Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya,
sehingga saya bisa menyelesaikan paper ini guna memenuhi tugas mata kuliah Kajian
Lingkungan Hidup yang berjudul “Peran Konervasi dan Kawasan Lindung Terhadap
Lingkungan”. Yang diampu oleh Bapak Dr. Ruslan, S.Si., M.Si.
Saya menyadari bahwa dalam tulisan paper ini tidak terlepas dari bapak dan teman-teman
sekalian yang dengan tulus memberi doa , saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa paper ini masi jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya mengharapkan
segala bentuk saran dan masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Saya
berharap semoga paper ini dapat memberikan manfaat bagi pengembang dunia Pendidikan.

Penyusun,

1
Palu, 25 April 2023

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Konservasi sumber daya alam adalah penghematan penggunaan sumber daya alam dan
memperlakukannya berdasarkan hukum alam. Pengertian konservasi adalah suatu upaya atau
tindakan untuk keberadaan sesuatu secara terus menerus berkesinambungan baik mutu
maupun jumlah.

Berdasarkan UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan


Hidup Bab I Pasal I, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam
itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahtraan manusia serta mahluk hidup lain.

Pasal 2 perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu
yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran dan \ atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.

Pasal 4 rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang selanjutnya disingkat
RPPLH adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, serta
upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu.

Pasal 6 pelestarian fungsi lingkugan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara
kelangsungan daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup.

Pasal 16 perusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan
langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan / hayati lingkungan hidupp
sehingga melampaui kreteria baku kerusakan lingkungan hidup.

Pasal 17 kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung dan / atau tidak langsung
terhadap sifat fisik, kimia, dan atau hayati lingkungan hidup yang melampaui kreteria baku
kerusakan lingkungan hidup.

Pasal 18 konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk
menjamin pemanfaatannya secara bijaksana serta kesinambungan ketersediannya dengan
tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya.

Dan masih banyak lagi peraturan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang di
atur dalam UU No. 32 Tahun 2009. Oleh karena itu, kita sebagai warga Negara Indonesia
haruslah menghargai dan merawat lingkungan hidup tempat di mana kita hidup. Jangan
sampai kita membiarkan lingkungan kita tercemar. Agar anak cucu kita kelak dapat

2
menikmati lingkungan hidup yang bersih, nyaman, dan menjunjung kehidupan manusia di
bumi.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian konservasi?


2. Apa saja macam-macam konservasi?
3. Dasar hukum apa saja yang melandasi kita harus melakukan konservasi?
4. Apa saja manfaat konservasi?
5. Apa saja tujuan dari konservasi?
6. Apa saja sasaran konservasi?

1.3. Tujuan

1. Mahasiswa dapat memahami konservasi lingkungan hidup


2. Mahasiswa dapat menyebutkan landasan hukum konservasi lingkungan hidup
3. Mahasiswa dapat memahami macam- macam konservasi untuk mewujudkan lingkungan
hidup yang bermutu
4. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat melakukan konservasi lingkungan hidup
5. Mahasiswa dapat memahami tujuan kegiatan konservasi lingkungan hidup
6. Mahasiswa dapat memahami sasaran konservasi

1.4. Manfaat
1. Menambah wawasan mahasiswa tentang pentingnya konservasi lingkungan hidup
2. Mahasiswa diharapkan dapat ikut berperan serta dalam melaksanakan konservasi baik
dalam lingkungan sehari hari, masyarakat dan negara.
3. Mahasiswa dapat lebih menghargai keberlangsungan lingkungan hidup

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Konservasi
Konservasi merupakan upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatiakan
manfaat yang dapat diperoleh pada saat itu tetap mempertahankan keberadaan setiap
komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan. Konsep konservasi adalah kegiatan
pelestarian sesuai dengan kesepakatan yang telah di rumuskan dalam program tersebut.
Konservasi adalah konsep proses pengelolaan suatu ruang atau tempat atu obyek makna
kultural yang terkandung di dalamnya terpelihara dengan baik.
Konservasi sumber daya alam adalah penghematan penggunaan sumber daya alam dan
memperlakukannya berdasarkan hukum alam. Pengertian konservasi adalah suatu upaya atau
tindakan untuk menjaga keberadaan sesuatu secara terus menerus berkesinambungan baik
mutu maupun jumlah.
Sementara, berdasarkan UU No 32 Tahun 2009, konservasi sumber daya alam adalah
pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana serta
kesinambungan ketersediannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai
serta keanekaragamannya.
Wartapura (1990) titik tolak konservasi sumberdaya alam hayati bersumber dari strategi
konservasi dunia yang pada tahun 1980 diumumkan di Indonesia (Bersama 30 negara lain)
oleh empat orang menteri : Menteri Pertanian, Menteri Penerangan, Menteri RISTEK, dan
Menteri PPLH yang mengandung tiga aspek yaitu ;
- Perlindungan system penyangga kehidupan
Perlindungan proses ekologis sebagai system penyangga kehidupan, karena system
penyangga kehidupan harus dalam keadaan yang seimbang. Lingkungan asli/alam (sudah
dalam keseimbangan yang stabil) dan lingkungan buatan (dalam keadaan tidak stabil).
- Pengawetan / pelestarian aneka ragam genetic yang ada
Kegunaan pelestarian genetic adalah untuk kesinambungan pembangunan.
- Pelestarian manfaat
Pemanfaatan spesies flora dan fauna sudah banyak di lakukan. Pemanfaatan spesies –
spesies yang di lindungi di perlakukan peraturan perundang-undangan.
Kegiatan konservasi meliputi seluruh kegiatan pemeliharaan sesuai dengan kondisi dan
situasi local maupunn upaya pengembangan untuk pemanfaatanlebih lanjut. Suatu
program konservsi sedapat mungkin untuk tidak hanya di pertahankan keasliannya dan
perawatannya tetapi juga bisa mendatangkan nilai ekonomi atau manfaat lain bagi
pemilik atau masyarakat luas.
Berdasarkan UU.No. 5 Tahun 1990 terdapat 3 hal utama yang ada dalam konservasi
yaitu : 1) perlindungan proses – proses ekologis yang penting atau pokok dalam system-
sistem penyangga kehidupan, 2) pengawetan keanekaragaman hayati dan plasma nutfah,
3) pemanfaatan sumberdaya alam hayati secara lestari beserta ekosistemnnya.

4
2.2. Pengertian Konservasi Linkungan Hidup dan Sumber Daya Alam

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadan, dan
mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahtraan manusia serta mahluk hidup lain.

Berdasarkan UU No 32 Tahun 2009 bab I pasal 2 perlindungan dan pengelolaan


lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang di lakukan untuk
melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian,
pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.

Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara


kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Daya dukung
lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan
manusia, mahluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya. Daya tamping
lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi,
dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.

Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup, yang
selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha
dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang
diperlakukan bagi proses pengembalian keputusan tentang penyeleggaraan usaha
dan/atau kegiatan.

Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar mahluk hidup, zat, energi,
atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.

Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati
dan non hayati yang secara keseluruha membentuk kesauan ekosistem. Sumber daya
alam adalah modal dasar pembangunan yang harus dimanfaatkan baik sebagai obyek
maupun subyek pembangunan.

Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin
pemanfaatannya secara bijaksana serta kesinambungan ketersediaannya dengan tetap
memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya.

5
2.3. Macam-macam Konservasi Lingkungan Hidup

Konservasi secara umum ada dua macam, yaitu :

1. Konservasi Tanah

Konservasi tanah diartikan sebagai penempatan sebidang tanah pada cara


penggunaan yang sesuai dengan kemampuan lahan tersebut, dan memperlakukannya
sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah
(Arsyad, 1989). Konservasi tanahcara menjaga struktur tanah tidak terdispersi dan
mengatur kegiatan gerak dan jumlah aliran permukaan.

Konservasi tanah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan konservasi air.
Setiap perlakuan yang di berikan pada sebidang tanah akan mempengaruhi tata air
pada tempat itu dan tempat-tempat di hilirnya. Oleh karena itu konservasi tanah dan
konservasi air merupakan dua hal yang berhubungan erat seklai. Barbagai tindakan
konservasi tanah adalah juga tindakan konservasi air. Konservasi air pada prinsipnya
adalah penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah untuk pertanian seefesien mungkin,
dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir yang merusak dan terdapat cukup
air pada waktu musim kemarau.

Tujuan utama konservasi tanah adalah untuk mendapatkan tingkat keberlanjutan


produksi lahan dengan menjaga laju kehilangan tanah tetap di bawah ambang batas
yang diperkenankan, yang secara teoritis dapat dikatakan bahwa laju erosi harus lebih
kecil atau sama dengan laju pembentukan tanah. Erosi merupakan proses alam yang
sama sekali tidak dapat dihindari, khususnya untuk lahan pertanian, maka yang dapat
dilakukan adalah dengan mengurangi laju erosi.

Untuk itu maka diperlukan, strategi konservasi tanah.


- Melindungi tanah dan hantaman air hujan dengan penutup permukaan tanah
- Mengurangi aliran permukaan dengan meningkatkan kapasitas infiltrasi
- Meningkatkan stabilitas agregat tanah
- Mengurangi kecepatan aliran permukaan dengan meningkatkan kekerasan permukaan
lahan

2.3 CIRI-CIRI KAWASAN KONSERVASI


a. Dijaga dan dilindungi oleh pemerintah atau lembaga terkait
Kawasan konservasi dijaga dan dilindungi oleh pemerintah atau lembaga terkait untuk
memastikan bahwa sumber daya alam, ekosistem, dan keanekaragaman hayati yang
terdapat di dalamnya tetap lestari dan terjaga keberlangsungannya.
6
b. Terdiri dari berbagai jenis habitat
Kawasan konservasi biasanya terdiri dari berbagai jenis habitat, seperti hutan, padang
rumput, sungai, dan lautan, yang menjadi tempat hidup bagi beragam spesies satwa dan
tumbuhan. Keberagaman habitat tersebut menjadi faktor penting dalam menjaga
keanekaragaman hayati.
c. Memiliki satwa liar dan tumbuhan yang dilindungi
Kawasan konservasi sering kali menjadi tempat perlindungan bagi satwa liar dan
tumbuhan yang dilindungi oleh undang-undang, seperti harimau, orangutan, dan rafflesia.
Penjagaan dan perlindungan terhadap satwa liar dan tumbuhan tersebut menjadi fokus
penting dalam menjaga keanekaragaman hayati.
d. Terdapat upaya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan
Kawasan konservasi juga berupaya untuk mengelola sumber daya alam dengan cara yang
berkelanjutan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa merusak kemampuan
alam untuk memenuhi kebutuhan generasi mendatang.
e. Menyediakan layanan ekosistem
Kawasan konservasi juga menyediakan layanan ekosistem, seperti pengaturan tata air,
penyediaan bahan pangan, dan penyerapan karbon dioksida, yang berguna bagi
kehidupan manusia.
f. Menjadi objek wisata alam dan edukasi lingkungan
Beberapa kawasan konservasi juga menjadi objek wisata alam dan edukasi lingkungan
yang populer, di mana pengunjung dapat mempelajari keanekaragaman hayati dan nilai
penting dari menjaga lingkungan.
g. Menjadi pusat penelitian dan inovasi
Kawasan konservasi juga seringkali menjadi pusat penelitian dan inovasi dalam berbagai
bidang, seperti biologi, ekologi, dan konservasi sumber daya alam. Penelitian tersebut
berguna untuk meningkatkan pemahaman tentang keanekaragaman hayati dan cara
menjaganya secara berkelanjutan

7
2.4 CIRI-CIRI KAWASAN LINDUNG
a. Kawasan lindung diatur oleh perundang-undangan
Kawasan lindung diatur oleh perundang-undangan, baik itu oleh pemerintah daerah
maupun pemerintah pusat. Hal ini bertujuan untuk melindungi wilayah tersebut dari
kegiatan yang dapat merusak lingkungan, seperti penambangan, penebangan hutan, dan
kegiatan industri.
b. Memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi
Kawasan lindung umumnya memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, seperti jenis
tumbuhan, satwa liar, dan ekosistem yang langka. Kawasan lindung ini dilindungi agar
keanekaragaman hayati dan ekosistemnya tetap lestari dan terjaga keberlanjutannya.
c. Tidak boleh dilakukan aktivitas yang dapat merusak lingkungan
Kegiatan yang dapat merusak lingkungan, seperti penambangan, penebangan hutan,
pembangunan jalan raya, dan kegiatan industri, tidak boleh dilakukan di kawasan
lindung. Hal ini dilakukan agar keberlanjutan lingkungan dan keanekaragaman hayati
terjaga dengan baik.
d. Ada pengaturan khusus pada kegiatan manusia
Meskipun kawasan lindung melarang beberapa jenis kegiatan yang merusak lingkungan,
namun tetap memperbolehkan kegiatan manusia tertentu seperti kegiatan wisata alam dan

8
penangkapan ikan secara tradisional. Pengaturan khusus dilakukan untuk memastikan
kegiatan manusia tidak merusak lingkungan dan tetap terjaga keberlanjutannya.
e. Berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem
Kawasan lindung berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem karena
melindungi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati. Dengan menjaga
keseimbangan ekosistem, maka terjaga pula ketersediaan air, udara, dan sumber daya
lainnya yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
f. Terdapat pengawasan ketat oleh pihak terkait
Kawasan lindung biasanya diawasi oleh pihak terkait, seperti penjaga hutan, pegawai
konservasi, atau petugas keamanan. Pengawasan ketat dilakukan agar kawasan lindung
terlindungi dan tidak menjadi sasaran kegiatan yang merusak lingkungan.

Berikut adalah gambar kawasan lindung yang berada di Kota Balikpapan Kalimantan
Timur

9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kawasan konservasi dan
kawasan lindung sangat penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Kawasan
konservasi dan kawasan lindung memiliki peran penting dalam menjaga keanekaragaman
hayati, melindungi sumber daya alam, dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Kawasan konservasi dan kawasan lindung juga dilindungi oleh perundang-undangan dan
diawasi secara ketat oleh pihak terkait untuk mencegah kegiatan yang merusak lingkungan.
Selain itu, kawasan konservasi dan kawasan lindung juga memberikan manfaat ekonomi,
seperti wisata alam dan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dan kesadaran dari masyarakat dan pemerintah
untuk menjaga keberlanjutan kawasan konservasi dan kawasan lindung. Dengan menjaga
keberlanjutan kawasan konservasi dan kawasan lindung, maka dapat tercapai keseimbangan
antara kebutuhan manusia dan keberlanjutan lingkungan untuk generasi yang akan datang.

3.2 SARAN
Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat diambil dari makalah tentang peran
kawasan konservasi dan kawasan lindung terhadap lingkungan:
 Perlu adanya pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang pentingnya
kawasan konservasi dan kawasan lindung dalam menjaga keberlangsungan
lingkungan hidup. Pendidikan dan sosialisasi mengenai hal ini dapat dilakukan
melalui berbagai cara, seperti kampanye sosial, media massa, atau program edukasi
lingkungan.
 Pemerintah perlu lebih giat dalam melakukan pengawasan dan penegakan hukum
terhadap kegiatan yang merusak lingkungan di kawasan konservasi dan kawasan
lindung. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya praktik-praktik ilegal yang
merusak lingkungan.

10
 Perlu adanya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait
dalam pengelolaan kawasan konservasi dan kawasan lindung. Kerjasama ini dapat
meliputi pembuatan rencana pengelolaan kawasan, pengorganisasian kegiatan sosial
dan ekonomi masyarakat, serta peningkatan keterlibatan masyarakat dalam menjaga
kelestarian lingkungan.
 Perlu adanya inovasi dalam pengelolaan kawasan konservasi dan kawasan lindung
yang dapat membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Inovasi seperti
pengembangan ekowisata atau pembangunan produk-produk lokal yang ramah
lingkungan dapat menjadi alternatif dalam mengurangi tekanan terhadap kawasan
konservasi dan kawasan lindung.
 Perlu adanya upaya pelestarian dan rehabilitasi ekosistem di kawasan konservasi dan
kawasan lindung yang telah rusak. Hal ini dapat dilakukan melalui program
reboisasi, penanaman spesies endemik, dan pemberdayaan masyarakat untuk
memelihara kawasan tersebut.

11

Anda mungkin juga menyukai