Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu penugasan mata kuliah SK IV.4
Keperawatan Sehat Jiwa 1
Disusun Oleh:
Tiara /201723014
2019
1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL
A. Definisi Kehamilan
Menurut Westa dkk (2019) kehamilan adalah suatu proses yang normal akan tetapi
kebanyakan wanita akan mengalami perubahan baik dari segi psikologis maupun emosional
selama kehamilan.
Sedangkan menurut Rima (2015) pada trimester I kehamilan ditandai dengan reaksi
tubuh berupa mual diwaktu pagi, ketegangan payudara, perubahan fisik, seksual, diet,
pergerakan, peningkatan ukuran perut dan payudara. Pada keadaan emosi terjadi secara
berfluktuasi, periode ini faktor resiko terjadinya gangguan psikologis misalnya reaksi
terhadap kehamilannya, pengalaman kehamilan sebelumnya yang tidak menyenangkan,
kehamilan yang motivasinya tidak jelas, kurangnya dukungan keluarga dan perubahan gaya
hidup, semuanya tampak pada minggu I dan II pada kehamilan dan berakhir pada minggu X
dan XII.Pada trimester II, dilanjutkan dengan perubahan emosional hanya sedikit, dan
berpusat pada kesan tubuh, seksual dan janin yang sementara dikandungnya.Kemudian,
pada trimester III, reaksi emosi meningkat kembali pada saat yang sama terjadi perasaan
fisik yang kurang nyaman secara akut. Perhatian juga berubah pada hal finasial, persiapan
ruang bayi, perlengkapan bayi sampai pada pengasuh serta kapasitas sebagai orang tua.
Menurut Mulyanti dkk (2019) perubahan dan adaptasi psikologis selama masa
kehamilan terdiri dari:
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan psikologis
dan pada saat ini pula wanita akan mencoba untuk beradaptasi terhadap peran barunya
melalui tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Antisipasi
Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan merubah peran
sosialnya melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas khusus kehamilan) dan informal
melalui model peran (role model). Meningkatnya frekuensi interaksi dengan wanita hamil
dan ibu muda lainnya akan mempercepat proses adaptasi untuk mencapai penerimaan
peran barunya sebagai seorang ibu.
Menurut Rina (2015) asuhan keperawatan jiwa ibu hamil dengan gangguan psikologis
antara lain:
1. Pengkajian
a. Riwayat Obstetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar perawat
dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-sekarang. Riwayat Obstetri
meliputi hal-hal di bawali ini :
a) Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).
b) Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.
c) Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong
persalinan.
d) jenis anestesi dan kesulitan persalinan.
e) Komplikasi maternal seperti diabetes, hiperlensi, infeksi, dan perdarahan.
f) Komplikasi pada bayi.
g) Rencana menyusui bayi.
b. Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau keduanya.
Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada saat kunjungan pertama.
Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut.
c. Riwayat Penyakit dan Operasi
Kondisi kronis (menahun/terus menerus) seperti DM, hipertensi, dan penyakit ginjal bisa
berefek buruk pada kehamilan. Oleh karena itu adanya penyakit infeksi, prosedur
infeksi dan trauma pada persalinan sebelumnya harus didokumentasikan.
d. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut :
a) Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok risiko tinggi untuk
masalah genelis seperti anemia sickle sel, talasemia).
b) Penyakit pada masa kanak-kanak dan imunisasi.
c) Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.
d) Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan pinggang).
e) Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan tuberkulosis.
f) Riwayat dan perawalan anemia.
g) Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
h) Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan minuman ringan.
i) Merokok (Jumlah batang per hari).
j) Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan risiko terinfeksi
toxoplasma.
k) Alergi dan sensitif dengan obat.
l) Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit.
m) Riwayat keluarga.
Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit kronis
(menahun/terus--menerus) seperti diabetes melilus dan jantung, infeksi seperti
tuberkulosis dan hepatitis, serta riwayat kongenital yang perlu dikumpulkan.
n) Riwayat kesehatan pasangan.
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan dengan
masalah genetik, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan seperti
kokain dan alkohol akan berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk menghadapi
kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan oleh ayah akan berpengaruh pada
ibu dan janin, terulama risiko mengalami komplikasi.
Pernapasan akibat sebagai perokok pasif. Golongan darah dan tipe Rhesus ayah
penting jika ibu dengan Rh negatif dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat
terjadi.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan TTV
a) Tekanan darah
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan
memengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah diukur pada
posisi duduk dengan lengan sejajar posisi jantung. Pendokumentasian perlu dicatat
posisi dan tekanan darah yang didapatkan.
b) Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa terjadi pada keadaan
cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu menit penuh untuk dapat
menentukan keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa untuk menentukan masalah
sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.
c) Pernapasan
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per menit. Takipnea terjadi
karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung. Suara napas hams sama
bilateral, ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
d) Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6°C. Peningkatan suhu menandakan terjadi
infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
b. Sistem Kardiovaskuler
1. Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan vena, yang bisa
berkembang menjadi varises. Bendungan vena biasanya terjadi pada tungkai, vulva, dan
rektum.
2. Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada ekstremitas akibat
perpindahan cairan intravaskular ke ruang intertisial. Ketika dilakukan penekanan dengan
jari atau jempol menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting edema.
Edema pada tangan dan wajah memerlukan pemeriksaan lanjut karena merupakan tanda
dari hipertensi pada kehamilan.
c. Sistem Muskuloskeletal
(1) Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan. Keadaan ini
mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai.
(2) Tinggi dan berat badan
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat menentukan
kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg
dan tinggi badan kurang dari 150 cm ibu berisiko melahirkan bayi prematur dan berat badan
lahir rendah. Berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes
pada kehamilan, hipertensi pada kehamilan, persalinan seksio caesarea, dan infeksi
postpartum.
(4) Abdomen
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus diukur jika fundus bisa
dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan
dilakukan untuk menetukan keakuratannya. Pengukuran metode Mc Donald dengan posisi
ibu berbaring.
d. Sistem Neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki tanda dan
gejala yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan refleks tendon sebaiknya
dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan.
e. Sistem Integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis, jaundice
menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti cloasma gravidarum, serta
linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat. Penampang kuku berwarna
merah muda menandakan pengisian kapiler baik.
f. Sistem Endokrin
Pada trimester kedua kelenjar tiroid membesar, pembesaran yang berlebihan menandakan
hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.
g. Sistem Gatsrointestinal
a) Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari ulserasi, gusi
berwarna kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan estrogen yang menyebabkan
hiperplasia. Gigi terawat dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke dokter gigi secara teratur
karena penyakit periodontal menyebabkan infeksi yang memicu terjadinya persalinan
prematur. Trimester kedua lebih nyaman bagi ibu untuk melakukan perawatan gigi
b) Usus
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk ibu hamil. Bising
usus bisa berkurang karena efek progesteron pada otot polos, sehingga menyebabkan
konstipasi. Peningkatan bising usus terjadi bila menderita diare.
h. Sistem Urinarius
a) Protein
Protein seharusnya tidak ada dalam urine. Jika protein ada dalam urine, hal ini menandakan
adanya kontaminasi sekret vagina, penyakit ginjal, serta hipertensi pada kehamilan.
b) Glukosa
Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urine bisa dikatakan normal pada ibu hamil.
Glukosa dalam jumlah yang besar membutuhkan pemeriksaan gula darah.
c) Keton
Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktivitas yang berat atau pemasukan
cairan dan makanan yang tidak adekuat.
d) Bakteri
Peningkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi saluran kemih yang biasa terjadi
pada ibu hamil.
i. Sistem reproduksi
a) Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi puling, dan pengeluaran kolostrum perlu
dicatat. Adanya benjolan dan tidak simetris pada payudara membutuhkan pemeriksaan
lebih lanjut.
b) Organ reproduksi eksternal Kulit dan membran mukosa perineum, vulva, dan anus
perlu diperiksa dari eksoriasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut pada perineum.
c) Organ reproduksi internal .Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil
dan berwarna merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda Chadwik.
Selain itu,menurut Muyanti dkk (2019) hal yang perlu dikaji adalah :
a. Kemampuan pasien dan keluarga tentang fakta dan masalah yang meliputi
pengertian, tanda kehamilan, gejala kehamilan normal dan penyimpangah dari
normal
b. Presepsi keluarga tentang kehamilan
c. Kemampuan keluarag untuk mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat
d. Riwayat keperawata pasien
1) Aktivitas atau istirahat
2) Integritas ego
3) Menunjukkkan perubahan presepsi diri
4) Eliminasi
5) Perubahan frekusensi defekasi, berkemih
6) Makanan/cairan
7) Mual dan muntah terutama pada trisemester pertama
8) Nyeri/ketidaknyamanan
9) Kram kaki, nyeri tejan dan bengkak pada payudara
10) Pernapasan
11) Hidung tersumbat, mukosa lebih kental dari pada normal
12) Keamanan
13) Suhu tubuh
14) Seksualitas
15) Siklus menstruasi
16) Interaksi sosial
17) Bingung/meragukan perubahan yang ada
18) Penyuluhan atau pembelajaran
19) Harapan individu terhadap kehamilan
Pemeriksaan fisik :
1. Teknik Inspeksi
a. Wajah : adakah closma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah,
adakah edema pada wajah
b. Leher : ada tidaknya pembesaran kelenjar gondok dan kelenjar limfa
c. Dada : bentuk buah dada, pigmentasi putting susu dan aerola mamae,
keadaan putting susu, adakah coloctrum
d. Perut : adakah asites, pigmentasi linea alba, Nampak ada gerakan anak
e. Vulva : eadaan perineum, adakah varises, tanda chadwick, condiloma,
keputihan
2. Teknik palpasi
Palpasi Leopold I, Leopold II
3. Teknik perkusi
Dilakukan pada refleks lutut, refleks lutut (-) pada hypovitaminose B1 dan penyakit
saraf
3. Diagnosa Keperawatan
B.Intervensi Keperawatan
Trimester I
Trimester II
Trimester III
Tujuan perawatan secara fisiologis pada trimester III adalah sebagai beriku Ibu dan
keluarga mendapatkan informasi tentang adaptasi dan perkembangan janin.Ibu
mendapatkan informasi perawatan mandiri secara adekuat.
Tujuan perawatan secara psikologis pada trimester III adalah sebagai berikut:
C.Implementasi Keperawatan
a. Trimester I
Informasi tentang perawatan mandiri yang diberikan kepada ibu di trimester I adalah sebagai
berikut:
Informasi tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan per vagina dengan tanda atau
tanpa nyeri, pecah ketuban (keluar air dari vagina), sakit kepala yang berlebihan,
gangguan penglihatan, nyeri abdomen, serta demam.
Kelas prenatal.
Rencana melahirkan.
b. Trimester II
Informasi tentang perawatan mandiri yang diberikan kepada ibu di trimester II adalah
sebagai berikut:
Istirahat dan tidur, temukan posisi yang nyaman untuk istirahat dan tidur.
Imunisasi, ibu harus mendapatkan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) dua kali selama
kehamilan.
c.Trimester III
Informasi tentang perawatan mandiri yang diberikan ibu pada trimester III adalah sebagai
berikut:
Selain itu, menurut Taylor (2010) asuhan keperawatan jiwa pada ibu hamil terdiri dari
:
a. Pengertian
Menurut tim pengajar keperawatan jiwa FIK (2009) tahap perkembangan bayi dimulai
dari usia 0-18 bulan dimana pada usia ini bayi belajar terhadap kepercayaan dan
ketidakpercayaan. Masa ini merupakan krisis pertama yang dihadapi oleh bayi.
2. Karakteristik Perilaku
Karakteristik Normal
3) Menolak atau menangis saat digendong oleh orang yang tidak dikenalnya
4) Segera terdiam saat digendong, dipeluk atau dibuai 5) Saat menangis mudah dibujuk
untuk diam kembali
[6) Menyembunyikan wajah dan tidak langsung menangis saat bertemu dengan orang yang
tidak dikenalnya
7) Mendengarkan musik atau bernyanyi dengan senang 8) Menoleh mencari sumber suara
saat namanya dipanggil
10) Saat diberikan mainan meraih mainan atau mendorong dan membantingnya.
b. Diagnosa keperawatan :
g. Keluarga bersabar dan tidak melampiaskan kekesalan atau kemarahan pada bayi
h. Segera membawa bayi kepada pusat layanan kesehatan bila bayi mengalami masalah
kesehatan atau sakit.
4. Intervensi Spesialis
Sedangkan menurut Arta (2019) format pengkajian klien sehat mental pada bayi
antara lain:
I. IDENTITAS KLIEN
Nama klien lengkap : ...............................
Nama panggilan klien : ...............................
Umur/TTL : ...............................
Jenis kelamin : ...............................
Agama : ...............................
Pendidikan : ...............................
Pekerjaan : ...............................
Suku bangsa : ...............................
Status marital : ...............................
Alamat lengkap : ...............................
Diagnosa Keperawatan :
Normal : Kesiapan Peningkatan Perkembangan Rasa Percaya
Penyimpangan : Risiko Ketidaksiapan Perkembangan Rasa Percaya
Menurut Setiaman (2019) asuhan keperewatan sehat jiwa pada bayi sebagai berikut:
A. PENGKAJIAN DATA
DATA SUBYEKTIF
1. Identitas Klien
Anak:
1. Nama
2. Umur
3. Jenis Kelamin
4. Anak ke
Ibu:
1. Nama
2. Umur
3. Agama Pendidikan
4. Pekerjaan
5. Alamat
2. Keluhan utama
d) Duduk:
e) Merangkak
a) Mandi
b) Ganti baju
c) Keramas
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum, Kesadaran, Suhu, Nadi, Respirasi, BB.
3. Pemeriksaan Fisik
Kepala: Bentuk, warna, kekuatan rambur, keadaan rambut.
B. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan: Bayi usia 9 bulan dengan tumbuh kembang normal.
Tujuan: Intervensi:
Setelah dilakukan 1. Beritahu hasil pemeriksaan anak kepada
asuhan kebidanan ibunya.
selama ± 15 menit ibu 2. Observasi tumbuh kembang anak.
dapat memahami
3. Anjurkan ibu agar tetap memberikan
tumbuh kembang anak.
stimulasi kepada anak untuk tumbuh
Kriteria hasil:
kembang anaknya
KU baik, Kesadaran
4. Ibu menjadi tahu keadaan anaknya dan
composmentis, berat
tidak perlu kuatir.
badan 7,2 – 11 kg,
5. Untuk mengetahui tumbuh kembang
panjang badan 68,0 –
anaknya sesuai dengan umurnya.
76,0 cm.
6. Pertumbuhan dan perkembangan anak
Deswani, N., Kes, S. M., Mat, S., Kes, N. U. D. S. M., Mat, S., Mulyanti, Y., & Kes, S. M.
(2019). ASUHAN KEPERAWATAN PRENATAL DENGAN PENDEKATAN NEUROSAINS.
WINEKA MEDIA.
etheses.uin-malang.ac.id/613/5/09410060%20Bab%201.pdf
Herdman dan Kamitsuru.(2018). NANDA-1 Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi
2018-2020. Jakarta:EGC.
Kurniawan, E. S., Ratep, N., & Westa, W. (2013). Factors lead to depression during
antenatal care every trimester of pregnant mother. E-Jurnal Medika Udayana, 2,
502-14.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/4936
http://eprints.umm.ac.id/41855/3/jiptummpp-gdl-syoifarahm-47576-3-babii.pdf
Rahmatia Oli.(2015). Perubahan Psikologis pada Masa Kehamilan.
https://www.academia.edu/16905409/MAKALAH_PERUBAHAN_PSIKOLOGI_P
ADA_MASA_KEHAMILAN
Spesialis Jiwa FIK 2005-2007 dan tim pengajar spesialis jiwa (2009). Draft Standar Asuhan
Keperawatan Program Spesialis Jiwa. Jakarta : Progaram Magister
Keperawatan Jiwa FIK UI
https://www.academia.edu/35526003/NUTRISI_fix
Setiaman, S. (2019). Asuhan Keperawatan Anak Sehat Usia 9 Bulan. Retrieved From:
https://www.academia.edu/35301118/ASUHAN_KEPERAWATAN_BAYI_SEHAT
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/40036/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
Sari, H. (2011). Penerapan Terapi Kelompok Suportif Pada Ibu Hamil dengan Ansietas
Melalui Pendekatan Teori Mercer Di Kelurahan Balumbang Jaya, Bogor
Barat. Idea Nursing Journal, 2(2), 153-161.retrieved from:
www.jurnal.unsyiah.ac.id/INJ/article/view/6375
Slametiningsih. (2013). Peningkatan perkembangan anak usia bayi untuk meningkatkan
rasa percaya diri melalui pemberian terapi kelompok terapeutik di rw 02,03 dan 11
kelurahan tanah baru bogor utara. Universitas indonesia. Retrieved From :
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351658-SP-Slametiningsih.pdf
Taylor, C.M. (2010). Diagnosis Keperawatan Dengan Rencana Asuhan, Edisi 10,
Jakarta:EGC
34