c. Model sosial, pada model ini peran terapis yaitu menggali sistem sosial pasien,
membantu pasien menggali sumber yang tersedia dan menciptakan sumber baru.
Sedangkan peran pasien yaitu secara aktif menyampaikan masalahnya dan
bekerjasama dengan terapis untuk menyelesaikan masalahnya.
d. Model eksistensi, pada model ini peran terapis yaitu membantu pasien untuk
mengenali diri, mengklarifikasi realita dari suatu situasi, mengenali pasien tentang
perasaan tulus, dan memperluas kesadaran diri pasien. Sedangkan peran pasien yaitu
bertanggung jawab terhadap perilakunya dan berperan serta dalam suatu pengalaman
berarti untuk mempelajari tentang dirinya yang sebenarnya.
e. Model Komunikasi, pada model ini peran terapis yaitu menginterpretasikan pola
komunikasi kepada pasien dan mengajarklan prinsip komunikasi yang baik.
Sedangkan peran pasien yaitu memperhatikan pola komunikasi , bermain
peran,bekerja untuk mengklarifikasi komunikasinya sendiri , memvalidasi peran dari
oarang lain.
f. Model perilaku, pada model ini peran terapis yaitu mengajarkan kepada klien
tentang pendekatan perilaku, membantu mengembangkan hirarki perilaku dan
menguatkan perilaku yang diinginkan. Sedangkan peran pasien yaitu mempraktikkan
teknik perilaku yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan penggalakan
latihan.
g. Model medikal, pada model ini peran terapis yaitu mengguanakan kombinasi terapi
somatik dan interpersonal, menegakkan diagnosa penyakit PPDGJ, menentukan
pendekatan terapeutis. Sedangkan peran pasien yaitu pasien mempraktekkan
regimen terapi dan melaporkan efek terapi.
Daftar Pustaka :