Oleh:
Hari :
Tanggal :
Disusun oleh:
Disetujui oleh:
( ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Defenisi Kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses yang normal akan tetapi kebanyakan
wanita akan mengalami perubahan baik dari segi psikologis maupun
emosional selama kehamilan. Sering kali kita mendengar betapa bahagianya
dia karena akan menjadi seorang ibu tetapi tidak jarang ada wanita yang
merasa khawatir kalau terjadi masalah selama kehamilannya misalnya ibu
takut dengan anak yang akan dilahirkannya apakah normal ataukah tidak atau
mungkin ibu takut kehilangan kecantikannya.
Sedangkan gangguan psikologis adalah Perubahan psikologi pada ibu
hamil merupakan hal yang normal dan merupakan hal yang individual.
Didasarkan pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian
peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini diperlukan proses belajar
melalui serangkaian aktifitas.
B. Perubahan Fisiologis Kehamilan
Pada trimester I kehamilan ditandai dengan reaksi tubuh berupa mual
diwaktu pagi, ketegangan payudara, perubahan fisik, seksual, diet,
pergerakan, peningkatan ukuran perut dan payudara.
Pada trimester II adanya peningkatan hormon estrogen dan
progesterone serta terhambatnya pembentukan FSH dan LH. Ovum tidak
terbentuk tetapi estrogen & progesteron yang terbentuk. Ovulasi akan terjadi
peningkatan sampai kadar relatif rendah. Sekresi hipofisis, kelenjar hipofisis
anterior membesar sedikikitnya 50% selama kehamilan & meningkat
kortikotropin tirotropin & prolaktin. Sekresi kortikosteroid,meningkat selama
kehamilan untuk membeantu mobilisasi asam amino dari jaringan ibu
sehingga dapat dipakai untuk sintesis jaringan janin. Sekresi kelenjar tiroid,
membesar sekitar 50% dan meningkat produksi tiroksin yang sesuai dengan
Pembesaran tersebut. Sekresi kelejar paratiroid, membesar selama
kehamilan terjadi bila ibu mengelamai defisiensi Ca / kalsium dalam
makanannya. Karena janin akan mengunakan Ca ibu untuk pembentukan
tulangnya sendiri.
Pada trimester III Hormon Somatomamotropin, esterogen, dan
progesteron merangsang mammae semakin membesar dan meregang, untuk
persiapan laktasi.
C. Perubahan dan Adaptasi Psikologis selama Masa Kehamilan
a. Perubahan Peran Selama Kehamilan Seiring dengan bertambahnya usia
kehamilan, ibu akan mengalami perubahan psikologis dan pada saat ini
pula wanita akan mencoba untuk beradaptasi terhadap peran barunya
melalui tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Antisipasi
Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan
merubah peran sosialnya melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas
khusus kehamilan) dan informal melalui model peran (role model).
Meningkatnya frekuensi interaksi dengan wanita hamil dan ibu muda
lainnya akan mempercepat proses adaptasi untuk mencapai
penerimaan peran barunya sebagai seorang ibu.
2. Tahap Honeymoon (menerima peran, mencoba menyesuaikan diri)
Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan
cara mencoba menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan
mengubah posisinya sebagai penerima kasih sayang dari ibunya
menjadi pemberi kasih sayang terhadap bayinya. Untuk memenuhi
kebutuhan akan kasih sayang, wanita akan menuntut dari pasangannya.
Ia akan mencoba menggambarkan figur ibunya dimasa kecilnya dan
membuat suatu daftar hal-hal yang positif dari ibunya untuk kemudian ia
daptasi dan terapkan kepada bayinya nanti. Aspek lain yang
berpengaruh dalam tahap ini adalah seiring dengan sudah mapannya
beberapa persiapan yang berhubungan dengan kelahiran bayi,
termasuk dukungan semangat dari orang-orang terdekatnya.
3. Tahap Stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam
peran)
Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu
titik stabil dalam penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan
aktivitas-aktivitas yang bersifat positif dan berfokus untuk kehamilannya,
seperti mencari tahu tentang informasi seputar persiapan kelahiran, cara
mendidik dan merawat anak, serta hal yang berguna untuk menjaga
kondisi kesehatan keluarga.
4. Tahap Akhir (perjanjian)
Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia
tetap mengadakan “perjanjian” dengan dirinya sendiri untuk sedapat
mungkin “menepati janji” mengenai kesepakatan-kesepakatan internal
yang telah ia buat berkaitan dengan apa yang akan ia perankan sejak
saat ini sampai bayinya lahir kelak.
b. Perubahan Psikologis Trimester I (Periode Penyesuaian) :
1. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan
kehamilannya.
2. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.
Bahkan kadaang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.
3. Ibu akan selalu mencaari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal
ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
4. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama.
5. Oleh karena perutnya, masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain
atau malah mungkin dirahasiakannya.
6. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap
wanita, tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.\
c. Perubahan Psikologis Trimester II (Periode kesehatan yang baik)
1. Ibu merasa sehat, tubuh ibu terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi.
2. Ibu sudah dapaat menerima kehamilan.
3. Merasakan gerakan anak.
4. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
5. Libido meningkat.
6. Menuntut perhatian untuk cinta.
7. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari
dirinya.
8. Hubungan seksual meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada
orang lain yang baru menjadi ibu.
9. Ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru.
d. Perubahan Psikologis Trimester III (penantian dengan penuh
kewaspadaan)
1. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan
tidak menarik.
2. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
3. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya.
4. Khawatir bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,
bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
5. Merasa sedih akan terpisah dari bayinya.
6. Merasa kehilangan perhatian.
7. Perasaan mudah terluka atau sensitif.
8. Libido menurun.
G. KOMPLIKASI EMOSIONAL
Masalah kesehatan jiwa dapat mengakibatkan komplikasi selama periode
kehamilan, kelahiran bayi, dan periode pascapartum. Stres psikologis dan
fisik yang terkait dengan kehamilan atau kewajiban baru sebagai ibu dapat
juga mengakibatkan krisis emosional (affonso,1984). Gangguan emosional
terutama mengakibatkan komplikasi kehamilan adalah gangguan mood.
3. Gangguan pola tidur b.d 1. Berikan kesempatan klien untuk mendiskusikan 1. Mendengar aktif dapat membantu menentukan
faktor psikologis keluhan yang mungkin menghalangi tidur. penyebab kesulitan tidur.
2. Rencanakan asuhan keperawatan rutin yang 2. Tindakan ini memungkinkan asuhan keperawatan
memungkinkan pasien tidur tanpa terganggu yang konsisten dan memberikan waktu untuk tidur
selama beberapa jam. tanpa terganggu.
3. Berikan bantuan tidur, kepada klien, seperti bantal, 3. Susu dan beberapa kudapan tinggi protein,
mandi sebelum tidur, makanan atau minuman, dan seperti keju dan kacang, higiene pribadi secara
bahan bacaan. rutin, yang dapat mempermudah tidur.
4. Ciptakan lingkungan tenang yang kondusif untuk 4. Tindakan ini dapat mendorong istirahat dan tidur.
tidur. 5. Upaya relaksasi yang bertujuan biasanya dapat
5. Berikan pendidikan kesehatan kepada klien membantu meningkatkan tidur.
tentang teknik relaksasi.
4. Ansietas b.d ancaman 1. Kaji tingkat ansietas (ringan, sedang, berat, panik). 1. Untuk mengurangi tingkat kecemasan.
terhadap konsep diri atau 2. Beri kenyamanan dan ketentraman hati pada klien. 2. Untuk mengurangi rasa khawatir klien.
status peran sekunder 3. Singkirkan stimulasi yang berlebihan. 3. Agar klien menjadi lebih tenang.
akibat kehamilan
DAFTAR PUSTAKA