Anda di halaman 1dari 4

KONSERVASI DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Dosen Pengampu : Dra. Syamswisma, M.SI

Disusun Oleh:

Marselinus Rian :F1072191015


Fransiska Septiani : F1072191011
Asih Triyanti : 1072201007

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANGJUNGPURA
PONTIANAK
2023
KONSERVASI DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Menurut Undang-Undang No.23 Tahun 1997,pengertian konservasi sumberdaya alam adalah pengelolaan
sumberdaya alam tak terbaharui untuk menjamin pemanfaatan secara bijaksana dan sumberdaya alam terbaharui untuk
menjamin kesinambungan ketersediaanya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai
keanekaragamannya. Dalam undang-undang tersebut pengertian konservasi terkait dengan sumberdaya alam yang
terdapat dalam lingkungan hidup. Oleh karenanya konservasi pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dalam
pemakaiannya dengan sumberdaya alam dan lingkungan. Hal ini secara jelas dapat dilihat dari defenisi lingkungan
hidup (Undang-Undang No.23 Tahun 1997 ), yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain

Konservasi, yaitu usaha perlindungan sumber daya alam hayati dan ekosistem di permukaan bumi yang bertujuan
untuk mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya sehingga
dapat lebih mendukung upaya pening katan kesejahteraan dan mutu kehidupan manusia. Pembangunan kawasan
konservasi merupakan bagi an tak terpisahkan dari pembangunan nasional, sedangkan pelaksanaannya harus
dikoordinasikan sehingga saling menunjang dengan pembangunan sektor lain. Dalam pe nyelenggaraan pembangunan
konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya tidak terlepas dari masya rakat di sekitarnya. Untuk itu, perlu
adanya upaya pe ningkatan kesadaran masyarakat tentang lingkungan hidup serta konservasi sumber daya alam
maupun ekosistemnya. Dengan demikian akan terdapat hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara
masyarakat dengan lingkungannya.

Indonesia sebagai satu dari tujuh negara yang memiliki keanekaragaman hayati paling banyak (megabiodiversity)
di dunia, harus mampu mengekspresikan dan mempertahankan kualitasnya melalui pengalokasian kawas an konservasi
yang didasarkan atas keunikan tumbuhan, satwa, serta ekosistemnya. Penyebaran kawasan konservasi ini harus
mencakup keterwakilan dari berbagai tipe ekosistem.

Dalam mencapai tujuan tersebut, pembangunan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya
mempunyai tugas perlindungan system penyangga kehidupan; pengawetan atas keanekaragaman jenis tumbuhan dan
satwa beserta ekosistemnya; dan pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Pembangunan adalah seperangkat usaha yang terencana dan terarah untuk menghasilkan sesuatu yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan hidup manusia. Pembangunan berwawasan lingkungan
adalah upaya peningkatan kualitas secara bertahap dengan memperhatikan factor lingkungan. Pembangunan
berwawasan " ingkmuron Hilkmul dengan ^r^hnflrfrni W^hnflrfan adalah pembangunan yang memenuhi
kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang.

Pembangunan berkelanjutan dimana tetap memperhatikan lingkungan hayati akan membantu menjaga kelestarian
sumber daya hayati. Pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sekarang harus tetap memikirkan untuk
pembangunan yang akan datang sehingga keanekaragaman hayati masih dapat dinikmati oleh generasi-generasi
selanjutnya.
Adapun ciri-ciri dalam pembangunan berkelanjutan adalah sebagai berikut:

1. Menjamin pemerataan dan keadilan, yaitu generasi mendatang memanfaatkan dan melestarikan sumber daya
alam sehingga berkelanjutan.

2. Menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati, spesies, habitat, dan ekosistem agar tercipta
keseimbangan lingkungan.

3. Menggunakan pendekatan intergratif sehingga terjadi keterkaitan yang kompleks antara manusia dengan
lingkungan untuk masa kini dan mendatang.

4. Menggunakan padangan jangka panjang untuk merencanakan rancangan pengelolaan dan pemanfaatan sumber
daya yang mendukung pembangunan.

5. Meningkatkan kesejahteraan melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.

Memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan pemenuhan kebutuhan generasi mendatang dan
mengaitkan bahwa pembangunan ekonomi harus seimbang dengan konservasi lingkungan.

Dengan adanya ciri-ciri dalam pembangunan berkelanjutan maka diharapakan pembangunan yang dilakukan
sekarang dapat memenuhi keenam ciri-ciri tersebut. Pembangunan ini harus dilaksanakan oleh seluruh komponen baik
masyarakat maupun pemerintah. Peranan pemerintah daerah sangat diperlukan dalam perumusan kebijakan
pengelolaan sumber daya alam terutama dalam rangka perlindungan dari bencana ekologis. Sejalan dengan otonomi
daerah, kontrol masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup merupakan
hal yang penting. Dengan demikian hak dan kewajiban masyarakat untuk memanfaatkan dan memelihara
keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan harus dapat dioptimalkan.

Hal-hal penting yang berkaitan dengan hubungan antara konservasi dan pembangunan sumber daya alam adalah
sebagai berikut.

1. Pembangunan sumber daya alam hayati harus berkelanjutan, melalui pemanfaatan secara rasional dan dengan
kebijaksanaan menyeluruh dan memperhatikan generasi yang akan datang.

2. Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya harus dapat mencerminkan peranannya sebagai pendukung
lingkungan hidup dan sebagai pencipta pra kondisi yang memungkinkan pelaksanaan kegiatan pem bangunan
lainnya berjalan secara berdaya guna dan berhasil guna.

3. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya sebagai faktor penentu lingkungan hidup dalam fungsinya sebagai
penyangga kehidupan, harus dialokasikan secara nyata untuk kepentingan konservasi, baik di daratan maupun di
perairan dalam fungsinya sebagai pemelihara proses ekologis.
pada garis besarnya proses menuju pelaksanaan pembangunan berkelanjutan meliputi tindakan-tindakan di bidang
kebijakan publik yang meliputi antara lain:

1. Kebijakan konservasi dan diversifikasi energi, ke arah pengurangan penggunaan energi fosil dan makin
dominannya penggunaan energi alternatif yang ramah lingkungan.

2. Kebijakan kependudukan untuk menahan laju pertumbuhan penduduk sampai ke tingkat yang dapat ditenggang
oleh keberadaan sumber daya alam dan dapat terlayani baik oleh fasilitas publik di bidang kesejahteraan rakyat.

3. Kebijakan spatial untuk menjamin penggunaan ruang wilayah sehingga berbagai kegiatan ekonomi manusia dapat
berjalan secara serasi didukung oleh infrastruktur fisik yang memadai, sekaligus juga menyediakan sebagian ruang
alam di darat dan di perairan untuk konservasi sumber daya alam.

4. Kebijakan untuk menanamkan budaya dan gaya hidup hemat, bersih dan sehat, sehingga kualitas hidup manusia
dapat terjamin dengan menghindarkan pemborosan energi, material dan mengurangi tindakan medik kuratif.

5. Kebijakan pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan untuk menjamin tersedianya kebutuhan dasar
manusia akan air bersih, udara bersih, sumber-sumber makanan dan pencegahan bencana.

6. Kebijakan di bidang hukum, informasi, pemerintahan, ekonomi, fiskal dan pendidikan dan lainnya untuk
menunjang hal-hal di atas.

Elemen-elemen kebijakan di atas telah hadir di Indonesia sejak didirikannya kelembagaan lingkungan hidup pada
tahun 1978, namun sampai hari ini pembangunan berkelanjutan masih belum mencapai tahapan yang signifikan.
Bahkan dewasa ini berbagai masalah kronis yang mengancam integritas lingkungan masih saja terjadi, malahan
mengalami eskalasi seperti penebangan kayu illegal, kebakaran hutan, kelangkaan air bersih dan turunnya kualitas
udara di daerah-daerah urban. Kehidupan di bumi adalah sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan,
dan alam sekitarnya. Gangguan salah satu rantai sistem akan menyebabkan gangguan dalam hidup.

Oleh karena itu, pelestarian flora dan fauna merupakan perhatian mutlak demi kelangsungan hidup manusia.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan flora dan fauna di antaranya adalah

1. Membangun cagar alam dan suaka margasatwa

2. Melarang aktivitas perburuan liar.

3. Mempromosikan kegiatan reboisasi.

Anda mungkin juga menyukai