Anda di halaman 1dari 2

1.

a) Bencana alam banjir, longsor, kekeringan, kebakaran yang tidak pernah putus melanda sepanjang
tahun menunjukkan dalam beberapa dekade Indonesia sudah berubah dari negeri kaya sumber alam
menjadi negara yang mengalami krisis iklim. Eksploitasi sumber-sumber alam untuk pembangunan
ekonomi beserta dampaknya akan menjadi beban yang sangat mahal yang harus dibayar oleh generasi
mendatang. Pemuasan kebutuhan ekonomi oleh generasi sekarang sangat tidak sebanding dengan
beban dan persoalan-persoalan yang harus dihadapi oleh generasi mendatang. Dengan demikian, hal
ini tidak hanya menempatkan persoalan keadilan antar dua atau lebih generasi dalam menikmati, tetapi
juga memanfaatkan dan meningkatkan kesejahteraan di semua aspek kehidupan.

Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa keadilan antar generasi apabila diimplementasikan dengan
baik, serta diawasi dan dikelola dengan baik oleh negara sesuai dengan Pasal 28 H ayat (1) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD NRI 1945). Amandemen Kedua, prinsip ini dapat
menjadi salah satu solusi dalam pencegahan bencana-bencana yang kemungkinan akan terjadi di
Indonesia.

b) Indonesia telah menuangkan prinsip-prinsip perlindungan lingkungan hidup dan sebagai jaminan
hak-hak asasi rakyat di dalam Undang-Undang Dasar 1945, juga telah mengadopsi prinsip-prinsip
perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup didalam perundang-undangan lingkungan hidup. Dalam
menerapkan keadilan antar generasi, dapat diawali dengan menerapkan prinsip dasar yang terkandung
dalam Prinsip Keadilan Antar Generasi, yaitu:
a. Conservation of Options
Setiap generasi harus melakukan konservasi keanekaragaman sumber daya alam dan
lingkungan agar generasi mendatang memiliki pilihan yang sama banyaknya dengan generasi
sekarang dalam pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan;
b. Conservation of Quality
Setiap generasi harus menjaga kualitas lingkungan agar generasi mendatang dapat menikmati
daya dukung lingkungan dengan kualitas yang sama, sebagaimana dinikmati generasi
sebelumnya;
c. Conservation of Access
Setiap generasi harus menjamin hak akses yang sama terhadap segala warisan kekayaan alam
dari generasi sebelumnya dan harus melindungi akses ini untuk generasi mendatang.

Selain prinsip di atas, dalam mengelola lingkungan hidup serta sumber daya alam yang ada di
dalamnya, negara harus melakukan pendekatan secara terpadu atas perencanaan dan pembangunan
sesuai dengan kebutuhan untuk melindungi lingkungan hidup serta dapat bermanfaat bagi penduduk
sekitar. Setiap negara juga diharapkan dapat memanfaatkan sumber daya alam yang dimilikinya secara
wajar (reasonable use) serta tidak menyalahgunakan hak eksploitasi yang dimiliknya (abuse of rights)
dan juga akan memanfaatkan shared resources dengan menggunakannya secara seimbang (equity and
equitable utilization).

Sumber Referensi:
- MODUL 2/Hukum Lingkungan/HKUM4210/hal: 2.29-2.31
- Koesnadi Hardjasoemantri, Hukum Tata Lingkungan, Gadjah Mada University Press, Edisi
Kedelapan, hlm.105.
- Takdir Rahmadi, Hukum Lingkungan, Raja Grafindo Persada, hlm.20.
- Andri G. Wibisana. (2013). Elemen-elemen Pembangunan Berkelanjutan dan Penerapannya dalam
Hukum Lingkungan. Jurnal Hukum dan Pembangunan.
2. a) Kearifan lokal merupakan wujud dari perilaku komunitas atau masyarakat tertentu sehingga dapat
hidup berdampingan dengan alam/lingkungan tanpa harus merusaknya. Prawiladilaga menguraikan
bahwa kearifan lokal merupakan suatu kegiatan unggulan dalam masayarakat tertentu, keunggulan
tersebut tidak selalu berwujud dan kebendaan, sering kali di dalamnya terkandung unsur kepercayaan
atau agama, adat istiadat dan budaya atau nilai-nilai lain yang bermanfaat seperti untuk kesehatan,
pertanian, pengairan, dan sebagainya. pengertian tersebut dapat dijelaskan pula bahwa kearifan lokal
sudah mengakar, bersifat mendasar, dan telah menjadi wujud perilaku dari suatu warga masyarakat
guna mengelola dan menjaga lingkungan dengan bijaksana.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
pada Pasal 1 Ayat 30, “kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan
masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.” Prinsip-
prinsip kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan hidup mempunyai fungsionalisasi dapat
memperkaya prinsip pengelolaan lingkungan hidup nasional karena prinsip ini bersumber dari cita
hukum masyarakat menyebabkan adanya penaatan hukum secara sukarela.

Keanekaragaman pola-pola adaptasi terhadap lingkungan hidup yang ada dalam masyarakat Indonesia
yang diwariskan secara turun temurun menjadi pedoman dalam memanfaatkan sumberdaya alam.
Kesadaran masyarakat untuk melestarikan lingkungan dapat ditumbuhkan secara efektif melalui
pendekatan kebudayaan. Jika kesadaran tersebut dapat ditingkatkan, maka hal itu akan menjadi
kekuatan yang sangat besar dalam pengelolaan lingkungan. Dalam pendekatan kebudayaan ini,
penguatan modal sosial, seperti pranata sosialbudaya, kearifan lokal, dan norma-norma yang terkait
dengan pelestarian lingkungan hidup penting menjadi basis yang utama.

Sumber Referensi:
- MODUL 3/Hukum Lingkungan/HKUM4210/hal: 3.29-3.35
- Zika Zakiya, Kembalikan Alam Pada Kearifan Lokal, diunduh dari
www.nationalgeographic.co.id/berita/2012/05/kembalikan-alam-pada-kearifan-lokal
- Nababan, 1995. Kearifan Tradisional dan Pelestarian Lingkungan Di Indonesia. Jurnal Analisis CSIS:
Kebudayaan, Kearifan Tradisional dan Pelestarian Lingkungan. Tahun XXIV No. 6 Tahun 1995.
- https://tirto.id/contoh-fungsi-kearifan-lokal-bagi-kelestarian-lingkungan-gbLJ

NAMA: Muhamad Rizki Arief Rachman


NIM: 043913146
Progaram Studi: Ilmu Hukum

Anda mungkin juga menyukai