Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MANDIRI

LAPORAN PENDAHULUAN SEHAT JIWA PADA


PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL USIA TODDLER (18 Bulan – 3 tahun)

DISUSUN OLEH :

NYOPI HARYANTO
2020207209026

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

TAHUN 2020
LAPORAN PENDAHULUAN

A. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL USIA TODDLER


1. Pengertian
Perkembangan psikososial pada usia kanak – kanak usia 18 bulan – 3 tahun adalah
proses perkembangan kemampuan anak untuk mengembangkan kemandirian
dengan cara memberi kebebasan dan membiarkan anak untuk mempelajari
dunianya (Dewi, Oktiawati, Saputri, 2015).

Anak usia toddler merupakan anak yang berada antara rentang usia 12-36 bulan,
masa ini juga merupakan masa golden age/masa keemasan untuk kecerdasan dan
perkembangan anak (Soetjiningsih, 2012)

Toddler merupakan anak anak usia 1-3 tahun yang dapat dilihat peningkatan
ukuran tubuh terjadi secara bertahap bukan secara linier yang menunjukan
karakteristik percepatan atau perlambatan dalam tumbuh kembang (Muscari,
2015).

2. Ciri Tumbuh Kembang


a. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak konsepsi sampai dengan
riwayat yang dipengaruhi faktor bawaan dan lingkungan. Tumbuh kembang
sudah terjadi sejak bayi di dalam kandungan hingga setelah kelahirannya. Sejak
kelahirannya itulah tumbuh kembang anak dapat diamati.
b. Dalam periode tertentu terdapat masa percepatan atau perlambatan serta laju
tumbuh kembanng yang berlainan diantara organ-organ. Terdapat tiga periode
pertumbuhan cepat diantaranya pada masa janin, bayi, dan pubertas.
Pertumbuhan organ-organ manusia mengikuti empat pola yaitu pola umum,
limpoid, neural, dan reproduksi.
c. Pola perkembangan relatif sama pada semua anak, tetapi kecepatannya
berbeda antara anak satu dan lainnya.
d. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
e. Aktifitas seluruh tubuh diganti respon tubuh yang khas.
f. Arah perkembangan adalah sefalokaudal.
g. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang
sebelum gerakan volunteer tercapai.

3. Perkembangan Usia Toddler


Karakteristik perilaku usia toddler normal :
 Mengenal dan mengakui namanya
 Sering menggunakan kata “jangan/tidak/nggak”
 Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air, ketinggian,
warna dan bentuk benda)
 Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah misalnya minum
sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
 Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah
 Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
 Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar keluarganya.
 Hanya sebentar mau berpisah dengan orangtua.
 Menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
 Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
 Mampu menyatakan akan buang air besar dan buang air kecil
 Motorik kasar : Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan selama paling
sedikit 2 hitungan
 Motorik halus : Mampu membuat garis lurus
 Berbicara, berbahasa dan kecerdasan : Mampu menyatakan keinginan paling
sedikit dengan 2 kata.

4. Gangguan Perkembangan
a. Gangguan bicara dan Bahasa
Kemampuan berbahasa merupakan indikator perkembangan anak yang sensitf
terhadap keterlambatan atau kerusakan pada sistem lainnya, sebab melibatkan
kemampuan kognitf, motor, psikologis, emosi dan lingkungan sekitar anak.
Kurangnya stmulasi dapat menyebabkan gangguan bicara dan berbahasa bahkan
gangguan ini dapat menetap.
b. Cerebral palsy
Merupakan kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak rogresif, yang
disebabkan oleh karena suatu erusakan/gangguan pada sel-sel motorik pada
susunan saraf pusat yang sedang tumbuh/belum selesai pertumbuhannya.
c. Sindrom Down
Gangguan yang terjadi akibat adanya jumlah kromosom 21 yang berlebih.
Perkembangannya lebih lambat dari anak yang normal. Beberapa faktor seperti
kelainan jantung kongenital, hipotonia yang berat, masalah biologis atau
lingkungan lainnya dapat menyebabkan keter1ambatan perkembangan motorik
d. Gangguan Autisme
Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang terjadi pada
seluruh aspek perkembangan sehingga mempengaruhi dalam interaksi sosial,
komunikasi dan perilaku.
e. Retardasi Mental
Merupakan kondisi ditandai oleh intelegensi yang rendah (IQ < 70) yang
menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi dengan
normal.
f. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktvitas (GPPH)
Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk memusatkan
perhatan disertai dengan hiperaktivitas.

B. PROSES TERJADINYA MASALAH


1. Faktor genetik
Genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses perkembangan
anak. Instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi
dapat ditentukan kulitas dan kuantitas perkembangan. Hal yang terkandung dalam
faktor genetik antara lain berbagai faktor bawaan yang normal dan patologis, jenis
kelamin, dan suku bangsa.
2. Lingkungan
a. Faktor lingkungan pranatal
1) Gizi pada ibu sewaktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu
sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR, cacat bawaan bahkan
lahir mati. Gizi yang buruk sewaktu hamil juga dapat menyebabkan
hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir (BBL),
BBL menjadi mudah terkena infeksi, dan bisa terjadi abortus pada ibu
hamil.
2) Toksin/zat kimia
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat
teratogen seperti obat-obatan seperti thalidomide, phenitoin, methadion, dan
obat-obatan anti kanker. Ibu hamil, perokok berat/peminum alkohol kronis
sering melahirkan BBLR, lahir mati, cacat atau retardasi mental. Keracunan
logam berat pada ibu hamil, misalkan karena makan ikan yang
terkontaminasi merkuri dapat menyebabkan mikrosefali, serebral palsy (di
Jepang dikenal dengan penyakit Minamata).
3) Endokrin
Hormon-hormon yang berperan dalam pertumbuhan janin mungkin
somatotropin, hormon plasenta, tiroid, insulin dan peptida-peptida lain
dengan aktivitas mirip insulin. Cacat bawaan sering terjadi pada ibu yang
mengalami diabetes dan tidak mendapat pengobatan pada trimester I
kehamilan, umur ibu <18 tahun/ >35 tahun, defisiensi yodium pada waktu
hamil, phenyketonuria (PKU).
4) Radiasi
Radiasi pada janin sebelum kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan
kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali atau cacat bawaan lainnya.
5) Infeksi
Infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH
(Toxoplasmis, Rubella, Cytomegalovirus, Herves Simplex). Infeksi lainnya
yang juga menyebabkan penyakit pada janin adalah varisella, cixsackie,
echovirus, malaria, lues, HIV, polio, campak, listeriosisleptospira,
mikoplasma, virus influenza dan virus hepatitis. Diduga setiap hiperpireksia
pada ibu hamil dapat merusak janin.
6) Stress
Stress yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh
kembang janin yang dapat menyebabkan cacat bawaan dan kelainan
kejiwaan
b. Faktor lingkungan postnatal
1) Lingkungan biologis yang terdiri dari ras/suku bangsa, jenis kelamin,
umur, status gizi, perawatan kesehatan, penyakit kronis dan hormon.
2) Faktor fisik yang terdiri dari cuaca, musim, keadaan geografis suatu
daerah, sanitasi dan radiasi.
3) Faktor psikososial antara lain stimulasi, motivasi belajar, ganjaran atau
hukuman yang wajar, kelompok sebaya, stress, sekolah, cinta dan kasih
sayang, kualitas interaksi anak dan orang tua
4) Faktor adat dan istiadat yang meliputi pekerjaan dan pendapatan keluarga,
pendidikan ayah dan ibu, jumlah saudara, stabilitas rumah tangga, adat-
istiadat, norma-norma, dan tabu-tabu dan agama (Cahyaningsih, 2011).

3. Mekanisme Koping
Bila anak tidak difasilitasi untuk kebutuhannya, seperti terlalu dilindungi atau
dikendalikan, maka anak - anak akan merasa ragu-ragu, takut, tidak berani dan
malu untuk melakukan aktifitasnya sehingga anak akan bergantung pada orang
lain. Sebab itu penting bagi orangtua atau pengasuh untuk memahami dan
memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam menstimulasi anak untuk mencapai
tugas perkembangannya yaitu kemandirian.

4. Sumber Koping
Perkembangan psikososial pada usia toddler usia 18 bulan – 3 tahun, adalah
proses perkembangan kemampuan anak untuk mengembangkan kemandirian
dengan cara memberi kebebasan dan membiarkan anak untuk mempelajari
dunianya.
kemandirian
C. POHON MASALAH

Simulasi tumbang (18


bulan – 3 tahun) optimal

Pengetahuan keluarga yang


efektif
D. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
1. Masalah Keperawatan
Kesiapan Peningkatan Perkembangan Toddler
2. Pengkajian
a. Bergaul dan mandiri :
 Mengenal dan mengakui namanya
 Sering menggunakan kata “jangan/tidak/nggak”
 Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air, ketinggian,
warna dan bentuk benda)
 Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah misalnya minum
sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
 Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah
 Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
 Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar keluarganya.
 Hanya sebentar mau berpisah dengan orangtua.
 Menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
 Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
 Mampu menyatakan akan buar air besar dan buang air kecil
b. Motorik kasar
Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan selama paling sedikit 2 hitungan
c. Motorik halus
Mampu membuat garis lurus
d. Berbicara, berbahasa dan kecerdasan Mampu menyatakan keinginan paling
sedikit dengan 2 kata.
3. Analisa Data
a. Data Subjektif :
 Klien mengenal dan mengakui namanya
 Klien sering mengatakan : “jangan/tidak/nggak”
 Klien banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air,
ketinggian, warna dan bentuk benda)
 Klien mampu menyatakan akan buang air besar dan buang air kecil

b. Data Objektif :
 Klien mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah misalnya
minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
 Klien mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
 Klien mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar
keluarganya.Klien mau berpisah dengan orangtua hanya sebentar
 Klien menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
 Klien mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
 Klien suka membantah dan tidak menurut perintah

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kesiapan Peningkatan Perkembangan Toddler

F. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Intervensi Keperawatan
a. Tujuan :
1). Kognitif, anak mampu :\
a. Mengenal dan menyebutkan nama
b. Mengembangkan kemampuan komunikasi
2). Psikomotor, anak mampu
a. Mengembangkan kemampuan motorik kasar dan halus
b. Melakukan kegiatan sendiri
3). Afektif, anak mampu :
a. Menunjukkan rasa suka dan tidak suka
b. Melakukan kegiatan keagamaan bersama keluarga
Tindakan keperawatan bagi usia toddler
Tugas Tindakan keperawatan
Perkembangan
Perkembangan 1. Latih anak merawat diri : mandi, makan, berpakai, toileting.
yang normal 2. Latih anak melakukan kegiatan rumah tangga yang sederhana secara
kemandirian mandiri
3. hindari menggunakan kata perintah dan suasana yang membuat anak
bersikap negatif
4. berikan mainan sesuai perkembangan
5. latih anak mengenal tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan\
6. latih disiplin dan tata krama
7. libatkan anak dalam kegiatan keagamaan
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Oktiawati, Saputri, (2015). Teori & Konsep Tumbuh Kembang Bayi. Toddler,

Anak dan Usia Remaja. Yogyakarta : Huha Medika

Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Townsend, Mary C. (2010). Buku Saku Diagnosis Keperawatan pada Keperawatan

Psikiatri Rencana Asuhan dan Medikasi Psikotropik. Ed. 5. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai