari Komplikasi : yang alami pada
orang yang terinfeksi. anak-anak yang
Jarang terjadi (arthritis,
Transisi : terinfeksi. 
enchepalitis, atau purpura);
Kontak langsung dengan
penyakit-panyakit menular yang 2.Gunakan
orang yang terinfeksi.
sering dijumpai pada masa anak- sentuhan lembut
Masa inkubasi :
anak; bahaya terbesar adalah jika diperlukan.
10-20 hari
efek teratogenik pada janin.
Periode penularan :
3.Jauhkan anak
Dari 4-5 hari setelah
dariwanita hamil
ruam-ruam muncul tetapi
terutama selama
tahapan awal (catharal).
Manifestasi klinis :
Fase prodromal:
Tidak dijumpai pada
anak-anak, namun
dijumpai pada orang
remaja dan dewasa yang
ditandai dengan demam
ringan, sakit kepala,
malaise, anorexia,
konjungtivitis ringan,
coryza, sakit
kerongkongan, batuk,
dan limfadenofaty. Paling
sedikit 1-5 hari,
menghilang 1 hari
setelah terjadinya ruam.
Ruam :
Pertama kali muncul di
wajah dan dengan
segera menyebar ke
leher, lengan batang
tubuh dan kaki. diakhiri
dari pertama ditutupi
dengan bercak-bercak
kemerahan makulo
pupalar, biasanya hilang
pada hari ketiga
Tanda dan gejala :
Demam ringan yang
muncul kadang-kadang,
sakit kepala, malaise dan
limfadenopaty.

2. Hubungan keluarga
Pada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan kehadiran
anggota keluarga baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang tua
sehingga anak sering membuat olah untuk mendapatkan perhatian orang tua.
3. Bahaya fisik
4. Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan
ketrampilan tertentu.
5. Meskipun tidak meninggalkan bekas fisik namunkecelakaan dianggap sebagai
kegagalan dan anak lebih bersikap hati-hati akan berbahaya bagi psikologisnya
sehingga anak akan takut terhadap kegiatan fisik.
6. Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia lihat
tanpa mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak.
7. Bahaya Psikologis
8. Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berprestasi.
Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih pemarah,
mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya
mengompol dan menghisap jempol.
9. Mimpi buruk yang terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang normal, dan satu-
satunya tindakan yang perlu dilakukan orang tua adalah menenangkan anak.
Tetapi mimpi buruk yang sering terjadi adalah abnormal dan bisa menunjukkan
masalah psikis.

H. Bimbingan anak selama fase prasekolah


a. Usia 3 tahun
1) Persiapkan orang tua untuk peningkatan ketertarikan anak dalam hubungan
yang lebih luas.
2) Anjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak ke play group atau TK.
3) Tekankan tentang pentingnya pengaturan waktu.
4) Anjurkan orang tua untuk menawarkan pilihan-pilihan ketika anak sedang
ragu/bimbang.
5) Perubahan pada anak usia 3.5 tahun : anak akan menjadi kurang koordinasi,
gelisah dan menunjukkan perubahan tingkah laku, seperti bicara gagap.
6) Orang tua harus memberikan perhatian yang ekstra sebagai refleksi dari
kegelisahan emosi anak dan rasa takut anak kehilangan kasih sayang orang
tua.
7) Ingatkan orang tua tentang keseimbangan yang telah dicapai pada usia 3
tahun akan berubah menjadi tingkah laku yang agresif pada usia 4 tahun.
8) antisipasi tentang adanya perubahan nafsu makan, seleksi makanan anak.
9) Tekankan tentang perlunya perlindungan dan pendidikan untuk mencegah
cedera.
b. Usia 4 tahun
1) Persiapkan pada tingkah laku anak yang lebih agresif, termasuk aktifitas
motorik dan penggunaan bahasa-bahasa yang mengejutkan.
2) Eksplorasi perasaan orang tua berkenaan dengan tingkah laku anak.
3) Masukkan anak ke TK
4) Persiapkan untuk peningkatan keingintahuan anak tentang seks
5) Tekankan tentang pentingnya menanamkan disiplin pada anak
6) Anjurkan orang tua untuk melatih anak berenang jika belum dilakukan diusia
sebelumnya
c. Usia 5 tahun
1) Masa tenang pada anak
2) Siapkan anak untuk memasuki lingkungan sekolah
3) Pastikan kelengkapan imunisasi lingkungan sekolah
d. Usia 6 tahun
Pada usia ini anak sudah memasuki masa sekolah.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA


PADA ANAK USIA PRASEKOLAH
A. Pengkajian
1. Keluarga
a. Pengetahuan keluarga
b. Peran orang tua
2. Anak
a. Perkembangan fisik, yang perlu dikaji antara lain:
1) Berat badan anak, biasanya meningkat kira-kira 2.5 kg per tahun.
Berat badan rata-rata pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21 kg terkait
dengan nutrisi anak.
2) Pertumbuhan anak (tinggi badan 2-3 inchi per tahun).
3) Perkembangan motorik pada anak. Terjadi peningkatan koordinasi otot
besar dan halus, sehingga mereka dapat berlari dengan baik, berjalan naik
dan turun dengan mydah dan belajar untuk melompat.
4) Kebiasaan makan, tidur dan eliminasi anak.
b. Perkembangan kognitif, yang perlu dikaji antara lain:
1) Pengetahuan anak yang berhubungan dengan pengalaman konkret.
2) Perkembangan moral usia anak terkait dengan pemahaman tentang perilaku
yang disadari secara sosial benar atau salah.
3) Perkembangan bahasa anak termasuk kosakata, yang memungkinkan
penggabungan berbagai personifikasi yang berbeda.
c. Perkembangan psiko-sosial
1) Bagaimana hubungan anak dengan teman sebayanya.
2) Kaji permainan anak. Permainan anak prasekolah menjadi lebih sosial,
mereka berganti dari bermain paralel ke jenis asosiatif.
3) Presepsi kesehatan
Kita mengkaji persepsi kesehatan melalui keluarga, pola hidup mereka,
sensasi pada tubuh anak itu sendiri, dan kemampuan orang tua untuk
melakukan aktivitas sehari-hari yang biasanya membantu anak-anak
mengembangkan perilaku sehat mereka, berpakaian dan makan.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang mungkin akan muncul :
1. Kesiapan peningkatan perkembangan anak pra-sekolah
2. Resiko keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan
3. Defisit pengetahuan orang tua
4. Hambatan interaksi social

C. Intervensi Keperawatan
1. Kesiapan peningkatan perkembangan anak pra-sekolah
a. Latih anak keberisihan diri
b. bantu anak mengembangkan ketrampilan motoric : bermain dengan
melibatkan aktivitas fisik, menciptakan lingkungan yang aman bagi anak, beri
kesempatan sukses
c. latih anak mengembangkan ketrampilan bahasa: anak anak berkomunikasi
dengan sopan santun, beri contoh yang benar
d. latih anak mengembangkan ketrampilan psikososial: motivasi untuk untuk
bermain dengan teman sebaya dan mengikuti perlombaan
e. latih anak memahami identitas dan peran sesuai jenis kelamin: Ajari anak
mengenal bagian tubuh dan fungsinya, ajari anak mengenal perkembangan
jenis kelamin
f. Bantu anak mengembangkan kecerdasan:bantu anak mengenali
kreativitasnya, bimbing anak mengembangkan ketrampilan baru,, bantu anak
mengenal huruh angka, warna dan benda, serta latih anak membac,
menggambar dan berhitung
g. Bantu anak mengenal dan memahami nilai moral : terapkan nilai agama dan
budaya posetif pada anak,, latih kedisiplinan pada anak
h. Beri pujian pada pencapaian anak terhadap tugas rumah,/ tugas sekolah
i. Ajak anak berdiskusi tentang pengalaman yang menyenangkan, rencana/
gagasan/ide
j. Latih disiplin : waktu belaja, wktu bermain, dan lain-lain
2. Resiko ketrerlambatan pertumbuhan dan perkembangan
a. Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan
kelompok usia.
b. Dengan cermat kaji tingkat perkembangan anak dalam seluruh area fungsi,
menggunakan alat poengkajian yang spesifik.
c. Dorong utuk perawatan diri: merias diri sendiri, memakai baju sendiri,
perawatan mulut, perawatan rambut.
d. Berikan waktu bermain dengan orang lain yang sering dan dengan berbagai
permainan.
e. Beri waktu untuk bermain sendiri dan menggali lingkungan bermain.
f. Perintahkan untuk memberikan respon verbal dan mengajukan permintaan.
g. Beri pujian untuk perilaku yang positif
3. Defisit pengetahuan orang tua
a. Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan
kelompok usia.
b. Beri pendidikan kesehatan atau informasi mengenai pertumbuhan dan
perkembangan anak.
4. Hambatan interaksi sosial
a. Bila ada perilaku antisosial pada anak, bantu untuk:
1) Menggambarkan perilaku yang mempengaruhi sosialisasi
2) Bermain peran sesuai respon
3) Memunculkan umpan balik yang sebaya untuk perilaku positif dan negatif.
b. Ajarkan orang tua untuk:
1) Menghindari ketidaksetujuan didepan anak
2) Membuat kontak mata sebelum memberi instruksi dan minta anak untuk
mengulangi apa yang dikatakan.

DAFTAR PUSTAKA
Adriana. D. (2013). Tumbuh Kembang & Terapi Bermain Pada Anak.Jakarta: Selemba
Medika.
Fadilah, A. (2011). Pengaruh Penggunaan Alat Komunikasi Handphone (HP)Terhadap
Aktivitas Belajar Siswa SMPNEGERI 66 JAKARTA SELATAN. Jakarta.: Pendidikan
agama islam FTIK Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah. diakses tanggal 25 Mei
2014.

Friedman, M.M. (2010). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktik (5th ed), terjemahan.
Jakarta: EGC.

Soekanto, S. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Cet. Ke-10,


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai