FTI – UNIVERSITAS BUNG HATTA Peta Hasil Tambang Indonesia Manajemen SDA Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno “management”, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen Pengelolaan sumber daya alam adalah sebangun dengan konsep pembangunan berkelanjutan, suatu prinsip ilmiah yang membentuk dasar untuk berkelanjutan pengelolaan lahan global dan tata lingkungan untuk melestarikan sumber daya alam. Pengelolaan sumber daya alam secara khusus berfokus pada pemahaman ilmiah dan teknis sumber daya dan ekologi dan pendukung daya hidup sumber daya itu. Istilah manajemen lingkungan juga mirip dengan pengelolaan sumber daya alam. Suatu proses pengelolaan sumber daya alam secara sistematis, yang mencakup berbagai aspek penggunaan sumber daya alam (ekonomi biofisik, sosio-politik, dan) memenuhi tujuan produksi produsen dan pengguna langsung lainnya (misalnya, keamanan pangan, profitabilitas, keengganan risiko) sebagai juga tujuan dari masyarakat yang lebih luas (misalnya, pengentasan kemiskinan, kesejahteraan generasi mendatang, pelestarian lingkungan). Hal ini berfokus pada keberlanjutan dan pada saat yang sama ia mencoba untuk menggabungkan semua stake holder mungkin dari tingkat perencanaan itu sendiri, mengurangi kemungkinan konflik di masa depan. Daya Dukung Lingkungan
Ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan
tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan. yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup. Di bumi ini, penyebaran sumber daya alam tidak merata letaknya. Ada bagian-bagian bumi yang sangat kaya akan mineral, ada pula yang tidak. Ada yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak. Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut : 1. Memanfaatkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dengan hati- hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara. 2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran). 3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta pendaurulangan (recycling). 4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam.
Akhir-akhir ini tampak bahwa penggunaan sumber daya alam cenderung
naik terus, karena: pertambahan penduduk yang cepat perkembangan peradaban manusia yang didukung oleh kemajuan sains dan teknologi Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap berkelanjutan. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi sumber daya alam. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan lingkungannya. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : 1.Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya untuk pembaruannya. 2.Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin pertumbuhan sumber daya alam hayati. 3. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya dengan daur ulang. 4. Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses pembaruannya. Tiga Asumsi utama dalam sumber daya alam berbasis manajemen masyarakat adalah bahwa; 1.Penduduk setempat lebih baik ditempatkan untuk melestarikan sumber daya alam, 2.Orang akan menghemat sumber daya alam hanya jika keuntungan melebihi biaya konservasi dan 3.Orang akan menghemat sumber daya alam yang terkait langsung dengan kualitas hidup mereka. . Cara yang paling efektif untuk memperkenalkan manajemen sumber daya alam adalah melibatkan pengguna sumber daya alam dan pejabat lokal lainnya untuk dapat bertukar informasi ber-inovasi, sehingga dapat memperkuat mata pencaharian mereka. Pengetahuan lokal, pengalaman, dan tradisi manajemen sumber daya alam merupakan aset berharga bila dimanfaatkan untuk penelitian dan tindakan. Memahami dan menggambar atas aktivasi tersebut mengarah ke inovasi manajemen sumber daya alam lebih berhasil daripada ketika pengguna lokal diperlakukan sebagai pengamat uninformed untuk diserahkan solusi teknis oleh “ahli” dan dikemas skema pengaturan oleh pemerintah. Proses penelitian tindakan partisipatif dapat menjadi alat yang ampuh untuk inovasi manajemen bersama. Pengelolaan Sumber Daya Alam Sebagai Payung Kesejahteraan
Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat kaya akan
keragaman baik jenis maupun manfaatnya berupa hasil bumi, hasil laut, hasil tambang dan lain sebagainya.
Pengelolaan sumber daya alam cenderung dilakukan secara over
eksploitatif dimana hasil alam dikeruk sebesar-besarnya tanpa memperhatikan keberlanjutan dan kelestarian alam itu sendiri. Akibatnya lingkungan menjadi rusak, timbulnya permasalahan-permasalahan sosial seperti kemiskinan, kecemburuan sosial, hilangnya mata pencaharian. Pengelolaan Sumberdaya Alam seharusnya melalui :
Pendekatan manajemen sumber daya alam yang adil dan
berkelanjutan Menempatkan masyarakat setempat sebagai pelaku utama dalam mengelola sumberdaya alam melalui pengembangan industri perdagangan berbasis sumberdaya alam, Penguatan komunitas serta kemitraan bisnis yang saling menguntungkan, dengan mempertimbangkan upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup, Peningkatan kesejahteraan masyarakat, penghapusan kemiskinan, dan pendemokratisasian pengelolaan sumber daya alam dan harus diselenggarakan secara terpadu dan profesional.