Anda di halaman 1dari 31

Askep Sehat Jiwa pada Usia

Sekolah

Oleh Kelompok 1
Kelompok 1
1. Silvi Triana Helmi (1911311002) 1. Moedis Chintia Ridani
2. Alisa Rahmi (1911311011) (1911312011)
3. Silvia Azni (1911311026) 2. Rahmi Eka Fajri (1911312017)
4. Silsa Yahya Yogihaz 3. Regina Fatikahhemas
(1911311029) (1911312020)
5. Regita Anjelina Putri M 4. Ayyasa Amara (1911312029)
(1911312005) 5. Salma Nur Rahma
6. Aisyah Purnama Sari Dany(1911312038)
(1911312008) 6. Gezi Maretha (1911313019)
Definisi Anak Usia Sekolah
Anak usia sekolah adalah seseorang yang berada pada
rentang usia 6-12 tahun (Erikson dalam Wong, 2011) dan
telah memenuhi syarat untuk menempuh pendidikan di
sekolah karena mulai berkembangnya intelektual pada
anak.
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Anak Usia Sekolah

FAKTOR FAKTOR
PREDISPOSISI PRESIPITASI
Mekanisme Koping dalam Peningkatan
Perkembangan Anak Usia Sekolah
Mekanisme koping merupakan beberapa usaha yang secara langsung
dilakukan oleh klien untuk mengelola stres yang dihadapi dan
menjadi pertahanan diri maupun pertahanan ego yang digunakan
klien dalam jangka panjang dalam menghadapi suatu stresor.
Mekanisme yang dapat digunakan dapat berupa mekanisme koping
jangka pendek atau jangka panjang.
Upaya Kesehatan pada
Perkembangan Anak Usia Sekolah
Upaya Kesehatan Jiwa adalah setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat
kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat
dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang
diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat (UU Kesehatan Jiwa,
2014).

Upaya keperawatan dalam meningkatkan kesehatan anak usia sekolah berbasis


masyarakat menggunakan pendekatan lingkungan yang mempengaruhi
perkembangan anak usia sekolah, yaitu klien, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Bentuk tindakan yang diberikan adalah individu, tindakan kepada
keluarga dan kelompok (Stuart, 2013).
Mekanisme koping menurut stuart

ADAPTIF DESTRUKTIF
Mekanisme Koping dalam Peningkatan
Perkembangan Anak Usia Sekolah

01 02
Tahap sensorik motorik Praoperasional
(0-2 tahun) (2-7 tahun)

03 04
Concrete operational (7- Formal operation
11 tahun) (11-15 tahun)
Perkembangan Moral

FASE
CONVENTIONAL
FASE FASE
PRECONVENTIONAL POSTCONVENTIONAL
Perkembangan
Paikososial
Teori perkembangan kepribadian yang paling banyak diterima adalah
teori yang dikembangkan oleh Erikson (1963). Erikson
menggunakan konsep-konsep biologis tentang periode kritis dan
epigenesis, menjelaskan konflik atau masalah inti yang harus
dikuasai individu selama periode kritis dalam perkembangan
kepribadian. Keberhasilan pencapaian atau penguasaan terhadap
setiap konflik intiini terbenuk berdasarkan keberhasilan pencapaian
atau penguasaan nti sebelumnya
5 Tahap Perkembangan Psikososial
Menurut Erikoson
1 3
percaya vs tidak 2 Inisiatif vs rasa
percaya (0-1 tahun bersalah (3-6 tahun)
Otonomi vs rasa malu
dan ragu (1-3 tahun)
4 5
Industry vs Inferority Identitas vs keracunan
(6-12 tahun) peran (12-18 tahun)
Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Usia Sekolah
PENGKAJIAN

Perawat mengkaji penguasaan anak terhadap tiap area


keterampilan yang dibutuhkan anak untuk dapat menjadi
seorang dewasa yang kompoten. Perkembangan
kemampuan psikososial anak usia sekolah adalah
kemampuan menghasilkan karya berinteraksi dan
berprestasi dalam belajar berdasarkan kemampuan ini
akan memuat anak bangga terhadap dirinya.
Tugas perkembangan Perilaku anak usia sekolah
Perkembangan yang normal 1) Menyelesaikan tugas yang
Industry/produktif diberikan
2) Mempunyai rasa bersaing
3) Senang berkelompok dengan
teman sebaya dan mempunyai
sahabat karib
4) Berperan dalam kegiatan kelompok
Penyimpangan perkembangan Harga 1) Tidak mau mengerjakan tugas
diri rendah sekolah
2) Membangkang pada orang tua
untuk mengerjakan tugas
3) Tidak ada kemauan untuk bersaing
4) Memisahkan diri dari teman
Selain mengkaji keterampilan, perawat juga perlu melakukan
pengkajian terhadap :

Status Riwayat
Data Fisik Personal dan
Demografi Mental
Keluarga
Diagnosis

Potensial (normal): Resiko (Penyimpangan):


potensi berkarya Resiko Harga Diri
Rendah
Perencanaan
Tujuan asuhan keperawatan disusun sesuai dengan kebutuhan anak, seperti modifikasi,
penyesuaian sekolah anak dan perubahan lingkungan anak. Tujuan umum untuk anak
yang dirawat di unit perawatan jiwa yaitu:
a. Memenuhi kebutuhan emosi anak dan kebutuhan untuk dihargai
b. Mengurangi ketegangan pada anak dan kebutuhan untuk berperilaku defensif
c. Membantu anak menjalin hubungan positif dengan orang lain
d. Membantu mengembangkan identitas anak
e. Memberikan anak kesempatan untuk menjalani kembali tahapan perkembangan
terdahulu yang belum terselesaikan secara tuntas
f. Membantu anak berkomunikasi secara efektif
g. Mencegah anak untuk menyakiti, baik dirinya sendiri maupun diri orang lain
h. Membantu anak memelihara kesehatan fisiknya
i. Meningkatkan uji coba realitas yang tepat
Implementasi
Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial anak usia sekolah bertujuan
untuk :
a. Anak mengenal kemampuan dirinya
b. Anak mengikuti kegiatan sosial
c. Anak merasa puas terhadap keberhasilan yang dicapai

Berbagai bentuk terapi pada anak dan keluarga dapat diterapkan


yang terdiri atas :
1. Terapi Bermain 1. Terapi Individu
2. Terapi Keluarga 2. Pendidikan Pada Orang Tua
3. Terapi Kelompok 3. Terapi Lingkungan
4. Psikofarmakologi
Kasus
Seorang anak laki-laki usia 8 tahun diperiksa oleh
perawat di poliklinik tumbuh kembang. Hasil pengkajian
diperoleh data bahwa anak senang mengerjakan
pekerjaan rumah tanpa dibantu, mengikuti lomba lari di
lingkungan rumah. Ketika ada pecan olahraga pelajar
daerah, anak mengikuti lomba bulu tangkis dan
memennagkan juara 1.
Pengkajian
Hari, tanggal : Selasa, 23 Identitas Klien Identitas
februari 2021 Nama : An.”L” Penanggung jawab
Jam : 11.00 WIB TTL :Bantul, 15 April 2013 Nama :Tn.”N”
Tempat : klinik medika Umur : 8 tahun Pendidikan : SLTP
indah Pekerjaan :
Jenis kelamin : laki laki
Oleh : Kelompok 4 Wiraswasta
Agama : Islam
Sumber data : Pasien, Alamat : padang
Suku/kebangsaan :
keluarga pasien, status Hub.dengan pasien
Jawa/Indonesia
pasien : Ayah kandung
Tanggal kunjungan : 23
Metode pengumpulan data
februari 2021
: Observasi, anamnesa,
studi dokumen Dx Medis : Systemic Lupus
Eritematosus
Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Riwayat Pertumbuhan dan Riwayat Keluarga
Pasien Perkembangan ● Status ekonomi
1) Keluhan Utama  Personal sosial Anak mudah Status ekonomi
Orang tua pasien berkenalan dan bergaul dengan keluarga anak
ingin melihat tumbuh orang lain, tidak suka ditinggal menengah keatas,
kembang pasien sendiri penghasilan Rp
● Motorik halus Anak senang 7000.000,00. .
2) Riwayat
membantu orang tua dirumah ● Lingkungan rumah
Kesehatan Sekarang
Tidak ada ● Motorik kasar Anak Anak tinggal
memenangkan kejuaraan 1 diperumahan yang
lomba bulu tamgkis bersih dan rapi.
Riwayat Kesehatan ● Bahasa Anak dapat
Dahulu ● Riwayat kesehatan
mengucapkan 1-3 kata namun
keluarga Tidak ada
Tidak ada tidak membentuk kalimat.
Pola Kesehatan Fungsional

a. Pola Nutrisi
Anak makan 3 kali sehari dan minum air yang cukup

B. Pola Eliminasi
Anak bab sehali sekali setiap pagi

c. Pola Aktivitas
Anak senang membantu orang tua dan sering beraktivitas

D. Kebutuhan Istirahat
Klien tidur malam dengan nyenyak 8 jam dan tidur siang 1-2 jam.
Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum b. Pemeriksaan Sistemik 3) Thorax


Cepalo-Caudal Paru-paru
KU : Sedang, Inspeksi : ekspansi simetris,
TTV : 1) Kepala nafas normal, tidak ada
Bentuk kepala simetris, nyeri dan batuk, tidak ada
● Suhu : 36oC
kesan wajah tenang, , retraksi
● Nadi :
tidak tampak kemerahan/ Perkusi : normal Palpasi :
100x/menit
butterfly rash, tidak ada tidak ada nyeri tekan, tidak
● Resp : 24x/menit alopesia, s, mulut bersih, terdapat massa abnormal,
Antropometri : mukosa lembab. taktil fremitus simetris
● BB : 26 kg Auskultasi : tidak ada suara
● TB : 128 cm 2) Integumen Normal nagas tambahan
Pemeriksaan Fisik

Jantung 4) Abdomen 5) Genitalia


Inspeksi : Tidak ada Inspeksi : supel, simetris, Genitalia bersih
retraksi, warna kulit tidak ada spidernevi, tidak
merata, iktus cordis ada asites.
6) Ekstermitas
normal Auskultasi : Terdapat bising
● Atas : simetris
Perkusi : normal usus normal
● Bawah : simetris
Palpasi : tidak ada nyeri Perkusi :normal
tekan, tidak teraba masa Palpasi :Tidak ada nyeri
abnormal tekan, tidak ada
Auskultasi : S tidak ada pembesaran limfe
bising jantung.
Diagnosa
Kesiapan meningkatkan knsep diri Kesiapan meningkatkan
d.d tindakan selaras dengan kekuatan ditandai dengan
ekspresi verbal,percaya diri dengan mengungkapkan
kemampuan (mengikuti lomba lari keinginan kemandirian
di lingkungan rumah dan pekan
untuk melakukan
olahraga pelajar daerah hingga
tindaakan perubahan,
memenangkan juara 1,
mengekspresikan minat untuk mengungkapkna
meningkatkan kinerja peran keinginan meningkatkan
dengan anak senang mengerjakan keterlibatan dalam
pekerjaan rumah tanpa dibantu menciptakan perubahan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai