HAYATI
DOSEN PENGAJAR :
DR. SAMBAS BASUNI, M.S
DISUSUN OLEH:
APEN TARUNA (2295101021)
RULLY HARIYANI (2295101022)
HARIS (2295101020)
Setiap makhluk hidup di bumi ini hidup dalam ketergatungan satu sama lain.
Tidak satupun makhluk hidup yang dapat hidup sendirian. Hewan menghasilkan
karbondioksida yang dibutuhkan oleh tumbuhan, sedangkan tumbuhan menghasilkan
oksigen yang dibutuhkan oleh hewan, dan masih banyak lagi hubungan saling
ketergantungan lainnya.
Oleh karena itu, kita sebagai bangsa indonesia, kita harus berusaha untuk
menjaga kelestarian keaneka ragaman hayati kita. Salah satu usaha yang dapat
dilakukan untuk melestarikan keanekaragaman hayati tersebut adalah dengan
konservasi. Oleh karena itu melalui makalah ini akan dibahas tentang apa yang
dimaksud dengan konservasi, tujuan dari konservasi, jenis konservasi dan berikut
contoh konservasi yang ada diindonesia. Hal ini dimaksudkan sebagai informasi dan
pengajaran bagi pembaca agar sadar akan pentingnya kegiatan konservasi lingkungan.
Konservasi berasal dari bahasa Inggris, Conservation yang artinya pelestarian
atau perlindungan. Menurut kamus besar bahasa indonesia konservasi adalah
pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan
kemusnahan dengan jalan mengawetkan; pengawetan; pelestarian. Konservasi adalah
sebuah kegiatan yang melibatkan banyak sektor bidang, bukan satu sektor saja (seperti
pertanian, perikanan, kehutanan dan margasatwa) yang secara langsung bertanggung
jawab atas pengelolaan sumber daya hayati.
Sumber daya alam hayati adalah Unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari
sumberdaya alam nabati (tumbuhan) dan sumberdaya alam hewani (satwa) yang
bersama dengan unsur non hayati disekitarnya secara keseluruhan membentuk
ekosistem. Sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya merupakan bagian terpenting
dari sumberdaya alam yang terdiri dari alam hewani, alam nabati, ataupun berupa batu-
batuan dan keindahan alam dan lain sebagainya, yang masing-masing mempunyai
fungsi dan manfaat sebagai unsur pembentuk lingkungan hidup.
Karena sifatnya yang tidak dapat diganti-ganti dan peranannya begitu besar bagi
kehidupan manusia, maka upaya konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya
sudah menjadi kewajiban mutlak dari setiap generasi di manapun berada dan pada
zaman kapanpun. Keaekaragaman hayati menurut World Wildlife Fund dalam
Mochamad Indrawan (2007) dapatdigolongkan menjadi tiga tingkat, yaitu :
Dalam arti keseluruhan, makna dari konservasi sumber daya hayati adalah
pemakaian dan perlindungan sumber daya-sumber daya alam secara berkelanjutan
meliputi tanaman (hutan), binatang, deposit-deposit mineral, tanah, air bersih, dan
bahan bakar fosil seperti batu bara, petroleum, dan gas-gas alam (natural gas)
(Abdullah, 2010). Konservasi dari segi ekonomi dan ekologi di mana konservasi dari
segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang,
sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk
sekarang dan masa yang akan datang (Utami, 2008).
Dapat dikatakan pula konservasi Alam adalah suatu manajemen terhadap alam
dan lingkungan secara bijaksana untuk melindungi tanaman dan binatang. Menurut
Mudhofir Abdullah (2010), konservasi sumber daya alam merupakan langkah nyata
advokasi untuk menanggulangi krisis lingkungan. Jadi konservasi adalah pengelolaan
dan pemanfaatan sumber daya alam secara alami secara berkelanjutan dan teratur baik
sumber daya hayati dan non hayati dengan melindungi proses-proses ekologis dalam
sistem penyangga kehidupan dan juga pengawetan keanekaragaman hayati.
• Seberapa penting persyaratan ini dalam kaitannya dengan orang lain untuk mencapai
tujuan yang bersangkutan?
Penetapan tujuan dari apa yang akan dilakukan didalam pelaksanaan konservasi
sumberdaya hayati perlu ditetapkan terlebih dahulu oleh pihak yang berkepentingan
yang mana hal ini akan menjadi tolok ukur di dalam melakukan konsensus penetapan
persyaratan konservasi sumberdaya hayati.
• Seberapa pentingkah persyaratan itu bagi orang-orang yang paling terkena dampak?
• Berapa banyak sumber daya tertentu yang akan dilestarikan jika persyaratan
terpenuhi?
Bila persyaratan konservasi sumberdaya hayati dapat terpenuhi secara baik dan
berkelanjutan sebaiknya memberikan dampak terhadap banyak sumberdaya hayati
hal ini dilakukan agar di dalam pelaksanaan konservasi sumberdaya hayati tidak
hanya melihat satu sumber daya saja yang akan dilakukan kegiatan konservasinya
namun dapat diterapkan terhadap banyak sumberdaya hayati yang ada.
Urgensi
Urgensi adalah fungsi dari tingkat di mana masalah yang signifikan akan
menjadi lebih buruk jika persyaratan tidak terpenuhi dan waktu yang dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan itu.
1. Perluasan areal pertanian dengan membuka hutan atau eksploitasi hutan itu sendiri
akan mengancam kelestarian varietas liar/lokal yang hidup di sana. Oleh karenanya
sebelum melakukan pembukaan hutan perlu dilakukan ekspedisi untuk
pengumpulan data tentang varietas liar/lokal yang ada.
6. Perkembangan biotipe hama dan penyakit baru yang dapat mengancam kehidupan
varietas lokal yang cenderung kurang memiliki ketahanan.
Dapat dilihat dari enam poin di atas, sebagaian besar ditimbulkan oleh aktifitas
manusia yang tanpa disadari dapat merusak sumberdaya hayati.
Ireversibilitas
Sumberdaya alam hayati pada prinsipnya adalah sumberdaya alam yang dapat
diperbaharui yang artinya dapat diadakan/diperbaharui kembali sepanjang sumberdaya
alam hayati tersebut tidak mengalami kepunahan.
Kepunahan sumberdaya hayati dapat disebabkan oleh faktor bencana alam dan
juga aktifitas kegiatan manusia. Sepanjang sejarah manusia, telah banyak terjadi
kepunahan berbagai spesies flora dan fauna akibat pemanfaatan yang tidak terkontrol
dan juga perburuan yang tidak memikirkan keberlangsungan keberadaan spesies
tersebut seperti yang terjadi dengan harimau jawa dan harimau bali.
Balai Konservasi Sumber daya Alam Sumatra Utara II. (2002). Buku Informasi
Kawasan Konservasi di Sumatra Utara. BKSDA SU II, Medan.
Reif, J.A. Levy, Y. (1993). Password: Kamus Bahasa Inggris Untuk Pelajar. PT.
Kesaint Blanc Indah Corp. Bekasi.
Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya.